Pub Date : 2021-10-27DOI: 10.15575/annaba.v2i3.695
V. Pratiwi, Enjang As, Paryati Paryati
ABSTRAK Tayangan The Story Of Rohingya merupakan salah satu tayangan televisi yang bermanfaat dan dapat dijadikan alternatif oleh siswa Broadcasting SMKN 10 untuk menonton tayangan tersebut, karena didalamnya mengandung unsur pengetahuan dan wawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana siswa Broadcasting SMKN 10 Bandung melakukan proses seleksi, interpretasi dan reaksi terhadap tayangan The Story Of Rohingya. Metode yang digunakan ialah metode studi deskriptif kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi dianalisis sesuai dengan metode statistika. Metode ini digunakan untuk memperoleh data secara maksimal sesuai dengan teori yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 61 responden menunjukan bahwa persepsi siswa Broadcasting SMKN 10 Bandung terhadap tayangan The Story Of Rohingya NET TV adalah baik. Hal itu terjadi karena kemampuan siswa dalam menyaring, mengorganisir dan menafsirkan tayangan melalui proses seleksi, interpetasi serta reaksi sehingga mendapatkan hasil yang positif. Kata Kunci : Tayangan; Berita Konflik; Teori Persepsi; Teori Individual ABSTRACT The Story of Rohingya is a television program that is useful and can be used as an alternative by Broadcasting students in Vocational High School 10 to watch the program, because it contains elements of knowledge and insight. This study aims to find out about how Broadcasting students at Vocational High School 10 Bandung conducted a selection, interpretation and reaction process for the The Story of Rohingya. The method used is descriptive quantitative study method, ie data obtained from population samples are analyzed according to statistical methods. This method is used to obtain maximum data in accordance with the theory used. Based on the results of the study of 61 respondents, the perception of Broadcasting students at Vocational High School 10 Bandung on the The Story of Rohingya NET TV shows was good. This happens because of the ability of students to filter, organize and interpret impressions through the process of selection, interpretation and reaction so that they get positive results. Keywords: Impressions; Conflict News; Theory Perception; Theory Individual Differentces
{"title":"Persepsi Siswa Terhadap Tayangan The Story Of Rohingya","authors":"V. Pratiwi, Enjang As, Paryati Paryati","doi":"10.15575/annaba.v2i3.695","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i3.695","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Tayangan The Story Of Rohingya merupakan salah satu tayangan televisi yang bermanfaat dan dapat dijadikan alternatif oleh siswa Broadcasting SMKN 10 untuk menonton tayangan tersebut, karena didalamnya mengandung unsur pengetahuan dan wawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana siswa Broadcasting SMKN 10 Bandung melakukan proses seleksi, interpretasi dan reaksi terhadap tayangan The Story Of Rohingya. Metode yang digunakan ialah metode studi deskriptif kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari sampel populasi dianalisis sesuai dengan metode statistika. Metode ini digunakan untuk memperoleh data secara maksimal sesuai dengan teori yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 61 responden menunjukan bahwa persepsi siswa Broadcasting SMKN 10 Bandung terhadap tayangan The Story Of Rohingya NET TV adalah baik. Hal itu terjadi karena kemampuan siswa dalam menyaring, mengorganisir dan menafsirkan tayangan melalui proses seleksi, interpetasi serta reaksi sehingga mendapatkan hasil yang positif. \u0000Kata Kunci : Tayangan; Berita Konflik; Teori Persepsi; Teori Individual \u0000ABSTRACT \u0000The Story of Rohingya is a television program that is useful and can be used as an alternative by Broadcasting students in Vocational High School 10 to watch the program, because it contains elements of knowledge and insight. This study aims to find out about how Broadcasting students at Vocational High School 10 Bandung conducted a selection, interpretation and reaction process for the The Story of Rohingya. The method used is descriptive quantitative study method, ie data obtained from population samples are analyzed according to statistical methods. This method is used to obtain maximum data in accordance with the theory used. Based on the results of the study of 61 respondents, the perception of Broadcasting students at Vocational High School 10 Bandung on the The Story of Rohingya NET TV shows was good. This happens because of the ability of students to filter, organize and interpret impressions through the process of selection, interpretation and reaction so that they get positive results. \u0000 \u0000Keywords: Impressions; Conflict News; Theory Perception; Theory Individual Differentces","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131499850","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-27DOI: 10.15575/annaba.v2i3.651
