I. K. Konoras, Tria Anggraini Wagiran, Syaifullah Mukhlis
{"title":"PROBLEMATIKA PEMERINTAH DALAM MENYONGSONG BONUS DEMOGRAFI DI INDONESIA","authors":"I. K. Konoras, Tria Anggraini Wagiran, Syaifullah Mukhlis","doi":"10.30984/PP.V22I2.784","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Demographic bonuses are a hot issue, although they are still limited to population and economic experts, even among other academics the term bonus demography is still not well known. The study has not reached a legal perspective. Some aspects related to the demographic bonus are the implementation of the Sustainable Development Goals (SDGs) until 2030. While the prediction of achieving demographic bonuses by Indonesia in 2020-2030. The series of periods of achieving the demographic bonus, in the analysis of population experts including economists, still \"shyly\" mentions where the Republic of Indonesia and the Unitary State achieve their welfare. constitutional namely the welfare of society. Keywords: Demographic Bonus, Sustainable Development, Legal Perspective, Unitary State of the Republic of Indonesia. Abstrak. Bonus demografi menjadi isu hangat, meskipun masih sebatas di kalangan pakar kependudukan dan ekonomi, bahkan di kalangan akademisi lain istilah bonus demografi masih kurang akrab dikenal. Kajiannya pun belum sampai menyentuh perspektif hukum. Beberapa aspek berkaitan dengan bonus demografi ialah implementasi tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) hingga tahun 2030. Sementara prediksi pencapaian bonus demografi oleh Indonesia di tahun 2020-2030. Rangkaian periodesasi pencapaian bonus demografi tersebut, pada analisis para pakar kependudukan termasuk para ekonom, masih “malu-malu” menyebutkannya di mana bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai kesejahteraannya, dalam arti kata melalui pencapaian bonus demografi, diharapkan bangsa dan Negara Indonesia dapat mewujudkan amanat konstitusional yakni mensejahterakan masyarakat. Kata Kunci: Bonus Demografi, Pembangunan Berkelanjutan, Perspektif Hukum, Negara Kesatuan Republik Indonesia.","PeriodicalId":350259,"journal":{"name":"Potret Pemikiran","volume":"12 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Potret Pemikiran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/PP.V22I2.784","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract. Demographic bonuses are a hot issue, although they are still limited to population and economic experts, even among other academics the term bonus demography is still not well known. The study has not reached a legal perspective. Some aspects related to the demographic bonus are the implementation of the Sustainable Development Goals (SDGs) until 2030. While the prediction of achieving demographic bonuses by Indonesia in 2020-2030. The series of periods of achieving the demographic bonus, in the analysis of population experts including economists, still "shyly" mentions where the Republic of Indonesia and the Unitary State achieve their welfare. constitutional namely the welfare of society. Keywords: Demographic Bonus, Sustainable Development, Legal Perspective, Unitary State of the Republic of Indonesia. Abstrak. Bonus demografi menjadi isu hangat, meskipun masih sebatas di kalangan pakar kependudukan dan ekonomi, bahkan di kalangan akademisi lain istilah bonus demografi masih kurang akrab dikenal. Kajiannya pun belum sampai menyentuh perspektif hukum. Beberapa aspek berkaitan dengan bonus demografi ialah implementasi tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) hingga tahun 2030. Sementara prediksi pencapaian bonus demografi oleh Indonesia di tahun 2020-2030. Rangkaian periodesasi pencapaian bonus demografi tersebut, pada analisis para pakar kependudukan termasuk para ekonom, masih “malu-malu” menyebutkannya di mana bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai kesejahteraannya, dalam arti kata melalui pencapaian bonus demografi, diharapkan bangsa dan Negara Indonesia dapat mewujudkan amanat konstitusional yakni mensejahterakan masyarakat. Kata Kunci: Bonus Demografi, Pembangunan Berkelanjutan, Perspektif Hukum, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
摘要人口红利是一个热点问题,尽管这一问题仍然局限于人口和经济专家,即使在其他学术界,“人口红利”一词也仍然不为人所知。这项研究还没有达到法律的角度。与人口红利相关的一些方面是到2030年可持续发展目标(sdg)的实施。而印度尼西亚在2020-2030年实现人口红利的预测。在包括经济学家在内的人口专家的分析中,实现人口红利的一系列时期仍然“羞怯地”提到印度尼西亚共和国和统一国家实现其福利的地方。宪法即社会福利。关键词:人口红利、可持续发展、法律视角、印尼共和国单一制Abstrak。奖金人口统计数字menjadi isu hangat, meskipun masih sebatas di kalanan pakar kependudukan dan ekonomi, bakan di kalanan akademisi ain islah奖金人口统计数字masih kurang akrab dikenal。Kajiannya pun belum sampai menyentuh perspektif hukum。贝贝拉帕说,到2030年,联合国可持续发展目标(SDGs)的实施将取得重大进展。Sementara预测,在2020-2030年期间,印度尼西亚的人口将增加。Rangkaian periodesasi penapaian bonus demogran tersebut, paada analysis para pakar kependudukan termasuk para ekonom, masih“malu-malu”menyebutkannya di mana bangsa dan Negara kesaruan republic Indonesia(印尼)mencapai kesejahteraannya, dalam arti kata melalui penapaian bonus demogrya, diharapkan bangsa dan Negara Indonesia(印尼)dapat mewujudkan amanat constitutionni mensejahterakan masyarakat。Kata Kunci:奖金人口统计,Pembangunan Berkelanjutan, Perspektif Hukum, Negara Kesatuan共和国印度尼西亚。