I. Santosa, Linda Barus, Daria Br Ginting, Nawan Prianto, Muhammad Karami
Kemiling adalah sebuah Kecamatan di Kota Bandar Lampung, letaknya berada di daerah perbatasan Kota Bandar Lampung. Kecamatan Kemiling terdiri dari kelurahan Beringin Jaya, Kedaung, Kemiling Permai, Kemiling Raya, Pinang Jaya, Sumber Agung, dan Sumber Rejo. Berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, bank sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah ada sejak bulan April 2019 tetapi Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung belum beroperasi secara maksimal. Permasalahan mitra adalah tidak beroperasionalnya bank sampah yang sudah dibangun fasilitas fisiknya. Hal ini disebabkan belum adanya organisasi yang dibentuk untuk mengelola bank sampah di Kelurahan Beringin Jaya. Tujuan kegiatan ini yaitu membentuk organisasi Bank Sampah Di Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Metode pelaksanaan terdiri dari kegiatan persiapan, pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sosialisasi/ penyuluhan bank sampah, pembentukan organisasi bank sampah, monitoring kegiatan pengabdian kepada masyarakat, evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil pengabdian ini berupa kegiatan sosialisasi bank sampah kepada warga melibatkan berbagai pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup, RT, Kelurahan, petugas pengangkut sampah di Kelurahan Beringin Jaya, PT. Pegadaian Cabang Bandar Lampung, Tim Pengabmas Politeknik Kesehatan Tanjungkarang dan HMJ Jurusan Kesehatan Lingkungan. Hasil lainnya adalah terbentuknya organisasi bank sampah Kelurahan Beringin Jaya yang sudah dibuat strukturnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kelurahan Beringin Jaya No: 412/21/V58.VI96/2020. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pendampingan pengoperasian bank sampah, pendampingan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pembentukan bank sampah. Pendampingan pengoperasian bank sampah akan dilaksanakan oleh tim pengabmas yang telah melaksanakan pembentukan organisasi bank sampah
{"title":"Pembentukan Organisasi Bank Sampah di Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung","authors":"I. Santosa, Linda Barus, Daria Br Ginting, Nawan Prianto, Muhammad Karami","doi":"10.26630/jpk.v3i2.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i2.168","url":null,"abstract":"Kemiling adalah sebuah Kecamatan di Kota Bandar Lampung, letaknya berada di daerah perbatasan Kota Bandar Lampung. Kecamatan Kemiling terdiri dari kelurahan Beringin Jaya, Kedaung, Kemiling Permai, Kemiling Raya, Pinang Jaya, Sumber Agung, dan Sumber Rejo. Berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, bank sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah ada sejak bulan April 2019 tetapi Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung belum beroperasi secara maksimal. Permasalahan mitra adalah tidak beroperasionalnya bank sampah yang sudah dibangun fasilitas fisiknya. Hal ini disebabkan belum adanya organisasi yang dibentuk untuk mengelola bank sampah di Kelurahan Beringin Jaya. Tujuan kegiatan ini yaitu membentuk organisasi Bank Sampah Di Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung. Metode pelaksanaan terdiri dari kegiatan persiapan, pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sosialisasi/ penyuluhan bank sampah, pembentukan organisasi bank sampah, monitoring kegiatan pengabdian kepada masyarakat, evaluasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Hasil pengabdian ini berupa kegiatan sosialisasi bank sampah kepada warga melibatkan berbagai pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup, RT, Kelurahan, petugas pengangkut sampah di Kelurahan Beringin Jaya, PT. Pegadaian Cabang Bandar Lampung, Tim Pengabmas Politeknik Kesehatan Tanjungkarang dan HMJ Jurusan Kesehatan Lingkungan. Hasil lainnya adalah terbentuknya organisasi bank sampah Kelurahan Beringin Jaya yang sudah dibuat strukturnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kelurahan Beringin Jaya No: 412/21/V58.VI96/2020. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pendampingan pengoperasian bank sampah, pendampingan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pembentukan bank sampah. Pendampingan pengoperasian bank sampah akan dilaksanakan oleh tim pengabmas yang telah melaksanakan pembentukan organisasi bank sampah","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121646145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Heni Apriyani, Ihsan Taufiq, Sono Sono, Amrul Hasan
Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) terus meningkat dan pada tahun 2016 berkontribusi pada 73% dari seluruh kematian di Indonesia. Prevalensi penyakit jantung berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 dan 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 1,5%. Berdasarkan profil Puskesmas Negara Ratu tahun 2019 prevalensi penyakit tidak menular masuk ke dalam 10 macam penyakit tertinggi, dimana Hipertensi menempati urutan 5 sedangkan Diabetes Mellitus pada urutan ke 10. Kondisi ini dialami di Desa Hanakau Jaya dan Desa Padang Ratu yang merupakah wilayah kerja Puskesmas tersebut. Hipertensi dan DM merupakan penyakit serius yang dapat memperberat kondisi COVID-19. Peran aktif Kader Posbindu menjadi sangat penting dalam pengendalian COVID-19 melalui deteksi dini Hipertensi dan DM. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Posbindu dalam pengendalian Hipertensi dan DM dikaitkan dengan COVID-19. Metode pelaksanaan melalui Pelatihan Kader Posbindu di Desa Hanakau Jaya dan Padang Ratu, Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, berupa ceramah, diskusi dan demonstrasi, dilaksanakan pada tahun 2021. Hasil dan simpulan menunjukkan bahwa 100% Kader Posbindu memiliki pengetahuan yang baik tentang Hipertensi dan DM dikaitkan dengan COVID-19, dan memiliki keterampilan untuk mengukur Indeks Massa Tubuh, Mengukur Tekanan Darah dan Mengukur Kadar Gula Darah secara sederhana.
