{"title":"Kontribusi Kesultanan Aceh Darussalam terhadap Kemajuan Kemaritiman dan Perdagangan di Nusantara Abad XVI-XVII M","authors":"Johan Septian Putra","doi":"10.14421/thaq.2022.21104","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan dan kejayaan Kesultanan Aceh Darussalam pada Abad Pertengahan di Nusantara adalah isu penting. Kelautan dan perdagangan yang dikuasai Kesultanan Aceh Darussalam menjadikan kesultanan ini kaya akan hasil tambang alam dan hasil bumi dari Selat Malaka hingga pantai barat Sumatera sebagai basis pendapatan kesultanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kontribusi Kesultanan Aceh Darussalam terhadap kemajuan maritim dan perdagangan di Nusantara pada abad XVI-XVII. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahapan yaitu heuristik berupa pengumpulan bahan/sumber; kritik sumber berupa kritik internal-eksternal; penafsiran; dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah: Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan yang berdiri sejak jatuhnya Kesultanan Malaka akibat serangan dari Kolonial Portugis. Kesultanan Aceh Darussalam hadir sebagai penguasa baru di wilayah Aceh karena menentang tindakan monopoli dan upaya menjajah wilayah Portugis di Sumatera, khususnya di bagian utara pulau Sumatera. Kemudian, politik maritim Kesultanan Aceh Darussalam menjadi sangat kuat pada pertengahan abad ke-16. Kekuatan tersebut diperoleh dari kemajuan Kesultanan Aceh Darussalam dalam bidang militer atau angkatan bersenjata. Terakhir, perekonomian perdagangan Kesultanan Aceh Darussalam terus mengalami kemajuan melalui peningkatan perdagangan dari kawasan-kawasan strategis perdagangan maritim, khususnya di wilayah Sumatera bagian dan Selat Malaka.","PeriodicalId":131048,"journal":{"name":"Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/thaq.2022.21104","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perkembangan dan kejayaan Kesultanan Aceh Darussalam pada Abad Pertengahan di Nusantara adalah isu penting. Kelautan dan perdagangan yang dikuasai Kesultanan Aceh Darussalam menjadikan kesultanan ini kaya akan hasil tambang alam dan hasil bumi dari Selat Malaka hingga pantai barat Sumatera sebagai basis pendapatan kesultanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kontribusi Kesultanan Aceh Darussalam terhadap kemajuan maritim dan perdagangan di Nusantara pada abad XVI-XVII. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahapan yaitu heuristik berupa pengumpulan bahan/sumber; kritik sumber berupa kritik internal-eksternal; penafsiran; dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah: Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan yang berdiri sejak jatuhnya Kesultanan Malaka akibat serangan dari Kolonial Portugis. Kesultanan Aceh Darussalam hadir sebagai penguasa baru di wilayah Aceh karena menentang tindakan monopoli dan upaya menjajah wilayah Portugis di Sumatera, khususnya di bagian utara pulau Sumatera. Kemudian, politik maritim Kesultanan Aceh Darussalam menjadi sangat kuat pada pertengahan abad ke-16. Kekuatan tersebut diperoleh dari kemajuan Kesultanan Aceh Darussalam dalam bidang militer atau angkatan bersenjata. Terakhir, perekonomian perdagangan Kesultanan Aceh Darussalam terus mengalami kemajuan melalui peningkatan perdagangan dari kawasan-kawasan strategis perdagangan maritim, khususnya di wilayah Sumatera bagian dan Selat Malaka.