T. Aprilia, Paryati Paryari, Dadan Suherdiana
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh film Spotlight terhadap minat siswa menjadi seorang jurnalis profesional. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah metode survey. Responden yang terlibat dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa anggota ekstrakurikuler jurnalistik SMKN 10 Bandung dengan jumlah anggota 50 orang. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H1 diterima atau adanya pengaruh dari Film Spotlight (Variable X) terhadap Minat Siswa Manjadi Jurnalis Profesional (Variable Y). Pada uji kolerasi yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan hasil sebesar 0,703 yang berarti bahwa film Spotlight memiliki pengaruh yang kuat terhadap minat siswa menjadi jurnalis professional. Dengan hasil koefisien determinasi sebesar 49,42% dari keseluruhan siswa anggota ekstrakurikuler jurnalistik SMKN 10 Bandung memiliki minat menjadi jurnalis profesional setelah menonton film Spotlight bersama. Sedangkan sisanya 50.58% dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain. Kata Kunci : film spotlight; minat siswa; jurnalis profesional ABSTRACT The purpose of this research is to measure how big is the impact of watching Spotlight movie to the interest of the student to become a professional journalist. This reseach is using a quantitative approachment by using survey method. The respondents that involved in this research are 50 students, member of SMKN 10 Bandung Journalistic Extracurricular. Data are collected using interview, observation, and documentation. The result of the research shows that H1 is accepted or there is an impact of Spotlight movie (variable X) to student’s interest to be a professional journalist (variable Y). The correlation test shows 0.703 which means Spotlight gives a big impact to the student’s interest to become a professional journalist. The result also shows 49,42% coefficient of determination from all SMKN 10 Bandung Journalistic Extracurricular members interested to become a professional journalist after watch Spotlight. While 50,58% can be caused by other factors. Keywords: Spotlight movie; the student interest; profesional journalist
本研究的目的是了解聚光灯对学生成为专业记者的兴趣的影响。本研究采用定量方法进行调查。参与这项研究的受访者是全校学生smkn10个万隆,共有50名学生。通过采访、观察和记录来收集数据的技术。研究结果表明,H1被认为是对学生职业记者兴趣的接受或影响,而本研究的同声测试显示0.703的结果,这意味着聚光灯对学生作为专业记者的兴趣产生了强烈的影响。雄心勃勃的新闻课外活动人士SMKN 10万隆在一起看完聚光灯后,有49.42%的决心成为一名专业记者。剩下的58%可能是由其他因素引起的。关键词:电影聚焦;学生的兴趣;专业记者不知情的是,这项研究的目的是确定观看聚光灯电影对学生成为一名职业记者的兴趣有多大。这种泄露使用的方法是通过测量方法进行量量分解。参与这项研究的反应是50名学生,是SMKN 10次万隆旅行的成员。数据正在使用采访、观察和文件收集。研究论点》节目的H1是公认的或有是一个冲击的聚光灯X电影(可变)参加学生的利益to be a专业记者相关测试Y(可变)。《节目0.703哪种意味着聚光灯给一个大冲击到学生的利益成为百万专业记者。其结果还显示,从所有sm10万隆游离感兴趣的成员中,获得49.42%的决心。而50.58%的人可能会受到其他因素的影响。次要词:聚光灯电影;学生感兴趣;专业记者
{"title":"Pengaruh Film Spotlight Terhadap Minat Siswa Menjadi Jurnalis Profesional","authors":"T. Aprilia, Paryati Paryari, Dadan Suherdiana","doi":"10.15575/annaba.v2i3.651","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i3.651","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh film Spotlight terhadap minat siswa menjadi seorang jurnalis profesional. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah metode survey. Responden yang terlibat dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa anggota ekstrakurikuler jurnalistik SMKN 10 Bandung dengan jumlah anggota 50 orang. Teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H1 diterima atau adanya pengaruh dari Film Spotlight (Variable X) terhadap Minat Siswa Manjadi Jurnalis Profesional (Variable Y). Pada uji kolerasi yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukan hasil sebesar 0,703 yang berarti bahwa film Spotlight memiliki pengaruh yang kuat terhadap minat siswa menjadi jurnalis professional. Dengan hasil koefisien determinasi sebesar 49,42% dari keseluruhan siswa anggota ekstrakurikuler jurnalistik SMKN 10 Bandung memiliki minat menjadi jurnalis profesional setelah menonton film Spotlight bersama. Sedangkan sisanya 50.58% dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain. \u0000Kata Kunci : film spotlight; minat siswa; jurnalis profesional \u0000ABSTRACT \u0000The purpose of this research is to measure how big is the impact of watching Spotlight movie to the interest of the student to become a professional journalist. \u0000This reseach is using a