{"title":"Pemberdayaan Kader Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Negara Ratu Dalam Pencegahan Penyakit Tidak Menular yang Dapat Memperberat COVID-19","authors":"Heni Apriyani, Ihsan Taufiq, Sono Sono, Amrul Hasan","doi":"10.26630/jpk.v3i2.167","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i2.167","url":null,"abstract":"Indonesia menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) terus meningkat dan pada tahun 2016 berkontribusi pada 73% dari seluruh kematian di Indonesia. Prevalensi penyakit jantung berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 dan 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 1,5%. Berdasarkan profil Puskesmas Negara Ratu tahun 2019 prevalensi penyakit tidak menular masuk ke dalam 10 macam penyakit tertinggi, dimana Hipertensi menempati urutan 5 sedangkan Diabetes Mellitus pada urutan ke 10. Kondisi ini dialami di Desa Hanakau Jaya dan Desa Padang Ratu yang merupakah wilayah kerja Puskesmas tersebut. Hipertensi dan DM merupakan penyakit serius yang dapat memperberat kondisi COVID-19. Peran aktif Kader Posbindu menjadi sangat penting dalam pengendalian COVID-19 melalui deteksi dini Hipertensi dan DM. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kader Posbindu dalam pengendalian Hipertensi dan DM dikaitkan dengan COVID-19. Metode pelaksanaan melalui Pelatihan Kader Posbindu di Desa Hanakau Jaya dan Padang Ratu, Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, berupa ceramah, diskusi dan demonstrasi, dilaksanakan pada tahun 2021. Hasil dan simpulan menunjukkan bahwa 100% Kader Posbindu memiliki pengetahuan yang baik tentang Hipertensi dan DM dikaitkan dengan COVID-19, dan memiliki keterampilan untuk mengukur Indeks Massa Tubuh, Mengukur Tekanan Darah dan Mengukur Kadar Gula Darah secara sederhana.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122785250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan jentik nyamuk pada musim hujan dan kemarau, situasi di lingkungan Sekolah Dasar Negeri 07 Rejang Lebong, terdapat genangan air di bak wc, selokan ada tanaman rimbun di halaman, menjadi penyebab permasalahan ada nyamuk di ruang kelas lima, dan ada dua siswa suspek demam berdarah. Uraian diatas mendorong tim pengabdian masyarakat untuk mengadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yaitu: ”Pendampingan, Penyuluhan dan Keterampilan Pembuatan Ovitrap Sederhana Perangkap Nyamuk pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 07 Rejang Lebong. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan membuat ovitrap sederhana perangkap nyamuk. Metode penyuluhan dan simulasi pembuatan ovitrap sederhana. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan sebagian besar 32 (88,8%) dari 36 siswa kelas V bisa membuat ovitrap sederhana dan terjadinya peningkatan pengetahuan siswa kelas V dalam pembuatan ovitrap sederhana perangkap nyamuk. Selanjutnya, para siswa I-II-III-IV dan VI SDN 07 Rejang Lebong diharapkan mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dalam membuat alat ovitrap sederhana perangkap nyamuk di masa datang.
在雨季和旱季蚊子的出现,公立小学环境07 Rejang Lebong的情况,有一个水池,下水道里有很多植物,导致五年级蚊子的问题,还有两名学生涉嫌登革热。以上的描述鼓励社区奉献团队进行社区奉献活动:“在一所V班学生07 Rejang Lebong的辅导、辅导和制作蚊子防治技能。活动的目的是提高制作简单的ovitrap灭蚊器的知识和技能。推广方法和简单的ovitrap制作模拟。公共奉献结果显示,在V班36名学生中,大多数32(88.8%)的人能够制造出简单的ovitrap,提高V班学生在制作简单的ovitrap灭虫器方面的知识。接下来,研究i - i - ii - ii - iv和VI SDN - 07 Rejang Lebong的学生将有机会在未来制作一个简单的ovitrap灭蚊器。
{"title":"Pendampingan, Penyuluhan dan Keterampilan Pembuatan Ovitrap Sederhana Perangkap Nyamuk pada Siswa Kelas V SDN 07 Rejang Lebong","authors":"Rustam Aji, T. Handayani, Dinar Wahyuni, Jessy Nopita Sari, Gustomo Yamistada, Ruslina Yulaika, Sherly Ratih Frichesyarius Santy Adjie, Roro Ajhie Ayuningtyas","doi":"10.26630/jpk.v3i2.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i2.169","url":null,"abstract":"Perkembangan jentik nyamuk pada musim hujan dan kemarau, situasi di lingkungan Sekolah Dasar Negeri 07 Rejang Lebong, terdapat genangan air di bak wc, selokan ada tanaman rimbun di halaman, menjadi penyebab permasalahan ada nyamuk di ruang kelas lima, dan ada dua siswa suspek demam berdarah. Uraian diatas mendorong tim pengabdian masyarakat untuk mengadakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yaitu: ”Pendampingan, Penyuluhan dan Keterampilan Pembuatan Ovitrap Sederhana Perangkap Nyamuk pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 07 Rejang Lebong. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan membuat ovitrap sederhana perangkap nyamuk. Metode penyuluhan dan simulasi pembuatan ovitrap sederhana. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan sebagian besar 32 (88,8%) dari 36 siswa kelas V bisa membuat ovitrap sederhana dan terjadinya peningkatan pengetahuan siswa kelas V dalam pembuatan ovitrap sederhana perangkap nyamuk. Selanjutnya, para siswa I-II-III-IV dan VI SDN 07 Rejang Lebong diharapkan mendapatkan kesempatan mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan dalam membuat alat ovitrap sederhana perangkap nyamuk di masa datang.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113988825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Wiwik Wiyanti, Mujiwati Mujiwati, Fitriyanti' Fitriyanti'
