Pub Date : 2022-04-07DOI: 10.35801/jpai.3.2.2022.39010
Diana Christin, Yulianty Sanggelorang, M. Amisi
Anemia gizi besi merupakan salah satu dari beberapa masalah gizi di Indonesia yang mana banyak terjadi pada kelompok remaja putri. Remaja putri rentan terhadap masalah anemia gizi besi karena mengalami menstruasi tiap bulannya sehingga kehilangan cadangan zat besi dalam tubuhnya, selain itu perilaku diet yang tidak seimbang yang marak dilakukan oleh remaja putri juga dapat menyebabkan kecukupan zat besi pada remaja putri tidak tercukupi dengan baik (Kemenkes RI, 2018). Data Riskesdas 2018 didapati prevalensi kejadian anemia pada penduduk Indonesia usia 5-14 tahun sebesar 26.8%, dan pada perempuan sebesar 27.2% (Kemenkes RI, 2019). Pengetahuan remaja putri yang rendah akan anemia gizi besi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya anemia gizi besi pada remaja, yang mana pengetahuan berpengaruh terhadap kesadaran seseorang dalam berperilaku Penelitian ini dilakukan pada Juni – Oktober 2021 dengan tujuan mengetahui gambaran pengetahuan anemia gizi besi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Polewali. Populasi dalam penelitian sebanyak 338 remaja putri di SMP Negeri 1 Polewali dengan sampel sebanyak 187 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat yang mana didapati bahwa pada pertanyaan mengenai definisi anemia gizi besi hampir semua responden telah tahu yaitu dengan persentase sebesar 90.9%, pertanyaan mengenai tanda dan gejala sebesar 88.2% responden telah tahu, begitupula pada pertanyaan mengenai penyebab dan dampak anemia gizi sebagian besar responden telah tahu dimana masing-masing sebesar 87.2% dan 74.9%. Pada kelompok pertanyaan mengenai pencegahan anemia gizi besi, sebagian besar responden telah tahu, namun pada pertanyaan pencegahan mengenai pengelompokan sumber zat besi dari bahan hewani dan nabati sebanyak 51.9% responden tidak tahu.Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia Gizi Besi, Remaja Putri
铁营养贫血是印尼少数营养问题之一,这在年轻女性中很常见。年轻女性很容易因为每月来月经而遭受铁营养贫血,从而失去体内的铁储备,此外,年轻女性普遍缺乏的不平衡的饮食行为也可能导致年轻女性缺乏足够的铁储备(2018年,内务部)。2018年Riskesdas数据显示,5-14岁的印尼人患贫血的人数为26.8%,女性为27.2%(内政部,2019)。低铁营养会贫血的知识女青年成为导致贫血铁超重青少年的营养因素之一,哪个知识非常影响一个人的意识的研究表现出2021年6月—10月这样做的目的是发现贫血铁营养知识图景Polewali 1日在全国初中青年。在美国SMP Negeri 1 Polewali进行的338名年轻女性研究中,样本为187人。分析使用的是哪个因式分析发现,在关于贫血铁营养几乎所有受访者的定义的问题已经知道是用百分比高达90。9%,关于88大小的迹象和症状的问题。2%的受访者知道了,营养也在关于贫血的原因和影响的问题大部分受访者知道在哪了87万。2%,每根74。9%。对于预防铁营养贫血的小组问题,大多数受访者已经知道,但在预防问题中,51.9%的受访者不知道从动物和植物中提取铁的成分。关键词:知识,贫血,铁营养不良,年轻女性
{"title":"Gambaran Pengetahuan tentang Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri di SMP Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar","authors":"Diana Christin, Yulianty Sanggelorang, M. Amisi","doi":"10.35801/jpai.3.2.2022.39010","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.2.2022.39010","url":null,"abstract":"Anemia gizi besi merupakan salah satu dari beberapa masalah gizi di Indonesia yang mana banyak terjadi pada kelompok remaja putri. Remaja putri rentan terhadap masalah anemia gizi besi karena mengalami menstruasi tiap bulannya sehingga kehilangan cadangan zat besi dalam tubuhnya, selain itu perilaku diet yang tidak seimbang yang marak dilakukan oleh remaja putri juga dapat menyebabkan kecukupan zat besi pada remaja putri tidak tercukupi dengan baik (Kemenkes RI, 2018). Data Riskesdas 2018 didapati prevalensi kejadian anemia pada penduduk Indonesia usia 5-14 tahun sebesar 26.8%, dan pada perempuan sebesar 27.2% (Kemenkes RI, 2019). Pengetahuan remaja putri yang rendah akan anemia gizi besi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya anemia gizi besi pada remaja, yang mana pengetahuan berpengaruh terhadap kesadaran seseorang dalam berperilaku Penelitian ini dilakukan pada Juni – Oktober 2021 dengan tujuan mengetahui gambaran pengetahuan anemia gizi besi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Polewali. Populasi dalam penelitian sebanyak 338 remaja putri di SMP Negeri 1 Polewali dengan sampel sebanyak 187 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat yang mana didapati bahwa pada pertanyaan mengenai definisi anemia gizi besi hampir semua responden telah tahu yaitu dengan persentase sebesar 90.9%, pertanyaan mengenai tanda dan gejala sebesar 88.2% responden telah tahu, begitupula pada pertanyaan mengenai penyebab dan dampak anemia gizi sebagian besar responden telah tahu dimana masing-masing sebesar 87.2% dan 74.9%. Pada kelompok pertanyaan mengenai pencegahan anemia gizi besi, sebagian besar responden telah tahu, namun pada pertanyaan pencegahan mengenai pengelompokan sumber zat besi dari bahan hewani dan nabati sebanyak 51.9% responden tidak tahu.Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia Gizi Besi, Remaja Putri","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121394036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-09DOI: 10.35801/jpai.3.2.2022.39054
