{"title":"Implementasi kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan perspektif multikultural","authors":"Hermawan Hermawan, N. Nasruddin","doi":"10.37729/jpse.v8i2.2511","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyah (AIK) merupakan mata kuliah wajib di perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTM/A). AIK menjadi ruh organisasi dan amal usaha Muhammadiyah, dengan AIK ini civitas akademika diharapkan mampu memahami dan mengamalkan Islam sehingga terwujud masyarakat Indonesia yang berkemajuan. Di satu sisi, mahasiswa di PTM/A datang dari latar belakang yang multikultural, mulai dari perbedaan Agama, status sosial, budaya, ras, gender dan lainnya. Di sinilah hadir kegelisahan tentang bagaimana pembelajaran (implementasi kurikulum) AIK untuk mahasiswa non-muslim, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kurikulum AIK untuk mahasiswa non-muslim di Universitas Muhammadiyah Purworejo. Dalam penelitian kualitatif ini data diperoleh dengan observasi pembelajaran AIK di kelas, wawancara dengan pimpinan, dosen AIK dan dengan mahasiswa non-muslim, data juga didapatkan dari pelacakan data mahasiswa non-muslim, dokumen silabus dan perangkat pembelajaran AIK. Setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mencakup: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja atau menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian adalah Perkuliahan AIK perspektif multikultural (komponen kurikulum AIK) jika diperhatikan maka sudah sesuai dengan pendekatan kurikulum multikultural (pendekatan transformasi dan aksi). Dalam AIK I, II, III materi pembahasan AIK lebih general dan multikultural serta tidak bersifat droktinasi. panduan Perkuliahan AIK perspektif multikultural (komponen kurikulum AIK) belum dapat diterapkan di UM Purworejo karena adanya berbagai faktor, yaitu minimnya kompetensi dosen AIK berwawasan multikultural, belum adanya sosialisasi perkuliahan AIK multikultural dan belum adanya kebijakan perkuliahan AIK multikultural. \n ","PeriodicalId":346738,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37729/jpse.v8i2.2511","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyah (AIK) merupakan mata kuliah wajib di perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTM/A). AIK menjadi ruh organisasi dan amal usaha Muhammadiyah, dengan AIK ini civitas akademika diharapkan mampu memahami dan mengamalkan Islam sehingga terwujud masyarakat Indonesia yang berkemajuan. Di satu sisi, mahasiswa di PTM/A datang dari latar belakang yang multikultural, mulai dari perbedaan Agama, status sosial, budaya, ras, gender dan lainnya. Di sinilah hadir kegelisahan tentang bagaimana pembelajaran (implementasi kurikulum) AIK untuk mahasiswa non-muslim, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kurikulum AIK untuk mahasiswa non-muslim di Universitas Muhammadiyah Purworejo. Dalam penelitian kualitatif ini data diperoleh dengan observasi pembelajaran AIK di kelas, wawancara dengan pimpinan, dosen AIK dan dengan mahasiswa non-muslim, data juga didapatkan dari pelacakan data mahasiswa non-muslim, dokumen silabus dan perangkat pembelajaran AIK. Setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mencakup: reduksi data, kategorisasi data, sintesisasi dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja atau menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian adalah Perkuliahan AIK perspektif multikultural (komponen kurikulum AIK) jika diperhatikan maka sudah sesuai dengan pendekatan kurikulum multikultural (pendekatan transformasi dan aksi). Dalam AIK I, II, III materi pembahasan AIK lebih general dan multikultural serta tidak bersifat droktinasi. panduan Perkuliahan AIK perspektif multikultural (komponen kurikulum AIK) belum dapat diterapkan di UM Purworejo karena adanya berbagai faktor, yaitu minimnya kompetensi dosen AIK berwawasan multikultural, belum adanya sosialisasi perkuliahan AIK multikultural dan belum adanya kebijakan perkuliahan AIK multikultural.
伊斯兰教和学硕士课程(AIK)是伊斯兰大学Muhammadiyah/Aisyiyah (PTM/A)的必修课程。AIK成为伊斯兰组织和慈善事业Muhammadiyah,有这样的奖学金,应该能够理解和实践伊斯兰教,使印尼社会的发展。一方面,非tm /A的学生来自多元文化背景,从宗教、社会地位、文化、种族、性别等方面开始。这就是AIK对非穆斯林学生学习(课程实施)的担忧,所以本研究的目的是了解伊斯兰大学学生Muhammadiyah Purworejo课程的应用情况。在这种定性研究中,通过课堂上AIK学习观察、对领导人、AIK讲师和非穆斯林学生的采访获得的数据还可以从非穆斯林学生的数据跟踪、教学文件和AIK学习设备中获得。一旦获得数据进行数据分析,研究人员使用一种包括:数据还原、数据分类、合成并通过构建工作假设或得出结论来结束的定性方法。研究的结果是,将多元文化视角(AIK课程的组成部分)与多元文化课程方法(转型和行动方法)相匹配。在AIK I, II, III中AIK的讨论材料更常见、多文化和非droktinasi。多文化观点讲习会(AIK课程的组成部分)还不能应用于UM Purworejo,因为有许多因素,即多元文化的AIK教授缺乏能力,多元文化的大学社会化,以及多元文化的大学政策。