Kehilangan gigi yang dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan migrasi patologis gigi geligi yang tersisa, penurunan tulang alveolar pada daerah edentulous, penurunan fungsi pengunyahan hingga gangguan berbicara dan juga dapat berpengaruh terhadap sendi temporomandibular. Jumlah penduduk lansia setiap tahunnya makin meningkat dan tentunya diiringi dengan masalah kesehatan pencernaan yang berawal dari masih banyaknya penduduk lansia yang tidak menggunakan gigi tiruan. Masyarakat yang mengalami kehilangan gigi tiruan pada lansia kategori khususnya pada kategori jelita (jelang lima puluh tahun) dan lolita (lolos lima puluh tahun). Salah satu penyakit pencernaan timbul akibat dari dampak tidak menggunakan gigi tiruan pada lansia. Rendahnya tingkat pengetahuan tentang gigi tiruan sangat berpengaruh terhadap pemakaian gigi tiruan pada lansia. Idealnya pemakaian gigi tiruan harus langsung dilakukan ketika gigi permanen hilang, namun kenyataannya banyak lansia yang belum melakukan hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kader dan masyarakat tentang peranan gigi tiruan untuk kesehatan gigi dan mulut, meningkatnya jumlah pengguna gigi tiruan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatnya keterampilan dasar kader dan masyarakat dalam memelihara gigi tiruan. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pencetakan rahang dan penyuluhan. Hasil adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan sebelum penyuluhan pengetahuan dan sesudah penyuluhan pengetahuan pentingnya kesehatan gigi dan gigi tiruan, meningkatnya pengguna gigi tiruan dan pemeliharaan dasar gigi tiruan. Kegiatan Pengabdian masyarakat dengan peserta 40 orang yang dilakukan di Posyandu Lansia Matahari Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru telah berjalan dengan lancar, serta antusias dan semangat para peserta dalam kegiatan tersebut. Adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan kader dan masyarakat tentang peranan gigi tiruan untuk kesehatan gigi dan mulut. Adanya minat Lansia untuk membuat gigi tiruan sebagai penganti gigi yang telah dicabut atau tanggal sehingga dapat memperbaiki fungsi pengunyahan dan fungsi estetis.
{"title":"Peningkatan Pengetahuan dan Pengunaan Gigi Tiruan Sebagai Solusi Hidup Sehat Berkualitas Bagi JELITA & LOLITA di Posyandu Lansia Matahari Kelurahan Gunung","authors":"Sri Wiwik Wiyanti, Mujiwati Mujiwati, Fitriyanti' Fitriyanti'","doi":"10.26630/jpk.v3i2.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i2.165","url":null,"abstract":"Kehilangan gigi yang dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan migrasi patologis gigi geligi yang tersisa, penurunan tulang alveolar pada daerah edentulous, penurunan fungsi pengunyahan hingga gangguan berbicara dan juga dapat berpengaruh terhadap sendi temporomandibular. Jumlah penduduk lansia setiap tahunnya makin meningkat dan tentunya diiringi dengan masalah kesehatan pencernaan yang berawal dari masih banyaknya penduduk lansia yang tidak menggunakan gigi tiruan. Masyarakat yang mengalami kehilangan gigi tiruan pada lansia kategori khususnya pada kategori jelita (jelang lima puluh tahun) dan lolita (lolos lima puluh tahun). Salah satu penyakit pencernaan timbul akibat dari dampak tidak menggunakan gigi tiruan pada lansia. Rendahnya tingkat pengetahuan tentang gigi tiruan sangat berpengaruh terhadap pemakaian gigi tiruan pada lansia. Idealnya pemakaian gigi tiruan harus langsung dilakukan ketika gigi permanen hilang, namun kenyataannya banyak lansia yang belum melakukan hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kader dan masyarakat tentang peranan gigi tiruan untuk kesehatan gigi dan mulut, meningkatnya jumlah pengguna gigi tiruan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatnya keterampilan dasar kader dan masyarakat dalam memelihara gigi tiruan. Metode pelaksanaan kegiatan adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pencetakan rahang dan penyuluhan. Hasil adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan sebelum penyuluhan pengetahuan dan sesudah penyuluhan pengetahuan pentingnya kesehatan gigi dan gigi tiruan, meningkatnya pengguna gigi tiruan dan pemeliharaan dasar gigi tiruan. Kegiatan Pengabdian masyarakat dengan peserta 40 orang yang dilakukan di Posyandu Lansia Matahari Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru telah berjalan dengan lancar, serta antusias dan semangat para peserta dalam kegiatan tersebut. Adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan kader dan masyarakat tentang peranan gigi tiruan untuk kesehatan gigi dan mulut. Adanya minat Lansia untuk membuat gigi tiruan sebagai penganti gigi yang telah dicabut atau tanggal sehingga dapat memperbaiki fungsi pengunyahan dan fungsi estetis.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"148 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113949334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan masyarakat awam di Kota Bandar Lampung tentang pertolongan RJP masih sangat rendah. Sebagian besar fasilitas pelayanan umum mengatakan bahwa belum tersedia sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dalam melakukan FIRST AID secara baik dan sesuai standar. Berdasarkan wawancara dengan kepala bagian SDM mitra pengabmas diperoleh informasi bahwa telah tersedia fasilitas pertolongan pertama (First Aid) dan Automated External Defibrilator (AED), namun belum pernah dilakukan pelatihan, sehingga pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pertolongan pertama masih kurang. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dan kemandirian karyawan mitra pengabmas dalam pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan dan henti jantung mendadak (HJM). Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pelatihan first aid, cardiopulmonary resusitation (CPR) dan automatic external defibrilation (AED). Metode kegiatan meliputi pre-test dan post-test, pemberian materi, simulasi, dan skill driliing. Hasil pelatihan pada 57 peserta diperoleh hasil sebelum pelatihan nilai rata-rata pengetahuan peserta yaitu 35,58 dan setelah pelatihan menjadi 75,43. Data kemudian dianalisis lebih lanjut dan diperoleh nilai p= 0,000. Dengan demikian ada perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan. Artinya pelatihan yang dilakukan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan karyawan mitra pengabmas tentang first aid, CPR dan AED