Astried Carolina Mathindas, Yulianty Sanggelorang, E. Musa
Nutritional status is a sign of achieving the fulfillment of children's nutrition. One of the efforts to further develop children's nutrition is to give breast milk (ASI). The percentage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low, not reaching the national target of 80%. Knowledge is one element that can affect breastfeeding. The purpose of this study was to determine the relationship between mother's knowledge and exclusive breastfeeding for infants aged 6-12 months in the working area of Tinoor Health Center, North Tomohon Subdistrict, using an analytical design research method using a cross sectional methodology. The population in this study were all mothers who had babies 6-12 months old in the working area of the Tinoor Health Center, North Tomohon District in August-September 2021, totaling 74 people. The sample uses total sampling. The research instrument used a questionnaire in the form of a google form. Characteristics of respondents, most of them graduated from high school, namely 65 people (87.8%), and work as IRT were 64 people (86.5%), most of the respondents had moderate knowledge, 56 people (75.7%). Respondents who gave exclusive breastfeeding amounted to 53 people (71.6%). The results showed that there was no significant relationship between mother's knowledge and exclusive breastfeeding (p = 0.374). In addition to knowledge, exclusive breastfeeding can be influenced by several variables, including: occupation, age, habits, and health services. Therefore, information from television, articles and radio can provide knowledge to mothers, but not always be able to change the habits and behavior of mothers.
{"title":"Hubungan antara Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tinoor Kecamatan Tomohon Utara","authors":"Astried Carolina Mathindas, Yulianty Sanggelorang, E. Musa","doi":"10.35801/jpai.3.2.2022.39054","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.2.2022.39054","url":null,"abstract":"Nutritional status is a sign of achieving the fulfillment of children's nutrition. One of the efforts to further develop children's nutrition is to give breast milk (ASI). The percentage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still low, not reaching the national target of 80%. Knowledge is one element that can affect breastfeeding. The purpose of this study was to determine the relationship between mother's knowledge and exclusive breastfeeding for infants aged 6-12 months in the working area of Tinoor Health Center, North Tomohon Subdistrict, using an analytical design research method using a cross sectional methodology. The population in this study were all mothers who had babies 6-12 months old in the working area of the Tinoor Health Center, North Tomohon District in August-September 2021, totaling 74 people. The sample uses total sampling. The research instrument used a questionnaire in the form of a google form. Characteristics of respondents, most of them graduated from high school, namely 65 people (87.8%), and work as IRT were 64 people (86.5%), most of the respondents had moderate knowledge, 56 people (75.7%). Respondents who gave exclusive breastfeeding amounted to 53 people (71.6%). The results showed that there was no significant relationship between mother's knowledge and exclusive breastfeeding (p = 0.374). In addition to knowledge, exclusive breastfeeding can be influenced by several variables, including: occupation, age, habits, and health services. Therefore, information from television, articles and radio can provide knowledge to mothers, but not always be able to change the habits and behavior of mothers.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116588798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-07DOI: 10.35801/jpai.3.2.2022.39821
Amnon Juniarto Taneo, Yohana Febiani Angi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan anggaran responsif gender pada Dinas pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2018-2020. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan Anggaran Responsif Gender pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2018-2020?. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder. Objek dari penelitian ini adalah 2 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTT yaitu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mangalokasikan anggaran yang responsif gender dengan kategori specific gender dan affirmative action dan Dinas Kesehatan telah mengalokasikan anggaran yang responsif gender dengan kategori spesific gender dan meskipun alokasi anggarannya relatif kecil.
