Hubungan Fase Pengobatan Tuberkulosis dengan Status Gizi Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Cakranegara

Rifda Amalia, R. Lestari, Rifana Cholidah
{"title":"Hubungan Fase Pengobatan Tuberkulosis dengan Status Gizi Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Cakranegara","authors":"Rifda Amalia, R. Lestari, Rifana Cholidah","doi":"10.29303/lmj.v1i2.1613","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan kasus Tuberkulosis tertinggi nomor tiga di dunia. Infeksi TB dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan perubahan metabolisme tubuh akibat respon inflamasi dan sistem imun yang berdampak pada status gizi. Pasien Tuberkulosis memerlukan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang melibatkan 2 tahap, yakni tahap awal (intensif) selama 2 bulan dan tahap lanjutan selama 4 bulan dengan dosis obat yang berbeda. Pemberian OAT dapat meningkatkan mekanisme pertahan tubuh dengan mengurangi jumlah bakteri dalam tubuh serta menurunkan penggunaan energi tubuh dalam melawan infeksi sehingga dapat memperbaiki status gizi. \nMetode: Penelitian ini merupakan studi cross sectional. Besar sampel penelitian ini berjumlah 61. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan uji alternatif Kolmogrov-smirnov. \nHasil: Sebanyak 61 pasien Tuberkulosis paru memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini. Sebagian besar didominasi oleh usia produktif sebanyak 56 responden (91,8%), jenis kelamin laki-laki 40 responden (65,6%), pendidikan terakhir SMA 30 responden (49,2%), dasar diagnosis berdasarkan bakteriologis 61 responden (100%) dan durasi pengobatan pada bulan pertama 26 responden (42,6%). Hasil uji Kolmogrov-smirnov diperoleh fase pengobatan Tuberkulosis menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dengan status gizi pasien Tuberkulosis paru (p= 0,960). \nKesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara fase pengobatan Tuberkulosis dengan status gizi pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Cakranegara.","PeriodicalId":127741,"journal":{"name":"Lombok Medical Journal","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lombok Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/lmj.v1i2.1613","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan kasus Tuberkulosis tertinggi nomor tiga di dunia. Infeksi TB dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan perubahan metabolisme tubuh akibat respon inflamasi dan sistem imun yang berdampak pada status gizi. Pasien Tuberkulosis memerlukan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang melibatkan 2 tahap, yakni tahap awal (intensif) selama 2 bulan dan tahap lanjutan selama 4 bulan dengan dosis obat yang berbeda. Pemberian OAT dapat meningkatkan mekanisme pertahan tubuh dengan mengurangi jumlah bakteri dalam tubuh serta menurunkan penggunaan energi tubuh dalam melawan infeksi sehingga dapat memperbaiki status gizi. Metode: Penelitian ini merupakan studi cross sectional. Besar sampel penelitian ini berjumlah 61. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Pengambilan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dengan uji alternatif Kolmogrov-smirnov. Hasil: Sebanyak 61 pasien Tuberkulosis paru memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini. Sebagian besar didominasi oleh usia produktif sebanyak 56 responden (91,8%), jenis kelamin laki-laki 40 responden (65,6%), pendidikan terakhir SMA 30 responden (49,2%), dasar diagnosis berdasarkan bakteriologis 61 responden (100%) dan durasi pengobatan pada bulan pertama 26 responden (42,6%). Hasil uji Kolmogrov-smirnov diperoleh fase pengobatan Tuberkulosis menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dengan status gizi pasien Tuberkulosis paru (p= 0,960). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara fase pengobatan Tuberkulosis dengan status gizi pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Cakranegara.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
结核病治疗阶段与该国肺营养状况的关系
背景:印度尼西亚是世界上结核病第三高的国家。结核病感染会导致炎症反应和影响营养状况的免疫系统导致食欲下降和身体代谢变化。结核病患者需要两种抗逆转录病毒药物(OAT),一种用于初始(强化)阶段,另一种用于4个月的药物剂量。燕麦喂养可以通过减少体内细菌的数量和减少身体在抵抗感染方面的能量消耗来提高身体的抗药性,从而提高营养状况。方法:本研究是跨部门研究。本研究的主要样本为61。采样技术采用结节采样。使用原始和次要数据检索数据。数据分析是通过chi-square测试和Kolmogrov-smirnov替代测试进行的。结果:在这项研究中,多达61名结核病患者符合包容性标准。主要由56名受访者(91.8%)、40名男性受访者(65.6%)、30名高中生的最后一次教育(49.2%)、61名受害者的细菌性诊断基础和26名受访者的第一个月的治疗时间(42.6%)所主导。Kolmogrov-smirnov的治疗阶段取得的结果表明,它与结核病患者的营养状况无关。结论:结核病治疗阶段与该国肺结核病患者的营养状况没有关系。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Retinopati Diabetik : Manifestasi Klinis, Diagnosis, Tatalaksana dan Pencegahan Pancreatic Cancer: A Holistic Review and Update Guideline Dampak Penggunaan Rokok Elektrik (Vape) terhadap Risiko Penyakit Paru A Review of Borderline Personality Disorder in Adolescence Komorbid Diabetes Melitus pada Pasien COVID-19 Meningkatkan Keparahan: Sebuah Tinjauan Pustaka
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1