Nirmalasari Desy, Sonnya Suandhari, Wayan Mudra, Tjokorda Istri Ratna, Cora Sudharsana, Program Studi, Desain Program Magister, Desain Mode, F. Seni, Rupa dan, Desain
{"title":"PERKEMBANGAN TAPESTRI DI BALI","authors":"Nirmalasari Desy, Sonnya Suandhari, Wayan Mudra, Tjokorda Istri Ratna, Cora Sudharsana, Program Studi, Desain Program Magister, Desain Mode, F. Seni, Rupa dan, Desain","doi":"10.24114/gr.v12i1.41109","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tapestry is a type of simple weaving structure composed of braiding of warp and feed threads. Currently, tapestry has begun to develop in Indonesian regions such as Bali. This tapestry is widely used as a wall decoration or applied to other products. This study aims to determine the development of tapestry in Bali and its preservation efforts so that it can be used as a reference or reference in understanding tapestry. The method used in this study is a qualitative method with data collection techniques in the form of observation, interviews, documentation, and literature studies on tapestry. The theory used is the tapestry theory to describe more specifically about tapestry and its patterns, and use aesthetic theory. The results of this study show that the development of tapestry has entered Bali and is widely traded, even tapestry craftsmen can be found in Bali but there are still many people who do not know or know about tapestry. The development of motifs can be seen in the diversity of motifs consisting of natural motifs, batik motifs, and abstract motifs. Techniques have also developed, namely there are flat techniques, soumak, giordes, hook joints, and kilite joints. The use of colors has also been diverse and brighter. The Indonesian Institute of the Arts Denpasar also develops tapestry by providing tapestry courses to students and even making tapestri workshops. The conclusion that can be conveyed is that in Bali tapestry has developed in terms of craftsmen / students, motifs, techniques, and their concentration.Keywords: tapestry, development, Bali, learning. AbstrakTapestri merupakan jenis struktur tenun sederhana yang tersusun atas jalinan dari benang lungsi dan pakan. Saat ini tapestri sudah mulai berkembang di daerah-daerah Indonesia seperti Bali. Tapestri ini banyak digunakan sebagai hiasan dinding atau diaplikasikan pada produk-produk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tapestri di Bali dan upaya pelestariannya sehingga dapat dijadikan acuan atau referensi dalam pemahaman mengenai tapestri. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur mengenai tapestri. Teori yang digunakan yaitu teori tapestri untuk menjabarkan lebih spesifik mengenai tapestri dan coraknya, serta menggunakan teori estetika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan tapestri sudah masuk di Bali dan banyak diperjual belikan, bahkan perajin tapestri pun sudah dapat ditemukan di Bali namun masih banyak masyarakat yang belum mengenal atau mengetahui tentang tapestri. Perkembangan motif dapat dilihat keragaman motif yang terdiri dari motif alam, motif batik, dan motif abstrak. Teknik juga mengalami perkembangan yaitu ada teknik rata, soumak, giordes, sambungan kait, dan sambungan kilim. Penggunaan warna juga sudah beragam dan lebih cerah. Institut Seni Indonesia Denpasar juga mengembangkan tapestri dengan memberikan pembelajaran mata kuliah tapestri kepada mahasiswa bahkan hingga membuat workshop tapestri. Simpulan yang dapat disampaikan bahwa di Bali tapestri sudah berkembang dari sisi perajin/mahasiswa, motif, teknik, dan pemaanfatannya.Kata Kunci: tapestri, perkembangan, Bali, pembelajaran. Authors:Ni Putu Desy Sonnya Suandhari : Institut Seni Indonesia DenpasarI Wayan Mudra : Institut Seni Indonesia DenpasarTjokorda Istri Ratna Cora Sudharsana : Institut Seni Indonesia Denpasar References:Ardianti, S. R., & Affanti, T. B. (2021). Pemanfaatan Teknik Tapestri Pada Rompi Dengan Bahan Renda. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 486-494.Astiti, N. P. P. S., & Panggabean, R. (2013). Eksplorasi Ragam Hias Tenun Rangrang (Doctoral dissertation, Bandung Institute of Technology).Dwigantara, A. (2011). Kajian Karya Tapestri Biranul Anaz Zaman Tahun 2006-2020. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.Joesyiana, K. (2018). Penerapan Metode Pembelajaran Observasi Lapangan (Outdor Study) pada Mata Kuliah Manajemen Operasional (Survey pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Semester III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda). PEKA, 6(2), 90-103.Khasanah, A. U. (2019). Penciptaan Round-Weaving Tapestry Dengan Bunga Edelweis (Anaphalis Javanica) Sebagai Inspirasi. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Pramesthi, I. A. N. (2022), “Perkembangan Tapestri di Bali”. Hasil Wawancara Pribadi: 1 Desember 2022, Institut Seni Indonesia Denpasar.Pujaastawa, I. B. G. (2016). Teknik Wawancara dan Observasi untuk Pengumpulan Bahan Informasi. Manuskrif Tidak Diterbitkan. Bali: Universitas Udayana.Soelistyowati, S. P., & Julia, F. R. (2020). Pemanfaatan Sisa Kain Perca pada Desain Wearable Art dengan Menggunakan Teknik Tapestry.","PeriodicalId":405999,"journal":{"name":"Gorga : Jurnal Seni Rupa","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gorga : Jurnal Seni Rupa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/gr.v12i1.41109","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tapestry is a type of simple weaving structure composed of braiding of warp and feed threads. Currently, tapestry has begun to develop in Indonesian regions such as Bali. This tapestry is widely used as a wall decoration or applied to other products. This study aims to determine the development of tapestry in Bali and its preservation efforts so that it can be used as a reference or reference in understanding tapestry. The method used in this study is a qualitative method with data collection techniques in the form of observation, interviews, documentation, and literature studies on tapestry. The theory used is the tapestry theory to describe more specifically about tapestry and its patterns, and use aesthetic theory. The results of this study show that the development of tapestry has entered Bali and is widely traded, even tapestry craftsmen can be found in Bali but there are still many people who do not know or know about tapestry. The development of motifs can be seen in the diversity of motifs consisting of natural motifs, batik motifs, and abstract motifs. Techniques have also developed, namely there are flat techniques, soumak, giordes, hook joints, and kilite joints. The use of colors has also been diverse and brighter. The Indonesian Institute of the Arts Denpasar also develops tapestry by providing tapestry courses to students and even making tapestri workshops. The conclusion that can be conveyed is that in Bali tapestry has developed in terms of craftsmen / students, motifs, techniques, and their concentration.Keywords: tapestry, development, Bali, learning. AbstrakTapestri merupakan jenis struktur tenun sederhana yang tersusun atas jalinan dari benang lungsi dan pakan. Saat ini tapestri sudah mulai berkembang di daerah-daerah Indonesia seperti Bali. Tapestri ini banyak digunakan sebagai hiasan dinding atau diaplikasikan pada produk-produk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tapestri di Bali dan upaya pelestariannya sehingga dapat dijadikan acuan atau referensi dalam pemahaman mengenai tapestri. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur mengenai tapestri. Teori yang digunakan yaitu teori tapestri untuk menjabarkan lebih spesifik mengenai tapestri dan coraknya, serta menggunakan teori estetika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan tapestri sudah masuk di Bali dan banyak diperjual belikan, bahkan perajin tapestri pun sudah dapat ditemukan di Bali namun masih banyak masyarakat yang belum mengenal atau mengetahui tentang tapestri. Perkembangan motif dapat dilihat keragaman motif yang terdiri dari motif alam, motif batik, dan motif abstrak. Teknik juga mengalami perkembangan yaitu ada teknik rata, soumak, giordes, sambungan kait, dan sambungan kilim. Penggunaan warna juga sudah beragam dan lebih cerah. Institut Seni Indonesia Denpasar juga mengembangkan tapestri dengan memberikan pembelajaran mata kuliah tapestri kepada mahasiswa bahkan hingga membuat workshop tapestri. Simpulan yang dapat disampaikan bahwa di Bali tapestri sudah berkembang dari sisi perajin/mahasiswa, motif, teknik, dan pemaanfatannya.Kata Kunci: tapestri, perkembangan, Bali, pembelajaran. Authors:Ni Putu Desy Sonnya Suandhari : Institut Seni Indonesia DenpasarI Wayan Mudra : Institut Seni Indonesia DenpasarTjokorda Istri Ratna Cora Sudharsana : Institut Seni Indonesia Denpasar References:Ardianti, S. R., & Affanti, T. B. (2021). Pemanfaatan Teknik Tapestri Pada Rompi Dengan Bahan Renda. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 486-494.Astiti, N. P. P. S., & Panggabean, R. (2013). Eksplorasi Ragam Hias Tenun Rangrang (Doctoral dissertation, Bandung Institute of Technology).Dwigantara, A. (2011). Kajian Karya Tapestri Biranul Anaz Zaman Tahun 2006-2020. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.Joesyiana, K. (2018). Penerapan Metode Pembelajaran Observasi Lapangan (Outdor Study) pada Mata Kuliah Manajemen Operasional (Survey pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Semester III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda). PEKA, 6(2), 90-103.Khasanah, A. U. (2019). Penciptaan Round-Weaving Tapestry Dengan Bunga Edelweis (Anaphalis Javanica) Sebagai Inspirasi. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Pramesthi, I. A. N. (2022), “Perkembangan Tapestri di Bali”. Hasil Wawancara Pribadi: 1 Desember 2022, Institut Seni Indonesia Denpasar.Pujaastawa, I. B. G. (2016). Teknik Wawancara dan Observasi untuk Pengumpulan Bahan Informasi. Manuskrif Tidak Diterbitkan. Bali: Universitas Udayana.Soelistyowati, S. P., & Julia, F. R. (2020). Pemanfaatan Sisa Kain Perca pada Desain Wearable Art dengan Menggunakan Teknik Tapestry.
