{"title":"INTELEGENSI MANUSIA SEBAGAI PROSES HIDUP: TINJAUAN FILSAFATI ATAS PEMIKIRAN FRITJOF CAPRA","authors":"Althien John Pesurnay","doi":"10.23887/jfi.v4i1.28449","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kecerdasan manusia atau yang juga disebut inteligensi sudah lama menjadi kajian ilmu-ilmu sosial, budaya dan filsafat. Inteligensi sebagai satu kemampuan manusia berhubungan dengan kegiatan, sifat, objek dan hakikat dari manusia dan pengetahuan itu sendiri. Terdapat dua alasan filosofis kenapa inteligensi patut dikaji kembali. Pertama adalah untuk membuka kembali diskursus tentang manusia dan refleksinya atas realitasnya. Inteligensi manusia dalam karya Fritjof Capra menawarkan gagasan baru untuk memahami realitas dengan paradigma sistemik-holistik. Capra menyejajarkan mode memahami dunia secara saintifik lewat fisika modern dan intuisi dalam spiritualisme timur. Kedua, Inteligensi manusia meskipun berbeda pada modus memahami namun menjumpai dasar realitas yang sama. Realitas bersifat terhubung dalam jaringan relasi antar bagian dari keseluruham yang menyatu. Ada (being) merupakan objek inteligensi manusia yang bersifat esensial dan eksistensial. ","PeriodicalId":344212,"journal":{"name":"Jurnal Filsafat Indonesia","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Filsafat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jfi.v4i1.28449","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kecerdasan manusia atau yang juga disebut inteligensi sudah lama menjadi kajian ilmu-ilmu sosial, budaya dan filsafat. Inteligensi sebagai satu kemampuan manusia berhubungan dengan kegiatan, sifat, objek dan hakikat dari manusia dan pengetahuan itu sendiri. Terdapat dua alasan filosofis kenapa inteligensi patut dikaji kembali. Pertama adalah untuk membuka kembali diskursus tentang manusia dan refleksinya atas realitasnya. Inteligensi manusia dalam karya Fritjof Capra menawarkan gagasan baru untuk memahami realitas dengan paradigma sistemik-holistik. Capra menyejajarkan mode memahami dunia secara saintifik lewat fisika modern dan intuisi dalam spiritualisme timur. Kedua, Inteligensi manusia meskipun berbeda pada modus memahami namun menjumpai dasar realitas yang sama. Realitas bersifat terhubung dalam jaringan relasi antar bagian dari keseluruham yang menyatu. Ada (being) merupakan objek inteligensi manusia yang bersifat esensial dan eksistensial.