首页 > 最新文献

Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas最新文献

英文 中文
Pengaruh Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) terhadap Pengetahuan dan Stres Ibu Hamil
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.22146/jkkk.73654
Sarah Nikki Najah, Wiwin Lismidiati, Widyawati Widyawati
Background: Pregnancy stress can occur if mother fails to adapt to changes during pregnancy. Stress can occur in individuals with low levels of knowledge due to lack of information acquisition, hence health education creates opportunities to increase knowledge. Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) is expected to deliver health education to avoid stress of pregnancy among mothers.Objective: To determine the effect of health education through the use of MAMA application toward knowledge and stress during pregnancy.Method: The study used a quasi-pretest-posttest nonequivalent control group experimental design. The study was conducted on 78 pregnant women at the Puskesmas Sleman and Ngaglik I. Inclusion criteria included pregnant mother in third trimester, had android phone, and agreed to be respondent. Knowledge questionnaire and pregnancy stress scale were distributed among respondents. Data was analysed using Independent t-test, Unpaired t-test, Wilcoxon, and Mann Whitney test.Result: For knowledge mesurement, comparison test scores for pretest and posttest in the intervention group were 0,000 (p<0,5) and in the control group were 0,056 (p>0,05). For stress measurement, comparison test scores for pretest and posttest in the intervention group were 0,039 (p<0,05) and in the control group were 0.033 (p<0,05). The comparison test results of the knowledge scores between the intervention and control groups showed a significant difference (p=0,029). The comparison test results of the stress scores between two groups showed no significant difference (p=0,791).Conclusion: MAMA application, as health education mean, affects knowledge score improvement. While, for stress score, the use of MAMA application has not contributed toward stress reduction of pregnant woman. ABSTRAKLatar belakang: Stres kehamilan dapat terjadi apabila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan selama kehamilan. Stres dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan rendah karena kurangnya memperoleh informasi. Pendidikan kesehatan menciptakan peluang untuk meningkatkan pengetahuan. Aplikasi Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) diharapkan dapat menjadi media pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, sehingga ibu terhindar dari stres kehamilan.Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui penggunaan aplikasi MAMA terhadap pengetahuan dan stres kehamilan.Metode: Penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan rancangan pre-test – post-test nonequivalent control group. Penelitian dilakukan pada 78 ibu hamil di Puskesmas Sleman dan Ngaglik I. Kriteria inklusi: ibu hamil trimester 3, memiliki handphone android, bersedia menjadi responden. Instrumen menggunakan kuesioner pengetahuan dan skala stres kehamilan. Analisis data menggunakan uji statistik Independent T-Test, Unpaired T-Test, Wilcoxon, dan Mann Whitney Test.Hasil: Untuk pengukuran pengetahuan, nilai uji beda untuk pre-test dan post-test pada kelompok intervensi adalah 0,000 (p<0,
背景:如果母亲不能适应怀孕期间的变化,就会出现妊娠压力。由于缺乏信息获取,压力可能发生在知识水平低的个人身上,因此健康教育创造了增加知识的机会。母亲适应移动应用程序(MAMA)预计将提供健康教育,以避免母亲的怀孕压力。目的:探讨MAMA应用对孕期知识和压力进行健康教育的效果。方法:采用准前测后测非等效对照组实验设计。本研究以Puskesmas Sleman and Ngaglik i的78名孕妇为研究对象,纳入标准为孕晚期孕妇,拥有安卓手机,并同意成为调查对象。发放知识问卷和妊娠压力量表。数据分析采用独立t检验、非配对t检验、Wilcoxon检验和Mann Whitney检验。结果:在知识测量方面,干预组前测和后测比较测验得分为0万分(p0,05)。在压力测量方面,干预组前测和后测比较测验得分为0.039 (p0,05)。在不同的应激条件下,nilai uji前测和后测之间的差异为0.039 (p< 0.05),对照组为0.033 (p< 0.05)。Hasil uji beda skor pengetahuan antara kelompok干预和控制menunjukkan perbedaan yang显著(p= 0.029)。Hasil uji beda skor应力kedua kelompok menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang显著性(p= 0.791)。猴子:Penerapan MAMA sebagai sarana pendidikan kesehatan, berpengaruh terhadap peningkatan skor pengetahuan。世当坎村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村村
{"title":"Pengaruh Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) terhadap Pengetahuan dan Stres Ibu Hamil","authors":"Sarah Nikki Najah, Wiwin Lismidiati, Widyawati Widyawati","doi":"10.22146/jkkk.73654","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.73654","url":null,"abstract":"Background: Pregnancy stress can occur if mother fails to adapt to changes during pregnancy. Stress can occur in individuals with low levels of knowledge due to lack of information acquisition, hence health education creates opportunities to increase knowledge. Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) is expected to deliver health education to avoid stress of pregnancy among mothers.Objective: To determine the effect of health education through the use of MAMA application toward knowledge and stress during pregnancy.Method: The study used a quasi-pretest-posttest nonequivalent control group experimental design. The study was conducted on 78 pregnant women at the Puskesmas Sleman and Ngaglik I. Inclusion criteria included pregnant mother in third trimester, had android phone, and agreed to be respondent. Knowledge questionnaire and pregnancy stress scale were distributed among respondents. Data was analysed using Independent t-test, Unpaired t-test, Wilcoxon, and Mann Whitney test.Result: For knowledge mesurement, comparison test scores for pretest and posttest in the intervention group were 0,000 (p<0,5) and in the control group were 0,056 (p>0,05). For stress measurement, comparison test scores for pretest and posttest in the intervention group were 0,039 (p<0,05) and in the control group were 0.033 (p<0,05). The comparison test results of the knowledge scores between the intervention and control groups showed a significant difference (p=0,029). The comparison test results of the stress scores between two groups showed no significant difference (p=0,791).Conclusion: MAMA application, as health education mean, affects knowledge score improvement. While, for stress score, the use of MAMA application has not contributed toward stress reduction of pregnant woman. ABSTRAKLatar belakang: Stres kehamilan dapat terjadi apabila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan selama kehamilan. Stres dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan rendah karena kurangnya memperoleh informasi. Pendidikan kesehatan menciptakan peluang untuk meningkatkan pengetahuan. Aplikasi Mobile Application for Mother’s Adaptation (MAMA) diharapkan dapat menjadi media pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, sehingga ibu terhindar dari stres kehamilan.Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan melalui penggunaan aplikasi MAMA terhadap pengetahuan dan stres kehamilan.Metode: Penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan rancangan pre-test – post-test nonequivalent control group. Penelitian dilakukan pada 78 ibu hamil di Puskesmas Sleman dan Ngaglik I. Kriteria inklusi: ibu hamil trimester 3, memiliki handphone android, bersedia menjadi responden. Instrumen menggunakan kuesioner pengetahuan dan skala stres kehamilan. Analisis data menggunakan uji statistik Independent T-Test, Unpaired T-Test, Wilcoxon, dan Mann Whitney Test.Hasil: Untuk pengukuran pengetahuan, nilai uji beda untuk pre-test dan post-test pada kelompok intervensi adalah 0,000 (p<0,","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"2015 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127612657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Dukungan Orang Tua dalam Mengoptimalkan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dengan Cerebral Palsy: Studi Kasus 用脑瘫优化孩子的成长和发育的父母支持:案例研究
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.22146/jkkk.67951
Silvia Evi Wulandari, Sri Hartini, Uki Noviana
Background: Children need stimulation to support their growth and development process, and furthermore to avoid any disorders. Cerebral palsy may hinder growth and development in children which include gross motor movement, fine motor coordination, speech and social personal problem. Growth and development delays could be improved through intensive stimulations, both from physiotherapist and parental support.Objective: To describe the effect of parent stimulation toward growth and development improvement in children with cerebral palsy.Method: This research was qualitative with case study design. Subject was a child with cerebral palsy. Developmental Pre-Screening Questionnaire and Denver II instruments were filled before and after the stimulations were given. The data was analysed using descriptive technique.Result: There was not any growth improvement after stimulation applied. On the other hand, there was slight improvement in children development after stimulation given, in the form of fine motor movement.Conclusion: Monitoring and stimulation from parents to children with cerebral palsy improve their development level. Therefore, supportive parents could improve growth and development level of children with cerebral palsy. ABSTRAKLatar belakang: Proses tumbuh kembang pada anak membutuhkan rangsangan/stimulasi, sehingga dapat meminimalkan terjadinya masalah tumbuh kembang. Anak dengan cerebral palsy pada umumnya mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan baik dari aspek gerak motorik kasar, gerak motorik halus, kemampuan bicara dan berbahasa serta personal sosial. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat dioptimalkan dengan stimulasi dari fisioterapi dan dukungan orang tua.Tujuan: Mendeskripsikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cerebral palsy sebelum dan setelah dilakukan monitoring serta stimulasi oleh orang tua.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek adalah seorang anak dengan cerebral palsy. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan pada anak cerebral palsy di-monitoring menggunakan instrumen Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) dan Denver II, sebelum dan setelah dilakukan stimulasi. Data dianalisis secara deskriptif.Hasil: Dari hasil monitoring oleh peneliti dan orang tua didapatkan hasil bahwa anak tidak mengalami perubahan dalam hal pertumbuhan. Namun, terdapat peningkatan proses perkembangan, meskipun hanya pada gerak motorik halus.Simpulan: Monitoring dan stimulasi oleh orang tua berpengaruh pada perkembangan anak dengan cerebral palsy. Oleh karena itu, orang tua yang memiliki dukungan baik kepada anak dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cerebral palsy.
