{"title":"Peningkatan Sifat Mekanis Al-Mg-Si dengan Proses Aging Untuk Aplikasi Selongsong Peluru","authors":"D. Suastiyanti, Bambang Agus Topan, M. Wijaya","doi":"10.31543/jtm.v3i2.297","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aluminium paduan Al-Mg-Si khususnya T6061 merupakan paduan yang pada umumnya diaplikasikan untuk otomotif dan alat-alat konstruksi. Penelitian ini diarahkan untuk peningkatan sifat mekanis khususnya kekerasan material T6061 untuk diaplikasikan sebagai selongsong peluru. Selama ini material untuk selongsong peluru banyak menggunakan kuningan yang mempunyai density yang lebih besar daripada aluminium padahal sebagai selongsong peluru diperlukan material yang ringan tetapi kuat sehingga dapat menembakan peluru dengan lancar dan mudah. Untuk peningkatan sifat mekanis dilakukan perlakuan panas precipitation hardening melalui proses pemanasan pada temperatur 500oC selama 1 jam kemudian dicelup di dalam air sampai mencapai temperatur kamar, setelah itu untuk peningkatan kekerasan dilakukan proses aging (penuaan) pada temperatur 90, 120, 150, 180 dan 210oC masing-masing selama 8,9 dan 10 jam. Karakterisasi aluminium setelah mengalami precipitation hardening adalah dengan melakukan pengujian kekerasan metode Vickers dan pengamatan struktur mikro. Dari hasil pengujian kekerasan diperoleh hasil bahwa kekerasan terus meningkat mulai dari temperatur aging 90oC sampai dengan temperatur aging 150oC. Kekerasan maksimum diperoleh pada temperatur aging 150oC sebesar 103 HV. Di atas temperatur 150oC terjadi penurunan kekerasan yang menandakan bahwa terjadi over aging pada temperatur di atas 150oC yang ditandai dengan makin membesarnya presipitat Mg2Si. Kondisi aging optimum yang dapat diterapkan untuk precipitation hardening T6061 yang diaplikasikan untuk selongsong peluru adalah temperatur aging 150oC selama 8, 9 dan 10 jam. ","PeriodicalId":277990,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Mesin ITI","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Mesin ITI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31543/jtm.v3i2.297","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Aluminium paduan Al-Mg-Si khususnya T6061 merupakan paduan yang pada umumnya diaplikasikan untuk otomotif dan alat-alat konstruksi. Penelitian ini diarahkan untuk peningkatan sifat mekanis khususnya kekerasan material T6061 untuk diaplikasikan sebagai selongsong peluru. Selama ini material untuk selongsong peluru banyak menggunakan kuningan yang mempunyai density yang lebih besar daripada aluminium padahal sebagai selongsong peluru diperlukan material yang ringan tetapi kuat sehingga dapat menembakan peluru dengan lancar dan mudah. Untuk peningkatan sifat mekanis dilakukan perlakuan panas precipitation hardening melalui proses pemanasan pada temperatur 500oC selama 1 jam kemudian dicelup di dalam air sampai mencapai temperatur kamar, setelah itu untuk peningkatan kekerasan dilakukan proses aging (penuaan) pada temperatur 90, 120, 150, 180 dan 210oC masing-masing selama 8,9 dan 10 jam. Karakterisasi aluminium setelah mengalami precipitation hardening adalah dengan melakukan pengujian kekerasan metode Vickers dan pengamatan struktur mikro. Dari hasil pengujian kekerasan diperoleh hasil bahwa kekerasan terus meningkat mulai dari temperatur aging 90oC sampai dengan temperatur aging 150oC. Kekerasan maksimum diperoleh pada temperatur aging 150oC sebesar 103 HV. Di atas temperatur 150oC terjadi penurunan kekerasan yang menandakan bahwa terjadi over aging pada temperatur di atas 150oC yang ditandai dengan makin membesarnya presipitat Mg2Si. Kondisi aging optimum yang dapat diterapkan untuk precipitation hardening T6061 yang diaplikasikan untuk selongsong peluru adalah temperatur aging 150oC selama 8, 9 dan 10 jam.