{"title":"PENERAPAN ANGGARAN RESPONSIF GENDER PADA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DAN DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2018-2020","authors":"Amnon Juniarto Taneo, Yohana Febiani Angi","doi":"10.35801/jpai.3.2.2022.39821","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.2.2022.39821","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan anggaran responsif gender pada Dinas pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2018-2020. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana Penerapan Anggaran Responsif Gender pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT tahun 2018-2020?. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder. Objek dari penelitian ini adalah 2 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTT yaitu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mangalokasikan anggaran yang responsif gender dengan kategori specific gender dan affirmative action dan Dinas Kesehatan telah mengalokasikan anggaran yang responsif gender dengan kategori spesific gender dan meskipun alokasi anggarannya relatif kecil.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121719965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-01DOI: 10.35801/jpai.3.2.2021.37771
Alva Supit, Marco Chan
Pekerja migran perempuan Indonesia (PMPI) memiliki peranan amat penting dalam meningkatkan devisa negara Indonesia. Saat ini terdapat sekitar puluhan ribu PMPI di Hong Kong, 2.191 di antaranya berasal dari Sulawesi Utara. Sampai saat ini belum ada laporan khusus yang meneliti tentang keadaan PMPI asal Sulawesi Utara secara spesifik, terutama dari sudut pandang psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi, tantangan, dan mekanisme koping para PMPI asal Sulawesi Utara dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berupa wawancara, sintesis, dan triangulasi. Secara umum, mayoritas PMPI Sulawesi Utara di Hong Kong merasa puas dengan keberadaan mereka di Hong Kong, terutama dari segi penggajian dan perlakuan majikan. Tantangan yang dialami justru kebanyakan berasal dari keluarga di Indonesia. Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, mereka tetap bertahan di Hong Kong karena mereka adalah sumber nafkah utama bagi keluarga inti dan keluarga luas mereka. Mekanisme koping yang diambil untuk bertahan kebanyakan berupa sugesti diri dan berdoa, dan melakukan kegiatan keagamaan bersama teman-teman PMPI lainnya.
{"title":"Motivasi, tantangan, dan mekanisme koping pekerja migran perempuan asal Sulawesi Utara di Hong Kong: Tulang rusuk yang menjadi tulang punggung","authors":"Alva Supit, Marco Chan","doi":"10.35801/jpai.3.2.2021.37771","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.2.2021.37771","url":null,"abstract":"Pekerja migran perempuan Indonesia (PMPI) memiliki peranan amat penting dalam meningkatkan devisa negara Indonesia. Saat ini terdapat sekitar puluhan ribu PMPI di Hong Kong, 2.191 di antaranya berasal dari Sulawesi Utara. Sampai saat ini belum ada laporan khusus yang meneliti tentang keadaan PMPI asal Sulawesi Utara secara spesifik, terutama dari sudut pandang psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi, tantangan, dan mekanisme koping para PMPI asal Sulawesi Utara dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berupa wawancara, sintesis, dan triangulasi. Secara umum, mayoritas PMPI Sulawesi Utara di Hong Kong merasa puas dengan keberadaan mereka di Hong Kong, terutama dari segi penggajian dan perlakuan majikan. Tantangan yang dialami justru kebanyakan berasal dari keluarga di Indonesia. Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, mereka tetap bertahan di Hong Kong karena mereka adalah sumber nafkah utama bagi keluarga inti dan keluarga luas mereka. Mekanisme koping yang diambil untuk bertahan kebanyakan berupa sugesti diri dan berdoa, dan melakukan kegiatan keagamaan bersama teman-teman PMPI lainnya. ","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129437071","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-28DOI: 10.35801/jpai.3.1.2021.36725
M. Jayanti, Suryana Sumantri, Imam Jayanto, J. P. Siampa
Panti asuhan yang merupakan lembaga sosial nirlaba, secara tidak langsung ikut mengalami dampak yang diakibatkan oleh adanya pandemi COVID-19. Banyak donatur yang mulai membatasi sumbangan yang diberikan ke panti-panti asuhan. Sedangkan, panti asuhan masih membutuhkan banyak biaya untuk keberlangsungan operasionalnya. Oleh karena itu, untuk membantu panti asuhan menjadi lebih mandiri dalam perekonomiannya, maka tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi melaksanakan edukasi dan pelatihan pembuatan sabun cair antiseptik yang juga menjadi upaya pencegahan penularan COVID-19. Kegiatan ini dimulai dari tahap koordinasi, persiapan kegiatan, pelaksanaan penyuluhan, pelatihan pembuatan sabun cair antiseptik, serta evaluasi. Kegiatan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak-anak di panti asuhan mengenai sabun cair antiseptik dengan pemberian edukasi tentang sabun, pelatihan pembuatan sabun cair, pengemasan hingga pemasaran, serta praktek cara cuci tangan yang benar. Pengetahuan dan keterampilan tersebut diharapkan dapat terus diimplementasikan oleh panti asuhan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi panti asuhan. Selain itu, produk sabun yang dihasilkan dapat dimanfaatkan dalam lingkungan panti asuhan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.
