{"title":"Demokrasi Indonesia: Antara Barat dan Islam","authors":"Fachri Khoerudin","doi":"10.21111/jios.v1i1.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang berasal dari tragedi bangsa Barat yang sangat menekankan akan superioritas manusia dalam pelaksanaannya. Hal ini tentu menjadi masalah, terutama apabila sistem tersebut diterapkan di negara-negara Islam yang secara filosofis sangat berbeda. Termasuk Indonesia, negara Islam lainnya juga menghadapi permasalahan yang sama tentang demokrasi sehingga tidak jarang mereka melakukan adaptasi terhadap sistem yang sudah menjadi mayoritas untuk digunakan. Alhasil, di Indonesia, muncul demokrasi baru yang secara filosofis lebih agamis, meski secara teknis tidak mengalami banyak perubahan. Tentu harus dijelaskan lebih lanjut tentang demokrasi Indonesia, apa benar demokrasi benar-benar berbeda, atau hanya sebatas akal-akalan semata agar bisa diterima dalam hati masyarakat yang pada saat itu mayoritasnya muslim. Penulis akan mengkajinya langsung lewat pemaparan dari ungkapan founding father Negara Indonesia agar ditemukan konsep yang riil terhadap masalah yang ada, lalu membandingkan mana yang lebih cocok dengan demokrasi Indonesia, nilai Islam atau nilai Barat.","PeriodicalId":350593,"journal":{"name":"Journal of Islamic and Occidental Studies","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Islamic and Occidental Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/jios.v1i1.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang berasal dari tragedi bangsa Barat yang sangat menekankan akan superioritas manusia dalam pelaksanaannya. Hal ini tentu menjadi masalah, terutama apabila sistem tersebut diterapkan di negara-negara Islam yang secara filosofis sangat berbeda. Termasuk Indonesia, negara Islam lainnya juga menghadapi permasalahan yang sama tentang demokrasi sehingga tidak jarang mereka melakukan adaptasi terhadap sistem yang sudah menjadi mayoritas untuk digunakan. Alhasil, di Indonesia, muncul demokrasi baru yang secara filosofis lebih agamis, meski secara teknis tidak mengalami banyak perubahan. Tentu harus dijelaskan lebih lanjut tentang demokrasi Indonesia, apa benar demokrasi benar-benar berbeda, atau hanya sebatas akal-akalan semata agar bisa diterima dalam hati masyarakat yang pada saat itu mayoritasnya muslim. Penulis akan mengkajinya langsung lewat pemaparan dari ungkapan founding father Negara Indonesia agar ditemukan konsep yang riil terhadap masalah yang ada, lalu membandingkan mana yang lebih cocok dengan demokrasi Indonesia, nilai Islam atau nilai Barat.