{"title":"ANALISA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG HIJAU KLAS 1A DI KOTA JAMBI MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARTIAL LEAST SQUARE (PLS)","authors":"Didik Yulianto, Hendi Matalata, Abdul Manap","doi":"10.37250/khazanah.v7i3.221","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tantangan iklim pada dasarnya adalah tantangan energi. Mengingat hal itu, para pembuat kebijakan di seluruh dunia berusaha untuk mempercepat penerapan teknologi energi bersih. Dukungan kebijakan yang lebih kuat seperti standar kinerja minimum dan peraturan energi bangunan akan diperlukan agar sektor bangunan berada pada jalur yang tepat menuju Skenario Nol Emisi pada tahun 2050. Kabupaten/Kota Provinsi Jambi belum melakukan konstruksi bangunan gedung hijau di setiap penyelenggaraannya baik dari segi perencanaan maupun pelaksanaan, sehingga jalur menuju peta melawan perubahan iklim pada sektor konstruksi bangunan melalui aturan pemerintah No 16 Tahun 2021 Peraturan Pelaksanaan UU No 28 Tahun 2002 tentang bangungan gedung dan Peraturan Menteri PUPR nomor 21 Tahun 2021 tentang penilaian kinerja bangunan gedung hijau belum terlaksana, Oleh karena itu kebijakan tersebut dapat membuahkan hasil dan dapat ditangani dengan baik dari seluruh aspek pendekatan kualititatif digunakan pada penelitian ini dan data dikumpulkan dari peserta workshop di Kota Jambi. Metode analisis dilakukan dengan menggunakan SmartPLS 3.0 untuk mengidentifikasi faktor eksplorasi Pengaruh Pelaksanaan Workshop, Kepedulian Lingkungan, Performa kriteria Bangunan Gedung Hijau, terhadap Hambatan Bangunan Gedung Hijau. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh signifikan secara kualitatif pada penyelenggaraan bangunan gedung hijau. Hasil penelitian ini diharapkan adanya kegiatan workshop, pelatihan dan sosialisasi serta kebijakan berupa PERDA pemberian insentif kepada masyarakat sehingga dapat memicu animo pemilik bangunan.","PeriodicalId":288648,"journal":{"name":"Jurnal Khazanah Intelektual","volume":"14 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Khazanah Intelektual","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37250/khazanah.v7i3.221","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tantangan iklim pada dasarnya adalah tantangan energi. Mengingat hal itu, para pembuat kebijakan di seluruh dunia berusaha untuk mempercepat penerapan teknologi energi bersih. Dukungan kebijakan yang lebih kuat seperti standar kinerja minimum dan peraturan energi bangunan akan diperlukan agar sektor bangunan berada pada jalur yang tepat menuju Skenario Nol Emisi pada tahun 2050. Kabupaten/Kota Provinsi Jambi belum melakukan konstruksi bangunan gedung hijau di setiap penyelenggaraannya baik dari segi perencanaan maupun pelaksanaan, sehingga jalur menuju peta melawan perubahan iklim pada sektor konstruksi bangunan melalui aturan pemerintah No 16 Tahun 2021 Peraturan Pelaksanaan UU No 28 Tahun 2002 tentang bangungan gedung dan Peraturan Menteri PUPR nomor 21 Tahun 2021 tentang penilaian kinerja bangunan gedung hijau belum terlaksana, Oleh karena itu kebijakan tersebut dapat membuahkan hasil dan dapat ditangani dengan baik dari seluruh aspek pendekatan kualititatif digunakan pada penelitian ini dan data dikumpulkan dari peserta workshop di Kota Jambi. Metode analisis dilakukan dengan menggunakan SmartPLS 3.0 untuk mengidentifikasi faktor eksplorasi Pengaruh Pelaksanaan Workshop, Kepedulian Lingkungan, Performa kriteria Bangunan Gedung Hijau, terhadap Hambatan Bangunan Gedung Hijau. Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh signifikan secara kualitatif pada penyelenggaraan bangunan gedung hijau. Hasil penelitian ini diharapkan adanya kegiatan workshop, pelatihan dan sosialisasi serta kebijakan berupa PERDA pemberian insentif kepada masyarakat sehingga dapat memicu animo pemilik bangunan.