{"title":"Pemberdayaan Anak-Anak Panti Asuhan melalui Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Antiseptik","authors":"M. Jayanti, Suryana Sumantri, Imam Jayanto, J. P. Siampa","doi":"10.35801/jpai.3.1.2021.36725","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.1.2021.36725","url":null,"abstract":"Panti asuhan yang merupakan lembaga sosial nirlaba, secara tidak langsung ikut mengalami dampak yang diakibatkan oleh adanya pandemi COVID-19. Banyak donatur yang mulai membatasi sumbangan yang diberikan ke panti-panti asuhan. Sedangkan, panti asuhan masih membutuhkan banyak biaya untuk keberlangsungan operasionalnya. Oleh karena itu, untuk membantu panti asuhan menjadi lebih mandiri dalam perekonomiannya, maka tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi melaksanakan edukasi dan pelatihan pembuatan sabun cair antiseptik yang juga menjadi upaya pencegahan penularan COVID-19. Kegiatan ini dimulai dari tahap koordinasi, persiapan kegiatan, pelaksanaan penyuluhan, pelatihan pembuatan sabun cair antiseptik, serta evaluasi. Kegiatan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak-anak di panti asuhan mengenai sabun cair antiseptik dengan pemberian edukasi tentang sabun, pelatihan pembuatan sabun cair, pengemasan hingga pemasaran, serta praktek cara cuci tangan yang benar. Pengetahuan dan keterampilan tersebut diharapkan dapat terus diimplementasikan oleh panti asuhan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas ekonomi panti asuhan. Selain itu, produk sabun yang dihasilkan dapat dimanfaatkan dalam lingkungan panti asuhan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126470162","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-27DOI: 10.35801/jpai.3.1.2021.36175
O. Datu, J. S. Lebang
Penduduk lanjut usia terus mengalami peningkatan seiring kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Perkembangan demografi ini membawa dampak di bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial. Penurunan fungsi tubuh seiring kelanjutusiaan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan, yang meningkatkan risiko disabilitas. Kondisi ini menghadapkan lansia pada berbagai kebutuhan tambahan dari sisi kesehatan dan asistensi. Mitra pada kegiatan ini adalah kelompok fungsional lansia desa Kayuuwi dan Kayuuwi I, Kecamatan Kawangkoan barat, Kabupaten Minahasa. Sebagian besar lansia di desa Kayuuwi dan Kayuuwi I memiliki penyakit degeneratif sehingga mengkonsumsi obat yang jumlahnya lebih dari satu yang berpotensi menimbulkan permasalahan terkait penggunaan obat seperti terapi ganda, kelebihan dosis, interaksi obat dan meningkatnya efek samping. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi mitra mengenai penggunaan obat yang rasional dan pemeriksaan kesehatan lansia. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa metode seperti penyuluhan mengenai penggunaan obat yang rasional, cara-cara agar tidak lupa meminum obat, serta bagaimana menghindari efek obat yang tidak dikendaki. Selain itu juga dilakukan diskusi dimana secara bergantian lansia menyampaikan permasalahan penggunaan obat yang dihadapi sehingga diberikan solusi cara untuk mengatasinya. Pada kegiatan ini dibagikan materi yang telah disusun dan brosur-brosur penggunaan obat yang benar dan paket kesehatan seperti masker, handsanitizer dan vitamin untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada massa pandemi covid-19. Pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan pada lansia meliputi pengukuran tekanan darah, pengukuran kadar kolesterol, kadar glukosa darah dan kadar Asam urat. Kegiatan berlangsung dengan baik dan pada akhir kegiatan dilakukan post test untuk mengetahui pemahaman para lansia. Berdasarkan hasil post test menunjukan bahwa telah tejadi peningkatan pengetahuan lansia mengenai penggunaan obat yang rasional dan lansia mengetahui status kesehatannya.
{"title":"PKM Penggunaan Obat Rasional Pada Lansia Perempuan Desa Kayuuwi dan Desa Kayuuwi I Untuk Mencipatakan Lansia Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif","authors":"O. Datu, J. S. Lebang","doi":"10.35801/jpai.3.1.2021.36175","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.1.2021.36175","url":null,"abstract":"Penduduk lanjut usia terus mengalami peningkatan seiring kemajuan di bidang kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian. Perkembangan demografi ini membawa dampak di bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial. Penurunan fungsi tubuh seiring kelanjutusiaan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan, yang meningkatkan risiko disabilitas. Kondisi ini menghadapkan lansia pada berbagai kebutuhan tambahan dari sisi kesehatan dan asistensi. Mitra pada kegiatan ini adalah kelompok fungsional lansia desa Kayuuwi dan Kayuuwi I, Kecamatan Kawangkoan barat, Kabupaten Minahasa. Sebagian besar lansia di desa Kayuuwi dan Kayuuwi I memiliki penyakit degeneratif sehingga mengkonsumsi obat yang jumlahnya lebih dari satu yang berpotensi menimbulkan permasalahan terkait penggunaan obat seperti terapi ganda, kelebihan dosis, interaksi obat dan meningkatnya efek samping. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi mitra mengenai penggunaan obat yang rasional dan pemeriksaan kesehatan lansia. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa metode seperti penyuluhan mengenai penggunaan obat yang rasional, cara-cara agar tidak lupa meminum obat, serta bagaimana menghindari efek obat yang tidak dikendaki. Selain itu juga dilakukan diskusi dimana secara bergantian lansia menyampaikan permasalahan penggunaan obat yang dihadapi sehingga diberikan solusi cara untuk mengatasinya. Pada kegiatan ini dibagikan materi yang telah disusun dan brosur-brosur penggunaan obat yang benar dan paket kesehatan seperti masker, handsanitizer dan vitamin untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada massa pandemi covid-19. Pada kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan pada lansia meliputi pengukuran tekanan darah, pengukuran kadar kolesterol, kadar glukosa darah dan kadar Asam urat. Kegiatan berlangsung dengan baik dan pada akhir kegiatan dilakukan post test untuk mengetahui pemahaman para lansia. Berdasarkan hasil post test menunjukan bahwa telah tejadi peningkatan pengetahuan lansia mengenai penggunaan obat yang rasional dan lansia mengetahui status kesehatannya.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126358471","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-30DOI: 10.35801/jpai.3.1.2021.36801
Nancy S. H. Malonda, Yulianti Sanggelorang, Mercy Taroreh
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak umur 36-59 bulan di daerah pesisir Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019, diperoleh data bahwa 67.2% anak tidak diberikan ASI Eksklusif, 22,5 % anak dengan pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang tidak tepat, dan ditemukan 36.5% atau 50 anak yang mengalami stunting. Pemberian MP-ASI yang tidak tepat dapat mempengaruhi terjadinya stunting. Wilayah Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), memiliki potensi ketersediaan pangan local yang dapat diolah menjadi MP-ASI. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI dan memperkenalkan jenis MP-ASI berbasis pangan lokal di wilayah kerja Puskesmas Ulu Siau, sehingga ada perubahan perilaku masyarakat sesuai dengan informasi yang disampaikan. Jenis metode yang dilaksanakan adalah penyampaian informasi secara langsung berupa kegiatan penyuluhan. Agar metode yang dipilih dapat berjalan efektif dan efisien, perlu didukung dengan media dan alat yang tepat yaitu media elektronik (laptop, LCD) dan media cetak yaitu leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI dan cara memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada untuk diolah menjadi MP-ASI. Penyuluhan MP-ASI berbasis pangan lokal, memberikan pengetahuan untuk perubahan perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI sesuai syarat pemberiannya kepada anak usia 6-24 bulan. Kegiatan ini memiliki dampak positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menyediakan MP-ASI secara mandiri dalam memanfaatkan pangan lokal yang tersedia untuk mencegah stunting.
月36-59岁所做的研究结果在2019年Sitaro县北苏拉威西省的沿海地区,获得67。2%的数据全母乳不给孩子,22.5 % MP-ASI(配菜水母乳的礼物不合适的),发现36 5%或发育经历的50个孩子。不适当的母乳喂养会影响特技的作用。皮亚诺群岛的Siau Tagulandang Biaro (Sitaro)地区可能有当地的食品供应,可以对mp母乳进行加工。这项活动的目的是增加孕妇和母乳喂养母亲对母乳喂养的了解,并在Puskesmas Ulu Siau工作区域引入当地的食用母乳喂养类型,从而根据所提供的信息改变社区的行为。采用的一种方法是直接传授教育活动的信息。如果选择的方法要有效有效,需要使用适当的媒体和工具,即电子媒体(笔记本电脑、液晶显示器)和打印媒体,即叶。活动的结果表明,准妈妈和哺乳妈妈对母乳喂养的了解增加了,以及如何利用当地的食物来进行母乳喂养。以当地食品为基础的母乳喂养,为母亲在6-24个月大的孩子接受母乳喂养的条件下的行为转变提供了知识。这些活动对母亲在从当地可获得的食物中独立提供mp母乳的知识和技能产生了积极的影响。
{"title":"Edukasi pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui tentang MP-ASI Pangan Lokal di Puskesmas Ulu Siau Timur","authors":"Nancy S. H. Malonda, Yulianti Sanggelorang, Mercy Taroreh","doi":"10.35801/jpai.3.1.2021.36801","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.1.2021.36801","url":null,"abstract":"Hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak umur 36-59 bulan di daerah pesisir Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara tahun 2019, diperoleh data bahwa 67.2% anak tidak diberikan ASI Eksklusif, 22,5 % anak dengan pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang tidak tepat, dan ditemukan 36.5% atau 50 anak yang mengalami stunting. Pemberian MP-ASI yang tidak tepat dapat mempengaruhi terjadinya stunting. Wilayah Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), memiliki potensi ketersediaan pangan local yang dapat diolah menjadi MP-ASI. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI dan memperkenalkan jenis MP-ASI berbasis pangan lokal di wilayah kerja Puskesmas Ulu Siau, sehingga ada perubahan perilaku masyarakat sesuai dengan informasi yang disampaikan. Jenis metode yang dilaksanakan adalah penyampaian informasi secara langsung berupa kegiatan penyuluhan. Agar metode yang dipilih dapat berjalan efektif dan efisien, perlu didukung dengan media dan alat yang tepat yaitu media elektronik (laptop, LCD) dan media cetak yaitu leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil dan ibu menyusui tentang pemberian MP-ASI dan cara memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada untuk diolah menjadi MP-ASI. Penyuluhan MP-ASI berbasis pangan lokal, memberikan pengetahuan untuk perubahan perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI sesuai syarat pemberiannya kepada anak usia 6-24 bulan. Kegiatan ini memiliki dampak positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menyediakan MP-ASI secara mandiri dalam memanfaatkan pangan lokal yang tersedia untuk mencegah stunting.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129055099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-29DOI: 10.35801/jpai.3.1.2021.36750
S. M. Mambu, G. Mangindaan, B. Kolondam
Berbagai upaya dan strategi terus dilakukan untuk mengintegrasikan gender ke dalam arus pembangunan, antara lain dengan cara menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan dan menghilangkan faktor kendala yang dihadapi perempuan dalam pembangunan. Kegiatan PKM ini melibatkan Mitra kegiatan PKM yang merupakan Kelompok Wanita Organik di Kecamatan Tikala, dengan sebagian besar anggotanya adalah ibu rumah tangga. Meskipun mereka tinggal di ibukota Propinsi Sulawesi Utara, peluang kerja menjadi sangat terbatas, karena keterampilan yang minim. Salah satu ide untuk peningkatan kompetensi dan kesejahteraan ekonomi adalah melalui kegiatan Kampung Organik berupa pemanfaatan dan pengelolaan limbah organik melalui reaktor biogas yang dapat menghasilkan pupuk organik cair dan biogas. Program kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik skala rumah tangga yang mengalami proses pengolahan melalui reaktor biogas untuk menghasilkan pupuk organik cair (POC) yang berguna untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sebagai peluang bisnis yang bisa menjadi alternatif penghasilan tambahan bagi kelompok Wanita kampung organik serta menghasilkan biogas yang dapat digunakan untuk proses memasak sehari-hari. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu metode berbasis kelompok yang dilakukan secara komprehensif meliputi penyuluhan, demonstrasi serta tutorial untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik cair yang dihasilkan melalui proses dekomposisi pada reaktor biogas, dan meningkatkan keterampilan bertanam sayuran maupun tanaman hias. Kegiatan tim PKM dilakukan secara terukur disertai proses monitoring evaluasi untuk mengukur ketercapaian target. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan para anggota kelompok wanita organik, yang awalnya sebagian besar kurang mengenal tentang pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dan biogas. Terjadi pula peningkatan keterampilan dalam bercocok tanam sayuran dan tanaman hias.
{"title":"Optimalisasi Pengolah Limbah Organik Penghasil Biogas Skala Rumah Tangga dan Pupuk Organik Cair untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif Kampung Organik Kelompok Wanita Kecamatan Tikala","authors":"S. M. Mambu, G. Mangindaan, B. Kolondam","doi":"10.35801/jpai.3.1.2021.36750","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.1.2021.36750","url":null,"abstract":"Berbagai upaya dan strategi terus dilakukan untuk mengintegrasikan gender ke dalam arus pembangunan, antara lain dengan cara menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan dan menghilangkan faktor kendala yang dihadapi perempuan dalam pembangunan. Kegiatan PKM ini melibatkan Mitra kegiatan PKM yang merupakan Kelompok Wanita Organik di Kecamatan Tikala, dengan sebagian besar anggotanya adalah ibu rumah tangga. Meskipun mereka tinggal di ibukota Propinsi Sulawesi Utara, peluang kerja menjadi sangat terbatas, karena keterampilan yang minim. Salah satu ide untuk peningkatan kompetensi dan kesejahteraan ekonomi adalah melalui kegiatan Kampung Organik berupa pemanfaatan dan pengelolaan limbah organik melalui reaktor biogas yang dapat menghasilkan pupuk organik cair dan biogas. Program kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik skala rumah tangga yang mengalami proses pengolahan melalui reaktor biogas untuk menghasilkan pupuk organik cair (POC) yang berguna untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sebagai peluang bisnis yang bisa menjadi alternatif penghasilan tambahan bagi kelompok Wanita kampung organik serta menghasilkan biogas yang dapat digunakan untuk proses memasak sehari-hari. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu metode berbasis kelompok yang dilakukan secara komprehensif meliputi penyuluhan, demonstrasi serta tutorial untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik cair yang dihasilkan melalui proses dekomposisi pada reaktor biogas, dan meningkatkan keterampilan bertanam sayuran maupun tanaman hias. Kegiatan tim PKM dilakukan secara terukur disertai proses monitoring evaluasi untuk mengukur ketercapaian target. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan para anggota kelompok wanita organik, yang awalnya sebagian besar kurang mengenal tentang pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dan biogas. Terjadi pula peningkatan keterampilan dalam bercocok tanam sayuran dan tanaman hias.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128443936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-01DOI: 10.35801/jpai.3.1.2021.36745