背景:儿童需要刺激来支持他们的成长和发展过程,并进一步避免任何障碍。脑瘫可能会阻碍儿童的生长发育,包括大肌肉运动、精细运动协调、语言和社会个人问题。生长和发育迟缓可以通过物理治疗师和父母支持的强化刺激来改善。目的:探讨家长刺激对脑瘫患儿生长发育的影响。方法:本研究采用个案研究设计的定性方法。实验对象是一个患有脑瘫的孩子。在刺激前后分别填写发育预筛选问卷和丹佛量表。使用描述技术对数据进行分析。结果:刺激后小鼠生长无明显改善。另一方面,在给予刺激后,以精细运动的形式,儿童的发展有轻微的改善。结论:家长对脑瘫患儿的监测和刺激可提高患儿的发育水平。因此,支持性父母可以提高脑瘫患儿的生长发育水平。【摘要】【中文】:Proses tumbuh kembang pada anak membutuhkan rangsangan/stimulasi, sehinga dapat memimalkan terjadinya masalah tumbuh kembang。Anak dengan脑瘫,padumumnya mengalami, keterlambatan pertumbuhan, perkembangan, baikdari, gerak motorik kasar, gerak motorik halus, kemampuan bicara, danberbahasa, serta个人社会。Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat dioptimalkan dengan stimulasi dari fisioterapi dan dukungan orang tua。Tujuan: Mendeskripsikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan anak dengan脑瘫sebelum dan setelah dilakukan监测serta刺激,以达到治疗的目的。方法:Penelitian ini mongunakan pendekatan质量设计研究的原因。科目adalah seorang anak denan脑瘫。脑性麻痹监测仪器(KPSP)、脑性麻痹监测仪器(KPSP)、脑性麻痹监测仪器。数据分析脚本。哈西尔:哈西尔监视oleh peneliti dan orang tua didapatkan哈西尔bahwa anak tidak mengalami perubahan dalam hal pertumbuhan。Namun, terdapat peningkatan proses perkembangan, meskipun hanya pada gerak motorik halus。监测脑瘫患者的脑电刺激对脑瘫患者的影响。Oleh karena itu, orang tua yang memoriliki dukungan baik kepada anak dapat menbantu mengoptimalkan pertumbuhan perkembangan anak denan脑瘫。
{"title":"Dukungan Orang Tua dalam Mengoptimalkan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak dengan Cerebral Palsy: Studi Kasus","authors":"Silvia Evi Wulandari, Sri Hartini, Uki Noviana","doi":"10.22146/jkkk.67951","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.67951","url":null,"abstract":"Background: Children need stimulation to support their growth and development process, and furthermore to avoid any disorders. Cerebral palsy may hinder growth and development in children which include gross motor movement, fine motor coordination, speech and social personal problem. Growth and development delays could be improved through intensive stimulations, both from physiotherapist and parental support.Objective: To describe the effect of parent stimulation toward growth and development improvement in children with cerebral palsy.Method: This research was qualitative with case study design. Subject was a child with cerebral palsy. Developmental Pre-Screening Questionnaire and Denver II instruments were filled before and after the stimulations were given. The data was analysed using descriptive technique.Result: There was not any growth improvement after stimulation applied. On the other hand, there was slight improvement in children development after stimulation given, in the form of fine motor movement.Conclusion: Monitoring and stimulation from parents to children with cerebral palsy improve their development level. Therefore, supportive parents could improve growth and development level of children with cerebral palsy. ABSTRAKLatar belakang: Proses tumbuh kembang pada anak membutuhkan rangsangan/stimulasi, sehingga dapat meminimalkan terjadinya masalah tumbuh kembang. Anak dengan cerebral palsy pada umumnya mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan baik dari aspek gerak motorik kasar, gerak motorik halus, kemampuan bicara dan berbahasa serta personal sosial. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat dioptimalkan dengan stimulasi dari fisioterapi dan dukungan orang tua.Tujuan: Mendeskripsikan pengaruh pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cerebral palsy sebelum dan setelah dilakukan monitoring serta stimulasi oleh orang tua.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek adalah seorang anak dengan cerebral palsy. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan pada anak cerebral palsy di-monitoring menggunakan instrumen Kuesioner Pra-Skrining Perkembangan (KPSP) dan Denver II, sebelum dan setelah dilakukan stimulasi. Data dianalisis secara deskriptif.Hasil: Dari hasil monitoring oleh peneliti dan orang tua didapatkan hasil bahwa anak tidak mengalami perubahan dalam hal pertumbuhan. Namun, terdapat peningkatan proses perkembangan, meskipun hanya pada gerak motorik halus.Simpulan: Monitoring dan stimulasi oleh orang tua berpengaruh pada perkembangan anak dengan cerebral palsy. Oleh karena itu, orang tua yang memiliki dukungan baik kepada anak dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak dengan cerebral palsy.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127232106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman 家庭支持与老年人生活质量的关系
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.22146/jkkk.75227
Elisabet Irene Venny Pradina, Eva Marti, Emmelia Ratnawati
Background: The elderly experience an aging process that causes physical, psychosocial, and spiritual changes. These changes will affect the quality of life of the elderly. Family support is one of the essential things in improving the quality of life of the elderly.Objective: To determine the relationship between family support and quality of life in the elderly in Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.Method: This study used an analytic correlational with a cross-sectional design. The respondents of this study were 35 people aged 60 years and over and lived with their families. The sampling technique used purposive sampling. Data were collected using the PSS-Fa instrument for family support and the WHOQOL-BREFF questionnaire on the quality of life. The data analysis used was the univariate test and bivariate test Spearman Rho correlation test.Result: All of the elderly (100%), received good family support from their families (median = 60), almost all respondents (94,3%) had a good quality of life (median = 86). The Spearman Rho correlation test results showed that the r= 0,266 and p-value was 0,122 (p > 0,05).Conclusion: No relationship between family support and quality of life in the elderly in Padukuhan Pranan Sendangsari, Minggir, Sleman.ABSTRAKLatar belakang: Lansia akan mengalami proses menua yang mengakibatkan terjadinya perubahan, mulai dari perubahan fisik hingga psikososial. Perubahan tersebut akan berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Dukungan keluarga adalah hal yang penting dalam peningkatan kualitas hidup lansia.Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.Metode: Penelitian ini menggunakan studi analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling dan didapatkan responden sebanyak 35 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dukungan keluarga diukur menggunakan instrumen PSS-Fa dan kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner WHOQOL-BREFF yang sudah valid dan reliabel. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara door to door dan membutuhkan waktu 10 hari. Analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan uji bivariat. Uji bivariat menggunakan uji korelasi Spearman Rho.Hasil: Seluruh lansia (100%) mendapatkan dukungan yang baik dari keluarganya (nilai median = 60), sedangkan untuk kualitas hidup, hampir seluruh lansia (94,3%) memiliki kualitas hidup yang baik (nilai median = 86). Hasil uji korelasi Spearman Rho didapatkan hasil nilai r = 0,266 dan p value 0,122 (p > 0,05).Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.
背景:老年人经历一个衰老的过程,导致身体、社会心理和精神上的变化。这些变化将影响老年人的生活质量。家庭支持是提高老年人生活质量的重要因素之一。目的:了解帕度库罕·普拉南、森丹萨里、明吉尔、斯勒曼等地老年人家庭支持与生活质量的关系。方法:本研究采用相关分析和横断面设计。本研究的调查对象是35名60岁及以上的老人,他们与家人住在一起。抽样技术采用目的性抽样。采用PSS-Fa家庭支持量表和WHOQOL-BREFF生活质量问卷收集数据。资料分析采用单因素检验和双因素检验Spearman Rho相关检验。结果:所有老年人(100%)都得到了良好的家庭支持(中位数为60),几乎所有受访者(94.3%)都有良好的生活质量(中位数为86)。Spearman Rho相关检验结果显示,r= 0.266, p值为0.122 (p > 0.05)。结论:Padukuhan Pranan sdangsari, Minggir, Sleman地区老年人家庭支持与生活质量无关系。【摘要】【中文摘要】:Lansia akan mengalami提出menua yang mengakibatkan terjadinya perubahan, mulai dari perubahan fisik hingga psikosoal。Perubahan tersebut akan berpengaruh padkualitas hidup lansia。Dukungan keluarga adalah hal yang peningdalam peningkatan kualitas hidup lansia。土族语:untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup padansia di Padukuhan Pranan, sdangsari, Minggir, Sleman。方法:在蒙古纳坎研究中,用横切面法分析韩国的关系。技术取样杨狄古纳坎达兰penelitian ini yitu有目的取样丹狄古纳坎回应了35个橙杨狄古纳坎标准inklusi daneksklusi。Dukungan keluarga diukur menggunakan仪器PSS-Fa dan kualitas hidup diukur menggunakan kuesoner WHOQOL-BREFF yang sudah有效且可靠。tenknik pengambilan数据dilakukan dengan cara门到门dan membutuhkan waktu 10 hari。分析数据杨digunakan yaitu里头univariat丹里头bivariat。Uji bivariat menggunakan Uji korelasi Spearman Rho。Hasil: Seluruh lansia (100%), mendapatkan dukungan yang baik dari keluarganya (nilai中位数= 60),sedangkan untuk kualitas hidup, hampir Seluruh lansia (94.3%), memiliki kualitas hidup yang baik (nilai中位数= 86)。Hasil uji korelasi Spearman Rho didapatkan Hasil nilai r = 0.266, p值0.122 (p > 0.05)。僧普兰语:Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup padadlansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman。
{"title":"Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup pada Lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman","authors":"Elisabet Irene Venny Pradina, Eva Marti, Emmelia Ratnawati","doi":"10.22146/jkkk.75227","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.75227","url":null,"abstract":"Background: The elderly experience an aging process that causes physical, psychosocial, and spiritual changes. These changes will affect the quality of life of the elderly. Family support is one of the essential things in improving the quality of life of the elderly.Objective: To determine the relationship between family support and quality of life in the elderly in Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.Method: This study used an analytic correlational with a cross-sectional design. The respondents of this study were 35 people aged 60 years and over and lived with their families. The sampling technique used purposive sampling. Data were collected using the PSS-Fa instrument for family support and the WHOQOL-BREFF questionnaire on the quality of life. The data analysis used was the univariate test and bivariate test Spearman Rho correlation test.Result: All of the elderly (100%), received good family support from their families (median = 60), almost all respondents (94,3%) had a good quality of life (median = 86). The Spearman Rho correlation test results showed that the r= 0,266 and p-value was 0,122 (p > 0,05).Conclusion: No relationship between family support and quality of life in the elderly in Padukuhan Pranan Sendangsari, Minggir, Sleman.ABSTRAKLatar belakang: Lansia akan mengalami proses menua yang mengakibatkan terjadinya perubahan, mulai dari perubahan fisik hingga psikososial. Perubahan tersebut akan berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Dukungan keluarga adalah hal yang penting dalam peningkatan kualitas hidup lansia.Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.Metode: Penelitian ini menggunakan studi analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling dan didapatkan responden sebanyak 35 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dukungan keluarga diukur menggunakan instrumen PSS-Fa dan kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner WHOQOL-BREFF yang sudah valid dan reliabel. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara door to door dan membutuhkan waktu 10 hari. Analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan uji bivariat. Uji bivariat menggunakan uji korelasi Spearman Rho.Hasil: Seluruh lansia (100%) mendapatkan dukungan yang baik dari keluarganya (nilai median = 60), sedangkan untuk kualitas hidup, hampir seluruh lansia (94,3%) memiliki kualitas hidup yang baik (nilai median = 86). Hasil uji korelasi Spearman Rho didapatkan hasil nilai r = 0,266 dan p value 0,122 (p > 0,05).Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Padukuhan Pranan, Sendangsari, Minggir, Sleman.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131554848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Gambaran Motivasi Belajar Mahasiswa PSIK UGM terhadap Penerapan Flipped Classroom dalam Pembelajaran Keterampilan Klinik Keperawatan 学生学习动机图PSIK UGM的学生在护理诊所技能学习中应用Flipped Classroom
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.22146/jkkk.73657
Rizki Salma Fauziah, T. Harjanto, Kurnia Putri Yuliandari
Background: Flipped Classroom is a learning approach by delivering study content outside the classroom and then followed by instructor-facilitated classroom activities. There are not any research about motivation in clinical skills learning for higher education student.Objective: To describe the student's learning motivation in the flipped classroom strategy for studying nursing clinical skills.Method: This was quantitative descriptive research with cross-sectional design. The sample was taken using a total sampling technique which involved 101 first year students. Data was gathered with the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) instrument, which had been tested for validity using Aiken's V (Content Validity Coefficient) with a value range of 0,67-1 for each item and reliability test using Cronbach alpha with a result of 0.964.Result: There were 22 students (21,8%) who achieved high learning motivation, 53 students (52,5%) with moderate learning motivation, and 26 students (25,7%) with low learning motivation. Most students had moderate learning motivation for all six sub-scales.Conclusion: The majority of students have moderate learning motivation in flipped classroom learning.  ABSTRAKLatar belakang: Flipped Classroom yaitu pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengalihkan penyampaian konten pembelajaran ke luar kelas, kemudian diikuti dengan aktivitas pembelajaran dalam kelas yang difasilitasi oleh instruktur. Belum ada penelitian mengenai motivasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan klinik. Tujuan: Untuk mengukur motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan klinik keperawatan dengan metode flipped classroom.Metode: Jenis penelitian ini yaitu cross-sectional deskriptif kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik total sampling dan melibatkan 101 mahasiswa tahun pertama dengan instrumen Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) yang telah diuji validitas menggunakan Aiken’s V (Content Validity Coefficient) dengan rentang nilai setiap unit 0,67-1 dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha dengan hasil 0,964.Hasil: Terdapat 22 mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi (21,8%), 53 mahasiswa memiliki motivasi belajar sedang (52,5%), dan 26 mahasiswa memiliki motivasi belajar rendah (25,7%). Mayoritas mahasiswa mempunyai motivasi belajar sedang pada enam sub-skala.Simpulan: Mayoritas mahasiswa mempunyai motivasi belajar tingkat sedang dalam pembelajaran flipped classroom.
背景:翻转课堂是一种学习方法,通过在课堂外提供学习内容,然后在教师的指导下进行课堂活动。关于高等教育学生临床技能学习动机的研究还不多见。目的:了解学生在翻转课堂护理临床技能学习策略中的学习动机。方法:采用横断面设计的定量描述性研究。样本采用全抽样技术,涉及101名一年级学生。采用学习动机策略问卷(MSLQ)工具收集数据,采用Aiken's V (Content validity Coefficient)进行效度检验,每个条目的值范围为0.67 -1,采用Cronbach alpha进行信度检验,结果为0.964。结果:高学习动机学生22人(21.8%),中等学习动机学生53人(52.5%),低学习动机学生26人(25.7%)。大多数学生在六个量表上的学习动机都是中等的。结论:大多数学生在翻转课堂学习中具有中等的学习动机。摘要:翻转课堂:yitu pendekatan penbelajajan yang dilakukan dengan mengalihkan penyampaan konten penbelajajan ke luar kelas, kemudian diikuti dengan aktivitas penbelajan dalam kelas yang difasilitasi oleh。belbelenpenelitian mengenai motivasi belajar mahasiswa dalam penbelajaran keterampilan klinik。Tujuan: Untuk mengukur motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajan keterampilan klinik keperawatan dengan方法翻转课堂。方法:采用简氏横断面分析方法进行定量分析。抽样样本:总抽样样本:总抽样抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样:总抽样;Hasil: Terdapat 22 mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi (21.8%), 53 mahasiswa memiliki motivasi belajar sedang (52.5%), dan 26 mahasiswa memiliki motivasi belajar rendah(25.7%)。市长:mahasiswa mempunyai motivasi belajar sedang padan subskala。Simpulan: Mayoritas mahasiswa mempunyai motivasi belajar tingkat sedang dalam pembelajan翻转课堂。
{"title":"Gambaran Motivasi Belajar Mahasiswa PSIK UGM terhadap Penerapan Flipped Classroom dalam Pembelajaran Keterampilan Klinik Keperawatan","authors":"Rizki Salma Fauziah, T. Harjanto, Kurnia Putri Yuliandari","doi":"10.22146/jkkk.73657","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.73657","url":null,"abstract":"Background: Flipped Classroom is a learning approach by delivering study content outside the classroom and then followed by instructor-facilitated classroom activities. There are not any research about motivation in clinical skills learning for higher education student.Objective: To describe the student's learning motivation in the flipped classroom strategy for studying nursing clinical skills.Method: This was quantitative descriptive research with cross-sectional design. The sample was taken using a total sampling technique which involved 101 first year students. Data was gathered with the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) instrument, which had been tested for validity using Aiken's V (Content Validity Coefficient) with a value range of 0,67-1 for each item and reliability test using Cronbach alpha with a result of 0.964.Result: There were 22 students (21,8%) who achieved high learning motivation, 53 students (52,5%) with moderate learning motivation, and 26 students (25,7%) with low learning motivation. Most students had moderate learning motivation for all six sub-scales.Conclusion: The majority of students have moderate learning motivation in flipped classroom learning.  ABSTRAKLatar belakang: Flipped Classroom yaitu pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengalihkan penyampaian konten pembelajaran ke luar kelas, kemudian diikuti dengan aktivitas pembelajaran dalam kelas yang difasilitasi oleh instruktur. Belum ada penelitian mengenai motivasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan klinik. Tujuan: Untuk mengukur motivasi belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan klinik keperawatan dengan metode flipped classroom.Metode: Jenis penelitian ini yaitu cross-sectional deskriptif kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik total sampling dan melibatkan 101 mahasiswa tahun pertama dengan instrumen Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) yang telah diuji validitas menggunakan Aiken’s V (Content Validity Coefficient) dengan rentang nilai setiap unit 0,67-1 dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha dengan hasil 0,964.Hasil: Terdapat 22 mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi (21,8%), 53 mahasiswa memiliki motivasi belajar sedang (52,5%), dan 26 mahasiswa memiliki motivasi belajar rendah (25,7%). Mayoritas mahasiswa mempunyai motivasi belajar sedang pada enam sub-skala.Simpulan: Mayoritas mahasiswa mempunyai motivasi belajar tingkat sedang dalam pembelajaran flipped classroom.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"236 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132648770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik di ICU RSUP Dr. Sardjito dengan Pendekatan NANDA NOC NIC: Studi Kasus 重症监护室慢性肾衰竭患者重症监护分析与南达NOC尼克方法:案例研究
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.22146/jkkk.74962
N. Astuti, Sri Setiyarini
Background: Dialysis is a method of maintaining body function in patients with Chronic Kidney Disease (CKD). Dialysis therapy causes several complications. Therefore, it needs special approach to ensure that the nursing process of CKD patients who undergoing hemodialysis goes well.Objective: To analyze a CKD case using North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC) approach.Case report: Due to dialysate inability to draw fluids, patient’s main complaint was whole-body swelling and short of breath feeling after light activity. The patient had acute breath shortness with a respiratory rate of 34 times per minute and an oxygen saturation of 80%. CPR was provided to the patient for 30 minutes, and OPA was installed. As a result of the activity, the patient's oxygen saturation rose between 85 to 90% and developed ROSC.Result: The nursing diagnoses indicated that there was excessive fluid volume and exercise intolerance. The NOC NIC criteria were used to guide the intervention, which comprised fluid management, fluid monitoring, and exercise therapy.Conclusion: There are two nursing problems in this study case, based on NANDA-NOC-NIC approach, ie.: excessive fluid volume and activity intolerance.ABSTRAKLatar belakang: Terapi dialisis merupakan cara untuk mempertahankan fungsi tubuh pada kondisi Gagal Ginjal Kronik (GGK). Terapi dialisis juga menyebabkan beberapa komplikasi, sehingga memerlukan pendekatan khusus untuk menangani, agar proses keperawatan pasien GGK yang menjalani hemodialisis berjalan dengan baik.Tujuan: menganalisis kasus gagal ginjal kronik melalui pendekatan North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC).Studi kasus: Keluhan utama bengkak seluruh tubuh dan merasa sesak nafas setelah aktivitas ringan akibat dialisat gagal menarik cairan. Pasien mengalami sesak nafas berat, RR 34x/menit, saturasi oksigen 80%. Pasien diberikan RJP selama 30 menit serta pemasangan OPA. Hasil tindakan yakni saturasi oksigen mencapai 85% hingga 90%, kemudian pasien mengalami ROSC.Hasil: Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas. Intervensi yang diberikan pada diagnosis berdasarkan kriteria NOC NIC meliputi manajemen dan monitoring cairan, serta terapi aktivitas.Simpulan: Ada dua masalah keperawatan dalam studi kasus ini, berdasarkan pendekatan NANDA-NOC-NIC, yaitu kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas.
背景:透析是慢性肾脏疾病(CKD)患者维持机体功能的一种方法。透析治疗会引起一些并发症。因此,需要特殊的方法来保证CKD患者血液透析的护理过程顺利进行。目的:应用北美护理诊断协会-护理结局分类-护理干预分类(NANDA-NOC-NIC)方法分析1例慢性肾病病例。病例报告:由于透析后无法吸取液体,患者主要主诉为轻度活动后全身肿胀及气短感。患者急性呼吸短促,呼吸频率34次/分钟,血氧饱和度80%。给予患者心肺复苏术30分钟,并安装OPA。由于活动的结果,患者的氧饱和度在85%至90%之间上升,并发展为ROSC。结果:护理诊断为液体量过多、运动不耐受。NOC NIC标准用于指导干预,包括液体管理、液体监测和运动治疗。结论:本研究病例采用NANDA-NOC-NIC方法护理存在两个问题::液体量过多和活动不耐受。【摘要】紫菜:紫菜(Terapi dialis merupakan cara untuk);紫菜(Terapi dialis merupakan cara untuk);Terapi dialis juga menyebabkan beberapa komplikasi, sehinga memerlukan pendekatan khusus untuk menangani, agar proses keperawatan pasen GGK yang menjalani血液透析berjalan dengan baik。北美护理诊断协会-护理结局分类-护理干预分类(NANDA-NOC-NIC)。研究实例:Keluhan utama bengkak seluruh tubuh dan merasa sesak nafas setelah aktivitas ringan akibat dialisagal menarik cairan。Pasien mengalami sesak nafas berat, RR 34x/ min, saturasi oksign 80%。pasen diberikan RJP selama 30 menit serta pemasangan OPA。Hasil tindakan yakni saturasi oksigen mencapai 85% hingga 90%, kemudian pasen mengalami ROSC。诊断:keperawatan yang ditegakkan adalah kelelebihan volume cairan dan intolerance akactivity。干预肾衰竭诊断及肾衰竭标准NOC - NIC melputi管理及监测肾衰竭,监测肾衰竭活动。Simpulan: Ada dua masalah keperawatan dalam studi kasusini, berdasarkan pendekatan NANDA-NOC-NIC, yitu kelebihan volume cairan and intolerance aktivitas。
{"title":"Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik di ICU RSUP Dr. Sardjito dengan Pendekatan NANDA NOC NIC: Studi Kasus","authors":"N. Astuti, Sri Setiyarini","doi":"10.22146/jkkk.74962","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.74962","url":null,"abstract":"Background: Dialysis is a method of maintaining body function in patients with Chronic Kidney Disease (CKD). Dialysis therapy causes several complications. Therefore, it needs special approach to ensure that the nursing process of CKD patients who undergoing hemodialysis goes well.Objective: To analyze a CKD case using North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC) approach.Case report: Due to dialysate inability to draw fluids, patient’s main complaint was whole-body swelling and short of breath feeling after light activity. The patient had acute breath shortness with a respiratory rate of 34 times per minute and an oxygen saturation of 80%. CPR was provided to the patient for 30 minutes, and OPA was installed. As a result of the activity, the patient's oxygen saturation rose between 85 to 90% and developed ROSC.Result: The nursing diagnoses indicated that there was excessive fluid volume and exercise intolerance. The NOC NIC criteria were used to guide the intervention, which comprised fluid management, fluid monitoring, and exercise therapy.Conclusion: There are two nursing problems in this study case, based on NANDA-NOC-NIC approach, ie.: excessive fluid volume and activity intolerance.ABSTRAKLatar belakang: Terapi dialisis merupakan cara untuk mempertahankan fungsi tubuh pada kondisi Gagal Ginjal Kronik (GGK). Terapi dialisis juga menyebabkan beberapa komplikasi, sehingga memerlukan pendekatan khusus untuk menangani, agar proses keperawatan pasien GGK yang menjalani hemodialisis berjalan dengan baik.Tujuan: menganalisis kasus gagal ginjal kronik melalui pendekatan North American Nursing Diagnosis Association-Nursing Outcome Classification-Nursing Intervention Classification (NANDA-NOC-NIC).Studi kasus: Keluhan utama bengkak seluruh tubuh dan merasa sesak nafas setelah aktivitas ringan akibat dialisat gagal menarik cairan. Pasien mengalami sesak nafas berat, RR 34x/menit, saturasi oksigen 80%. Pasien diberikan RJP selama 30 menit serta pemasangan OPA. Hasil tindakan yakni saturasi oksigen mencapai 85% hingga 90%, kemudian pasien mengalami ROSC.Hasil: Diagnosis keperawatan yang ditegakkan adalah kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas. Intervensi yang diberikan pada diagnosis berdasarkan kriteria NOC NIC meliputi manajemen dan monitoring cairan, serta terapi aktivitas.Simpulan: Ada dua masalah keperawatan dalam studi kasus ini, berdasarkan pendekatan NANDA-NOC-NIC, yaitu kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128747379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Efektivitas Warm Water Footbath dan Aromatherapy Terhadap Kualitas Tidur Lansia: Systematic Review 暖水浴和芳香疗法对老年人睡眠质量的影响:系统审查
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.22146/jkkk.75759
Alifah Ade Nuary, Endang Triyanto
Background: The aging process in the elderly affects the quality of sleep. More than 50 percent of the elderly meet sleep disorders ranging from mild to severe degrees. Various studies have been carried out to improve the quality of sleep in the elderly, but it is not yet known which is the most effective.Objective: To determine the effectiveness of warm water footbath and aromatherapy on the sleep quality of the elderly.Method: This research includes a systematic review. Search articles using the keywords "footbath", "sleep quality", "elderly" and "aromatherapy", "sleep quality", and "elderly" in the Cochrane database, ProQuest, PubMed, Science Direct, and Google Scholar. Article screening uses the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses method. Assessment of the quality of articles using a questionnaire guide The Joanna Briggs Institute.Outcome: Obtained three articles related to warm water footbath intervention and 2 related to aromatherapy. Both affect on improving the sleep quality of the elderly, but a warm water footbath is considered more effective than aromatherapy.Conclusion: Warm water foot bath therapy is more effective than aromatherapy in improving the sleep quality of the elderly.ABSTRAKLatar belakang: Proses penuaan pada orang lanjut usia (lansia) berpengaruh terhadap kualitas tidur. Lebih dari 50 persen lansia mengalami gangguan tidur, mulai dari derajat ringan hingga berat. Berbagai penelitian terkait intervensi yang dapat meningkatkan kualitas tidur lansia telah dilakukan, di antaranya adalah warm water footbath dan aromaterapi. Belum diketahui mana yang paling efektif dari kedua intervensi tersebut.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi warm water footbath dan aromatherapy terhadap kualitas tidur lansia.Metode: Penelitian ini termasuk systematic review. Pencarian artikel menggunakan kata kunci “footbath”, “sleep quality”, “elderly” dan “aromatherapy”, “sleep quality”, “elderly” pada database Cochrane, ProQuest, PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Skrining artikel menggunakan metode preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses. Penilaian kualitas artikel menggunakan panduan kuesioner The Joanna Briggs Institute.Hasil: Diperoleh tiga artikel terkait intervensi warm water footbath dan 2 artikel terkait aromatherapy. Keduanya berpengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur lansia, tetapi a warm water footbath dinilai lebih efektif dibandingkan aromatherapy.Simpulan: Terapi warm water footbath lebih efektif dibandingkan aromatherapy dalam meningkatkan kualitas tidur lansia.
背景:老年人的衰老过程会影响睡眠质量。超过50%的老年人患有从轻微到严重程度的睡眠障碍。为了改善老年人的睡眠质量,人们进行了各种各样的研究,但目前还不知道哪种方法最有效。目的:探讨温水足浴和芳香疗法对老年人睡眠质量的影响。方法:本研究包括系统综述。使用关键词“足浴”、“睡眠质量”、“老年人”和“芳香疗法”、“睡眠质量”和“老年人”在Cochrane数据库、ProQuest、PubMed、Science Direct和Google Scholar中搜索文章。文章筛选使用首选报告项目进行系统评价和荟萃分析方法。乔安娜布里格斯研究所使用问卷调查指南评估文章的质量。结果:获得3篇与温水足浴干预相关的文章,2篇与芳香疗法相关的文章。这两种方法都对改善老年人的睡眠质量有影响,但温水足浴被认为比芳香疗法更有效。结论:温足浴法比香薰法更能改善老年人的睡眠质量。【摘要】latar belakang是一种新型的植物,主要用于植物的生长和生长。拉比达里50人,拉比达里人,拉比达里人,拉比达里人,拉比达里人。温水足浴和香精。比利时外交部长杨振民表示,如果两国政府相互干预,就会产生效果。土娟:土娟penpenelitian ini untuk mengetahui功效terapi温水足浴和香薰terhaha kualitas tidur lansia。方法:Penelitian ini termasuk系统评价。“足浴”、“睡眠质量”、“老年人”、“香薰”、“睡眠质量”、“老年人”数据库大全Cochrane、ProQuest、PubMed、Science Direct、Google Scholar。Skrining artikel menggunakan方法是系统评价和荟萃分析的首选报告项目。乔安娜·布里格斯研究所主任。哈西:Diperoleh tiga artikel terkai介入温水足浴和2 artikel terkai芳香疗法。Keduanya berpengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur lansia, teteapi温水足浴dinilai lebih效果dibandingkan芳香疗法。Simpulan: Terapi温水足浴lebih effektif dibandingkan芳香疗法dalam meningkatkan kualitas tidur lansia。
{"title":"Efektivitas Warm Water Footbath dan Aromatherapy Terhadap Kualitas Tidur Lansia: Systematic Review","authors":"Alifah Ade Nuary, Endang Triyanto","doi":"10.22146/jkkk.75759","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.75759","url":null,"abstract":"Background: The aging process in the elderly affects the quality of sleep. More than 50 percent of the elderly meet sleep disorders ranging from mild to severe degrees. Various studies have been carried out to improve the quality of sleep in the elderly, but it is not yet known which is the most effective.Objective: To determine the effectiveness of warm water footbath and aromatherapy on the sleep quality of the elderly.Method: This research includes a systematic review. Search articles using the keywords \"footbath\", \"sleep quality\", \"elderly\" and \"aromatherapy\", \"sleep quality\", and \"elderly\" in the Cochrane database, ProQuest, PubMed, Science Direct, and Google Scholar. Article screening uses the Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses method. Assessment of the quality of articles using a questionnaire guide The Joanna Briggs Institute.Outcome: Obtained three articles related to warm water footbath intervention and 2 related to aromatherapy. Both affect on improving the sleep quality of the elderly, but a warm water footbath is considered more effective than aromatherapy.Conclusion: Warm water foot bath therapy is more effective than aromatherapy in improving the sleep quality of the elderly.ABSTRAKLatar belakang: Proses penuaan pada orang lanjut usia (lansia) berpengaruh terhadap kualitas tidur. Lebih dari 50 persen lansia mengalami gangguan tidur, mulai dari derajat ringan hingga berat. Berbagai penelitian terkait intervensi yang dapat meningkatkan kualitas tidur lansia telah dilakukan, di antaranya adalah warm water footbath dan aromaterapi. Belum diketahui mana yang paling efektif dari kedua intervensi tersebut.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi warm water footbath dan aromatherapy terhadap kualitas tidur lansia.Metode: Penelitian ini termasuk systematic review. Pencarian artikel menggunakan kata kunci “footbath”, “sleep quality”, “elderly” dan “aromatherapy”, “sleep quality”, “elderly” pada database Cochrane, ProQuest, PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Skrining artikel menggunakan metode preferred reporting items for systematic reviews and meta-analyses. Penilaian kualitas artikel menggunakan panduan kuesioner The Joanna Briggs Institute.Hasil: Diperoleh tiga artikel terkait intervensi warm water footbath dan 2 artikel terkait aromatherapy. Keduanya berpengaruh terhadap peningkatan kualitas tidur lansia, tetapi a warm water footbath dinilai lebih efektif dibandingkan aromatherapy.Simpulan: Terapi warm water footbath lebih efektif dibandingkan aromatherapy dalam meningkatkan kualitas tidur lansia.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129009639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Penyesuaian Diri dengan Stres pada Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta 女子日惹惩教所女子应力关系
Pub Date : 2022-07-07 DOI: 10.22146/jkkk.74003
Kartika Aulia Ulfah Rachmayani, Puji Sutarjo, Ibrahim Rahmat
Background: A convicted criminal may experience loss of access to life facility, independency, and social relationships, which may lead to stress. One of stress symptom is self adjustment. Self adjustment is very much needed to get through prison life.Objective: To identify the correlation between self adjustment and stress in female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta.Method: This was correlational and analytical research with a cross-sectional design. Sample was taken using a consecutive sampling technique among 67 female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta during December 2017. Data was analysed using Pearson’s correlation test.Result: There were 50,7% female prisoners who had positive self adjustment, while the rest (49,3%) had negative self adjustment. The majority (80,6%) of female prisoners endured low level stress. Statistical test found a negative correlation between self adjustment and stress (r= -0,574; p value= 0,000).Conclusion: There is a negative correlation between self adjustment and stress in female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta.ABSTRAKLatar belakang: Seseorang yang masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan dan mengalami perubahan status menjadi seorang narapidana, dapat mengalami kehilangan fasilitas, kontrol hidup, dan hubungan sosial yang berujung pada terjadinya stres. Seseorang yang mengalami stres, menunjukkan adanya kesulitan dalam penyesuaian diri. Penyesuaian diri di lembaga pemasyarakatan merupakan hal yang penting bagi seorang narapidana.Tujuan: Mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dengan stres pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 kepada 67 orang narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil penelitian: Narapidana wanita yang memiliki penyesuaian diri positif sebanyak 50,7%. Sementara 49,3% narapidana lainnya, memiliki penyesuaian diri negatif. Mayoritas (80,6%) narapidana wanita memiliki stress pada kategori rendah. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres (r= -0,574; p value= 0,000).Kesimpulan: Terdapat hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta.