quantitative approachment by using survey method. The respondents that involved in this research are 50 students, member of SMKN 10 Bandung Journalistic Extracurricular. Data are collected using interview, observation, and documentation. The result of the research shows that H1 is accepted or there is an impact of Spotlight movie (variable X) to student’s interest to be a professional journalist (variable Y). The correlation test shows 0.703 which means Spotlight gives a big impact to the student’s interest to become a professional journalist. The result also shows 49,42% coefficient of determination from all \u0000SMKN 10 Bandung Journalistic Extracurricular members interested to become a professional journalist after watch Spotlight. While 50,58% can be caused by other factors. \u0000Keywords: Spotlight movie; the student interest; profesional journalist","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126854560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-27DOI: 10.15575/annaba.v2i3.689
Irfani Novitasari, Z. Mukarom, Enjang Muhaemin
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan tentang penerapan bahasa jurnalistik yang sesuai dengan kaidah bahasa jurnalistik menurut JS Badudu yaitu sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, menarik. Metode yang digunakan dalam Kajian ini adalah metode deskriptif analisis. Dengan metode deskriptif analisis ini dapat mendeskripsikan secara mendalam terhadap subjek kajian. Hasil kajian menunjukkan bahwa Pikiran Rakyat (PR) telah menerapkan bahasa jurnalistik sederhana sebanyak 19 berita yang menggunakan kata yang banyak diketahui atau bersifat umum, kata yang mudah dipahami, dan susunannya tidak berbelit. Bahasa jurnalistik singkat telah diterapkan PR sebanyak 19 berita yang menggunakan kata; susunan kata tidak bertele-tele, judul menyasar inti berita, dan berkalimat pendek. Bahasa jurnalistik padat telah diterapkan PR sebanyak 24 berita yang menggunakan kata; judul sarat informasi, kalimat efektif, dan hemat kata. Bahasa jurnalistik lugas telah diterapkan PR sebanyak 24 berita yang menggunakan kata; tegas, menghindari eufemisme, dan menggunakan kata denotatif. Bahasa jurnalistik jelas telah diterapkan PR sebanyak 17 berita yang menggunakan kata; maksud kata tidak baur, jelas kaidah SPOK, dan menghindari kata kiasan. Bahasa jurnalistik menarik telah diterapkan PR sebanyak 24 berita yang menggunakan kata; kata yang tidak membosankan, variatif, dan bahasa berkembang sesuai dengan aturan baku. Kata Kunci ; Bahasa jurnalistik, berita utama, surat kabar. ABSTRACT This study aims to find out and describe the application of journalistic language in accordance with the rules of journalistic language according to JS Badudu, which are simple, concise, concise, straightforward, clear, interesting. The method used in this study is a descriptive analysis method. With the descriptive method, this analysis can describe in depth the subject of the study. The results of the study show that the People's Mind (PR) has applied a simple journalistic language as many as 19 news that uses many known or general words, words that are easy to understand, and the structure is not complicated. Short journalistic language has been applied to PR as much as 19 news that uses words; non-wordy wording, headlines targeting the headlines, and short sentences. Solid journalistic language has applied 24 PR news using words; the title is full of information, effective sentences, and saving words. A straightforward journalistic language has applied 24 PR news using words; firm, avoid euphemism, and use the word denotative. Journalistic language clearly has applied PR as much as 17 news using words; the meaning of the word is not diffuse, clear the rules of SPOK, and avoid figurative words. Interesting journalistic language has applied 24 PR news using words; words that are not boring, varied, and language develops according to the standard rules. Keywords: Journalistic language, headlines, newspapers
