{"title":"Islamophobia, Indian Media, and Covid-19 Pandemic: A Critical Discourse Analysis","authors":"A. Baharuddin, A. Z. Baharuddin","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5352","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This research is designed to demonstrate (1) how the Indian media attempts to construct the Islamophobia issue during the Covid-19 pandemic (particularly in the earlier March-April, 2020) and (2) how the Indian news media use social media, such as Instagram and Twitter, to claim that Muslims were the disseminators of the virus to the majority of Indian population. In collecting and analyzing data, the researchers use the descriptive qualitative methodology as the scientific research procedure. There are three collected data classified in this research i.e., the primary data, the secondary data, and the supporting data. Furthermore, in analyzing the data, the researchers appled the critical discourse analysis (CDA) as the linguistics theory to study the Islamophobia discourse on the news media. Finally, the research result shows that (1) most of the Indian mainstream media not only spread Islamophobia but also justify and hegemonize Muslims as Corona virus disseminators , and (2) these news media eventually influenced hate speech memes and racial statements posted by Indian netizens/Buzzers on social media that accuse Muslim minority as the disseminator of the Corona virus. Penelitian ini dirancang untuk menunjukkan (1) bagaimana upaya media India dalam mengkonstruksi wacana Islamofobia kepada warga sipil selama pandemi Covid 19 (khususnya pada awal Maret-April 2020) dan (2) bagaimana berita media India memiliki berimplikasi pada penggunaan media sosial seperti Instagram dan Twitter, yang mengklaim minoritas Muslim sebagai penyebar virus Corona terhadap mayoritas penduduk India. Untuk mengumpulkan dan menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan metodologi deskriptif kualitatif sebagai prosedur penelitian ilmiah. Data yang terkumpul diklasifikasikan menjadi tiga data yaitu data primer, data sekunder, dan data pendukung. Selanjutnya, dalam menganalisis data, peneliti menerapkan analisis wacana kritis (CDA) sebagai teori linguistik untuk memahami dan mempelajari wacana Islamofobia berdasarkan berita media. Akhirnya, hasil penelitian menunjukkan fakta yang sebenarnya bahwa (1) sebagian besar media utama India tidak hanya mengkonstruksi wacana Islamofobia namun juga membenarkan dan menghegemoni bahwa masyarakat muslim merupakan penyebar virus Corona (2) berita media ini pada akhirnya berimplikasi pada meme ujaran kebencian dan pernyataan rasial yang diposting oleh netizen/Buzzers India di media sosial yang menuduh minoritas Muslim sebagai penyebar virus Corona. ","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5352","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
This research is designed to demonstrate (1) how the Indian media attempts to construct the Islamophobia issue during the Covid-19 pandemic (particularly in the earlier March-April, 2020) and (2) how the Indian news media use social media, such as Instagram and Twitter, to claim that Muslims were the disseminators of the virus to the majority of Indian population. In collecting and analyzing data, the researchers use the descriptive qualitative methodology as the scientific research procedure. There are three collected data classified in this research i.e., the primary data, the secondary data, and the supporting data. Furthermore, in analyzing the data, the researchers appled the critical discourse analysis (CDA) as the linguistics theory to study the Islamophobia discourse on the news media. Finally, the research result shows that (1) most of the Indian mainstream media not only spread Islamophobia but also justify and hegemonize Muslims as Corona virus disseminators , and (2) these news media eventually influenced hate speech memes and racial statements posted by Indian netizens/Buzzers on social media that accuse Muslim minority as the disseminator of the Corona virus. Penelitian ini dirancang untuk menunjukkan (1) bagaimana upaya media India dalam mengkonstruksi wacana Islamofobia kepada warga sipil selama pandemi Covid 19 (khususnya pada awal Maret-April 2020) dan (2) bagaimana berita media India memiliki berimplikasi pada penggunaan media sosial seperti Instagram dan Twitter, yang mengklaim minoritas Muslim sebagai penyebar virus Corona terhadap mayoritas penduduk India. Untuk mengumpulkan dan menganalisis data penelitian, peneliti menggunakan metodologi deskriptif kualitatif sebagai prosedur penelitian ilmiah. Data yang terkumpul diklasifikasikan menjadi tiga data yaitu data primer, data sekunder, dan data pendukung. Selanjutnya, dalam menganalisis data, peneliti menerapkan analisis wacana kritis (CDA) sebagai teori linguistik untuk memahami dan mempelajari wacana Islamofobia berdasarkan berita media. Akhirnya, hasil penelitian menunjukkan fakta yang sebenarnya bahwa (1) sebagian besar media utama India tidak hanya mengkonstruksi wacana Islamofobia namun juga membenarkan dan menghegemoni bahwa masyarakat muslim merupakan penyebar virus Corona (2) berita media ini pada akhirnya berimplikasi pada meme ujaran kebencian dan pernyataan rasial yang diposting oleh netizen/Buzzers India di media sosial yang menuduh minoritas Muslim sebagai penyebar virus Corona.
本研究旨在展示(1)印度媒体如何在2019冠状病毒大流行期间(特别是在2020年3月至4月的早些时候)试图构建伊斯兰恐惧症问题,以及(2)印度新闻媒体如何使用社交媒体,如Instagram和Twitter,声称穆斯林是该病毒向大多数印度人口的传播者。在收集和分析数据时,研究者采用描述性定性方法作为科学研究程序。本研究收集的数据分为三种,即主要数据、次要数据和支持数据。此外,在分析数据时,研究者运用批评性话语分析作为语言学理论对新闻媒体上的伊斯兰恐惧症话语进行了研究。最后,研究结果表明:(1)大多数印度主流媒体不仅传播伊斯兰恐惧症,还为穆斯林作为冠状病毒传播者辩护和霸权化,(2)这些新闻媒体最终影响了印度网民/蜂鸣者在社交媒体上发布的仇恨言论模因和种族言论,指责穆斯林少数民族是冠状病毒的传播者。新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)新冠肺炎疫情(2019年4月)研究对象为研究对象,研究对象为研究对象,研究对象为研究对象,研究对象为研究对象。数据阳terkumpul diklasifikasikan menjadi tiga数据yitu数据入门,数据查找,数据倒挂。Selanjutnya, dalam menganalysis数据,peneliti menerapkan分析wacana kritis (CDA) sebagai,语言学家untuk memhami和mempelajari wacana Islamofobia berdasarkan berita媒体。杨Akhirnya, hasil penelitian menunjukkan fakta sebenarnya bahwa (1) sebagian大的媒体utama印度有些hanya mengkonstruksi wacana Islamofobia namun轭membenarkan丹menghegemoni bahwa步伐穆斯林merupakan penyebar病毒日冕(2)berita媒体ini篇Akhirnya berimplikasi篇meme ujaran kebencian丹pernyataan rasial杨diposting oleh pokalchuk网民/蜂群印度di媒体sosial杨menuduh minoritas穆斯林sebagai penyebar病毒电晕。