{"title":"Revitalisasi Seni Budaya Wayang melalui Tayangan Televisi","authors":"Agus Irianto","doi":"10.14710/NUSA.13.2.256-264","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractThe development of traditional art is the development of artistic values and art appreciation in order to increase the artist and community's friendship. Ideally the arts as part of the national culture derive its meaning in terms of understanding and appreciation of cultural values. Therefore, to improve the resilience of the nation's culture, then the national development needs to be dotted from the efforts of art development that can give birth to \"cultural value-added\". Artistic gifts (local and national) are essentially necessary, because they are rooted in the culture of society. However, it is possible for decomposition, reconstruction, recoreography, renovation, revitalization, refunctionalization, along with improvisations with various ornaments. This is where local art becomes cultural property and socio-cultural \"capital\" of society. For this reason, a strategy is needed so that regional art can be placed as a means of creating a nation's cultural resilience. One of them is to revitalize the art of wayang culture through television shows. IntisariPengembangan kesenian tradisonal adalah pembangunan nilai-nilai seni dan apresiasi seni demi meningkatkan kemartabatan seniman dan masyarakat. Idealnya kesenian sebagai bagian dari kebudayaan nasional memperoleh maknanya dalam kaitan dengan pemahaman dan apresiasi nilai-nilai kultural. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem kesenian (lokal dan nasional) pada dasarnya tetap diperlukan, karena ia berakar dalam budaya masyarakat. Akan tetapi, ia dimungkinkan untuk dekomposisi, rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan. Di sinilah kesenian daerah menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat. Untuk itulah,diperlukan sebuah strategi agar kesenian daerah dapat ditempatkan sebagai sarana menciptakan ketahanan budaya suatu bangsa. Salah satu di antaranya adalah dengan melakukan revitalitasi seni budaya wayang melalui tayangan televisi","PeriodicalId":229358,"journal":{"name":"Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/NUSA.13.2.256-264","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
AbstractThe development of traditional art is the development of artistic values and art appreciation in order to increase the artist and community's friendship. Ideally the arts as part of the national culture derive its meaning in terms of understanding and appreciation of cultural values. Therefore, to improve the resilience of the nation's culture, then the national development needs to be dotted from the efforts of art development that can give birth to "cultural value-added". Artistic gifts (local and national) are essentially necessary, because they are rooted in the culture of society. However, it is possible for decomposition, reconstruction, recoreography, renovation, revitalization, refunctionalization, along with improvisations with various ornaments. This is where local art becomes cultural property and socio-cultural "capital" of society. For this reason, a strategy is needed so that regional art can be placed as a means of creating a nation's cultural resilience. One of them is to revitalize the art of wayang culture through television shows. IntisariPengembangan kesenian tradisonal adalah pembangunan nilai-nilai seni dan apresiasi seni demi meningkatkan kemartabatan seniman dan masyarakat. Idealnya kesenian sebagai bagian dari kebudayaan nasional memperoleh maknanya dalam kaitan dengan pemahaman dan apresiasi nilai-nilai kultural. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem kesenian (lokal dan nasional) pada dasarnya tetap diperlukan, karena ia berakar dalam budaya masyarakat. Akan tetapi, ia dimungkinkan untuk dekomposisi, rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refungsionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan. Di sinilah kesenian daerah menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat. Untuk itulah,diperlukan sebuah strategi agar kesenian daerah dapat ditempatkan sebagai sarana menciptakan ketahanan budaya suatu bangsa. Salah satu di antaranya adalah dengan melakukan revitalitasi seni budaya wayang melalui tayangan televisi
摘要传统艺术的发展是艺术价值和艺术鉴赏的发展,以增进艺术家与社会的友谊。理想情况下,艺术作为民族文化的一部分,其意义来源于对文化价值的理解和欣赏。因此,要提高民族文化的韧性,那么国家的发展就需要从艺术发展的努力中点缀出来,才能孕育出“文化增值”。艺术天赋(地方的和国家的)是必不可少的,因为它们根植于社会文化。然而,它可以进行分解、重建、修复、翻新、振兴、再功能化,以及各种装饰的即兴创作。这就是地方艺术成为社会的文化财产和社会文化“资本”的地方。因此,需要制定一项战略,使地域艺术成为创造一个国家文化弹性的手段。其中之一是通过电视节目振兴大阳文化艺术。IntisariPengembangan kesenian传统的adalah pembangunan nilai-nilai seni dan apressiasi seni demi meningkatkan kemartabatan seniman dan masyarakat。理想上,尼泊尔kesenian sebagai bagian dari kebudayaan国家成员maknanya dalam kaitan dengan pemahaman danapresiasi nilai-nilai文化。我想说的是,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。Pakem-pakem kesenian(地方民族),paddansya tetap diperlukan, karena ia berakar dalam budaya masyarakat。Akan tetapi, ia dimungkinkan untuk dekomposisi, rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, reviisasi, refunsionalisasi, disertai improvisasdengan和aneka hiasan。Di sinilah kesenian daerah menjadi kekayaan budaya dan“模式社会文化”masyarakat。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。他说:“萨拉赫是一名青年,他是一名青年,他是一名青年,他是一名青年,他是一名青年。