{"title":"ANALISIS RENDEMEN MINYAK ATSIRI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus (L.) PADA BEBERAPA VARIETAS","authors":"Qurrotul A’yun, Budi Hermana, Ummu Kalsum","doi":"10.35760/JPP.2020.V4I2.3343","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minyak serai wangi merupakan salah satu komoditas atsiri yang memiliki prospek yang cukup besar diantara minyak atsiri lainnya, selain manfaatnya sebagai produk minyak atsiri atau biasa dikenal dengan citronella oil juga mempunyai kegunaan sebagai vegetasi konservasi yang berpotensi mencegah terjadinya erosi tanah dan merehabilitasi lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase rendemen minyak atsiri dan untuk mengetahui hasil rendemen pada ketiga jenis dalam mencapai rendemen yang sesuai standar Nasional Indonesia (SNI). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) 1 faktor dimana 3 perlakuan varietas yang berbeda yaitu varietas Lenabatu, Mahapengiri Klon G1 dan Mahapengiri G2. Varietas yang memiliki tinggi tanaman yang tertinggi adalah Lenabatu, namun jumlah anakan yang terbanyak dimiliki oleh Mahapengiri klon G2. Bobot basah, bobot seluruh tanaman dan bobot kering tidak terlihat adanya perbedaan diantara ketiga kultivar. penelitian menunjukan analisis rendemen tertinggi pada ketiga jenis serai wangi sesuai SNI yaitu varietas Mahapengiri Klon G2 sebesar 0,92 %., diukur berdasarkan parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah, bobot kering serta bobot seluruh tanaman, adapun sifat kimia tanah berupa c-organik dan jaringan tanaman berupa NPK, Mg faktor tersebut mampu meningkatkan sejauh mana pertumbuhan serai wangi. Faktor lokasi, aspek budidaya, iklim, dan varietas menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas minyak atsiri serai wangi.","PeriodicalId":325350,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35760/JPP.2020.V4I2.3343","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Minyak serai wangi merupakan salah satu komoditas atsiri yang memiliki prospek yang cukup besar diantara minyak atsiri lainnya, selain manfaatnya sebagai produk minyak atsiri atau biasa dikenal dengan citronella oil juga mempunyai kegunaan sebagai vegetasi konservasi yang berpotensi mencegah terjadinya erosi tanah dan merehabilitasi lahan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase rendemen minyak atsiri dan untuk mengetahui hasil rendemen pada ketiga jenis dalam mencapai rendemen yang sesuai standar Nasional Indonesia (SNI). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) 1 faktor dimana 3 perlakuan varietas yang berbeda yaitu varietas Lenabatu, Mahapengiri Klon G1 dan Mahapengiri G2. Varietas yang memiliki tinggi tanaman yang tertinggi adalah Lenabatu, namun jumlah anakan yang terbanyak dimiliki oleh Mahapengiri klon G2. Bobot basah, bobot seluruh tanaman dan bobot kering tidak terlihat adanya perbedaan diantara ketiga kultivar. penelitian menunjukan analisis rendemen tertinggi pada ketiga jenis serai wangi sesuai SNI yaitu varietas Mahapengiri Klon G2 sebesar 0,92 %., diukur berdasarkan parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah, bobot kering serta bobot seluruh tanaman, adapun sifat kimia tanah berupa c-organik dan jaringan tanaman berupa NPK, Mg faktor tersebut mampu meningkatkan sejauh mana pertumbuhan serai wangi. Faktor lokasi, aspek budidaya, iklim, dan varietas menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas minyak atsiri serai wangi.