{"title":"Penerapan Bahasa Jurnalistik pada Berita Utama di Surat Kabar “PIKIRAN RAKYAT” Edisi 12 Juni-19 Juli 2018.","authors":"Irfani Novitasari, Z. Mukarom, Enjang Muhaemin","doi":"10.15575/annaba.v2i3.689","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i3.689","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan tentang penerapan bahasa jurnalistik yang sesuai dengan kaidah bahasa jurnalistik menurut JS Badudu yaitu sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, menarik. Metode yang digunakan dalam Kajian ini adalah metode deskriptif analisis. Dengan metode deskriptif analisis ini dapat mendeskripsikan secara mendalam terhadap subjek kajian. Hasil kajian menunjukkan bahwa Pikiran Rakyat (PR) telah menerapkan bahasa jurnalistik sederhana sebanyak 19 berita yang menggunakan kata yang banyak diketahui atau bersifat umum, kata yang mudah dipahami, dan susunannya tidak berbelit. Bahasa jurnalistik singkat telah diterapkan PR sebanyak 19 berita yang menggunakan kata; susunan kata tidak bertele-tele, judul menyasar inti berita, dan berkalimat pendek. Bahasa jurnalistik padat telah diterapkan PR sebanyak 24 berita yang menggunakan kata; judul sarat informasi, kalimat efektif, dan hemat kata. Bahasa jurnalistik lugas telah diterapkan PR sebanyak 24 berita yang menggunakan kata; tegas, menghindari eufemisme, dan menggunakan kata denotatif. Bahasa jurnalistik jelas telah diterapkan PR sebanyak 17 berita yang menggunakan kata; maksud kata tidak baur, jelas kaidah SPOK, dan menghindari kata kiasan. Bahasa jurnalistik menarik telah diterapkan PR sebanyak 24 berita yang menggunakan kata; kata yang tidak membosankan, variatif, dan bahasa berkembang sesuai dengan aturan baku. \u0000Kata Kunci ; Bahasa jurnalistik, berita utama, surat kabar. \u0000ABSTRACT \u0000 This study aims to find out and describe the application of journalistic language in accordance with the rules of journalistic language according to JS Badudu, which are simple, concise, concise, straightforward, clear, interesting. The method used in this study is a descriptive analysis method. With the descriptive method, this analysis can describe in depth the subject of the study. The results of the study show that the People's Mind (PR) has applied a simple journalistic language as many as 19 news that uses many known or general words, words that are easy to understand, and the structure is not complicated. Short journalistic language has been applied to PR as much as 19 news that uses words; non-wordy wording, headlines targeting the headlines, and short sentences. Solid journalistic language has applied 24 PR news using words; the title is full of information, effective sentences, and saving words. A straightforward journalistic language has applied 24 PR news using words; firm, avoid euphemism, and use the word denotative. Journalistic language clearly has applied PR as much as 17 news using words; the meaning of the word is not diffuse, clear the rules of SPOK, and avoid figurative words. Interesting journalistic language has applied 24 PR news using words; words that are not boring, varied, and language develops according to the standard rules. \u0000Keywords: Journalistic language, headlines, newspapers \u0000 ","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126873947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-27DOI: 10.15575/annaba.v2i4.716
Ema Masrofatul Adawiyah, Cecep Suryana, Betty Tresnawati
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu mengetahui pemahaman wartawan Radar Sumedang pada embargo berita, mengetahui pengalaman wartawan Radar Sumedang ketika menentukan kelayakan berita yang dimuat, mengetahui penyesuaian diri wartawan Radar Sumedang saat dihadapkan pada permintaan narasumber mengenai embargo berita. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian ini menghasilkan data deskriptif, berupa analisis dokumen, penafsiran, wawancara mendalam dan survei lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Eksternalisasi adalah penyesuaian diri dengan sosiokultural sebagai produk manusia, wartawan Radar Sumedang paham akan ketentuan Embargo dan mengetahui bahwa Embargo Berita ada pada pasal tujuh. Objektivasi adalah interaksi sosial dalam dunia intersubyektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. Berdasarkan pengalaman wartawan Radar Sumedang saat dihadapkan pada permintaan penundaan pemuatan berita, hampir semua informan pernah mengalami. Internalisasi, pada tahap ini menjelaskan bagaimana wartawan radar sumedang melakukan penyesuaian terhadap berita−berita yang di embargo oleh narasumber. Kata Kunci ; Embargo; Pandangan Wartawan; Proses Dialektika This study aims to find out how the general journalist’s regsrding news embargo, to know the experience of the daily journalist Radar Sumedang in determining the feasibility of news, and to know the adjustment of daily journalist general Radar Sumedang when faced the demand of resource persons on news embargo. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The object of this study is the general daily Radar Sumedang, while th subject of this study is a daily journalist Radar Sumedang. The results of this research is Radar Sumedang journalist understand the provisions of the embargo and know that embargo news is on chapter seven, based on the experience of radar journalist Sumedang when faced with the request of postponement of news loading, and almost all informationts have experienced it, at this stage of internalization explain how Radar Sumedang make adjustments to the news embargo by the source. Keywords; Embargo; The Views Of Journalists; Prosed Dialectics;
