N. A. Sjafirah, Dian Wardiana Sjuchro, Husnun Nasriah Nasriah, Evi Nursanti Rukmana
{"title":"Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna oleh BP3TKI provinsi Jawa Barat","authors":"N. A. Sjafirah, Dian Wardiana Sjuchro, Husnun Nasriah Nasriah, Evi Nursanti Rukmana","doi":"10.24198/jmk.v6i1.30918","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kompleksnya permasalahan ketenagakerjaan khususnya tenaga kerja wanita yang muncul dan berkembang dewasa ini tentunya tidak dapat ditunda dan harus segera diatasi, dimulai dengan adanya komitmen dan kepedulian serta kesungguhan dari hati nurani yang paling dalam oleh semua pihak, yang didasari oleh pemikiran yang arif, bahwa “masalah ketenagakerjaan adalah masalah kemanusiaan yang mempunyai hak berkehidupan layak dan aman. Penelitian ini berjudul “Pemberdayaan Tenaga kerja Indonesia (TKI) purna oleh BP3TKI Provinsi Jawa Barat”. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Bagaimana usaha pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan TKI purna? 2) Bagaimana bentuk pemberdayaan untuk TKI purna di Jawa Barat? 3) Mengapa diperlukan pemberdayaan pada TKI Purna? Bagaimana hambatan-hambatan dan upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberdayaan TKI purna oleh BP3TKI Jawa Barat ? Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pemberdayaan TKI purna oleh BP3TKI Jawa Barat. Untuk mendapat gambaran yang lengkap dan pemahaman yang lebih luas terhadap masalah penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Secara umum TKI purna di Kabupaten Garut masih rendah dalam wawasan, pengetahuan, pendidikan, keterampilan, dan kompetensi. Peran pengusaha besar di Kabupaten Garut pun perlu ditingkatkan lagi keterpaduannya melalui program CSR dan sumber permodalan lainnya. Program pemberdayaan belum bersinergi dan masih berjalan masing-masing sehingga hasilnya tidak sesuai dengan program dan saran yang diharapkan. Perlu upaya mensinkronkan Program pemberdayaan agar diperoleh hasil yang optimal.","PeriodicalId":251017,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Komunikasi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Manajemen Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jmk.v6i1.30918","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kompleksnya permasalahan ketenagakerjaan khususnya tenaga kerja wanita yang muncul dan berkembang dewasa ini tentunya tidak dapat ditunda dan harus segera diatasi, dimulai dengan adanya komitmen dan kepedulian serta kesungguhan dari hati nurani yang paling dalam oleh semua pihak, yang didasari oleh pemikiran yang arif, bahwa “masalah ketenagakerjaan adalah masalah kemanusiaan yang mempunyai hak berkehidupan layak dan aman. Penelitian ini berjudul “Pemberdayaan Tenaga kerja Indonesia (TKI) purna oleh BP3TKI Provinsi Jawa Barat”. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Bagaimana usaha pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan TKI purna? 2) Bagaimana bentuk pemberdayaan untuk TKI purna di Jawa Barat? 3) Mengapa diperlukan pemberdayaan pada TKI Purna? Bagaimana hambatan-hambatan dan upaya untuk mengatasi hambatan dalam pemberdayaan TKI purna oleh BP3TKI Jawa Barat ? Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pemberdayaan TKI purna oleh BP3TKI Jawa Barat. Untuk mendapat gambaran yang lengkap dan pemahaman yang lebih luas terhadap masalah penelitian, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Secara umum TKI purna di Kabupaten Garut masih rendah dalam wawasan, pengetahuan, pendidikan, keterampilan, dan kompetensi. Peran pengusaha besar di Kabupaten Garut pun perlu ditingkatkan lagi keterpaduannya melalui program CSR dan sumber permodalan lainnya. Program pemberdayaan belum bersinergi dan masih berjalan masing-masing sehingga hasilnya tidak sesuai dengan program dan saran yang diharapkan. Perlu upaya mensinkronkan Program pemberdayaan agar diperoleh hasil yang optimal.