{"title":"Peningkatan Kemampuan dan Kemandirian Public Area Service dalam Pertolongan Pertama melalui Pelatihan First Aid, CPR dan AED Kota Bandar Lampung","authors":"Tori Rihiantoro, R. Handayani, Musiana Musiana","doi":"10.26630/jpk.v3i2.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i2.166","url":null,"abstract":"Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan masyarakat awam di Kota Bandar Lampung tentang pertolongan RJP masih sangat rendah. Sebagian besar fasilitas pelayanan umum mengatakan bahwa belum tersedia sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dalam melakukan FIRST AID secara baik dan sesuai standar. Berdasarkan wawancara dengan kepala bagian SDM mitra pengabmas diperoleh informasi bahwa telah tersedia fasilitas pertolongan pertama (First Aid) dan Automated External Defibrilator (AED), namun belum pernah dilakukan pelatihan, sehingga pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pertolongan pertama masih kurang. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan dan kemandirian karyawan mitra pengabmas dalam pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan dan henti jantung mendadak (HJM). Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pelatihan first aid, cardiopulmonary resusitation (CPR) dan automatic external defibrilation (AED). Metode kegiatan meliputi pre-test dan post-test, pemberian materi, simulasi, dan skill driliing. Hasil pelatihan pada 57 peserta diperoleh hasil sebelum pelatihan nilai rata-rata pengetahuan peserta yaitu 35,58 dan setelah pelatihan menjadi 75,43. Data kemudian dianalisis lebih lanjut dan diperoleh nilai p= 0,000. Dengan demikian ada perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan. Artinya pelatihan yang dilakukan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan karyawan mitra pengabmas tentang first aid, CPR dan AED","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"118 23","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113935037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecamatan Natar merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki kasus terkonfirmasi Covid 19 tertinggi dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, namun ada satu yaitu Desa Kalisari yang merupakan satu satunya Desa yang tercatat belum ada terkonfrimasi kasus Covid 19. Posisi desa ini berada di tengah dan sebagai jalur perlintasan antar beberapa kecamatan dan kabupaten. Terdiri dari 7 Dusun, 24 RT dengan jumlah penduduk sekitar 2043 KK atau 4790 Jiwa dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah. Kondisi Desa tersebut berisiko besar terjadinya atau menyebarnya kasus Covid 19 apabila tidak diantisipasi sejak awal. Tujuan program pengabmas ini adalah untuk membentuk Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan dengan 3 tahap. Tahap 1 adalah tahap persiapan dengan mengidentifikasi sasaran, kekuatan tim baik dari Jurusan Keperawaan maupun tim Mitra dan komitmen untuk melakukan program pengabmas; Tahap 2 adalah tahap pelaksanaan, yaitu sosialisasi program, melakukan edukasi tentang covid 19 termasuk PBHS dalam mencegah penularan di masyarakat serta mengembangkan sarana pendukung dalam mencapai PHBS di masyarakat seperti fasilitas cuci tangan di beberapa tempat umum, pembagian masker, pemasangan banner dan pembagian leaflet kepada seluruh masyarakat. Program ini efektif dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Oktober – Desember 2020 dengan jumlah tim 24 orang Dosen Jurusan keperawatan dan 15 mahasiswa keperawatan perwakilan dari masing masing program studi. Sasaran kegiatan pengabmas berjumah 346 orang. Hasil akhir pengabmas didapatkan bahwa adanya peningkatan tata nilai dalam masyarakat terutama bidang kesehatan yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Covid 19 dan PHBS di Era New Normal , peningkatan keterampilan dalam menggunakan masker dan cuci tangan dengan 6 langkah benar, ketersediaanya masker dan hand sanitizer di masyarakat, peningkatan partisipan yang menggunakan masker setiap keluar rumah,peningkatan partisipan yang menggunakan sarana cuci tangan di tempat umum, tersedianya 7 sarana cuci tangan di berbagai tempat umum seperti mesjid dan TPA serta adanya satgas Covid 19 Desa yang bersepakat untuk meningkatkan peran, fungsi dan tugasnya. Selain itu program pengabmas ini juga menghasilkan satu artikel pengabmas yang siap dipublikasikan dalam Jurnal Pengabmas baik terakreditasi atau tidak. Disarankan untuk kegiatan pengabmas yang akan datang, waktu kegiatan di tambah dan evaluasi pengetahuan dengan menggunakan format manual saja agar bisa di evaluasi secara kuantitatif peningkatan pengetahuan masyarakat.
