{"title":"Hubungan Antara Materialisme Dengan Membeli Fashion Secara Kompulsif Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro","authors":"Ervandi Ikhsantoro, Endah Mujiasih","doi":"10.14710/empati.2023.28292","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Materialisme adalah sikap yang menekankan pentingnya memiliki barang untuk mendapatkan kebanggaan agar terlihat lebih eksis/sukses. Membeli secara kompulsif adalah perilaku membeli yang tidak terkontrol pada individu dan melakukannya dengan rasa senang serta adanya kenikmatan saat berbelanja yang mengakibatkan pengeluaran disfungsional dan rasa bersalah setelah membeli. Ciri dari membeli kompulsif ini karena adanya perasaan negatif, untuk mengalihkan atau menghilangkan perasaan negatif tersebut dengan berbelanja dengan intensitas yang berlebihan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterkaitan antara materialisme dengan membeli fashion secara kompulsif pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Populasi penelitian ini berjumlah 261 mahasiswa dengan sampel berjumlah 99. Pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala membeli kompulsif (23 aitem valid dengan =0, 867) dan skala materialisme (21 aitem valid dengan =0,818). Berdasarkan analisis Pearson Product Moment Correlation didapatkan hubungan positif yang signifikan antara materialisme dengan membeli fashion secara kompulsif pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Koefisien korelasi 0,611 yang mengartikan hubungan yang kuat dan signifikansi 0,000 dengan artian terdapat hubungan positif yang signifikan sehingga semakin tinggi materialisme maka semakin tinggi pula membeli fashion secara kompulsif, sebaliknya semakin rendah materialismenya maka semakin rendah pula membeli fashion secara kompulsifnya. Materialisme memberikan sumbangan efektif sebesar 37,4% terhadap membeli secara kompulsif.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal EMPATI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.28292","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Materialisme adalah sikap yang menekankan pentingnya memiliki barang untuk mendapatkan kebanggaan agar terlihat lebih eksis/sukses. Membeli secara kompulsif adalah perilaku membeli yang tidak terkontrol pada individu dan melakukannya dengan rasa senang serta adanya kenikmatan saat berbelanja yang mengakibatkan pengeluaran disfungsional dan rasa bersalah setelah membeli. Ciri dari membeli kompulsif ini karena adanya perasaan negatif, untuk mengalihkan atau menghilangkan perasaan negatif tersebut dengan berbelanja dengan intensitas yang berlebihan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterkaitan antara materialisme dengan membeli fashion secara kompulsif pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Populasi penelitian ini berjumlah 261 mahasiswa dengan sampel berjumlah 99. Pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala membeli kompulsif (23 aitem valid dengan =0, 867) dan skala materialisme (21 aitem valid dengan =0,818). Berdasarkan analisis Pearson Product Moment Correlation didapatkan hubungan positif yang signifikan antara materialisme dengan membeli fashion secara kompulsif pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Koefisien korelasi 0,611 yang mengartikan hubungan yang kuat dan signifikansi 0,000 dengan artian terdapat hubungan positif yang signifikan sehingga semakin tinggi materialisme maka semakin tinggi pula membeli fashion secara kompulsif, sebaliknya semakin rendah materialismenya maka semakin rendah pula membeli fashion secara kompulsifnya. Materialisme memberikan sumbangan efektif sebesar 37,4% terhadap membeli secara kompulsif.