Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Keamanan Pangan dan Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Makanan Minuman Sekitar Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Natar Kabupaten Lampung Selatan
Sefanadia Putri, Reni Indriyani, Usdeka Muliani, A. Sutopo, Tati Baina Gultom
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Peningkatan Keamanan Pangan dan Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Makanan Minuman Sekitar Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Natar Kabupaten Lampung Selatan","authors":"Sefanadia Putri, Reni Indriyani, Usdeka Muliani, A. Sutopo, Tati Baina Gultom","doi":"10.26630/jpk.v1i2.42","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tim Keamanan Pangan (TKP) sekolah wajib untuk memastikan kantin sekolah dalam penyediaan pangan dan jajanan anak sekolah (PJAS) yang sesuai. Kondisi ini tidak terlepas dari terjaminnya hygiene sanitasi di tempat penyelengaraan penyediaan makanan minuman. Melihat dari kajian teori dan data dukung permasalahan terkait dengan PJAS di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Natar memerlukan kerjasama dalam memenuhi target kinerja pembinaan PJAS. Melalui pemberdayaan pada pengelola kantin sekolah dan penjaja makanan di sekitar sekolah, Poltekkes Tanjungkarang bersinergis dengan Puskesmas Natar dalam mengatasi berbagai permasalahan PJAS, untuk mengatasi potensi adanya peningkatan penyakit dan keracunan makanan. Sehingga pada akhurnya cakupan penyuluhan keamanan jajanan anak sekolah pada tahun 2020 sebesar 90% dapat tercapai. Hasil lembar observasi menunjukkan bawa 10 tempat PJAS mendapatkan nilai/score sebesar 36-272,5 yang dinyatakan bahwa tempat pengelola PJAS belum laik hygiene sanitasi, dikarenakan skore seluruh variable kurang dari 700. Dari 21 sampel makanan PJAS terdapat 9 sampel yang memenuhi syarat sedangkan 12 sampel makanan PJAS lainnya tidak memenuhi syarat dikarenakan melebihi standar baku mutu. Dari 20 peralatan makan, sebanyak 14 alat makan yang belum memenuhi standar kesehatan. Terjadi peningkatan pengetahuan para pengelola PJAS disekitar wilayah SD Natar Kabupaten Lampung Selatan setelah pemberian penyuluhan serta diskusi oleh tim pengabdian kepada masyarakat","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26630/jpk.v1i2.42","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tim Keamanan Pangan (TKP) sekolah wajib untuk memastikan kantin sekolah dalam penyediaan pangan dan jajanan anak sekolah (PJAS) yang sesuai. Kondisi ini tidak terlepas dari terjaminnya hygiene sanitasi di tempat penyelengaraan penyediaan makanan minuman. Melihat dari kajian teori dan data dukung permasalahan terkait dengan PJAS di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Natar memerlukan kerjasama dalam memenuhi target kinerja pembinaan PJAS. Melalui pemberdayaan pada pengelola kantin sekolah dan penjaja makanan di sekitar sekolah, Poltekkes Tanjungkarang bersinergis dengan Puskesmas Natar dalam mengatasi berbagai permasalahan PJAS, untuk mengatasi potensi adanya peningkatan penyakit dan keracunan makanan. Sehingga pada akhurnya cakupan penyuluhan keamanan jajanan anak sekolah pada tahun 2020 sebesar 90% dapat tercapai. Hasil lembar observasi menunjukkan bawa 10 tempat PJAS mendapatkan nilai/score sebesar 36-272,5 yang dinyatakan bahwa tempat pengelola PJAS belum laik hygiene sanitasi, dikarenakan skore seluruh variable kurang dari 700. Dari 21 sampel makanan PJAS terdapat 9 sampel yang memenuhi syarat sedangkan 12 sampel makanan PJAS lainnya tidak memenuhi syarat dikarenakan melebihi standar baku mutu. Dari 20 peralatan makan, sebanyak 14 alat makan yang belum memenuhi standar kesehatan. Terjadi peningkatan pengetahuan para pengelola PJAS disekitar wilayah SD Natar Kabupaten Lampung Selatan setelah pemberian penyuluhan serta diskusi oleh tim pengabdian kepada masyarakat