{"title":"Faktor-Faktor Yang Beresiko Terjadinya Pasien Stagnan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit","authors":"Puti Damayanti, S. Sutono","doi":"10.22146/jkkk.44257","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Background: Fast response is needed in the Emergency Room (ER). However, the high number of patient visit leads stagnant patient in ER. The impact of patient stagnant can affect other patient safety and quality of services in the hospital.Objective: Identify factors related to the presence of stagnant patients in the ER of Dr. Sardjito General Hospital.Methods: This study used a retrospective case control method. The total samples in this study is 87 samples and divided into two groups, 29 samples for non-stagnant group and 58 samples for stagnant group. Data collection used non-probability sample with purposive sampling method for the sample selection. Sampling was carried out at 16 to 28 January 2015 in ER of Dr. Sardjito General Hospital. This research uses Chi Square and logistic regression to data analyze.Results: Risk factors to stagnant patients are the availability of beds (p: <0.001), corresponding ward grouping disease patients (p: 0.021), fogging (p: 0.008), age of the patient (p: <0.001), patients came hours ( p: 0.019) and the number of actions in Emergency Room (p: 0.002). From the results of logistic regression the most influential factor for the patients is the availability of beds (15 times more risky).Conclusions: Factors related to patients are the availability of a stagnant, according grouping wards patient's disease, fogging, patient age, patient coming hours and the number of actions.ABSTRAKLatar belakang: Pelayanan yang cepat sangat dibutuhkan di IGD. Akan tetapi kondisi kunjungan pasien di IGD yang cukup banyak dapat menimbulkan pasien stagnan di IGD . Dampak pasien yang stagnan mempengaruhi keselamatan pasien yang lain dan mutu pelayanan rumah sakit tersebut.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berisiko terjadinya pasien yang stagnan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta.Metode: penelitian ini menggunakan metode case control retrospektif dengan jumlah sampel masing-masing 29 sampel untuk kelompok non-stagnan dan 58 sampel untuk kelompok stagnan. Pengambilan data dilakukan dengan cara non-probability sample dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada 16-28 Januari 2015 di IGD RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Analisa yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain Chi Square dan regresi logistik.Hasil: Faktor-faktor yang berisiko pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat (p:<0,001), bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien (p:0,021), fogging(p:0,008), usia pasien(p:<0,001), jam datang pasien(p:0,019) dan jumlah tindakan(p:0,002). Dari hasil regresi logistik faktor yang paling berisiko dengan terjadinya pasien stagnan adalah ketersediaan tempat (15 kali lebih berisiko)Kesimpulan : Faktor-faktor yang berhubungan dengan pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat, bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien, fogging, usia pasien, jam datang pasien dan jumlah tindakan.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44257","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Background: Fast response is needed in the Emergency Room (ER). However, the high number of patient visit leads stagnant patient in ER. The impact of patient stagnant can affect other patient safety and quality of services in the hospital.Objective: Identify factors related to the presence of stagnant patients in the ER of Dr. Sardjito General Hospital.Methods: This study used a retrospective case control method. The total samples in this study is 87 samples and divided into two groups, 29 samples for non-stagnant group and 58 samples for stagnant group. Data collection used non-probability sample with purposive sampling method for the sample selection. Sampling was carried out at 16 to 28 January 2015 in ER of Dr. Sardjito General Hospital. This research uses Chi Square and logistic regression to data analyze.Results: Risk factors to stagnant patients are the availability of beds (p: <0.001), corresponding ward grouping disease patients (p: 0.021), fogging (p: 0.008), age of the patient (p: <0.001), patients came hours ( p: 0.019) and the number of actions in Emergency Room (p: 0.002). From the results of logistic regression the most influential factor for the patients is the availability of beds (15 times more risky).Conclusions: Factors related to patients are the availability of a stagnant, according grouping wards patient's disease, fogging, patient age, patient coming hours and the number of actions.ABSTRAKLatar belakang: Pelayanan yang cepat sangat dibutuhkan di IGD. Akan tetapi kondisi kunjungan pasien di IGD yang cukup banyak dapat menimbulkan pasien stagnan di IGD . Dampak pasien yang stagnan mempengaruhi keselamatan pasien yang lain dan mutu pelayanan rumah sakit tersebut.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berisiko terjadinya pasien yang stagnan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta.Metode: penelitian ini menggunakan metode case control retrospektif dengan jumlah sampel masing-masing 29 sampel untuk kelompok non-stagnan dan 58 sampel untuk kelompok stagnan. Pengambilan data dilakukan dengan cara non-probability sample dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada 16-28 Januari 2015 di IGD RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Analisa yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain Chi Square dan regresi logistik.Hasil: Faktor-faktor yang berisiko pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat (p:<0,001), bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien (p:0,021), fogging(p:0,008), usia pasien(p:<0,001), jam datang pasien(p:0,019) dan jumlah tindakan(p:0,002). Dari hasil regresi logistik faktor yang paling berisiko dengan terjadinya pasien stagnan adalah ketersediaan tempat (15 kali lebih berisiko)Kesimpulan : Faktor-faktor yang berhubungan dengan pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat, bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien, fogging, usia pasien, jam datang pasien dan jumlah tindakan.
背景:急诊室(ER)需要快速反应。然而,大量的患者就诊导致了急诊室患者的停滞。病人停滞不前的影响会影响医院其他病人的安全和服务质量。目的:确定与萨吉托医生总医院急诊室停滞患者存在相关的因素。方法:采用回顾性病例对照法。本研究的样本总数为87个,分为两组,非停滞组29个样本,停滞组58个样本。数据采集采用非概率抽样,样本选择采用目的性抽样方法。2015年1月16日至28日在Dr. Sardjito总医院急诊室进行抽样。本研究采用卡方回归和逻辑回归对数据进行分析。结果:滞留患者的危险因素为床位(p: <0.001)、相应病区分组疾病患者(p: 0.021)、雾化(p: 0.008)、患者年龄(p: <0.001)、患者就诊时数(p: 0.019)和急诊室行动次数(p: 0.002)。从logistic回归的结果来看,对患者影响最大的因素是床位的可用性(风险高15倍)。结论:与患者相关的因素是可利用性停滞,按分组病房患者的病情、雾度、患者年龄、患者来诊时数和动作次数。【摘要】紫菜:紫菜(Pelayanan yang cepat sangat dibutuhkan di IGD)。Akan tetapi kondisi kunjungan pasen di IGD yang cucuup banyak dapat menmenbulkan pasen stagnan di IGD。当pak pasien yang stagnan mempengaruhi keselamatan pasien yang lain dan mutu pelayanan rumah sakit tersebut。图juan: Mengetahui因子-因子yang berisiko terjadinya pasien yang stagnan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito日惹。方法:penelitian ini menggunakan方法病例对照回顾性分析dengan jumlah样品- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -彭甘比兰数据采用非概率抽样法。Pengambilan样本dilakukan pada 2015年1月16-28日di IGD RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta。分析,杨,迪库纳坎,迪,达,佩内利,尼,安卡拉,卡方,丹,回归逻辑。Hasil: Faktor-faktor yang berisiko pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat (p:< 0.001), bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien(p: 0,021), fogging(p:0,008), usia pasien(p:<0,001), jam datang pasien(p:0,019) dan jumlah tindakan(p:0,002)。(15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian)