Program “Yuk Nabung Saham” Dan Reksadana Dalam Persfektif Usaha Kecil Menengah (UKM) Sebagai Alternatif Pemilihan Investasi dan Peningkatan Pendapatan Di Kota Prabumulih Pada Masa Pandemi Covid-19

Zakaria Harahap, Ajabar Ajabar
{"title":"Program “Yuk Nabung Saham” Dan Reksadana Dalam Persfektif Usaha Kecil Menengah (UKM) Sebagai Alternatif Pemilihan Investasi dan Peningkatan Pendapatan Di Kota Prabumulih Pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Zakaria Harahap, Ajabar Ajabar","doi":"10.36908/isbank.v7i2.314","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Untuk meningkatkan jumlah investor domestik di Pasar Modal Kementerian Keuangan bekerjasama dengan BEI dan Otorita Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Program “Yuk Nabung Saham” dan Sekolah Pasar Modal (SPM) dengan sasaran seluruh kampus dan semua lapisan masyarakat agar dapat memiliki kesempatan berinvestasi di BEI. berbagai regulasi dan simliplikasi dibuat Pemerintah diantaranya SPM gratis, membuka rekening Efek dan reksadana hanya dengan Rp 100 ribu, dan sistem pembukaan rekening online. Berita baik terdengar di pasar modal. Sosialisasi Program tersebut dinilai berhasil dengan terus bertumbuhnya jumlah investor. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatatkan jumlah investor terus bertumbuh sampai dengan akhir September 2020 jumlah investor di pasar modal naik 39.9% secara year to year (ytd) menjadi 3.23 juta investor. Padahal kalau kita lihat di tahun 2017 angkanya masih 1.12 juta. Jumlah tersebut diprediksi terus bertambah hingga 3.5 juta investor pada akhir tahun 2020. Ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan investor baik investor domestik ataupun investor asing walaupun di saat kondisi masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Peningkatan di tahun 2020 ini merupakan peningkatan di luar ekspektasi. Padahal di masa saat ini ketika hampir semua sektor ekonomi mengalami penurunan pendapatan malah justru pertumbuhan investor meningkat tajam. Menariknya dari sisi demografi investor ritel tersebut sebanyak 47.57% didominasi dari kalangan generasi milenial atau berusia dibawah 30 Tahun. Namun, di sisi lain sektor UKM yang menjadi salah satu pilar utama penggerak perekonomian yang mampu menyerap 97% lapangan kerja di Indonesia, masih belum banyak mengenal dan berinvestasi di Pasar Modal. Kabar mengejutkan datang dari hasil suvei Kementerian Koperasi dan UKM. Wabah virus corona menyebabkan 47 persen bangkrut dan KADIN memprediksi jumlah pengangguran mencapai 13 juta orang akibat pandemi. Saat ini UKM justru menjadi sektor yang terpuruk dan paling banyak menerima bantuan dari Pemerintah diantaranya BLT UKM, rileksasi kredit, insentif pajak, dsb. demi penyelematan sektor UKM. Masalah utama yang sering dihadapi UKM adalah permodalan dan minimnya literasi investasi. Dengan adanya fenomena kondisi pandemi ini peneliti ingin mengetahui apakah program “Yuk Nabung Saham” dan reksadana dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan sektor UKM dan peningkatan pendapatan UKM. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk meneliti apakah program “Yuk Nabung Saham” dan Reksadana sebagai alternatif pemilihan investasi dan peningkatan pendapatan di Kota Prabumulih pada masa Pandemi Covid-19. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survey, pemilihan populasi ditentukan dengan sengaja (purposive sampling). Populasi seluruh pelaku UKM populasi yang berjumlah 7.781 di Kota Prabumulih sampel diambil dengan menggunakan metode slovin. Jadi sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 99 responden yang   mewakili populasi   yang   dipilih  secara  acak  sesuai   dengan prosedur   pengambilan   sampel  yang  ada.  Dari output model summary  didapatkan  tabel  determinasi  yang  memberikan R Square sebesar 0,836. Hal ini menunjukan bahwa variabel Nabung Saham Reksadana, Memilih alternatif Investasi secara simultan persentase sumbangan pengaruh variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (peningkatan pendapatan), sebesar 16,4%. Atau variabel independen (Nabung Saham Reksadana, Memilih alternatif Investasi) mampu menjelaskan sebesar 83,6% terhadap variabel dependen (peningkatan pendapatan), sedangkan sisanya 16,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.","PeriodicalId":377186,"journal":{"name":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankan Syariah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36908/isbank.v7i2.314","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Untuk meningkatkan jumlah investor domestik di Pasar Modal Kementerian Keuangan bekerjasama dengan BEI dan Otorita Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Program “Yuk Nabung Saham” dan Sekolah Pasar Modal (SPM) dengan sasaran seluruh kampus dan semua lapisan masyarakat agar dapat memiliki kesempatan berinvestasi di BEI. berbagai regulasi dan simliplikasi dibuat Pemerintah diantaranya SPM gratis, membuka rekening Efek dan reksadana hanya dengan Rp 100 ribu, dan sistem pembukaan rekening online. Berita baik terdengar di pasar modal. Sosialisasi Program tersebut dinilai berhasil dengan terus bertumbuhnya jumlah investor. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia mencatatkan jumlah investor terus bertumbuh sampai dengan akhir September 2020 jumlah investor di pasar modal naik 39.9% secara year to year (ytd) menjadi 3.23 juta investor. Padahal kalau kita lihat di tahun 2017 angkanya masih 1.12 juta. Jumlah tersebut diprediksi terus bertambah hingga 3.5 juta investor pada akhir tahun 2020. Ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan investor baik investor domestik ataupun investor asing walaupun di saat kondisi masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Peningkatan di tahun 2020 ini merupakan peningkatan di luar ekspektasi. Padahal di masa saat ini ketika hampir semua sektor ekonomi mengalami penurunan pendapatan malah justru pertumbuhan investor meningkat tajam. Menariknya dari sisi demografi investor ritel tersebut sebanyak 47.57% didominasi dari kalangan generasi milenial atau berusia dibawah 30 Tahun. Namun, di sisi lain sektor UKM yang menjadi salah satu pilar utama penggerak perekonomian yang mampu menyerap 97% lapangan kerja di Indonesia, masih belum banyak mengenal dan berinvestasi di Pasar Modal. Kabar mengejutkan datang dari hasil suvei Kementerian Koperasi dan UKM. Wabah virus corona menyebabkan 47 persen bangkrut dan KADIN memprediksi jumlah pengangguran mencapai 13 juta orang akibat pandemi. Saat ini UKM justru menjadi sektor yang terpuruk dan paling banyak menerima bantuan dari Pemerintah diantaranya BLT UKM, rileksasi kredit, insentif pajak, dsb. demi penyelematan sektor UKM. Masalah utama yang sering dihadapi UKM adalah permodalan dan minimnya literasi investasi. Dengan adanya fenomena kondisi pandemi ini peneliti ingin mengetahui apakah program “Yuk Nabung Saham” dan reksadana dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan sektor UKM dan peningkatan pendapatan UKM. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk meneliti apakah program “Yuk Nabung Saham” dan Reksadana sebagai alternatif pemilihan investasi dan peningkatan pendapatan di Kota Prabumulih pada masa Pandemi Covid-19. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survey, pemilihan populasi ditentukan dengan sengaja (purposive sampling). Populasi seluruh pelaku UKM populasi yang berjumlah 7.781 di Kota Prabumulih sampel diambil dengan menggunakan metode slovin. Jadi sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 99 responden yang   mewakili populasi   yang   dipilih  secara  acak  sesuai   dengan prosedur   pengambilan   sampel  yang  ada.  Dari output model summary  didapatkan  tabel  determinasi  yang  memberikan R Square sebesar 0,836. Hal ini menunjukan bahwa variabel Nabung Saham Reksadana, Memilih alternatif Investasi secara simultan persentase sumbangan pengaruh variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (peningkatan pendapatan), sebesar 16,4%. Atau variabel independen (Nabung Saham Reksadana, Memilih alternatif Investasi) mampu menjelaskan sebesar 83,6% terhadap variabel dependen (peningkatan pendapatan), sedangkan sisanya 16,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
在科维-19大流行期间,“公平股票”计划和中小企业共同基金计划取代了投资选择和收入增加的prabumuli市
为了增加与北、金融服务总署(OJK)合作的国内投资者数量,发起了“Yuk nabak股票”计划和资本市场教育(SPM),目标是整个校园和各行各业,以便有机会投资北京市。政府在其中设立了免费的SPM、只开立了10万卢比的证券账户和开立账户系统。股市上传来了好消息。通过不断增长的投资者数量,这些项目的社会化被认为是成功的。印尼中央证券交易所(PT. Kustodian investment)的投资者数量继续增长,直到2020年9月底,资本市场的投资者数量每年增长39.9%,达到330万投资者。而2017年,这个数字仍然是120万。预计到2020年,这一数字将继续增长至350万投资者。这表明,即使在今天Covid-19大流行的情况下,投资者对国内和外国投资者的信任也在增加。2020年的增长是意想不到的。在这个几乎所有经济部门都面临收入下降的时代,投资者增长迅速。从零售投资者的人口来看,47.57%不是来自千禧一代,就是来自30岁以下。但另一方面,中小企业是印尼经济支柱之一,能够吸收97%的就业机会,对资本市场知之甚少。来自合作社和中小部的令人震惊的消息传来。corona病毒的爆发导致47%的人破产,KADIN预测将有1300万人死于大流行。目前中小企业却成为政府的失望和接受援助最多的部门,其中BLT中小企业信用,肌肉,税收优惠等等。为了营救中小企业部门。UKM经常面临的主要问题是资金不足和投资素量不足。随着这种流行病现象的出现,研究人员想知道“股票投资”计划和共同基金是否能够解决中小企业部门问题和中小企业收入的增长。此外,本研究的目的是研究Covid-19大流行期间prabumuli市的“股票投资”计划和共同基金是否取代了投资选择和收入增加。方法是使用的研究方法,故意定义(purposive选举人口抽样调查)。在prabumu81镇,共有781名中小参与者用slovin方法采集了样本。所以将用于研究的样本是人口多达99受访者的代表按照抽样程序随机选择的存在。从产量模型中获得了分级表,该表提供了0.836的R平方。这表明,股东共同选择的投资替代方案同时选择了一种替代投资,即捐助金独立变量的百分比对受影响变量(收入增长)有16.4%的影响。或者独立变量(选择替代投资)可以解释存款人变量的83.6%,而剩下的16.4%受到本研究中未研究的其他变量的影响或解释。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
The Function and Role of Money: Analysis in Islamic Economic Studies as a Unit of Value and as a Medium of Exchange The Influence of the Marketing Mix on the Interests of Customers Using Murabahah's Financing Products Knowledge of Usury, Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness And Religiosity of The Voting Community BPR In Bukittinggi City Performance of Islamic Financial: A Qualitative Study In Improving The Regional Economy The Influence of Pocket Money and Financial Literacy on STEBIS IGM Islamic Banking Students' Charity Interest
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1