Dingse Pandiangan, N. Nainggolan
UMKM Biovina didirikan para perempuan dan ibu rumah tangga yang tergabung bersama untuk tujuan memproduksi tumbuhan obat tradisional yang masih dalam bentuk jamu. UMKM ini masih dalam tahap perintisan dan semua aspek pengelolaannya masih manual dan konvensional. Melalui program PKM (Program Kemitraan Masyarakat) yang dilakukan oleh LPPM Unsrat melalui program pengabdian dilakukan perbaikan pengeringan yang terkendala jika musim penghujan yang sering mengalami kerusakan yang tidak terstandar BPOM. Kegiatan atau program ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas pengeringan bahan baku di UMKM tersebut. Adapunmetodepelaksanaan yang akan pada program iniyaitu penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi terhadapaspek-aspekyangmenyebabkanmasalahUMKM tersebut. Proses perbaikan yang dilakukan adalah melalui pembangunan area pengeringan yang higienis dan alat-alat pelengkapnya dengan membangun teras rumah produksi Biovina dengan atap seng tembus sinar matahari sebagian dan yang lainnya atap seng tertutup untuk pengeringan yang tidak kena sinar matahari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa bahan baku obat yang bisa dikeringkan dapat meningkat sampai 5-10 Kg berat basah yang sebelumnya hanya 0,5 Kg. Luarandari programini meliputiprodukBiovinadalambentukkapsulyangsudahdikemasdalambotol dan kotakdan alatpengeringan simplisiayang standar diterapkan diUMKM Biovina. Target dan luaran kegiatan PKM ini adalah memberikan motivasi dan inovasi yang baru kepada masyarakat terutama kepadai ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam UMKM Biovina Sea Mitra untuk memperbaiki proses pengeringan bahan baku sebelum digunakan atau dioleh jadi produk Biovina
{"title":"PKM Pemberdayaan Perempuan di UMKM Biovina Herbal untuk Perbaikan Pengeringan Bahan Baku Herbal Standar BPOM","authors":"Dingse Pandiangan, N. Nainggolan","doi":"10.35801/jpai.3.1.2021.36745","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.1.2021.36745","url":null,"abstract":"UMKM Biovina didirikan para perempuan dan ibu rumah tangga yang tergabung bersama untuk tujuan memproduksi tumbuhan obat tradisional yang masih dalam bentuk jamu. UMKM ini masih dalam tahap perintisan dan semua aspek pengelolaannya masih manual dan konvensional. Melalui program PKM (Program Kemitraan Masyarakat) yang dilakukan oleh LPPM Unsrat melalui program pengabdian dilakukan perbaikan pengeringan yang terkendala jika musim penghujan yang sering mengalami kerusakan yang tidak terstandar BPOM. Kegiatan atau program ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas pengeringan bahan baku di UMKM tersebut. Adapunmetodepelaksanaan yang akan pada program iniyaitu penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi terhadapaspek-aspekyangmenyebabkanmasalahUMKM tersebut. Proses perbaikan yang dilakukan adalah melalui pembangunan area pengeringan yang higienis dan alat-alat pelengkapnya dengan membangun teras rumah produksi Biovina dengan atap seng tembus sinar matahari sebagian dan yang lainnya atap seng tertutup untuk pengeringan yang tidak kena sinar matahari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa bahan baku obat yang bisa dikeringkan dapat meningkat sampai 5-10 Kg berat basah yang sebelumnya hanya 0,5 Kg. Luarandari programini meliputiprodukBiovinadalambentukkapsulyangsudahdikemasdalambotol dan kotakdan alatpengeringan simplisiayang standar diterapkan diUMKM Biovina. Target dan luaran kegiatan PKM ini adalah memberikan motivasi dan inovasi yang baru kepada masyarakat terutama kepadai ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam UMKM Biovina Sea Mitra untuk memperbaiki proses pengeringan bahan baku sebelum digunakan atau dioleh jadi produk Biovina","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"281 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134407009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-01DOI: 10.35801/jpai.3.1.2021.36738
S. Umboh, H. L. Rampe
