{"title":"Kajian Teologis Konsep Hidup Tekun Menurut Surat Yakobus 1:2-8 dan Aplikasinya Bagi Kehidupan Orang Percaya Pada Masa Kini","authors":"Stefanus Agus Budi Yanto, Paulus Kunto Baskoro","doi":"10.54403/rjtpi.v1i2.16","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The life of a believer is a process that continues until the end of his life. Because believe in the Lord Jesus, everyone faces a process to live a more beautiful life in Christ. Living like Jesus is the ultimate goal for every believer. But many are faound in the lives of believers, their lives are not optimal in following Jesus. Even though they have been to church for a long time and have even served, many Christians when facing life’s challenges, struggles, problems and suffering, are quicker to grumble and leave the Lord Jesus. This ia a sign of the spiritual immaturity of the believer. Not because believres do not understand, but not serious in following Jesus. In order to obtain accurate and accountable data, in this study the authors used the method of writing is Frist, to provide an understanding to every believer that perseverance is one the characteristics of spiritual maturity; Second, perseverance will make every believer experience a strong spiritual life process; Third, today’s beliavers can be witnesses for everyone who is facing life’s challenges. \n \n \n \nKehidupan orang percaya merupakan proses yang terus berjalan sampai akhir hidupnya. Sebab percaya Tuhan Yesus, setiap orang menghadapi proses untuk hidup makin indah dalam Kristus. Hidup menjadi serupa dengan Yesus adalah tujuan utama bagi setiap orang percaya. Namun banyak ditemukan dalam kehidupan orang percaya, hidupnya tidak maksimal dalam mengikuti Yesus. Meskipun sudah lama ke gereja bahkan sudah melayani, namun banyak orang Kristen ketika menghadapi tantangan hidup, pergumulan, persoalan dan menderita, lebih cepat bersunggut-sungut dan meninggalkan Tuhan Yesus. Ini adalah sebuah tanda ketidakdewasaan rohani orang percaya. Bukan karena orang percaya tidak memahami, namun ketidakseriusan dalam mengikut Yesus. Untuk mendapatkan data-data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif literatur. Tujuan penulisan ini adalah Pertama, memberikan pemahaman kepada setiap orang percaya bahwa ketekunan adalah salah satu ciri kedewasaan rohanit; Kedua, ketekunan akan membuat setiap orang percaya mengalami proses hidup rohani yang kuat; Ketiga, orang percaya masa kini bisa menjadi saksi bagi setiap orang yang sedang menghadapi tantangan hidup.","PeriodicalId":444044,"journal":{"name":"Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54403/rjtpi.v1i2.16","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
The life of a believer is a process that continues until the end of his life. Because believe in the Lord Jesus, everyone faces a process to live a more beautiful life in Christ. Living like Jesus is the ultimate goal for every believer. But many are faound in the lives of believers, their lives are not optimal in following Jesus. Even though they have been to church for a long time and have even served, many Christians when facing life’s challenges, struggles, problems and suffering, are quicker to grumble and leave the Lord Jesus. This ia a sign of the spiritual immaturity of the believer. Not because believres do not understand, but not serious in following Jesus. In order to obtain accurate and accountable data, in this study the authors used the method of writing is Frist, to provide an understanding to every believer that perseverance is one the characteristics of spiritual maturity; Second, perseverance will make every believer experience a strong spiritual life process; Third, today’s beliavers can be witnesses for everyone who is facing life’s challenges.
Kehidupan orang percaya merupakan proses yang terus berjalan sampai akhir hidupnya. Sebab percaya Tuhan Yesus, setiap orang menghadapi proses untuk hidup makin indah dalam Kristus. Hidup menjadi serupa dengan Yesus adalah tujuan utama bagi setiap orang percaya. Namun banyak ditemukan dalam kehidupan orang percaya, hidupnya tidak maksimal dalam mengikuti Yesus. Meskipun sudah lama ke gereja bahkan sudah melayani, namun banyak orang Kristen ketika menghadapi tantangan hidup, pergumulan, persoalan dan menderita, lebih cepat bersunggut-sungut dan meninggalkan Tuhan Yesus. Ini adalah sebuah tanda ketidakdewasaan rohani orang percaya. Bukan karena orang percaya tidak memahami, namun ketidakseriusan dalam mengikut Yesus. Untuk mendapatkan data-data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif literatur. Tujuan penulisan ini adalah Pertama, memberikan pemahaman kepada setiap orang percaya bahwa ketekunan adalah salah satu ciri kedewasaan rohanit; Kedua, ketekunan akan membuat setiap orang percaya mengalami proses hidup rohani yang kuat; Ketiga, orang percaya masa kini bisa menjadi saksi bagi setiap orang yang sedang menghadapi tantangan hidup.
信徒的生命是一个持续的过程,直到他生命的尽头。因为相信主耶稣,每个人都面临着一个在基督里过更美好生活的过程。活得像耶稣是每个信徒的终极目标。但在信徒的生活中发现,他们的生活在跟随耶稣的过程中并不是最理想的。即使他们已经去教会很长时间,甚至服事了,许多基督徒在面对生活的挑战、挣扎、问题和痛苦时,很快就会抱怨并离开主耶稣。这是信徒属灵不成熟的标志。不是因为信徒不明白,而是没有认真跟随耶稣。为了获得准确和可靠的数据,在本研究中,作者使用了写作的方法是第一,为每个信徒提供一个理解,毅力是属灵成熟的特征之一;第二,恒心会使每一个信徒经历一个强大的属灵生命过程;第三,今天的信徒可以为每一个面临生活挑战的人作见证。Kehidupan orang peraya merupakan提议yang terus berjalan sampai akhir hidupnya。Sebab peraya Tuhan Yesus是孟哈达皮的一名高级官员,他说:“这是我的梦想。”Hidup menjadi serupa dengan Yesus adalah tujuan utama bagi设置橙色peraya。Namun banyak ditemukan dalam kehidupan orang peraya, hidupnya tidak maksimal dalam mengikuti Yesus。Meskipun sudah lama ke gereja bahkan sudah melayani, namun banyak orang Kristen ketika menghadapi tantangan hidup, pergumulan, persoalan dan menderita, lebih cepat bersunggut-sungut dan meninggalkan Tuhan Yesus。Ini adalah sebuah tanda ketidakdewasaan rohani orang peraya。Bukan karena orang peraya tidak memahami, namun ketidakseriusan dalam mengikut Yesus。Untuk mendapatkan data-data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam penelitian ini penulis menggunakan mede penulisan deskriptif文献。Tujuan penulisan ini adalah Pertama,成员pemahaman kepada seap orang percaya bahwa ketekunan adalah salah satu ciri kedewasaan rohanit;Kedua, ketekunan, akan,成员设置,橙色,红色,绿色,绿色,绿色,绿色,绿色,绿色,绿色,绿色,绿色,绿色。Ketiga,橙色peraya masa kini bisa menjadi saksi bagi setap橙色yang sedang menghadapi tantangan hidup。