背景:被定罪的罪犯可能会失去使用生活设施、独立性和社会关系的机会,这可能会导致压力。压力症状之一是自我调节。要度过监狱生活,自我调整是非常必要的。目的:探讨日惹市乙级女子监狱女犯人自我调节与压力的相关性。方法:采用横断面设计进行相关分析研究。采用连续抽样技术,于2017年12月对日惹II B类女子监狱的67名女囚犯进行了抽样。数据分析采用Pearson相关检验。结果:50.7%的女犯人有积极的自我适应,49.3%的女犯人有消极的自我适应。大多数(806%)女囚犯承受着低水平的压力。统计检验发现自我调整与压力呈负相关(r= - 0.574;P值= 0000)。结论:日惹市乙类女子监狱女犯人的自我调节与压力呈负相关。【摘要】红枣:红枣的生长状况,红枣的生长状况,红枣的生长状况,红枣的生长状况,红枣的生长状况,红枣的生长状况,红枣的生长状况,红枣的生长状况,红枣的生长状况,红枣的生长状况。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Penyesuaian diri di lembaga pemasyarakatan merupakan hal yang penting bagi seorang narapidana。日惹:Mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dengan stres pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B日惹。方法:采用非均匀性分析方法,在横断面上进行关系分析。Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 2017年12月kepada 67猩猩narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B日惹登干技术连续抽样。分析数据:menggunakan uji korelasi PearsonHasil penelitian: Narapidana wanita yang memiliki penyesuaian diri阳性sebanyak 50,7%。Sementara 49.3% narapidana lainnya, memoriliki penyesuaian diri阴性。Mayoritas (80,6%) narapidana wanita memoriliki stress padadategori rendah。Hasil uji统计menunjukkan hubungan为负,对该区域的dii dengan压力(r= - 0.574;P值= 0000)。日惹:Terdapat hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B日惹。
{"title":"Hubungan Penyesuaian Diri dengan Stres pada Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Yogyakarta","authors":"Kartika Aulia Ulfah Rachmayani, Puji Sutarjo, Ibrahim Rahmat","doi":"10.22146/jkkk.74003","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.74003","url":null,"abstract":"Background: A convicted criminal may experience loss of access to life facility, independency, and social relationships, which may lead to stress. One of stress symptom is self adjustment. Self adjustment is very much needed to get through prison life.Objective: To identify the correlation between self adjustment and stress in female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta.Method: This was correlational and analytical research with a cross-sectional design. Sample was taken using a consecutive sampling technique among 67 female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta during December 2017. Data was analysed using Pearson’s correlation test.Result: There were 50,7% female prisoners who had positive self adjustment, while the rest (49,3%) had negative self adjustment. The majority (80,6%) of female prisoners endured low level stress. Statistical test found a negative correlation between self adjustment and stress (r= -0,574; p value= 0,000).Conclusion: There is a negative correlation between self adjustment and stress in female prisoners at Class II B Female Prison in Yogyakarta.ABSTRAKLatar belakang: Seseorang yang masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan dan mengalami perubahan status menjadi seorang narapidana, dapat mengalami kehilangan fasilitas, kontrol hidup, dan hubungan sosial yang berujung pada terjadinya stres. Seseorang yang mengalami stres, menunjukkan adanya kesulitan dalam penyesuaian diri. Penyesuaian diri di lembaga pemasyarakatan merupakan hal yang penting bagi seorang narapidana.Tujuan: Mengetahui hubungan antara penyesuaian diri dengan stres pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 kepada 67 orang narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil penelitian: Narapidana wanita yang memiliki penyesuaian diri positif sebanyak 50,7%. Sementara 49,3% narapidana lainnya, memiliki penyesuaian diri negatif. Mayoritas (80,6%) narapidana wanita memiliki stress pada kategori rendah. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres (r= -0,574; p value= 0,000).Kesimpulan: Terdapat hubungan negatif antara penyesuaian diri dengan stres pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Yogyakarta.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122178661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Interrater Reliability dari Checklist OSCE Keterampilan Mencuci Tangan dan Memakai Sarung Tangan di Program Studi Ilmu Keperawatan UGM 在UGM护理科学研究项目中,检查人员的身份证明和手套
Pub Date : 2022-07-07 DOI: 10.22146/jkkk.44249
Nur Fajriyah Rosyidah, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, T. Harjanto
Background: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) is a method to evaluate students’ nursing skills. OSCE uses checklist as an instrument to test hand washing and gloving skills. While reliability values of both checklists are vital aspect for the instrument, they have not been measured in PSIK FKKMK UGM.Objective: To identify the interrater reliability in the hand washing and gloving skills of OSCE checklists at PSIK FKKMK UGM.Method: This research used non-experimental descriptive quantitative research type with cross-sectional design. The respondents were 92 first-year students at PSIK FKKMK UGM participating in the OSCE examination. Assessment on students performance were conducted using hand washing and gloving checklists by two raters. The scores were analyzed using Kappa and percent agreement (PA).Result: Hand washing checklist had Kappa value of 0,146 (quite poor) and PA 80,40% (acceptable). Gloving checklist had Kappa value of 0,228 (poor) and PA 78,20% (acceptable). The results were divided into two categories, first Kappa not acceptable and PA acceptable or called Kappa paradox consisting of 14 checklist items. Furthermore, there were 11 checklist items in the second category namely Kappa not acceptable and PA not acceptable.Conclusion: Hand washing and gloving skill checklists which are used by PSIK FKKMK UGM do not possess good interrater reliability in measuring the skills of nursing students. These checklists need revision and statistical test in order to improve education quality at School of Nursing at FKKMK UGM.ABSTRAKLatar belakang: Salah satu metode untuk mengevaluasi keterampilan keperawatan mahasiswa adalah menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Instrumen yang dapat digunakan dalam OSCE adalah checklist. Reliabilitas merupakan aspek penting dalam suatu instrumen. Pengujian reliabilitas dari checklist mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM belum pernah dilakukan.Tujuan: Untuk mengetahui interrater reliability pada checklist OSCE keterampilan mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross-sectional. Responden pada penelitian adalah 92 mahasiswa PSIK FKKMK UGM tahun pertama yang mengikuti ujian OSCE. Penilaian performa mahasiswa dilakukan menggunakan instrumen checklist mencuci tangan dan memakai sarung tangan oleh dua orang penguji. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Kappa dan percent agreement (PA).Hasil: Checklist mencuci tangan memiliki nilai Kappa 0,146 (cukup buruk) dan PA 80,40% (dapat diterima). Checklist memakai sarung tangan memiliki nilai Kappa 0,228 (buruk) dan PA 78,20% (dapat diterima). Terdapat 14-unit checklist yang masuk dalam kategori Kappa tidak dapat diterima, namun PA dapat diterima (paradoks Kappa). Terdapat 11-unit checklist yang masuk dalam kategori Kappa dan PA tidak dapat diterima.Kesimpulan: Checklist keteramp
背景:目的结构化临床考试(OSCE)是评价学生护理技能的一种方法。欧安组织使用检查表作为测试洗手和戴手套技能的工具。虽然这两个检查表的可靠性值是仪器的重要方面,但它们尚未在PSIK FKKMK UGM中进行测量。目的:确定PSIK FKKMK UGM欧安组织洗手和手套技能检查表的互信度。方法:本研究采用非实验描述性定量研究方式,采用横断面设计。受访者是参加欧安组织考试的PSIK FKKMK UGM的92名一年级学生。两名评分员使用洗手和手套清单对学生的表现进行评估。使用Kappa和百分比同意(PA)分析得分。结果:洗手检查表Kappa值为0.146(较差),Kappa值为8040%(可接受)。手套检查表Kappa值为0.228(较差),PA值为78.20%(可接受)。结果分为Kappa不可接受和Kappa可接受两类,即Kappa悖论,由14个检查项目组成。此外,在第二类即Kappa不接受和PA不接受的检查表中有11个项目。结论:PSIK - FKKMK - UGM使用的洗手和手套技能量表在测量护生技能时不具有良好的解释信度。这些检查表需要修订和统计检验,以提高FKKMK UGM护理学院的教育质量。【摘要】目的结构化临床检查(OSCE)。欧安组织阿达拉核对表。可靠性:merupakan aspeting dalam suatu仪器。企鹅可靠性检查表menuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM belum pernah dilakukan。图胡安:Untuk mengetahui互连器可靠性检查表欧安组织keterampilan menuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM。方法:Penelitian ini merupakan jenis Penelitian deskrif;定量的非实验的dengan ranancan Penelitian横断面。欧安组织的答复是:1992年9月6日,巴基斯坦,阿富汗,阿富汗,也门,也门,也门,也门。企鹅表演mahasiswa dilakukan menggunakan仪器检查表menuci tangan dan memakai sarung tangan oleh dua猩猩企鹅。Kappa百分比协议(PA)。Hasil: Checklist menuci tangan memoriliki nilai Kappa 0,146 (cuup buruk)和PA 80,40% (dapat diterima)。Checklist memakai sarung tangan memiliki nilai Kappa 0,228 (buruk) dan pa78,20% (dapat diiterima)。Terdapat 14单元检查表yang masuk dalam kategori Kappa tidak dapat diterima, namun PA dapat diterima (paroks Kappa)。Terdapat 11单元清单yang masuk dalam kategori Kappa dan PA tidak dapat diterima。检验表:检验表,检验表,检验表,检验表,检验表,检验表,检验表,检验表,检验表核对表简体表,简体表,简体表,简体表,简体表,简体表,简体表,简体表,简体表,简体表,简体表,简体表
