{"title":"Kegiatan Jurnalistik di Sekolah Menengah","authors":"Zantina Isaura Kirana, Cecep Suryana, Rojudin Rojudin","doi":"10.15575/annaba.v2i2.601","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan jurnalistik di kedua sekolah berdasarkan konsep redaksi media massa. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif analisis deskriptif dengan pendekatan observasi partisipan. Hasil yang didapat dari kedua sekolah adalah SMK Negeri 2 Garut yang media sekolahnya dikelola oleh KJS (Klub Jurnalistik Siswa) memiliki susunan redaksi yang sudah menyerupai media profesional, sedangkan SMA Negeri 1 Garut karena belum memiliki organisasi khusus yang mengatur kejurnalistikkan jadi kurang memperhatikan kegiatan jurnalistiknya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kedua sekolah melaksanakan kegiatan jurnalistik yang sudah menyerupai media professional. Baik SMA Negeri 1 Garut dan SMK Negeri 2 Garut menjalankan proses jurnalistik yang sesuai seperti media besar. dilihat secara keseluruhan SMK Negeri 2 Garut lebih baik dalam menjalankan proses sebuah media massa karena didukung dengan adanya organisasi khusus yang mengatur sebuah media sekolah. \n \nABSTRACT \nThis study aims to find out how the process of journalistic activities in both schools is based on the editorial concept of mass media. In this study, the authors used descriptive analysis qualitative research methods with participant observation approach. The results obtained from the two schools are Vocational High School 2 Garut whose school media is managed by KJS (Kelompok Jurnalistik Siswa) which has an editorial structure that resembles professional media, while Senior High School Garut 1 because it does not yet have a special organization that regulates the journalistic lack of attention to journalistic activities. The conclusion of this study is that the two schools carry out journalistic activities that have resembled professional media. Both Senior High School 1 Garut and Garut 2 State Vocational School run appropriate journalistic processes such as large media. seen in general, Vocational high School 2 Garut is better at running the process of a mass media because it is supported by a special organization that regulates a school media.","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i2.601","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan jurnalistik di kedua sekolah berdasarkan konsep redaksi media massa. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif analisis deskriptif dengan pendekatan observasi partisipan. Hasil yang didapat dari kedua sekolah adalah SMK Negeri 2 Garut yang media sekolahnya dikelola oleh KJS (Klub Jurnalistik Siswa) memiliki susunan redaksi yang sudah menyerupai media profesional, sedangkan SMA Negeri 1 Garut karena belum memiliki organisasi khusus yang mengatur kejurnalistikkan jadi kurang memperhatikan kegiatan jurnalistiknya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kedua sekolah melaksanakan kegiatan jurnalistik yang sudah menyerupai media professional. Baik SMA Negeri 1 Garut dan SMK Negeri 2 Garut menjalankan proses jurnalistik yang sesuai seperti media besar. dilihat secara keseluruhan SMK Negeri 2 Garut lebih baik dalam menjalankan proses sebuah media massa karena didukung dengan adanya organisasi khusus yang mengatur sebuah media sekolah.
ABSTRACT
This study aims to find out how the process of journalistic activities in both schools is based on the editorial concept of mass media. In this study, the authors used descriptive analysis qualitative research methods with participant observation approach. The results obtained from the two schools are Vocational High School 2 Garut whose school media is managed by KJS (Kelompok Jurnalistik Siswa) which has an editorial structure that resembles professional media, while Senior High School Garut 1 because it does not yet have a special organization that regulates the journalistic lack of attention to journalistic activities. The conclusion of this study is that the two schools carry out journalistic activities that have resembled professional media. Both Senior High School 1 Garut and Garut 2 State Vocational School run appropriate journalistic processes such as large media. seen in general, Vocational high School 2 Garut is better at running the process of a mass media because it is supported by a special organization that regulates a school media.
本研究的目的是了解两所学校的新闻活动是如何基于大众媒体编辑的概念进行的。在本研究中,作者采用描述性分析研究方法与参与者观察方法。两所学校的成绩都是KJS(学生新闻俱乐部)管理的国家SMK 2 Garut的编辑阵容,而公立高中1 Garut还没有一个专门管理新闻活动的组织。这项研究的结论是,这两所学校从事的新闻活动已经与专业媒体相媲美。公立高中1 Garut和SMK land 2 Garut都在运行一个与主流媒体相匹配的新闻过程。全国SMK 2 Garut认为更好地开展新闻媒体进程,因为它得到了一个管理学校媒体的特殊组织的支持。这项研究旨在找出两所学校关于质量媒体编辑的研究是如何进行的。在这项研究中,授权对参与观察方法的资格分析进行了分析。The results获得从两英亩(Vocational High School》2加鲁特的一个学校是KJS managed by媒体新闻小组(学生),这有一个社论vesalius那resembles高级专业媒体,而高中加鲁特1,因为它还没有有a特别组织缺少journalistic》那regulates注意到journalistic活动。这项研究的结论是,两所学校采取的专业媒体保留的实践行为。高中二年级学生均为两届初中声音学校均采用类似大型媒体的工具。看看《vocased high School 2》的通用版本更好,因为它得到了媒体监管机构的特别组织的支持。