{"title":"Pembentukan Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan","authors":"Dwi Agustanti","doi":"10.26630/jpk.v3i1.144","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i1.144","url":null,"abstract":"Kecamatan Natar merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan yang memiliki kasus terkonfirmasi Covid 19 tertinggi dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan, namun ada satu yaitu Desa Kalisari yang merupakan satu satunya Desa yang tercatat belum ada terkonfrimasi kasus Covid 19. Posisi desa ini berada di tengah dan sebagai jalur perlintasan antar beberapa kecamatan dan kabupaten. Terdiri dari 7 Dusun, 24 RT dengan jumlah penduduk sekitar 2043 KK atau 4790 Jiwa dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah. Kondisi Desa tersebut berisiko besar terjadinya atau menyebarnya kasus Covid 19 apabila tidak diantisipasi sejak awal. Tujuan program pengabmas ini adalah untuk membentuk Desa Tangguh Covid 19 di Desa Kalisari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan dengan 3 tahap. Tahap 1 adalah tahap persiapan dengan mengidentifikasi sasaran, kekuatan tim baik dari Jurusan Keperawaan maupun tim Mitra dan komitmen untuk melakukan program pengabmas; Tahap 2 adalah tahap pelaksanaan, yaitu sosialisasi program, melakukan edukasi tentang covid 19 termasuk PBHS dalam mencegah penularan di masyarakat serta mengembangkan sarana pendukung dalam mencapai PHBS di masyarakat seperti fasilitas cuci tangan di beberapa tempat umum, pembagian masker, pemasangan banner dan pembagian leaflet kepada seluruh masyarakat. Program ini efektif dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Oktober – Desember 2020 dengan jumlah tim 24 orang Dosen Jurusan keperawatan dan 15 mahasiswa keperawatan perwakilan dari masing masing program studi. Sasaran kegiatan pengabmas berjumah 346 orang. Hasil akhir pengabmas didapatkan bahwa adanya peningkatan tata nilai dalam masyarakat terutama bidang kesehatan yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Covid 19 dan PHBS di Era New Normal , peningkatan keterampilan dalam menggunakan masker dan cuci tangan dengan 6 langkah benar, ketersediaanya masker dan hand sanitizer di masyarakat, peningkatan partisipan yang menggunakan masker setiap keluar rumah,peningkatan partisipan yang menggunakan sarana cuci tangan di tempat umum, tersedianya 7 sarana cuci tangan di berbagai tempat umum seperti mesjid dan TPA serta adanya satgas Covid 19 Desa yang bersepakat untuk meningkatkan peran, fungsi dan tugasnya. Selain itu program pengabmas ini juga menghasilkan satu artikel pengabmas yang siap dipublikasikan dalam Jurnal Pengabmas baik terakreditasi atau tidak. Disarankan untuk kegiatan pengabmas yang akan datang, waktu kegiatan di tambah dan evaluasi pengetahuan dengan menggunakan format manual saja agar bisa di evaluasi secara kuantitatif peningkatan pengetahuan masyarakat.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122694616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengaruh Kemajuan dan pengembangan teknologi berdampak pada perubahan pola masyarakat terutama kebiasaan makan tidak teratur dalam keluarga dan menu yang tidak seimbang. Masalah ini merupakan salah satu penyebab Indonesia menduduki peringkat ke-4 terbanyak didunia menderita Diabetes Mellitus. Penyakit Diabetes Mellitus di Sungai Alat masuk dalam penyakit tiga besar yang diderita masyarakat. Komplikasi Diabetes Mellitus seperti Hipoglikemia dan Penyakit Kaki Diabetes menyebabkan Produkstifitas manusia menurun karena akibat penyakit dan ketergantungan terhadap pengobatan. Metode Pemecahan masalah yaitu dengan penanganan komplikasi dari penyakit diabetes mellitus seperti hipoglikemia dan diabetes mellitus memerlukan strategi yang terus menerus kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara terprogram telah dilaksanakan dengan bermitra Desa Sungai Alat, Kecamatan Astambul. Bentuk penanganan yang dapat diberikan untuk mencegah komplikasi kaki diabetes adalah senam kaki diabetes dan masase kaki diabetes. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi kegiatan, dilanjutkan dengan pemantapan kader, pelatihan penanganan Hipoglikemia, senam kaki diabetik, evaluasi, dan pemeriksaan gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar dibantu Kepala Desa, adanya kader kesehatan penyakit diabetes mellitus, kegiatan pengecekkan rutin gula darah yang terdokumentasikan, Kader yang siap dengan metode penyuluhan Diabetes Mellitus, pemahaman masyarakat penting untuk melakukan pencegahan komplikasi dengan pemeriksaan rutin gula darah. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat terprogram dalam waktu 6 bulan telah terlaksanakan dan akan terus dievaluasi dengan hasil 80% memuasakan sehingga perlu untuk terus dilanjutkan dan dikembangkan.
{"title":"Penguatan Manajemen Diabetes Mellitus Pada Masyarakat di Desa Sungai Alat Kecamatan Astambul","authors":"Insana Maria, Annalia Wardhani, R. Rusdi","doi":"10.26630/jpk.v3i1.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i1.143","url":null,"abstract":"Pengaruh Kemajuan dan pengembangan teknologi berdampak pada perubahan pola masyarakat terutama kebiasaan makan tidak teratur dalam keluarga dan menu yang tidak seimbang. Masalah ini merupakan salah satu penyebab Indonesia menduduki peringkat ke-4 terbanyak didunia menderita Diabetes Mellitus. Penyakit Diabetes Mellitus di Sungai Alat masuk dalam penyakit tiga besar yang diderita masyarakat. Komplikasi Diabetes Mellitus seperti Hipoglikemia dan Penyakit Kaki Diabetes menyebabkan Produkstifitas manusia menurun karena akibat penyakit dan ketergantungan terhadap pengobatan. Metode Pemecahan masalah yaitu dengan penanganan komplikasi dari penyakit diabetes mellitus seperti hipoglikemia dan diabetes mellitus memerlukan strategi yang terus menerus kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara terprogram telah dilaksanakan dengan bermitra Desa Sungai Alat, Kecamatan Astambul. Bentuk penanganan yang dapat diberikan untuk mencegah komplikasi kaki diabetes adalah senam kaki diabetes dan masase kaki diabetes. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi kegiatan, dilanjutkan dengan pemantapan kader, pelatihan penanganan Hipoglikemia, senam kaki diabetik, evaluasi, dan pemeriksaan gula darah sewaktu pada penderita diabetes mellitus. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar dibantu Kepala Desa, adanya kader kesehatan penyakit diabetes mellitus, kegiatan pengecekkan rutin gula darah yang terdokumentasikan, Kader yang siap dengan metode penyuluhan Diabetes Mellitus, pemahaman masyarakat penting untuk melakukan pencegahan komplikasi dengan pemeriksaan rutin gula darah. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat terprogram dalam waktu 6 bulan telah terlaksanakan dan akan terus dievaluasi dengan hasil 80% memuasakan sehingga perlu untuk terus dilanjutkan dan dikembangkan.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116476489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rosmida M Marbun, Meilinasari Meilinasari, S. Rahmawati, Corazon Hanna Dumaria, Suharyati Suharyati
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi balita gizi kurang dan buruk sebanyak 17.7 % dan balita pendek dan sangat pendek 30.8 %. Data Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Selatan menunjukkan cakupan program ASI Ekslusif sebesar 74,02% dan tingginya kasus pemberian MP-ASI dini sebelum 6 bulan, serta belum diketahui kemampuan kader dalam hal pemantauan pertumbuhan anak akibat dari praktik pemberian makan bayi dan anak yang belum tepat. Kegiatan pengabdian masyarakat dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II tahun 2020 dilakukan dengan cara memberikan Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan kepada kader posyandu. Tujuan dilakukan pelatihan Pemantauan Pertumbuhan pada Kader Posyandu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Pelatihan kader dilakukan selama 3 hari secara daring dengan jumlah kader sebanyak 20 orang. Sebagian besar kader berumur 56-65 tahun (40%) dengan sebagian besar telah menjadi kader selama 1-5 tahun (65%). Setelah kader mengikuti pelatihan konseling pemantauan pertumbuhan terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 7,5 point, sikap 0,5 point, motivasi 1,75 poin, tindakan 1,4 poin, dan persepsi 1,9 poin. Ada perbedaan yang signifikan nilai pengetahuan kader tentang pemantauan pertumbuhan sebelum dan sesudah pelatihan. Perlu dilakukan refreshing kader secara rutin supaya pengetahuan, sikap, motivasi, tindakan dan persepsi kader semakin baik.