Fungisida nabati adalah salah satu alternatif penyelesaian kerusakan dan gangguan yang diakibatkan oleh hama dan penyakit tumbuhan di lahan-lahan pertanian yang penggunaannya mudah, efisien, murah, dan ramah lingkungan. Dalam menanggulangi hama dan penyakit diareal pertanian, maka petani banyak sekali memanfaatkan pestisida sintetik tanpa menyadari dampak residu yang ditimbulkannya dan inilah yang menjadi faktor kelemahan yang sering dijumpai dikalangan petani yang ada di Kelurahan Pandu. Selain itu pula kurangnya pengetahuan mereka tentang pemanfaatan fungisida nabati sebagai solusi alternatif pilihan lain dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian. PKM ini memiliki tujuan dan target khusus yang ingin dicapai yaitu peningkatan pengetahuan serta keterampilan Petani dan Ibu-Ibu PKK dalam pemanfaatan fungisida nabati dalam meningkatkan produksi tanaman pisang. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah bentuk penyuluhan dan pelatihan (ceramah) serta praktek pembuatan fungisida nabati (simulasi). Kegiatan PKM ini dilaksanakan selama kurang lebih 8 bulan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman petani dan Ibu-Ibu PKK tentang dampak negatif dari pestisida sintetik bagi lingkungan dan manusia serta pemanfaatan fungisida nabati dalam meningkatkan produksi tanaman pisang, yang dibuktikan dengan hasil yang diperoleh dari kegiatan pretest dan posttest, dimana setelah selesai pemberian materi pada kegiatan PKM (Posttest) maka dari 37 orang peserta sudah tidak ada lagi peserta yang mendapatkan nilai di bawah 50 (0.00%) dibandingkan pada saat sebelum kegiatan PKM (Pretest), dimana nilai persentase pada interval nilai 0-50 sebesar 97.3%. Terjadi peningkatan keterampilan Petani dan Ibu-Ibu PKK dalam pembuatan fungisida nabati sebagai salah satu alternatif solusi pengendalian penyakit layu tanaman pisang akibat serangan jamur pathogen Fusarium oxysporum, yang dibuktikan dengan antusiasnya peserta mengikuti kegiatan praktek ini, dibuktikan dengan hasil analisis rekapan nilai evaluasi topik belajar, yang tertinggi pada aspek pemahaman dengan kategori sangat kurang dan kurang tidak ada peserta dari 37 orang peserta, 2 orang (sedang), 5 orang (baik), dan 30 orang (sangat baik). Sedangkan kategori yang rendah pada aspek ke-4 (kemampuan mengkomunikasikan materi praktek dengan pihak lain), dari 37 peserta, terdapat 1 orang dengan kategori kurang, walaupun terdapat 21 orang yang memiliki kriteria sangat baik untuk mengkomunikasikan hasil praktek dengan pihak lain.
{"title":"PKM Kelompok Tani Ibu-Ibu PKK Kelurahan Pandu Kecamatan Bunaken Tentang Pemanfaatan Fungisida Nabati Dalam Peningkatan Produksi Tanaman Pertanian","authors":"S. Umboh, H. L. Rampe","doi":"10.35801/jpai.3.1.2021.36738","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.3.1.2021.36738","url":null,"abstract":"Fungisida nabati adalah salah satu alternatif penyelesaian kerusakan dan gangguan yang diakibatkan oleh hama dan penyakit tumbuhan di lahan-lahan pertanian yang penggunaannya mudah, efisien, murah, dan ramah lingkungan. Dalam menanggulangi hama dan penyakit diareal pertanian, maka petani banyak sekali memanfaatkan pestisida sintetik tanpa menyadari dampak residu yang ditimbulkannya dan inilah yang menjadi faktor kelemahan yang sering dijumpai dikalangan petani yang ada di Kelurahan Pandu. Selain itu pula kurangnya pengetahuan mereka tentang pemanfaatan fungisida nabati sebagai solusi alternatif pilihan lain dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian. PKM ini memiliki tujuan dan target khusus yang ingin dicapai yaitu peningkatan pengetahuan serta keterampilan Petani dan Ibu-Ibu PKK dalam pemanfaatan fungisida nabati dalam meningkatkan produksi tanaman pisang. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah bentuk penyuluhan dan pelatihan (ceramah) serta praktek pembuatan fungisida nabati (simulasi). Kegiatan PKM ini dilaksanakan selama kurang lebih 8 bulan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman petani dan Ibu-Ibu PKK tentang dampak negatif dari pestisida sintetik bagi lingkungan dan manusia serta pemanfaatan fungisida nabati dalam meningkatkan produksi tanaman pisang, yang dibuktikan dengan hasil yang diperoleh dari kegiatan pretest dan posttest, dimana setelah selesai pemberian materi pada kegiatan PKM (Posttest) maka dari 37 orang peserta sudah tidak ada lagi peserta yang mendapatkan nilai di bawah 50 (0.00%) dibandingkan pada saat sebelum kegiatan PKM (Pretest), dimana nilai persentase pada interval nilai 0-50 sebesar 97.3%. Terjadi peningkatan keterampilan Petani dan Ibu-Ibu PKK dalam pembuatan fungisida nabati sebagai salah satu alternatif solusi pengendalian penyakit layu tanaman pisang akibat serangan jamur pathogen Fusarium oxysporum, yang dibuktikan dengan antusiasnya peserta mengikuti kegiatan praktek ini, dibuktikan dengan hasil analisis rekapan nilai evaluasi topik belajar, yang tertinggi pada aspek pemahaman dengan kategori sangat kurang dan kurang tidak ada peserta dari 37 orang peserta, 2 orang (sedang), 5 orang (baik), dan 30 orang (sangat baik). Sedangkan kategori yang rendah pada aspek ke-4 (kemampuan mengkomunikasikan materi praktek dengan pihak lain), dari 37 peserta, terdapat 1 orang dengan kategori kurang, walaupun terdapat 21 orang yang memiliki kriteria sangat baik untuk mengkomunikasikan hasil praktek dengan pihak lain.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134215603","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}