Pemanfaatan Kitosan Cangkang Bekicot Sebagai Adsorben Logam Tembaga (Cu)

Rahmadani, Dewi Susanti, M. Iqbal, Ramlan Silaban, I. L. Tarigan
{"title":"Pemanfaatan Kitosan Cangkang Bekicot Sebagai Adsorben Logam Tembaga (Cu)","authors":"Rahmadani, Dewi Susanti, M. Iqbal, Ramlan Silaban, I. L. Tarigan","doi":"10.37250/newkiki.v5i2.108","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cangkang bekicot merupakan limbah yang dapat mencemari lingkungan, salah satu cara untuk mengurangi limbah tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi kitosan yang dapat menyerap logam berbahaya yang banyak terdapat pada limbah industri seperti logam tembaga. Logam tembaga dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, ginjal, saraf sentral dan circhosis hati. Kitosan dapat sebagai adsorban dikarenakan memiliki pasangan elektron bebas dari nitrogen dan oksigen sehingga dapat membentuk kompleks dengan logam tembaga. Untuk mengolah cangkang bekicot menjadi kitosan melalui tiga proses yaitu deproteinasi yang bertujuan untuk menghilangkan protein, demineralisasi untuk menghilangkan mineral, dan deasetilasi untuk menghilangkan gugus asetil.. Dari 100 buah cangkang bekicot (45,5034 gram bubuk cangkang bekicot) diperoleh kitosan sebesar 22,9012 gram atau sebesar 51,87%. Dari uji dengan AAS menunjukkan bahwa pada konsentrasi ion logam tembaga 0,5 ppm dengan penambahan kitosan masing-masing sebesar 1mg; 2mg; dan 3mg, diperoleh bahwa penurunan konsentrasi berturut-turut 12,8 %; 30,6 %; 37,6 %. Sedangkan pada konsentrasi ion tembaga 1,0 ppm dengan penambahan semakin banyak kitosan kitosan masing-masing sebesar 1mg; 2mg; dan 3mg, diperoleh bahwa penurunan konsentrasi berturut-turut 7,7 %; 19,8 %; 28,5 %. Dan pada konsentrasi ion tembaga 1,5 ppm dengan penambahan semakin banyak kitosan kitosan masing-masing sebesar 1mg; 2mg; dan 3mg, diperoleh bahwa penurunan konsentrasi berturut-turut 10,13 %; 21,87 %; dan 27,73 %. Maka didapat bahwa kondisi optimum kitosan sebagai adsorban adalah pada massa kitosan 3 mg","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Khazanah Intelektual","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37250/newkiki.v5i2.108","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Cangkang bekicot merupakan limbah yang dapat mencemari lingkungan, salah satu cara untuk mengurangi limbah tersebut adalah dengan mengolahnya menjadi kitosan yang dapat menyerap logam berbahaya yang banyak terdapat pada limbah industri seperti logam tembaga. Logam tembaga dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, ginjal, saraf sentral dan circhosis hati. Kitosan dapat sebagai adsorban dikarenakan memiliki pasangan elektron bebas dari nitrogen dan oksigen sehingga dapat membentuk kompleks dengan logam tembaga. Untuk mengolah cangkang bekicot menjadi kitosan melalui tiga proses yaitu deproteinasi yang bertujuan untuk menghilangkan protein, demineralisasi untuk menghilangkan mineral, dan deasetilasi untuk menghilangkan gugus asetil.. Dari 100 buah cangkang bekicot (45,5034 gram bubuk cangkang bekicot) diperoleh kitosan sebesar 22,9012 gram atau sebesar 51,87%. Dari uji dengan AAS menunjukkan bahwa pada konsentrasi ion logam tembaga 0,5 ppm dengan penambahan kitosan masing-masing sebesar 1mg; 2mg; dan 3mg, diperoleh bahwa penurunan konsentrasi berturut-turut 12,8 %; 30,6 %; 37,6 %. Sedangkan pada konsentrasi ion tembaga 1,0 ppm dengan penambahan semakin banyak kitosan kitosan masing-masing sebesar 1mg; 2mg; dan 3mg, diperoleh bahwa penurunan konsentrasi berturut-turut 7,7 %; 19,8 %; 28,5 %. Dan pada konsentrasi ion tembaga 1,5 ppm dengan penambahan semakin banyak kitosan kitosan masing-masing sebesar 1mg; 2mg; dan 3mg, diperoleh bahwa penurunan konsentrasi berturut-turut 10,13 %; 21,87 %; dan 27,73 %. Maka didapat bahwa kondisi optimum kitosan sebagai adsorban adalah pada massa kitosan 3 mg
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
基托山蜗牛壳的用途是铜金属附属物(铜)
蜗牛壳是一种污染环境的废物,减少这种废物的一种方法是将其加工成能吸收铜等工业废料中常见的有害金属的kitosan。铜金属会导致动脉、肾脏、中枢神经和肝硬化。Kitosan可以作为导体,因为它有氮和氧的自由电子,因此可以用铜金属形成复杂的化合物。用三种方法使蜗牛壳变成kitosan,这种方法是去蛋白酶,目的是去除蛋白质,消除矿物质,中和乙炔,中和乙炔。从100个蜗牛壳(45.5034克(2.9012克)的蜗牛壳粉末中获得的kitosan为29012克或51.87%。AAS测试显示,铜离子浓度为0.5 ppm,每只基顿增加1毫克;2mg;3mg,连续浓度下降12.8%;30,6 %;37.6 %。而铜离子浓度为1.0 ppm,每增加1毫克的kitosan kitosan;2mg;3mg,发现浓度连续下降了7.7%;19,8 %;28,5 %。在铜离子浓度1.5 ppm的情况下,每增加1毫克的kitosan kitosan;2mg;3mg,即浓度连续下降10.13%;21.87 %;27.73 %。因此,kitosan的最佳状态是3毫克的kitosan质量
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
ANALISIS KINERJA EKONOMI DAERAH HASIL PEMEKARAN (STUDI KOMPARATIF KABUPATEN PASAMAN BARAT, DHARMASRAYA, SOLOK SELATAN) Dampak Digitalisasi terhadap UMKM di Kota Jambi: Studi Deskriptif Kualitatif tentang Persepsi para Pakar dan Pelaku Usaha UMKM STRATEGI PENGEMBANGAN INSTALASI RAWAT INAP DALAM UPAYA MENIGKATKAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT HERMINA PASTEUR) ANALISA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU KLAS 1A DI KOTA JAMBI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARTIAL LEAST SQUARE (PLS) PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK MUSLIM TENTANG ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK TERHADAP KEPUTUSAN UNTUK PELAPORAN ZAKAT DI KPP PRATAMA BENGKALIS PADA MASA PAJAK TAHU 2018-2020
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1