{"title":"Fakta Kekerasan Seksual Di Pesantren Kabupaten Pati","authors":"Naila Azza Nabila, Umdatul Baroroh, Batinuha Musyahadah Mashis","doi":"10.35878/alitimad.v1i1.724","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik atau kekuasan, ancaman atau tindadampak adampak kan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar atau trauma kematian, kerugian pesikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak. Tujuan dari penelitian ini mengungkap fakta yang ada di pesantren mengenai kasus kekerasan seksual yang terjadi di kabupaten Pati. Budaya patriarki yang melekat serta kekuasan dan relasi antara senior terhadap santriwati mengakibatkan pelaku bebas melakukan hal-hal tanpa rasa takut serta tidak ada rasa penyesalan. Adapun dampak yang dialami ialah menderita secara fisik, pesikis, teologis dan secara sosiologis. Oleh karna itu dibutuhkan literasi atau wawasan kekerasan seksual terhadap santri untuk mewujudkan pesantren yang peka dan responsif terhadap kekerasan seksual melalui Pendidikan seksual yang diintegrasikan kedalam kurikulum pesantren yang menekaknkan pada kesadaran terhadap isu kekerasan pelecehan. Serta meningkatkan sikap awareness bagi santri sebagai upaya preventif terjadinya kekerasan seksual dipesantren. Penelitian ini menggunakan metode wawancara trehadap beberapa santri dan pesantren di kabupaten pati. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan secara inquiri desktiktif sebagai strategi penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, rekaman dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara terhadap narasumber yaitu di sekolah masih minim pembelajaran seksual, pengetahuan terhadap pelecehan seksual dominan siswa sudah mengetahui mengenai hal tersebut baik itu pelecehan seksual secara verbal maupun secara langsung. Sehingga dengan adanya perilaku pelecehan seksual siswa sudah mampu mengetahui jenis-jenis pelecehan seksual yang dilakukan dan sehingga sudah mampu menghindari pelecehan seksual dan ada beberapa siswa telah mengalami pelecehan seksual sehingga tidak mudah bagi mereka untuk menghilangkan trauma yang dirasak.","PeriodicalId":199229,"journal":{"name":"Al-I'timad: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-I'timad: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35878/alitimad.v1i1.724","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik atau kekuasan, ancaman atau tindadampak adampak kan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinan besar mengakibatkan memar atau trauma kematian, kerugian pesikologis, kelainan perkembangan atau perampasan hak. Tujuan dari penelitian ini mengungkap fakta yang ada di pesantren mengenai kasus kekerasan seksual yang terjadi di kabupaten Pati. Budaya patriarki yang melekat serta kekuasan dan relasi antara senior terhadap santriwati mengakibatkan pelaku bebas melakukan hal-hal tanpa rasa takut serta tidak ada rasa penyesalan. Adapun dampak yang dialami ialah menderita secara fisik, pesikis, teologis dan secara sosiologis. Oleh karna itu dibutuhkan literasi atau wawasan kekerasan seksual terhadap santri untuk mewujudkan pesantren yang peka dan responsif terhadap kekerasan seksual melalui Pendidikan seksual yang diintegrasikan kedalam kurikulum pesantren yang menekaknkan pada kesadaran terhadap isu kekerasan pelecehan. Serta meningkatkan sikap awareness bagi santri sebagai upaya preventif terjadinya kekerasan seksual dipesantren. Penelitian ini menggunakan metode wawancara trehadap beberapa santri dan pesantren di kabupaten pati. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan secara inquiri desktiktif sebagai strategi penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, rekaman dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara terhadap narasumber yaitu di sekolah masih minim pembelajaran seksual, pengetahuan terhadap pelecehan seksual dominan siswa sudah mengetahui mengenai hal tersebut baik itu pelecehan seksual secara verbal maupun secara langsung. Sehingga dengan adanya perilaku pelecehan seksual siswa sudah mampu mengetahui jenis-jenis pelecehan seksual yang dilakukan dan sehingga sudah mampu menghindari pelecehan seksual dan ada beberapa siswa telah mengalami pelecehan seksual sehingga tidak mudah bagi mereka untuk menghilangkan trauma yang dirasak.