{"title":"Potret Tradisi Bib Maaf pada Keberangkatan Haji Masyarakat Desa Dullah Laut Kepulauan Kei Maluku Tenggara","authors":"Fatima Nuhuyanan, Muhamad Yusuf, Suparto Iribaram, Sigit Purwaka, Rachmad Surya Muhandy","doi":"10.30984/pp.v26i2.2082","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan memaparkan secara komprehensif tentang Tradisi Bib Maaf di Desa Dullah Laut Kepulauan Kei Maluku Tenggara. Merupakan penelitian kualitatif, menggunakan paradigma fenomenologi sosial. Melakukan observasi partisipatoris pasif, kedalaman wawancara serta dokumentasi. Menggunakan teknik analisis model alir dari Milles dan Huberman. Hasil penelitian: Tradisi Bib Maaf? yang dilakukan masyarakat Kei di Desa Dullah Laut merupakan tradisi keberangkatan ibadah Haji. Merupakan momentum saling memaafkan dan memanjatkan doa agar menjalankan ibadah Haji dengan selamat. Bib Maaf atau kambing maaf merupakan tradisi lisan yang dikembangkan masyarakat Muslim Kepulauan Kei. Kekeluargaan pada masyarakat Kei bermakna luas mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia. Sikap optimis orang Kei dalam tradisi Bib Maaf yaitu: Pertama, Sikap rela menolong. Kedua, Sikap percaya bahwa orang lain akan membantu. Ketiga, Sikap hormat menghormati. Maren atau Hamaren dipahami sebagai tanggung jawab bersama warga dalam menyelesaikan pekerjaan yang dilaksanakan secara spontan dan sukarela. Yellim merupakan rentetan tradisi, berbentuk pemberian untuk meringankan beban pelaksanaan tradisi yang memiliki kebermanfaatan dalam tradisi, menunjukkan kedermawanan masyarakat. Nit Ni Wang, Barzanji dan Dok Mol merupakan rangkaian tradisi dalam bentuk memanjatkan do?a kepada Sang pencipta Allah Subhanahu wa Ta?ala, dan puji-pujian pada Nabi Muhammad, Shallallahu ?Alaihi wa Sallam, serta pada leluhur agar perjalanan Haji memperoleh keselamatan.","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Potret Pemikiran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/pp.v26i2.2082","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Artikel ini bertujuan memaparkan secara komprehensif tentang Tradisi Bib Maaf di Desa Dullah Laut Kepulauan Kei Maluku Tenggara. Merupakan penelitian kualitatif, menggunakan paradigma fenomenologi sosial. Melakukan observasi partisipatoris pasif, kedalaman wawancara serta dokumentasi. Menggunakan teknik analisis model alir dari Milles dan Huberman. Hasil penelitian: Tradisi Bib Maaf? yang dilakukan masyarakat Kei di Desa Dullah Laut merupakan tradisi keberangkatan ibadah Haji. Merupakan momentum saling memaafkan dan memanjatkan doa agar menjalankan ibadah Haji dengan selamat. Bib Maaf atau kambing maaf merupakan tradisi lisan yang dikembangkan masyarakat Muslim Kepulauan Kei. Kekeluargaan pada masyarakat Kei bermakna luas mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia. Sikap optimis orang Kei dalam tradisi Bib Maaf yaitu: Pertama, Sikap rela menolong. Kedua, Sikap percaya bahwa orang lain akan membantu. Ketiga, Sikap hormat menghormati. Maren atau Hamaren dipahami sebagai tanggung jawab bersama warga dalam menyelesaikan pekerjaan yang dilaksanakan secara spontan dan sukarela. Yellim merupakan rentetan tradisi, berbentuk pemberian untuk meringankan beban pelaksanaan tradisi yang memiliki kebermanfaatan dalam tradisi, menunjukkan kedermawanan masyarakat. Nit Ni Wang, Barzanji dan Dok Mol merupakan rangkaian tradisi dalam bentuk memanjatkan do?a kepada Sang pencipta Allah Subhanahu wa Ta?ala, dan puji-pujian pada Nabi Muhammad, Shallallahu ?Alaihi wa Sallam, serta pada leluhur agar perjalanan Haji memperoleh keselamatan.