{"title":"Interrater Reliability dari Checklist OSCE Keterampilan Mencuci Tangan dan Memakai Sarung Tangan di Program Studi Ilmu Keperawatan UGM","authors":"Nur Fajriyah Rosyidah, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, T. Harjanto","doi":"10.22146/jkkk.44249","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44249","url":null,"abstract":"Background: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) is a method to evaluate students’ nursing skills. OSCE uses checklist as an instrument to test hand washing and gloving skills. While reliability values of both checklists are vital aspect for the instrument, they have not been measured in PSIK FKKMK UGM.Objective: To identify the interrater reliability in the hand washing and gloving skills of OSCE checklists at PSIK FKKMK UGM.Method: This research used non-experimental descriptive quantitative research type with cross-sectional design. The respondents were 92 first-year students at PSIK FKKMK UGM participating in the OSCE examination. Assessment on students performance were conducted using hand washing and gloving checklists by two raters. The scores were analyzed using Kappa and percent agreement (PA).Result: Hand washing checklist had Kappa value of 0,146 (quite poor) and PA 80,40% (acceptable). Gloving checklist had Kappa value of 0,228 (poor) and PA 78,20% (acceptable). The results were divided into two categories, first Kappa not acceptable and PA acceptable or called Kappa paradox consisting of 14 checklist items. Furthermore, there were 11 checklist items in the second category namely Kappa not acceptable and PA not acceptable.Conclusion: Hand washing and gloving skill checklists which are used by PSIK FKKMK UGM do not possess good interrater reliability in measuring the skills of nursing students. These checklists need revision and statistical test in order to improve education quality at School of Nursing at FKKMK UGM.ABSTRAKLatar belakang: Salah satu metode untuk mengevaluasi keterampilan keperawatan mahasiswa adalah menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Instrumen yang dapat digunakan dalam OSCE adalah checklist. Reliabilitas merupakan aspek penting dalam suatu instrumen. Pengujian reliabilitas dari checklist mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM belum pernah dilakukan.Tujuan: Untuk mengetahui interrater reliability pada checklist OSCE keterampilan mencuci tangan dan memakai sarung tangan di PSIK FKKMK UGM.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif non-eksperimental dengan rancangan penelitian cross-sectional. Responden pada penelitian adalah 92 mahasiswa PSIK FKKMK UGM tahun pertama yang mengikuti ujian OSCE. Penilaian performa mahasiswa dilakukan menggunakan instrumen checklist mencuci tangan dan memakai sarung tangan oleh dua orang penguji. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Kappa dan percent agreement (PA).Hasil: Checklist mencuci tangan memiliki nilai Kappa 0,146 (cukup buruk) dan PA 80,40% (dapat diterima). Checklist memakai sarung tangan memiliki nilai Kappa 0,228 (buruk) dan PA 78,20% (dapat diterima). Terdapat 14-unit checklist yang masuk dalam kategori Kappa tidak dapat diterima, namun PA dapat diterima (paradoks Kappa). Terdapat 11-unit checklist yang masuk dalam kategori Kappa dan PA tidak dapat diterima.Kesimpulan: Checklist keteramp","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125901579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gejala Depresi pada Remaja Korban Bullying: A Scoping Review 少年欺凌受害者抑郁的症状:进行复查
Pub Date : 2022-07-07 DOI: 10.22146/jkkk.44273
Muhammad Yusuf Anshori, Azzam David Saifullah, Ayyu Sandhi
Background: Depression is of major causes for disease and disability in adolescents. One of many factors that make teenager more vulnerable to depression is bullying. Identification of depression symptoms among adolescent is important to be investigated, especially due to bullying.Objective: To review the symptoms of depression in adolescents caused by bullying.Method: This is a scoping review research. Databases used were PubMed, EBSCOhost, Cochrane, and PsycNET. Inclusion criteria were: English and Bahasa Indonesia literature, published from 2013 to 2018, quantitative and/or qualitative research adolescent who suffered from depression due to bullying as the research subject, and available free full text. The article screening was based on PRISMA guidance; articles were assessed with the Crowe Critical Appraisal Tool (CCAT), extraction was done on Google form, and synthesis was performed on the extraction resultResults: 19 articles were obtained from the literature screening. Signs and symptoms of depression due to bullying were divided into three groups: psychic symptoms, physical symptoms, and social symptoms. A common symptom of depression in adolescents suffered from bullying was the desire for death, and the desire for death became the most general signs and symptoms of the adolescents who became bullying victims.Conclusions: Being a victim of bullying may cause adolescents to suffer from symptoms of depression in the form of psychic symptoms, physical symptoms, and social symptoms.ABSTRAKLatar belakang: Depresi merupakan pemicu penyakit hingga kecacatan pada usia remaja. Salah satu faktor yang menjadikan usia remaja rentan mengalami depresi adalah bullying. Identifikasi gejala depresi pada remaja penting untuk dipelajari, terutama akibat bullying.Tujuan: Melakukan review gejala-gejala depresi pada remaja korban bullying.Metode: Penelitian ini merupakan scoping review, artikel diperoleh dari proses pencarian pada database PubMed, EBSCOhost, Cochrane, dan PsycNET. Kriteria inklusi artikel yaitu literatur berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia, terbit dari tahun 2013-2018, penelitian kuantitatif dan/atau kualitatif dengan populasi penelitian berupa remaja korban bullying, serta artikel penuhnya dapat diakses. Skrining bertahap dilakukan dan didokumentasikan sesuai bagan alir PRISMA. Artikel hasil skrining dinilai dengan Crowe Critical Appraisal Tool (CCAT), ekstraksi dan sintesis artikel dilakukan pada Google Form.Hasil: Dalam proses screening, diperoleh 19 artikel. Gejala depresi pada remaja korban bullying dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu gejala psikis, gejala fisik, dan gejala sosial. Gejala khas depresi pada remaja korban bullying adalah gejala psikis berupa ide bunuh diri. Ide bunuh diri ini menjadi tanda dan gejala depresi yang paling banyak ditemukan pada remaja korban bullying.Kesimpulan: Kejadian bullying selama masa remaja berpengaruh secara potensial untuk menyebabkan gejala depresi baik gejala psikis, gejala fisik, maupun ge
背景:抑郁症是青少年发病和致残的主要原因。使青少年更容易患抑郁症的众多因素之一是欺凌。对青少年抑郁症状的识别进行调查是很重要的,特别是由于欺凌。目的:探讨青少年受欺凌导致的抑郁症状。方法:本研究为范围综述性研究。使用的数据库包括PubMed、EBSCOhost、Cochrane和PsycNET。纳入标准为:2013年至2018年发表的英文和印尼语文献,定量和/或定性研究因欺凌而患抑郁症的青少年作为研究对象,并提供免费全文。文章筛选依据PRISMA指南;采用Crowe Critical evaluation Tool (CCAT)对文献进行评价,提取谷歌表格,并对提取结果进行综合。结果:文献筛选获得19篇文献。欺凌导致的抑郁症状和体征被分为三组:心理症状、身体症状和社交症状。遭受欺凌的青少年抑郁的一个常见症状是死亡欲望,而死亡欲望成为成为欺凌受害者的青少年最普遍的体征和症状。结论:被欺凌可能导致青少年出现心理症状、身体症状和社交症状。【摘要】紫花苜蓿:紫花苜蓿、紫花苜蓿、紫花苜蓿、紫花苜蓿。萨拉赫是杨门加迪坎·乌苏尼亚的一个重要因素,他是阿达拉米·阿达拉米·阿达拉米的欺凌者。识别kasi gejala抑郁的paada remaja penting untuk dipelajari, terutama akibat欺凌。图娟:美拉坎检讨gejala-gejala depresi pada remaja korban霸凌。方法:Penelitian ini merupakan scopereview,文章分析,数据库PubMed, EBSCOhost, Cochrane, PsycNET。[关键词]中国文学,中国文化,印度尼西亚文化,2013-2018,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化,中国文化。]Skrining bertahap dilakukan and didokumentasikan sesuai bagan alir PRISMA。Artikel hasil skrining dindinan Crowe Critical evaluation Tool (CCAT), ekstraksi和sinkel dilakukan patada谷歌Form。哈西尔:达拉姆进行筛选,并发表了19篇文章。Gejala depresi pada remaja korban霸凌dapat dikelompokkan menjadi tiga yitu Gejala psikis, Gejala fisik, dan Gejala social。Gejala khas depresi pada remaja korban欺凌adalah Gejala psikis berupa ide bunuh diri。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。kejadan欺凌selama masa remaja berpengaruh secara潜在untuk menyebabkan gejala depresi baik gejala psikis, gejala fisik, maupun gejala social。
{"title":"Gejala Depresi pada Remaja Korban Bullying: A Scoping Review","authors":"Muhammad Yusuf Anshori, Azzam David Saifullah, Ayyu Sandhi","doi":"10.22146/jkkk.44273","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44273","url":null,"abstract":"Background: Depression is of major causes for disease and disability in adolescents. One of many factors that make teenager more vulnerable to depression is bullying. Identification of depression symptoms among adolescent is important to be investigated, especially due to bullying.Objective: To review the symptoms of depression in adolescents caused by bullying.Method: This is a scoping review research. Databases used were PubMed, EBSCOhost, Cochrane, and PsycNET. Inclusion criteria were: English and Bahasa Indonesia literature, published from 2013 to 2018, quantitative and/or qualitative research adolescent who suffered from depression due to bullying as the research subject, and available free full text. The article screening was based on PRISMA guidance; articles were assessed with the Crowe Critical Appraisal Tool (CCAT), extraction was done on Google form, and synthesis was performed on the extraction resultResults: 19 articles were obtained from the literature screening. Signs and symptoms of depression due to bullying were divided into three groups: psychic symptoms, physical symptoms, and social symptoms. A common symptom of depression in adolescents suffered from bullying was the desire for death, and the desire for death became the most general signs and symptoms of the adolescents who became bullying victims.Conclusions: Being a victim of bullying may cause adolescents to suffer from symptoms of depression in the form of psychic symptoms, physical symptoms, and social symptoms.ABSTRAKLatar belakang: Depresi merupakan pemicu penyakit hingga kecacatan pada usia remaja. Salah satu faktor yang menjadikan usia remaja rentan mengalami depresi adalah bullying. Identifikasi gejala depresi pada remaja penting untuk dipelajari, terutama akibat bullying.Tujuan: Melakukan review gejala-gejala depresi pada remaja