{"title":"“MALIEK BULAN” SEBUAH TRADISI LOKAL PENGIKUT TAREKAT SYATTHARIYYAH DI KOTO TUO AGAM","authors":"Adlan Sanur Tarihoran","doi":"10.30983/ISLAM_REALITAS.V1I1.10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"”Maliek Bulan” is the annual tradition which is held by the Tareqat Syattariyah people in West Sumatera. Ulakan Padang Pariaman and also Koto Tuo Agam are the locations that usually become places in order to held “Maliek Bulan”. This study was going to observe in depth about the process of “Maliek Bulan” that was held by Syattariyah people in Koto Tuo Agam. This study was explorative research which is focused on finding the phenomenon with the qualitative approach. In studying the social phenomenon is to explain and analyze human’s and group’s behavior. “Maliek Bulan” for Syatthariah people in West Sumatera generally and especially for the group of Syattariyah people who come to Koto Tuo is becoming a routine ocassion in every beginning of Ramadhan or the moment in deciding when to begin fasting in Ramadhan. Morover, it is become a tradition which is held by the most people in Ulakan Padang Parriaman and Koto Tuo Agam. \n \n“Maliek Bulan” merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan oleh pengikut tareqat Syattariyah di Sumatera Barat. Lokasi yang biasanya menjadi tempat “maliek bulan” selain di Ulakan Padang Pariaman juga di Koto Tuo Agam. Penelitian ini ingin melihat lebih jauh tentang prosesi melihat bulan yang dilaksanakan oleh pengikut Syattariyah di Koto Tuo Agam tersebut. Penelitian ini merupakan suatu penelitian penjajagan (eksplorative research) yang memfokuskan studinya pada berupaya menemukan dengan pendekatan kualitatif. Dimana untuk mempelajari fenomena sosial dengan tujuan menjelaskan dan menganalisa perilaku manusia dan kelompok. Melihat Bulan bagi jam’ah Syattariyah umumnya di Sumatera Barat dan lebih khususnya bagi kalangan jama’ah Syattariyah yang datang ke Koto Tuo sudah menjadi agenda rutin setiap awal bulan ramadhan atau penentuan kapan dimulainya berpuasa. Bahkan lebih jauh dari itu sudah menjadi tradisi dilakukan dengan porsi jam’ah yang banyak di Ulakan Padang Pariaman dan Koto Tuo Agam.","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2015-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/ISLAM_REALITAS.V1I1.10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
”Maliek Bulan” is the annual tradition which is held by the Tareqat Syattariyah people in West Sumatera. Ulakan Padang Pariaman and also Koto Tuo Agam are the locations that usually become places in order to held “Maliek Bulan”. This study was going to observe in depth about the process of “Maliek Bulan” that was held by Syattariyah people in Koto Tuo Agam. This study was explorative research which is focused on finding the phenomenon with the qualitative approach. In studying the social phenomenon is to explain and analyze human’s and group’s behavior. “Maliek Bulan” for Syatthariah people in West Sumatera generally and especially for the group of Syattariyah people who come to Koto Tuo is becoming a routine ocassion in every beginning of Ramadhan or the moment in deciding when to begin fasting in Ramadhan. Morover, it is become a tradition which is held by the most people in Ulakan Padang Parriaman and Koto Tuo Agam.
“Maliek Bulan” merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan oleh pengikut tareqat Syattariyah di Sumatera Barat. Lokasi yang biasanya menjadi tempat “maliek bulan” selain di Ulakan Padang Pariaman juga di Koto Tuo Agam. Penelitian ini ingin melihat lebih jauh tentang prosesi melihat bulan yang dilaksanakan oleh pengikut Syattariyah di Koto Tuo Agam tersebut. Penelitian ini merupakan suatu penelitian penjajagan (eksplorative research) yang memfokuskan studinya pada berupaya menemukan dengan pendekatan kualitatif. Dimana untuk mempelajari fenomena sosial dengan tujuan menjelaskan dan menganalisa perilaku manusia dan kelompok. Melihat Bulan bagi jam’ah Syattariyah umumnya di Sumatera Barat dan lebih khususnya bagi kalangan jama’ah Syattariyah yang datang ke Koto Tuo sudah menjadi agenda rutin setiap awal bulan ramadhan atau penentuan kapan dimulainya berpuasa. Bahkan lebih jauh dari itu sudah menjadi tradisi dilakukan dengan porsi jam’ah yang banyak di Ulakan Padang Pariaman dan Koto Tuo Agam.
" MALIEK moon "是当地的taekat SYATTHARIYYAH信徒在KOTO TUO
“Maliek Bulan”是西苏门答腊Tareqat Syattariyah人每年都会举行的传统活动。Ulakan Padang Pariaman和Koto two Agam通常是举办“Maliek Bulan”的地方。本研究将深入观察在Koto Tuo Agam的Syattariyah族人举行“Maliek Bulan”的过程。本研究是一项探索性研究,侧重于用定性的方法发现现象。研究社会现象是为了解释和分析人类和群体的行为。“Maliek Bulan”对于西苏门答腊的伊斯兰教徒来说,特别是对于来到Koto 2的伊斯兰教徒来说,这已经成为每个斋月开始时的例行仪式,或者决定斋月何时开始斋戒的时刻。此外,它已成为乌拉干巴东帕里亚曼和Koto陀阿甘大多数人的传统。" Maliek Bulan " merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan oleh pengikut tareat Syattariyah di sumatra Barat。Lokasi yang biasanya menjadi tempat " maliek bulan " selain di Ulakan Padang Pariaman juga di Koto Tuo Agam。Penelitian ini in melihat lebih jauth prosesi melihat bulan yang dilaksanakan oleh pengikut Syattariyah di Koto tuan Agam tersebut。Penelitian ini merupakan suatu Penelitian penjajagan(考察性研究)yang memokuskan studinya padu berupaya menemukan dengan pendekatan quality。Dimana untuk menpelajari现象社会邓干tujuan menjelaskan dan menjanalisa peraku manusia dan kelompok。【译文】在苏门答腊岛上,人们的生活是幸福的,幸福的,幸福的,幸福的,幸福的,幸福的,幸福的。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。