{"title":"Analisis Sumber Tsunami untuk Pertimbangan Perencanaan Jalur Kabel InaCBT di Selat Makasar","authors":"Heru Sri Naryanto","doi":"10.29122/alami.v5i1.4736","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur secara resmi telah ditunjuk menjadi calon Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru. Untuk untuk memberi rasa aman kepada masyarakat di calon ibukota baru tersebut nantinya akan dibangun sistem peringatan dini bencana tsunami. Selat Makassar terletak pada persimpangan tiga lempeng, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik, menyebabkan tektonik dan kegempaan di kawasan tersebut sangat kompleks. Potensi tsunami di Selat Makassar baik berasal dari gempa maupun longsor bawah laut termasuk tinggi. Potensi tsunami yang disebabkan oleh gempa berasal dari megathrust Sulawesi Utara dan sesar-sesar naik yang berada di perairan Selat Makassar. Sementara longsor bawah laut diakibatkan oleh batuan tidak kompak pada morfologi curam serta longsor bawah laut akibat pergerakan sesar akibat goncangan gempa. Potensi longsor bawah laut sangat mungkin terjadi akibat longsornya endapan produk Delta Mahakam yang bermuara di Selat Makassar. Dalam merencanakan jalur kabel InaCBT diusahakan jalur kabel bisa melewati endapan Delta Mahakam yang berpotensi longsor bawah laut, memotong topografi terjal, memperhatikan kondisi batimetri, serta menyesuaikan master plan kabel laut dari Kementerian KKP. Alternatif rencana jalur kabel InaCBT di Selat Makassar yang paling baik dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut adalah dari Kota Balikpapan – Kecamatan Sarudu (Kabupaten Pasangkayu).","PeriodicalId":270402,"journal":{"name":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29122/alami.v5i1.4736","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara di Provinsi Kalimantan Timur secara resmi telah ditunjuk menjadi calon Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia baru. Untuk untuk memberi rasa aman kepada masyarakat di calon ibukota baru tersebut nantinya akan dibangun sistem peringatan dini bencana tsunami. Selat Makassar terletak pada persimpangan tiga lempeng, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik, menyebabkan tektonik dan kegempaan di kawasan tersebut sangat kompleks. Potensi tsunami di Selat Makassar baik berasal dari gempa maupun longsor bawah laut termasuk tinggi. Potensi tsunami yang disebabkan oleh gempa berasal dari megathrust Sulawesi Utara dan sesar-sesar naik yang berada di perairan Selat Makassar. Sementara longsor bawah laut diakibatkan oleh batuan tidak kompak pada morfologi curam serta longsor bawah laut akibat pergerakan sesar akibat goncangan gempa. Potensi longsor bawah laut sangat mungkin terjadi akibat longsornya endapan produk Delta Mahakam yang bermuara di Selat Makassar. Dalam merencanakan jalur kabel InaCBT diusahakan jalur kabel bisa melewati endapan Delta Mahakam yang berpotensi longsor bawah laut, memotong topografi terjal, memperhatikan kondisi batimetri, serta menyesuaikan master plan kabel laut dari Kementerian KKP. Alternatif rencana jalur kabel InaCBT di Selat Makassar yang paling baik dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut adalah dari Kota Balikpapan – Kecamatan Sarudu (Kabupaten Pasangkayu).