这项研究的目标是了解记者对新闻禁运的了解,了解苏当雷达记者在确定新闻价值时的经验,了解苏当在面对消息来源对新闻禁运的要求时的调整。所使用的研究方法是一种带有描述性分析的定性方法。它提供描述性数据,文件分析,解释,深入采访和实地调查。这项研究的结果表明:出口是对社会文化作为人类产品的一种自我适应,即雷达记者对禁运政策的理解,并了解新闻禁运是在第七章。客观性是在被制度化或经历制度化过程中的社会互动。雷达记者Sumedang的经验告诉我们,当他面对延迟发布消息的请求时,几乎所有的线人都遇到过这种情况。内化阶段,它解释了雷达sumedang做记者是如何适应新闻−禁运的资料。关键词;禁运;记者的观点;辩证这个研究过程aims to发现《将军记者regsrding新闻禁运,如何知道体验》日报记者雷达Sumedang in determining the feasibility of adjustment》,还有知道#每日新闻记者雷达Sumedang将军当faced研究资源禁运德巴卡在新闻之要求。这项研究使用的方法是有资格批准的无效方法。这个研究的对象是日常雷达Sumedang,而这个研究的对象是每日雷达Sumedang。这个研究是雷达Sumedang results》记者理解provisions》七章和知道新闻在禁运,禁运体验》,改编自雷达记者Sumedang当新闻装货的faced with postponement之请求,和几乎所有informationts有经历的它,在这个舞台internalization雷达Sumedang让adjustments如何地解释《新闻禁运对源代码。安装;禁运;记者的观点;Prosed Dialectics;
{"title":"Embargo dalam Pandangan Wartawan","authors":"Ema Masrofatul Adawiyah, Cecep Suryana, Betty Tresnawati","doi":"10.15575/annaba.v2i4.716","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i4.716","url":null,"abstract":"Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu mengetahui pemahaman wartawan Radar Sumedang pada embargo berita, mengetahui pengalaman wartawan Radar Sumedang ketika menentukan kelayakan berita yang dimuat, mengetahui penyesuaian diri wartawan Radar Sumedang saat dihadapkan pada permintaan narasumber mengenai embargo berita. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian ini menghasilkan data deskriptif, berupa analisis dokumen, penafsiran, wawancara mendalam dan survei lapangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Eksternalisasi adalah penyesuaian diri dengan sosiokultural sebagai produk manusia, wartawan Radar Sumedang paham akan ketentuan Embargo dan mengetahui bahwa Embargo Berita ada pada pasal tujuh. Objektivasi adalah interaksi sosial dalam dunia intersubyektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. Berdasarkan pengalaman wartawan Radar Sumedang saat dihadapkan pada permintaan penundaan pemuatan berita, hampir semua informan pernah mengalami. Internalisasi, pada tahap ini menjelaskan bagaimana wartawan radar sumedang melakukan penyesuaian terhadap berita−berita yang di embargo oleh narasumber. \u0000Kata Kunci ; Embargo; Pandangan Wartawan; Proses Dialektika \u0000 \u0000This study aims to find out how the general journalist’s regsrding news embargo, to know the experience of the daily journalist Radar Sumedang in determining the feasibility of news, and to know the adjustment of daily journalist general Radar Sumedang when faced the demand of resource persons on news embargo. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The object of this study is the general daily Radar Sumedang, while th subject of this study is a daily journalist Radar Sumedang. The results of this research is Radar Sumedang journalist understand the provisions of the embargo and know that embargo news is on chapter seven, based on the experience of radar journalist Sumedang when faced with the request of postponement of news loading, and almost all informationts have experienced it, at this stage of internalization explain how Radar Sumedang make adjustments to the news embargo by the source. \u0000Keywords; Embargo; The Views Of Journalists; Prosed Dialectics;","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134598489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terbentuk dalam proses interaksi dan penyesuaian diri wartawan non-Sunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah studi kasus dengan teori interaksi simbolik. Metode ini digunakan agar dapat mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci dan fokus meneliti terkait individu yang bekerja di media Massa dan menganalisa proses interaksi dan penyesuaian diri individu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tiga kategori utama interaksi simbolik yaitu. Pertama penilaian wartawan non-Sunda mengenai Kota Bandung, pendapat wartawan non-Sunda tentang masyarakat sunda di Kota Bandung, Perbedaan Cuaca di Daerah asal dan Kota Bandung, pendapat tentang pengaruh stereotip yang berkembang di Kota Bandung, dan pengaruh bahasa dan budaya dalam kualitas kerja wartawan non-Sunda. Kedua, pendapat mengenai harapan wartawan non-Sunda dalam peliputan berita, pengaruh keluarga dan kelompok rujukan dalam proses pengambilan keputusan bekerja di Bandung, kepercayaan diri bekerja di Kota