{"title":"Penilaian Praoperasi Bedah Jantung","authors":"Donni Indra Kusuma, Heru Dwi Jatmiko","doi":"10.14710/JAI.V10I3.22428","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Meskipun perkembangan ilmu kedokteran mengenai patofisiologi penyakit kardiovaskular sudah berkembang, namun penyakit ini tetap menjadi penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Bedah jantung menawarkan potensi yang cukup menguntungkan bagi sebagian besar pasien. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengoptimalkan hasil dari bedah jantung dan menurunkan tingkat mortalitas pascaoperasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penilaian praoperasi pasien sebelum melakukan bedah jantung. Penilaian praoperasi pasien yang akan dilakukan operasi jantung meliputi empat hal utama, yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan kardiologi.Penilaian risiko diperlukan oleh dokter anestesi untuk menilai faktor-faktor risiko yang dimiliki pasien dan bagaimana pengaruhnya dengan tingkat mortalitas pasien apabila dilakukan operasi jantung. Sistem penilaian yang sering digunakan antara lain indeks risiko jantung praoperasi dari Detsky, sistem penilaian European System for Cardiac Operative Risk Evaluation (EuroSCORE), dan Cardiac Anaesthesia Risk Evaluation Score (CARE). American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA) menyusun sebuah algoritme mengenai pendekatan dalam pemeriksaan jantung praoperasi. Algoritme ini membantu dokter dalam memberikan informed consent dan sebagai panduan dalam manajemen perioperatif untuk meminimalkan risiko.","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/JAI.V10I3.22428","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Meskipun perkembangan ilmu kedokteran mengenai patofisiologi penyakit kardiovaskular sudah berkembang, namun penyakit ini tetap menjadi penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia. Bedah jantung menawarkan potensi yang cukup menguntungkan bagi sebagian besar pasien. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengoptimalkan hasil dari bedah jantung dan menurunkan tingkat mortalitas pascaoperasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah penilaian praoperasi pasien sebelum melakukan bedah jantung. Penilaian praoperasi pasien yang akan dilakukan operasi jantung meliputi empat hal utama, yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan kardiologi.Penilaian risiko diperlukan oleh dokter anestesi untuk menilai faktor-faktor risiko yang dimiliki pasien dan bagaimana pengaruhnya dengan tingkat mortalitas pasien apabila dilakukan operasi jantung. Sistem penilaian yang sering digunakan antara lain indeks risiko jantung praoperasi dari Detsky, sistem penilaian European System for Cardiac Operative Risk Evaluation (EuroSCORE), dan Cardiac Anaesthesia Risk Evaluation Score (CARE). American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA) menyusun sebuah algoritme mengenai pendekatan dalam pemeriksaan jantung praoperasi. Algoritme ini membantu dokter dalam memberikan informed consent dan sebagai panduan dalam manajemen perioperatif untuk meminimalkan risiko.