PENGELOLAAN IDARAH MASJID BESAR NURUL HUDUD DI DESA BADAU KECAMATAN BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU

Novie Anggraeni
{"title":"PENGELOLAAN IDARAH MASJID BESAR NURUL HUDUD DI DESA BADAU KECAMATAN BADAU KABUPATEN KAPUAS HULU","authors":"Novie Anggraeni","doi":"10.24260/j-md.v1i1.114","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masjid merupakan tempat ibadah orang-orang islam. Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah ritual semata, melainkan masjid harus dimaknai dalam berbagai dimensi kehidupan. Di antaranya, masjid sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi umat, seperti penyelenggara baitulmal, unit pelayananz akat, infaq dan shodaqah. Badau merupakan kawasan hutan yang dominan masyarakatnya ialah suku Dayak Iban yang menganut kepercayaan animisme. Beberapa tahun kemudian, agama pun mulai disyiarkan melalui pendatang yang banyak bemukim di Badau. Salah satunya ialah tokoh kepala adat suku Dayak Iban yakni Panglima Belayong, yang telah memilih untuk memeluk agama Islam. Dan memberikan tanahnya untuk diwakafkan, demi kepentingan masyarakat muslim di Badau. Pada masa pemerintahan Ir Soekarno, kawasan perbatasan saat itu terjadi konfrontasi anatara Indonesia dengan negara Malaysia, sehingga tentara diturunkan untuk mengamankan wilayah perbatasan terutama di Badau. Semakin banyaknya penduduk yang beragama Islam di Badau, membuat para TNI berinisiatif untuk membangun masjid, yakni Masjid Nurul Huda. Namun, pada tahun 1995, masyarakat bersama tokoh agama bersepakat untuk membangun masjid besar, agar bisa menampung lebih banyak jamaah. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pembahasan di dalam tulisan ini merupakan upaya untuk menjawab Pembinaan Idarah Masjid di Perbatasan Badau.","PeriodicalId":197225,"journal":{"name":"J-MD: Jurnal Manajemen Dakwah","volume":"13 34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J-MD: Jurnal Manajemen Dakwah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24260/j-md.v1i1.114","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Masjid merupakan tempat ibadah orang-orang islam. Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah ritual semata, melainkan masjid harus dimaknai dalam berbagai dimensi kehidupan. Di antaranya, masjid sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi umat, seperti penyelenggara baitulmal, unit pelayananz akat, infaq dan shodaqah. Badau merupakan kawasan hutan yang dominan masyarakatnya ialah suku Dayak Iban yang menganut kepercayaan animisme. Beberapa tahun kemudian, agama pun mulai disyiarkan melalui pendatang yang banyak bemukim di Badau. Salah satunya ialah tokoh kepala adat suku Dayak Iban yakni Panglima Belayong, yang telah memilih untuk memeluk agama Islam. Dan memberikan tanahnya untuk diwakafkan, demi kepentingan masyarakat muslim di Badau. Pada masa pemerintahan Ir Soekarno, kawasan perbatasan saat itu terjadi konfrontasi anatara Indonesia dengan negara Malaysia, sehingga tentara diturunkan untuk mengamankan wilayah perbatasan terutama di Badau. Semakin banyaknya penduduk yang beragama Islam di Badau, membuat para TNI berinisiatif untuk membangun masjid, yakni Masjid Nurul Huda. Namun, pada tahun 1995, masyarakat bersama tokoh agama bersepakat untuk membangun masjid besar, agar bisa menampung lebih banyak jamaah. Tulisan ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pembahasan di dalam tulisan ini merupakan upaya untuk menjawab Pembinaan Idarah Masjid di Perbatasan Badau.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
清真寺是伊斯兰教信徒的礼拜场所。清真寺不仅仅是一个宗教仪式的地方,它还必须在生命的各个方面进行教育。其中包括清真寺作为社区赋权的努力、人民经济的增长,如baitulmal的组织者、anz akat、infaq和shodaqah服务单位。巴达乌是其人口最主要的丛林地区,是信奉万物有灵论信仰的达亚克伊班部落。几年后,在巴杜的许多新移民开始宣扬宗教。其中一位是部落首领达雅克伊班,他选择皈依伊斯兰教。看在巴杜穆斯林的份上,把土地出租。在Ir Soekarno统治时期,当时的边境地区发生了印尼与马来西亚的冲突,因此军队被派往保护边境地区,主要是在Badau。越来越多的巴杜人是穆斯林,这促使TNI人计划建造一座清真寺,努鲁胡达清真寺。然而,1995年,社区和宗教领袖达成协议,为容纳更多的礼拜者建造一座大清真寺。这篇文章是通过描述性方法进行的定性研究的结果。本文中的讨论是为了回答巴杜边境清真寺的修建。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Manajemen Wisata Religi Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadri Kalimantan Barat: Analisis Perawatan dan Promosi Wisata Religi Strategi Komunitas Pedagang Muslim Apem Dalam Menjaga Stabilitas Pendapatan Di Desa Kesesi Wisata Religi Makam Mbah Nur Durya bin Zayyid Walangsanga Pemalang Dalam Perspektif Dakwah Strategi Dakwah Karimah Remaja Masjid Raya Mujahidin Pontianak Pengaruh Customer Engagement dan Pemanfaatan Teknologi BRImo Terhadap Kepuasan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Nasabah Bank BRI Kantor Cabang Jelambar
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1