Bandung, dan proses berinteraksi dengan lingkungan. Ketiga, proses interaksi dan penyesuaian diri wartawan non-Sunda melalui tahapan difusi, tahapan adaptasi, hambatan proses adaptasi, tahapan akulturasi, tahapan asimilasi dan tahapan akomodasi The aim of this research to find out how the communication patterns are formed in the process of interaction and self-adjustment of non-Sundanese journalists. This study uses a qualitative approach and the method used in this study is a case study with a symbolic interaction theory. The goal is to know something from point of view of the person who experienced it directly. This method is used in order to explore a problem with detailed boundaries and focus on researching individuals who work in mass media and analyze individual interaction and adjustment processes. The results of this study indicate three main categories of symbolic interaction, namely, the first namely the assessment of non-Sundanese journalists about the city of Bandung, the opinion about Sundanese society in Bandung, the difference in weather in The area of origin and Bandung, opinions about the stereotypical influence that developed in the city of Bandung, and the influence of language and culture on the quality of work of non-Sundanese journalists. Second, namely opinions about the expectations of non-Sundanese journalists in news coverage, family and reference group influences in the decision-making process of working in Bandung, self-confidence working in Bandung, and the process interact with the environment. Third, the process of interaction and self-adjustment of non-Sundanese journalists produces six things, namely the stages of Diffusion, Adaptation stages, barriers to the adaptation process, acculturation stages, assimilation stages and stages of accommodation
本研究旨在了解在非巽他记者的互动和自我适应过程中形成的沟通模式。该研究采用定性方法和方法,研究符号相互作用理论。使用这种方法是为了探索在媒体上工作的个人的详细限制和重点研究他们的相互作用和自我适应过程。这项研究的结果表明,三种主要的象征性相互作用是:首先是对万隆的非巽他记者的评价,关于万隆市巽他人社区的非巽他人的看法,万隆地区的天气差异,万隆地区刻板印象的影响,以及语言和文化对非巽他记者工作质量的影响。第二,关于非巽他记者在新闻报道中的期望、家庭和参考团体在万隆工作的影响、在万隆工作的信心以及与环境互动的观点。第三,通过扩散的阶段、适应的阶段、适应的障碍、水产养殖的阶段、同化和适应的阶段,研究发现该研究的目标是如何适应非逊尼派和自我调整的过程。这项研究的目的是合理的,在这个研究中使用的方法是一种具有因果关系的案例研究。目标是从一个直接体验到它的人的观点来了解它。这一方法被用来用详细的boundaries和专注于在大众媒体上工作的个人分析和分析处理过程来解释一个问题。results of this study indicate三个玩categories》象征着interaction, namely,《评估》第一namely non-Sundanese记者关于万隆之城,错误关于土桥协会在万隆区域》,《weather画在起源和万隆,opinions关于stereotypical影响那developed》《万隆之城,与影响of language and culture)《The supreme quality of work of non-Sundanese记者。第二,namely的观点是关于非逊尼派和家庭关系的期望第三,非太阳能和自我调节的过程,各种各样的产品,namely
{"title":"Pola Komunikasi Wartawan Non-Sunda","authors":"Nadia Ulima Andrina, Imron Rosyidi, Betty Tresnawaty","doi":"10.15575/annaba.v2i4.709","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i4.709","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terbentuk dalam proses interaksi dan penyesuaian diri wartawan non-Sunda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang digunakan adalah studi kasus dengan teori interaksi simbolik. Metode ini digunakan agar dapat mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci dan fokus meneliti terkait individu yang bekerja di media Massa dan menganalisa proses interaksi dan penyesuaian diri individu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tiga kategori utama interaksi simbolik yaitu. Pertama penilaian wartawan non-Sunda mengenai Kota Bandung, pendapat wartawan non-Sunda tentang masyarakat sunda di Kota Bandung, Perbedaan Cuaca di Daerah asal dan Kota Bandung, pendapat tentang pengaruh stereotip yang berkembang di Kota Bandung, dan pengaruh bahasa dan budaya dalam kualitas kerja wartawan non-Sunda. Kedua, pendapat mengenai harapan wartawan non-Sunda dalam peliputan berita, pengaruh keluarga dan kelompok rujukan dalam proses pengambilan keputusan bekerja di Bandung, kepercayaan diri bekerja di Kota Bandung, dan proses berinteraksi dengan lingkungan. Ketiga, proses interaksi dan penyesuaian diri wartawan non-Sunda melalui tahapan difusi, tahapan adaptasi, hambatan proses adaptasi, tahapan akulturasi, tahapan asimilasi dan tahapan akomodasi \u0000The aim of this research to find out how the communication patterns are formed in the process of interaction and self-adjustment of non-Sundanese journalists. \u0000This study uses a qualitative approach and the method used in this study is a case study with a symbolic interaction theory. The goal is to know something from point of view of the person who experienced it directly. This method is used in order to explore a problem with detailed boundaries and focus on researching individuals who work in mass media and analyze individual interaction and adjustment