(Riskesdas) 2018年基础健康研究(Riskesdas)发现,营养不良和营养不良的幼儿比率为17.7%,儿童矮至30%。母乳街道Kebayoran古老的南方乡村医院的数据显示,项目覆盖大独家74,02% MP-ASI早在6个月之前,礼物和高发病率和未知能力监测方面的干部成长的孩子喂养婴儿和实践的结果不对。2020年,雅加达波尔达克二世营养部门教授的社区奉献活动是通过为卡德·波尚杜提供增长跟踪培训来完成的。其目的是在雅加达南部的老巴里兰区(old bayoran south Jakarta street)对卡德·波尚杜(Kader Posyandu)进行生长监察训练,以提高他的知识和技能。kader培训在网上进行了3天,共有20人。大多数卡德的年龄是56-65岁(40%),其中大部分已经超过1-5年(65%)。干部参加培训后咨询监测发生增加7.5万点知识,增长0.5分,75分,行为动机态度1.4分,感知1.9分。卡德的价值知识在培训前后监督增长有很大的不同。需要定期更新kader,以提高kader的知识、态度、动机、行动和感知能力。
{"title":"Perubahan Perilaku Pemantauan Pertumbuhan Dengan Pelatihan Konseling Pemantauan Pertumbuhan Bagi Kader Posyandu","authors":"Rosmida M Marbun, Meilinasari Meilinasari, S. Rahmawati, Corazon Hanna Dumaria, Suharyati Suharyati","doi":"10.26630/jpk.v3i1.141","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i1.141","url":null,"abstract":"Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi balita gizi kurang dan buruk sebanyak 17.7 % dan balita pendek dan sangat pendek 30.8 %. Data Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Selatan menunjukkan cakupan program ASI Ekslusif sebesar 74,02% dan tingginya kasus pemberian MP-ASI dini sebelum 6 bulan, serta belum diketahui kemampuan kader dalam hal pemantauan pertumbuhan anak akibat dari praktik pemberian makan bayi dan anak yang belum tepat. Kegiatan pengabdian masyarakat dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II tahun 2020 dilakukan dengan cara memberikan Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan kepada kader posyandu. Tujuan dilakukan pelatihan Pemantauan Pertumbuhan pada Kader Posyandu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu di Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Pelatihan kader dilakukan selama 3 hari secara daring dengan jumlah kader sebanyak 20 orang. Sebagian besar kader berumur 56-65 tahun (40%) dengan sebagian besar telah menjadi kader selama 1-5 tahun (65%). Setelah kader mengikuti pelatihan konseling pemantauan pertumbuhan terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 7,5 point, sikap 0,5 point, motivasi 1,75 poin, tindakan 1,4 poin, dan persepsi 1,9 poin. Ada perbedaan yang signifikan nilai pengetahuan kader tentang pemantauan pertumbuhan sebelum dan sesudah pelatihan. Perlu dilakukan refreshing kader secara rutin supaya pengetahuan, sikap, motivasi, tindakan dan persepsi kader semakin baik.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116472173","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sampah Organik rumah tangga memiliki kontribusi timbulan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir. Dibutuhkan peran masyarakat dalam pengolahan sampah untuk meminimalisasi timbulan sampah. Kelurahan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya merupakan wilayah pemukiman padat. Kepadatan penduduk relevansi dengan jumlah sampah. Tumpukan sampah selain memberikan dampak estetika, tempat mikroorganisme patogen, sarang vektor penyakit. Tujuan pengabdian masyarakat adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan dalam meningkatkan keterampilan pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pellet pakan ikan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini, dalam menangani timbulan sampah organik, dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan keterampilan masyarakat mengolah sampah menjadi Pellet Pakan Ikan. Bahan baku pellet dari sampah organik berjenis biodegradable. Lokasi kegiatan di Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya, dengan jumlah peserta 25 orang dari pengelola busem dan masyarakat. Metode pengabdian masyarakat adalah ceramah, demo dan praktek. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat mendapatkan partisipasi dan antusias dari masyarakat, serta dukungan pihak kelurahan, kepala puskesmas sangat bagus. Hasil kegiatan tersebut masyarakat dibagi menjadi kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Setiap Kelompok berhasil 100% membuat formula komposisi pellet pakan ikan dari sampah organik rumah tangga. Hasil persentase post test evaluasi pemahaman masyarakat dalam membuat pellet pakan ikan, 84% menjawab benar artinya masyarakat memahami materi yang disampaikan.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Pellet Ikan dari Sampah Organik Rumah Tangga","authors":"Demes Nurmayanti, Hadi Suryono, Imam Thohari","doi":"10.26630/jpk.v3i1.145","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i1.145","url":null,"abstract":"Sampah Organik rumah tangga memiliki kontribusi timbulan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir. Dibutuhkan peran masyarakat dalam pengolahan sampah untuk meminimalisasi timbulan sampah. Kelurahan Jemur Wonosari Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya merupakan wilayah pemukiman padat. Kepadatan penduduk relevansi dengan jumlah sampah. Tumpukan sampah selain memberikan dampak estetika, tempat mikroorganisme patogen, sarang vektor penyakit. Tujuan pengabdian masyarakat adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan dalam meningkatkan keterampilan pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pellet pakan ikan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini, dalam menangani timbulan sampah organik, dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan keterampilan masyarakat mengolah sampah menjadi Pellet Pakan Ikan. Bahan baku pellet dari sampah organik berjenis biodegradable. Lokasi kegiatan di Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya, dengan jumlah peserta 25 orang dari pengelola busem dan masyarakat. Metode pengabdian masyarakat adalah ceramah, demo dan praktek. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat mendapatkan partisipasi dan antusias dari masyarakat, serta dukungan pihak kelurahan, kepala puskesmas sangat bagus. Hasil kegiatan tersebut masyarakat dibagi menjadi kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 5 orang. Setiap Kelompok berhasil 100% membuat formula komposisi pellet pakan ikan dari sampah organik rumah tangga. Hasil persentase post test evaluasi pemahaman masyarakat dalam membuat pellet pakan ikan, 84% menjawab benar artinya masyarakat memahami materi yang disampaikan.