{"title":"Kajian Kerentanan Airtanah dengan Metode DRASTIC di Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, D.I Yogyakarta","authors":"Zhafirah Azzah, Adi Pandu Wicaksono, A. Irawan","doi":"10.31315/psb.v3i1.6264","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkembangan permukiman di Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progomenyebabkan bertambahnya aktivitas manusia. Keberadaan permukiman yang merupakan sumber pencemaranlimbah domestik menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas airtanah. Mayoritas masyarakat belummempunyai saluran pembuangan air limbah sehingga limbah cair domestik yang dihasilkan langsung dibuang kelingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerentanan pencemaran airtanah diKalurahan Jatisarono berdasarkan kondisi spasial. Potensi kerentanan airtanah dianalisis menggunakan metodeDRASTIC yang terdiri dari tujuh parameter, yaitu kedalaman muka airtanah (D), curah hujan (R), media akuifer(A), tekstur tanah (S), topografi (T), pengaruh zona tak jenuh (I), dan konduktivitas hidraulik (C). Selain itu,terdapat parameter tambahan berupa penggunaan lahan yang berguna untuk memperakurat hasil kerentanan. Datadari tiap parameter tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam peta dengan menggunakan software ARCGIS dandianalisis menggunakan indeks penilaian DRASTIC. Berdasarkan hasil analisis, kerentanan airtanah di KalurahanJatisarono terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu klasifikasi tinggi (53,82%) dan sedang (48,18%). Tingginyakerentanan airtanah di Kalurahan Jatisarono dipengaruhi oleh faktor berupa kedalaman muka airtanah, kemiringanlereng, dan penggunaan lahan. Hasil kerentanan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam pengelolaan airtanahdi daerah penelitian.Kata Kunci: Airtanah, kerentanan, DRASTIC, pencemaran.","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31315/psb.v3i1.6264","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Perkembangan permukiman di Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progomenyebabkan bertambahnya aktivitas manusia. Keberadaan permukiman yang merupakan sumber pencemaranlimbah domestik menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas airtanah. Mayoritas masyarakat belummempunyai saluran pembuangan air limbah sehingga limbah cair domestik yang dihasilkan langsung dibuang kelingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerentanan pencemaran airtanah diKalurahan Jatisarono berdasarkan kondisi spasial. Potensi kerentanan airtanah dianalisis menggunakan metodeDRASTIC yang terdiri dari tujuh parameter, yaitu kedalaman muka airtanah (D), curah hujan (R), media akuifer(A), tekstur tanah (S), topografi (T), pengaruh zona tak jenuh (I), dan konduktivitas hidraulik (C). Selain itu,terdapat parameter tambahan berupa penggunaan lahan yang berguna untuk memperakurat hasil kerentanan. Datadari tiap parameter tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam peta dengan menggunakan software ARCGIS dandianalisis menggunakan indeks penilaian DRASTIC. Berdasarkan hasil analisis, kerentanan airtanah di KalurahanJatisarono terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu klasifikasi tinggi (53,82%) dan sedang (48,18%). Tingginyakerentanan airtanah di Kalurahan Jatisarono dipengaruhi oleh faktor berupa kedalaman muka airtanah, kemiringanlereng, dan penggunaan lahan. Hasil kerentanan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam pengelolaan airtanahdi daerah penelitian.Kata Kunci: Airtanah, kerentanan, DRASTIC, pencemaran.