processes. \u0000The results of this study indicate three main categories of symbolic interaction, namely, the first namely the assessment of non-Sundanese journalists about the city of Bandung, the opinion about Sundanese society in Bandung, the difference in weather in The area of origin and Bandung, opinions about the stereotypical influence that developed in the city of Bandung, and the influence of language and culture on the quality of work of non-Sundanese journalists. Second, namely opinions about the expectations of non-Sundanese journalists in news coverage, family and reference group influences in the decision-making process of working in Bandung, self-confidence working in Bandung, and the process interact with the environment. Third, the process of interaction and self-adjustment of non-Sundanese journalists produces six things, namely the stages of Diffusion, Adaptation stages, barriers to the adaptation process, acculturation stages, assimilation stages and stages of accommodation","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121112497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-27DOI: 10.15575/annaba.v2i4.717
Irfan Aditia Maulana, Z. Mukarom, Dono Darsono
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kaidah bahasa jurnalistik pada pemberitaan tribunnews.com dan adakah indikasi kesalahan dalam penerapan kaidah bahasa jurnalistik pada pemberitaannya. J. S. Badudu menyatakan, bahasa jurnalistik harus didasarkan kepada bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang paling luas pengaruhnya dan paling besar wibawanya. Jurnalis harus menguasai bahasa jurnalistik yang efektif, efisien dan komunikatif, yang memiliki ciri-ciri bahasa: singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, lugas, dan jelas.Pendekatan yang digunakan pada kajian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kajian yang digunakan adalah analisis wacana kritis karena peneliti akan lebih banyak memberikan pandangan, sehingga kajian ini memungkinkan untuk menggunakan metode analisis wacana kritis.Hasil kajian menunjukan bahwa dalam pemberitaan tribunnews.com masih terdapat pemberitaan yang belum sepenuhnya menerapkan kaidah bahasa jurnalistik konsep JS Badudu. Terlebih pada judul berita dan lead berita. Pemberitaan kebanyakan belum mencerminkan penggunaan kaidah bahasa jurnalistik sederhana dalam penulisannya. This study aims to find out how the application of journalistic language rules at the news tribunnews.com and is there an indication of errors in the application of journalistic language rules to the news. J. S. Badudu states, journalistic language must be based on standard language. Standard language is the language used by the people with the most influence and the greatest authority. Journalists must master the language of journalism that is effective, efficient and communicative, which has language characteristics: concise, concise, simple, straightforward, interesting, straightforward, and clear. The approach used in this study is a qualitative approach. The study method used is critical discourse analysis because researchers will give more views, so this study makes it possible to use the method of critical discourse analysis. The results of the study show that in news reporting tribunnews.com there is still news that has not fully applied the journalistic language concepts of JS Badudu concept. Especially in news titles and news leads. Most news has not yet applied simple journalistic language rules in writing.
这项研究旨在探讨新闻语言准则应用于宣扬tribunnews。com和应用新闻语言在这些准则中有错误的迹象。J . S .淹没了表示,必须基于对新闻语言原材料。巴库语是影响最广泛、影响最大的社区所使用的语言。效率、有效的新闻记者必须掌握的语言和交际,有语言特征:短的,密度很大,简单、简洁、有趣、简洁而清晰。用于研究的方法是定性的方法。话语分析使用的研究方法是关键,因为研究人员将提供更多的观点,这使得研究允许使用批判性话语分析方法。研究结果显示,在宣扬tribunnews。com有宣扬的还没完全应用新闻学概念JS语言淹没了准则。尤其是新闻标题和新闻线索。宣扬大多数没有反映在写作中使用新闻语言简单准则。这个研究aims to发现应用程序》如何journalistic语言规则at the news tribunnews。com》和《应用程序错误是有an indication of journalistic language规则》的新闻。J . S .淹没了各州,journalistic language一定改编自标准语言。标准版language is the language以前由《people with the最影响与最大管理局。记者必须新闻就是有效的语言大师,efficient and communicative characteristics:简明,哪有语言简明,简单有趣,开始,开始and clear)。这项研究的批准是合理的。《学习方法以前是连接在语篇分析,因为researchers会给更多的点击量,所以这个研究让它可能要用连接在语篇分析的方法。results of The study秀那》新闻报告tribunnews。com有还是新闻那已经不是完全应用《concepts of journalistic语言JS淹没了理念。尤其是在新闻titles和新闻线索。大多数新闻已经不是还应用简单journalistic language规则》和写作。