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133879099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jamur tiram (Pleurotus sp.) merupakan salah satu jamur konsumsi yang memiliki nilai gizi tinggi. Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu jamur tiram putih (P. ostreatus), jamur tiram merah muda P. flabellatus), jamur tiram abu-abu (P. sajor caju), dan jamur tiram abalone (P. cystidiosus). (Susilawati dan Budi Raharjo, 2010). Sebagai Sebagai bahan pangan jamur menjadi salah satu sumber protein seperti thiamine (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin, biotin dan vitmin C serta mineral. Sebagai bahan fungsional jamur mengandung bahan aktif yang terdiri dari senyawa polisakarida (glikan), triterpen, nukleotida, monitol, alkoloid dan lain-lain yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. (Susilawati dan Budi Raharjo, 2010). Desa Padang Ratu Kecamatan Sungkai Utara memiliki potensi yang baik sebagai tempat budidaya jamur tiram. Oleh karena itulah, melalui Program Pengembangan Desa Mitra ini diharapkan dapat membantu masyarakat desa Padang Ratu Kecamatan Sungkai Utara, baik dari segi informasi maupun biaya, dalam mengembangkan usaha budidaya jamur tiram. Masyarakat Mitra di desa Padang Ratu berkeinginan membudidayakan jamur tiram, akan tetapi belum mengetahui teknik pembudidayaannya. Oleh karena itu, kegiatan PkM skema PPDM dosen Poltekkes Tanjung Karang membantu masyarakat desa Padang Ratu teknik Budi daya Jamur tiram. Kegiatan PkM dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu, persiapan, sosialisasi, pelatihan, dan tahap terakhir adalah pendampingan dan monitoring. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi adalah pengenalan jamur tiram, manfaat, syarat tumbuh, dan cara budidaya jamur tiram. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan langkah sebagai berikut: Penakaran dan pencampuran media tumbuh; Pemeraman media; Pengisian media ke dalam baglog; Sterilisasi baglog; Pendinginan baglog; Inokulasi bibit jamur F3; Inkubasi dan pemindahan baglog ke dalam kumbung; Pemeliharaan; dan Pemanenan. Kegiatan pendampingan sampai dengan panen perdana dilakukan selama 13 minggu dengan rincian dua minggu pembuatan baglog, sterilisasi dan inokulai bibit ke dalam baglog, delapan minggu inkubasi baglog sampai dengan siap di buah kan, dua minggu proses pemindahan baglog ke dalam kumbung budi daya sampai siap di panen, panen perdana jamur tiram hasil budidaya mitra sebanyak 5 kg. Mitra yang membudidayakan jamur tiram sebanyak 5 orang. Kendala yang ditemui masyarakat yaitu adanya ulat dan lalat yang hinggap di baglog jamur. Solusi yang disarankan untuk mencegah dan mengendalikan adanya hama dilakukan dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kumbung budi daya, melakukan perawatan jamur dengan teliti.
{"title":"Pelatihan Budidaya Jamur Tiram untuk meningkatkan Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Padang Ratu Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara","authors":"Amrul Hasan, Haris Kadarusman, A. Sutopo","doi":"10.26630/jpk.v3i1.142","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jpk.v3i1.142","url":null,"abstract":"Jamur tiram (Pleurotus sp.) merupakan salah satu jamur konsumsi yang memiliki nilai gizi tinggi. Beberapa jenis jamur tiram yang biasa dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yaitu jamur tiram putih (P. ostreatus), jamur tiram merah muda P. flabellatus), jamur tiram abu-abu (P. sajor caju), dan jamur tiram abalone (P. cystidiosus). (Susilawati dan Budi Raharjo, 2010). Sebagai Sebagai bahan pangan jamur menjadi salah satu sumber protein seperti thiamine (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin, biotin dan vitmin C serta mineral. Sebagai bahan fungsional jamur mengandung bahan aktif yang terdiri dari senyawa polisakarida (glikan), triterpen, nukleotida, monitol, alkoloid dan lain-lain yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. (Susilawati dan Budi Raharjo, 2010). Desa Padang Ratu Kecamatan Sungkai Utara memiliki potensi yang baik sebagai tempat budidaya jamur tiram. Oleh karena itulah, melalui Program Pengembangan Desa Mitra ini diharapkan dapat membantu masyarakat desa Padang Ratu Kecamatan Sungkai Utara, baik dari segi informasi maupun biaya, dalam mengembangkan usaha budidaya jamur tiram. Masyarakat Mitra di desa Padang Ratu berkeinginan membudidayakan jamur tiram, akan tetapi belum mengetahui teknik pembudidayaannya. Oleh karena itu, kegiatan PkM skema PPDM dosen Poltekkes Tanjung Karang membantu masyarakat desa Padang Ratu teknik Budi daya Jamur tiram. Kegiatan PkM dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu, persiapan, sosialisasi, pelatihan, dan tahap terakhir adalah pendampingan dan monitoring. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi adalah pengenalan jamur tiram, manfaat, syarat tumbuh, dan cara budidaya jamur tiram. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan langkah sebagai berikut: Penakaran dan pencampuran media tumbuh; Pemeraman media; Pengisian media ke dalam baglog; Sterilisasi baglog; Pendinginan baglog; Inokulasi bibit jamur F3; Inkubasi dan pemindahan baglog ke dalam kumbung; Pemeliharaan; dan Pemanenan. Kegiatan pendampingan sampai dengan panen perdana dilakukan selama 13 minggu dengan rincian dua minggu pembuatan baglog, sterilisasi dan inokulai bibit ke dalam baglog, delapan minggu inkubasi baglog sampai dengan siap di buah kan, dua minggu proses pemindahan baglog ke dalam kumbung budi daya sampai siap di panen, panen perdana jamur tiram hasil budidaya mitra sebanyak 5 kg. Mitra yang membudidayakan jamur tiram sebanyak 5 orang. Kendala yang ditemui masyarakat yaitu adanya ulat dan lalat yang hinggap di baglog jamur. Solusi yang disarankan untuk mencegah dan mengendalikan adanya hama dilakukan dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kumbung budi daya, melakukan perawatan jamur dengan teliti.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131254048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}