korban bullying.Metode: Penelitian ini merupakan scoping review, artikel diperoleh dari proses pencarian pada database PubMed, EBSCOhost, Cochrane, dan PsycNET. Kriteria inklusi artikel yaitu literatur berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia, terbit dari tahun 2013-2018, penelitian kuantitatif dan/atau kualitatif dengan populasi penelitian berupa remaja korban bullying, serta artikel penuhnya dapat diakses. Skrining bertahap dilakukan dan didokumentasikan sesuai bagan alir PRISMA. Artikel hasil skrining dinilai dengan Crowe Critical Appraisal Tool (CCAT), ekstraksi dan sintesis artikel dilakukan pada Google Form.Hasil: Dalam proses screening, diperoleh 19 artikel. Gejala depresi pada remaja korban bullying dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu gejala psikis, gejala fisik, dan gejala sosial. Gejala khas depresi pada remaja korban bullying adalah gejala psikis berupa ide bunuh diri. Ide bunuh diri ini menjadi tanda dan gejala depresi yang paling banyak ditemukan pada remaja korban bullying.Kesimpulan: Kejadian bullying selama masa remaja berpengaruh secara potensial untuk menyebabkan gejala depresi baik gejala psikis, gejala fisik, maupun ge","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"259 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117097902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan antara Dukungan Sosial dan Aktivitas Fisik pada Kelompok Risiko Sindrom Metabolik di Wilayah Kerja Puskesmas Turi Sleman 社会支持与代谢综合征风险群体的体育活动之间的关系
Pub Date : 2022-07-07 DOI: 10.22146/jkkk.44268
Ima Nur Chasanah, M. Perdana
Background: Hypertension and diabetes mellitus cases, as part of the metabolic syndrome, are increasing in the working area of Puskesmas Turi. One of the preventive efforts is promoting physical activity. On the other hand, physical activity is influenced by internal and external factors, such as social support from the environment.Objective: To determine the relationship between social support and physical activity in the risk group for metabolic syndrome in the working area of Puskesmas Turi, Sleman Regency.Methods: This study was a descriptive correlational study with a cross-sectional design. The research respondents were 87 people categorized in metabolic syndrome risk group with inclusion criteria, i.e. BMI ≥ 23; abdomen circumference >90 cm for male and >80 cm for female; and aged 30 to 60 years. Data collected using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) questionnaire to measure the level of physical activity and to measure the level of social support was using social support and exercise surveys. Data was analyzed using univariate analysis and Spearman Rank.Result: The level of physical activity of most of the respondents were 43,8% (moderate). Respondents received social support mostly from friends rather than family members. Spearman Rank score for testing the correlation between social support (from family and friend) and respondents’ physical activity achieved r = -0,117; p = 0,282 and r = 0,036; p = 0,740.Conclusion: There is no significant relationship between social support and physical activity in the metabolic syndrome risk groups in the working area of Puskesmas Turi, Sleman Regency.ABSTRAKLatar belakang: Kasus hipertensi dan diabetes sebagai bagian dari sindrom metabolik, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di wilayah kerja Puskesmas Turi. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan suatu pencegahan agar menekan angka sindrom metabolik. Salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik, dipengaruhi faktor internal dan eksternal, seperti dukungan sosial dari lingkungan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan aktivitas fisik pada kelompok risiko sindrom metabolik di wilayah kerja Puskesmas Turi Kabupaten SlemanMetode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah 87 orang yang termasuk dalam kategori kelompok risiko sindrom metabolik dengan kriteria inklusi, IMT ≥ 23; lingkar perut >90 cm pada pria dan >80 cm pada wanita; dan berusia 30 sampai 60 tahun. Proses pengambilan data menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk mengukur tingkat aktivitas fisik dan Social Support and Exercise Survey untuk mengukur tingkat dukungan sosial. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan Spearman Rank.Hasil: Aktivitas fisik sebagian besar kelompok risiko sindrom metabolik sebesar 43,7% atau termasuk dalam tingkat aktivitas fisik sedang. Dukungan sos
背景:作为代谢综合征的一部分,高血压和糖尿病病例在Puskesmas Turi工作区域正在增加。预防措施之一是促进体育活动。另一方面,身体活动受到内部和外部因素的影响,例如来自环境的社会支持。目的:了解苏勒曼县浦斯克斯马斯图里工作区域代谢综合征危险人群的社会支持与体育活动的关系。方法:采用横断面设计的描述性相关研究。研究对象为87例代谢综合征危险组,纳入标准为BMI≥23;男性腹围>90厘米,女性腹围>80厘米;年龄在30到60岁之间。使用国际身体活动问卷(IPAQ)收集的数据来测量身体活动水平,并使用社会支持和运动调查来测量社会支持水平。数据分析采用单变量分析和Spearman秩法。结果:大多数被调查者的身体活动水平为43.8%(中等)。受访者得到的社会支持主要来自朋友而不是家人。用于测试社会支持(来自家庭和朋友)与受访者体育活动之间相关性的Spearman Rank得分达到r = -0,117;P = 0,282, r = 0,036;P = 0,740。结论:Sleman Regency市Puskesmas Turi工作区域代谢综合征危险人群的社会支持与体力活动无显著关系。【摘要】【摘要】【糖尿病】糖尿病代谢综合征。【摘要】【摘要】糖尿病代谢综合征。黄芩素,黄芩素,黄芩素,黄芩素,黄芩素。Salah satunya dengan melakukan aktivitas finisik。活动性强,内部性强,独立性强,社会性强。图:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan social dengan aktivitas fisik kelompok risko综合征metabolik di wilayah kerja Puskesmas Turi Kabupaten sleman方法:Penelitian ini merupakan Penelitian korelnengan ranangan横断面。受试者:penelitian adalah 87,柑桔病,柑桔病,kategori kelompok risko综合征代谢综合征,IMT≥23;灵卡果脯>90 cm果脯>80 cm果脯;丹·贝鲁西亚30人,三派60人。国际体育活动问卷(IPAQ)、社会支持与运动调查、社会支持与运动调查、社会支持与运动调查。分析数据yang digunakan adalah分析单变量dan Spearman秩。哈西:黄酮症(Aktivitas fisik sebagian besar kelompok visko),代谢综合征(metabolik sebesar)为43,7%,是指黄酮症(Aktivitas fisik sedang)。Dukungan social dari teman lebih tingi dibandingkan Dukungan social dari keluarga。Dari hasil uji Spearman Rank, didapatkan hubungan dukungan social keluarga dan terhadap aktivitas fisik sebesar r=-0,117;P =0,282, r=0,036;p = 0740。kespulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan social dengan活动,fisik pada kelompok risko综合征代谢,diwilayah kerja Puskesmas Turi Kabupaten Sleman。
{"title":"Hubungan antara Dukungan Sosial dan Aktivitas Fisik pada Kelompok Risiko Sindrom Metabolik di Wilayah Kerja Puskesmas Turi Sleman","authors":"Ima Nur Chasanah, M. Perdana","doi":"10.22146/jkkk.44268","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44268","url":null,"abstract":"Background: Hypertension and diabetes mellitus cases, as part of the metabolic syndrome, are increasing in the working area of Puskesmas Turi. One of the preventive efforts is promoting physical activity. On the other hand, physical activity is influenced by internal and external factors, such as social support from the environment.Objective: To determine the relationship between social support and physical activity in the risk group for metabolic syndrome in the working area of Puskesmas Turi, Sleman Regency.Methods: This study was a descriptive correlational study with a cross-sectional design. The research respondents were 87 people categorized in metabolic syndrome risk group with inclusion criteria, i.e. BMI ≥ 23; abdomen circumference >90 cm for male and >80 cm for female; and aged 30 to 60 years. Data collected using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) questionnaire to measure the level of physical activity and to measure the level of social support was using social support and exercise surveys. Data was analyzed using univariate analysis and Spearman Rank.Result: The level of physical activity of most of the respondents were 43,8% (moderate). Respondents received social support mostly from friends rather than family members. Spearman Rank score for testing the correlation between social support (from family and friend) and respondents’ physical activity achieved r = -0,117; p = 0,282 and r = 0,036; p = 0,740.Conclusion: There is no significant relationship between social support and physical activity in the metabolic syndrome risk groups in the working area of Puskesmas Turi, Sleman Regency.ABSTRAKLatar belakang: Kasus hipertensi dan diabetes sebagai bagian dari sindrom metabolik, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di wilayah kerja Puskesmas Turi. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan suatu pencegahan agar menekan angka sindrom metabolik. Salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik, dipengaruhi faktor internal dan eksternal, seperti dukungan sosial dari lingkungan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan aktivitas fisik pada kelompok risiko sindrom metabolik di wilayah kerja Puskesmas Turi Kabupaten SlemanMetode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah 87 orang yang termasuk dalam kategori kelompok risiko sindrom metabolik dengan kriteria inklusi, IMT ≥ 23; lingkar perut >90 cm pada pria dan >80 cm pada wanita; dan berusia 30 sampai 60 tahun. Proses pengambilan data menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk mengukur tingkat aktivitas fisik dan Social Support and Exercise Survey untuk mengukur tingkat dukungan sosial. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan Spearman Rank.Hasil: Aktivitas fisik sebagian besar kelompok risiko sindrom metabolik sebesar 43,7% atau termasuk dalam tingkat aktivitas fisik sedang. Dukungan sos","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114671583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1