H. Haryadi, A. Mahmudi, Parno Raharjo, Adi Pamungkas, A. Suryadi, Budi Triyono
{"title":"Pemberdayaan Kelompok Tani Peternak Melalui Introduksi Mesin di Dusun Sukamaju Kab. Sumedang","authors":"H. Haryadi, A. Mahmudi, Parno Raharjo, Adi Pamungkas, A. Suryadi, Budi Triyono","doi":"10.29407/ja.v6i3.17797","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dusun Sukamaju desa Sukawangi, Kec. Pamulihan, Kab. Sumedang, adalah salah satu kampung yang masih memerlukan pembinaan. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani merangkap peternak. Jenis hewan ternak yang banyak dipelihara adalah domba, sapi perah dan sapi pedaging. Sekelompok masyarakat dusun Sukamaju membentuk kelompok tani, bernama Tunas Muda. Kelompok tani ini memiliki berbagai permasalahan yang saling kait-mengait. Permasalahan ekonomi adalah kurangnya permodalan. Sedangkan masalah sarana-prasarana adalah belum adanya mesin pengolah, dan belum adanya lokasi bersama. Permasalahan majemen adalah belum memiliki organsasi yang baik. Sedangkan masalah dalam pemasaran adalah belum adanya produk unggulan, dan daya tawar petani yang sangat rendah. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat ini, sesuai dengan bidang keahlian dan sumber daya yang tersedia, telah introduksi mesin pencacah terhadap Kelompok Tani tersebut untuk memutus mata rantai permasalahan. Hasil langsung dari introduksi masin ini adalah menurunnya kebutuhan bahan segar pakan ternak hijauan sampai 35%. Sedangkan hasil lain dari program ini adalah penguatan manajemen berupa reorganisasi memperkuat kepengurusan, penyusunan pembagian tugas yang baru, serta pembuatan kandang bersama berkapasitas 20 ekor domba. Dengan adanya kandang bersama ini diharapkan akan meningkatkan fungsi organisasi, serta efisiensi dan efektivitas menajemen. Untuk keberlangsungan program ini, diperlukan evaluasi dan pendampingan yang berkelanjutan. Penguatan manajemen organisasi dan keuangan yang dilakukan telah dapat meningkatkan pemasaran. Jika musim kurbah tahun lalu kelompok tani ini bisa menjual 9 ekor, musim kurban tahun ini bisa menjual 15 ekor.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29407/ja.v6i3.17797","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dusun Sukamaju desa Sukawangi, Kec. Pamulihan, Kab. Sumedang, adalah salah satu kampung yang masih memerlukan pembinaan. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani merangkap peternak. Jenis hewan ternak yang banyak dipelihara adalah domba, sapi perah dan sapi pedaging. Sekelompok masyarakat dusun Sukamaju membentuk kelompok tani, bernama Tunas Muda. Kelompok tani ini memiliki berbagai permasalahan yang saling kait-mengait. Permasalahan ekonomi adalah kurangnya permodalan. Sedangkan masalah sarana-prasarana adalah belum adanya mesin pengolah, dan belum adanya lokasi bersama. Permasalahan majemen adalah belum memiliki organsasi yang baik. Sedangkan masalah dalam pemasaran adalah belum adanya produk unggulan, dan daya tawar petani yang sangat rendah. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat ini, sesuai dengan bidang keahlian dan sumber daya yang tersedia, telah introduksi mesin pencacah terhadap Kelompok Tani tersebut untuk memutus mata rantai permasalahan. Hasil langsung dari introduksi masin ini adalah menurunnya kebutuhan bahan segar pakan ternak hijauan sampai 35%. Sedangkan hasil lain dari program ini adalah penguatan manajemen berupa reorganisasi memperkuat kepengurusan, penyusunan pembagian tugas yang baru, serta pembuatan kandang bersama berkapasitas 20 ekor domba. Dengan adanya kandang bersama ini diharapkan akan meningkatkan fungsi organisasi, serta efisiensi dan efektivitas menajemen. Untuk keberlangsungan program ini, diperlukan evaluasi dan pendampingan yang berkelanjutan. Penguatan manajemen organisasi dan keuangan yang dilakukan telah dapat meningkatkan pemasaran. Jika musim kurbah tahun lalu kelompok tani ini bisa menjual 9 ekor, musim kurban tahun ini bisa menjual 15 ekor.