Nancy S. H. Malonda, Yulianti Sanggelorang, Mercy Taroreh
{"title":"Edukasi pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui tentang MP-ASI Pangan Lokal di Puskesmas Ulu Siau Timur","authors":"Nancy S. H. Malonda, Yulianti Sanggelorang, Mercy Taroreh","doi":"10.35801/jpai.3.1.2021.36801","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak umur 36-59 bulan di daerah pesisir Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019, diperoleh data bahwa 67.2% anak tidak diberikan ASI Eksklusif, 22,5 % anak dengan pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang tidak tepat, dan ditemukan 36.5% atau 50 anak yang mengalami stunting. Pemberian MP-ASI yang tidak tepat dapat mempengaruhi terjadinya stunting. Wilayah Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), memiliki potensi ketersediaan pangan local yang dapat diolah menjadi MP-ASI. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI dan memperkenalkan jenis MP-ASI berbasis pangan lokal di wilayah kerja Puskesmas Ulu Siau, sehingga ada perubahan perilaku masyarakat sesuai dengan informasi yang disampaikan. Jenis metode yang dilaksanakan adalah penyampaian informasi secara langsung berupa kegiatan penyuluhan. Agar metode yang dipilih dapat berjalan efektif dan efisien, perlu didukung dengan media dan alat yang tepat yaitu media elektronik (laptop, LCD) dan media cetak yaitu leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI dan cara memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada untuk diolah menjadi MP-ASI. Penyuluhan MP-ASI berbasis pangan lokal, memberikan pengetahuan untuk perubahan perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI sesuai syarat pemberiannya kepada anak usia 6-24 bulan. Kegiatan ini memiliki dampak positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menyediakan MP-ASI secara mandiri dalam memanfaatkan pangan lokal yang tersedia untuk mencegah stunting.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.1.2021.36801","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak umur 36-59 bulan di daerah pesisir Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019, diperoleh data bahwa 67.2% anak tidak diberikan ASI Eksklusif, 22,5 % anak dengan pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang tidak tepat, dan ditemukan 36.5% atau 50 anak yang mengalami stunting. Pemberian MP-ASI yang tidak tepat dapat mempengaruhi terjadinya stunting. Wilayah Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), memiliki potensi ketersediaan pangan local yang dapat diolah menjadi MP-ASI. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI dan memperkenalkan jenis MP-ASI berbasis pangan lokal di wilayah kerja Puskesmas Ulu Siau, sehingga ada perubahan perilaku masyarakat sesuai dengan informasi yang disampaikan. Jenis metode yang dilaksanakan adalah penyampaian informasi secara langsung berupa kegiatan penyuluhan. Agar metode yang dipilih dapat berjalan efektif dan efisien, perlu didukung dengan media dan alat yang tepat yaitu media elektronik (laptop, LCD) dan media cetak yaitu leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI dan cara memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada untuk diolah menjadi MP-ASI. Penyuluhan MP-ASI berbasis pangan lokal, memberikan pengetahuan untuk perubahan perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI sesuai syarat pemberiannya kepada anak usia 6-24 bulan. Kegiatan ini memiliki dampak positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menyediakan MP-ASI secara mandiri dalam memanfaatkan pangan lokal yang tersedia untuk mencegah stunting.