挂毯是一种由经线和进料线编织而成的简单编织结构。目前,挂毯已开始在印度尼西亚的巴厘岛等地区发展起来。这种挂毯被广泛用作墙壁装饰或应用于其他产品。本研究旨在了解巴厘岛挂毯的发展状况及其保护工作,为进一步了解挂毯提供参考或参考。本研究采用质性研究方法,透过观察、访谈、文献及文献研究等方式收集资料。运用的理论是挂毯理论,更具体地描述挂毯及其图案,并运用美学理论。研究结果表明,挂毯的发展已经进入巴厘岛,并被广泛交易,甚至在巴厘岛可以找到挂毯工匠,但仍有许多人不知道或不了解挂毯。图案的发展体现在自然图案、蜡染图案和抽象图案的多样性上。技术也有了发展,即有扁平技术,soumak, giordes,钩接头和kilite接头。色彩的使用也变得多样化和更加明亮。印尼艺术学院Denpasar也开发挂毯,为学生提供挂毯课程,甚至制作挂毯工作坊。可以传达的结论是,在巴厘岛,挂毯在工匠/学生、图案、技术和他们的专注方面得到了发展。关键词:挂毯,发展,巴厘岛,学习。【摘要】【摘要】在我国,传统的农业生产模式是农业生产模式,而农业生产模式是农业生产模式。Saat ini tapestry i sudah mulai berkembang di daerah-daerah Indonesia seperti Bali。tapstri ini banyak digunakan sebagai hihian,这是一种非常简单的方法。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan挂毯i Bali danupaya pelestariannya seingga dapat dijadikan acuan referenci dalam pemahaman mengenai挂毯。研究方法:用气象学、气象学、气象学、文献学、文献学等方法,对人口普查数据进行分析。特奥里扬迪古纳坎雅图特奥里挂毯untuk menjabarkan lebih特奥里挂毯dan coraknya, serta menggunakan特奥里雅图。我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。Perkembangan motif dapat dilihat keragaman motif yang terdiri dari motif alarm, motif蜡染,dan motif abstrak。Teknik juga mengalami perkembangan yitu ada Teknik rata, soumak, giordes, sambungan kait, dan sambungan kilim。Penggunaan warna juga sudah beragam dan lebih cerah。institute Seni印度尼西亚,Denpasar juga mengembangkan挂毯,dengan成员,pembelajaran mata kuliah挂毯,kepada mahasiswa bahkan hinga会员工作室挂毯。Simpulan yang dapat disampaikan bahwa di Bali tapestry i sudah berkembang dari sisi perajin/mahasiswa, motif, teknik, dan pemaanfatannya。Kata Kunci:挂毯,perkembangan,巴厘岛,pembelajaran。作者:Ni Putu Desy Sonnya Suandhari: Institut Seni Indonesia denpasi, Wayan Mudra: Institut Seni Indonesia denpasa, jokorda, Istri Ratna, Cora Sudharsana: Institut Seni Indonesia denpasa,参考文献:Ardianti, s.r, & Affanti, t.b.(2021)。Pemanfaatan Teknik tapstri Pada Rompi Dengan Bahan Renda。学报,10(2),486-494。Astiti, n.p.p.s, & Panggabean, R.(2013)。Eksplorasi Ragam Hias Tenun rangang(博士论文,万隆工学院)。Dwigantara, A.(2011)。Kajian Karya tapstri Biranul Anaz Zaman Tahun 2006-2020。Skripsi tidak diiterbitkan。泗水:Universitas Sebelas市场。Joesyiana, K.(2018)。Penerapan Metode penbelajaran Observasi Lapangan(户外研究)pada Mata Kuliah管理业务(调查)pada Mahasiswa Jurusan管理(第三学期)Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Persada Bunda)。医学杂志,6(2),90-103。Khasanah, a.u.(2019)。Penciptaan圆织挂毯登干Bunga Edelweis (Anaphalis Javanica) Sebagai Inspirasi。Disertasi tidak diiterbitkan。万隆:印度尼西亚Pendidikan大学。Pramesthi, i.a.n.(2022),“Perkembangan tapstri di Bali”。Hasil Wawancara Pribadi: 2022年12月1日,印尼登巴萨学院。Pujaastawa, i.b.g.(2016)。彭普兰-巴汉信息研究所。Manuskrif Tidak dibitkan。巴厘岛:乌达亚那大学。Soelistyowati, s.p, & Julia, f.r.(2020)。Pemanfaatan Sisa Kain Perca pada Desain可穿戴艺术邓根(Menggunakan)技术挂毯。