{"title":"Penerapan Kaidah Bahasa Jurnalistik Pada Tribunnews.com","authors":"Irfan Aditia Maulana, Z. Mukarom, Dono Darsono","doi":"10.15575/annaba.v2i4.717","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i4.717","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kaidah bahasa jurnalistik pada pemberitaan tribunnews.com dan adakah indikasi kesalahan dalam penerapan kaidah bahasa jurnalistik pada pemberitaannya. J. S. Badudu menyatakan, bahasa jurnalistik harus didasarkan kepada bahasa baku. Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang paling luas pengaruhnya dan paling besar wibawanya. Jurnalis harus menguasai bahasa jurnalistik yang efektif, efisien dan komunikatif, yang memiliki ciri-ciri bahasa: singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, lugas, dan jelas.Pendekatan yang digunakan pada kajian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode kajian yang digunakan adalah analisis wacana kritis karena peneliti akan lebih banyak memberikan pandangan, sehingga kajian ini memungkinkan untuk menggunakan metode analisis wacana kritis.Hasil kajian menunjukan bahwa dalam pemberitaan tribunnews.com masih terdapat pemberitaan yang belum sepenuhnya menerapkan kaidah bahasa jurnalistik konsep JS Badudu. Terlebih pada judul berita dan lead berita. Pemberitaan kebanyakan belum mencerminkan penggunaan kaidah bahasa jurnalistik sederhana dalam penulisannya. \u0000This study aims to find out how the application of journalistic language rules at the news tribunnews.com and is there an indication of errors in the application of journalistic language rules to the news. J. S. Badudu states, journalistic language must be based on standard language. Standard language is the language used by the people with the most influence and the greatest authority. Journalists must master the language of journalism that is effective, efficient and communicative, which has language characteristics: concise, concise, simple, straightforward, interesting, straightforward, and clear. The approach used in this study is a qualitative approach. The study method used is critical discourse analysis because researchers will give more views, so this study makes it possible to use the method of critical discourse analysis. The results of the study show that in news reporting tribunnews.com there is still news that has not fully applied the journalistic language concepts of JS Badudu concept. Especially in news titles and news leads. Most news has not yet applied simple journalistic language rules in writing.","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132452112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-27DOI: 10.15575/annaba.v2i3.683
I. Irawati
ABSTRAK Kejurnalistikan bisasanya identik dengan media-media mainstream seperti halnya televisi, radio, koran atau majalah. Film merupakan salah satu media massa yang mampu memuat unsur- unsur jurnalisme, sama halnya seperti media mainstream lainnya. Salah satu film yang bertemakan jurnalisme adalah film Spotlight. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah film Spotlight mampu merepresentasikan elemen-elemen jurnalisme. Seperti halnya merepresentasikan tentang kewajiban utama jurnalisme adalah kebenaran, loyalitas pertama jurnalisme kepada warga masyarakat dan lain sebagainya. Pemilihan analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Analisis Pierce dikenal dengan Triangel meaning yang terdiri dari Sign, objek dan interpretant. Hasil penelitian menunjukan bahwa film spotlight mampu merepresentasikan elemen-elemen jurnalisme, hampir setiap adegan mengandung elemen jurnalisme, seperti adegan dimana salah satu tokoh mengusulkan untuk menuliskan nomor telepon surat kabar mereka, agar warga dapat menelpon langsung ke kantor mereka. Selain itu dalam penelitian ini menenukan pengembangan baru berdasarkan pemikiran Pierce, teori Pierce itu untuk menganalisis suatu tanda menggunakan tiga unsur yaitu Sign objek dan interpretant sedang hasil yang dikembangkan dari teorinya pierce menjadi empat unsur yaitu sign, objek, konteks dan interpretant. Kata Kunci : Semiotika; Elemen Jurnalisme; spotlight Abstract The journalist is usually synonymous with mainstream media such as television, radio, newspapers or magazines. Film is one of the mass media that is able to contain elements of journalism, as well as other mainstream media. One of the films with the theme of journalism is the Spotlight film. The purpose of this study is to find out whether the Spotlight film is able to represent elements of journalism. Just as representing the main obligations of journalism is truth, journalism's first loyalty to citizens and so on. The choice of analysis in this study used Charles Sanders Pierce's semiotic analysis. Pierce's analysis is known as Triangel meaning which consists of Signs, objects and interpreters. The results showed that spotlight films were able to represent elements of journalism, almost every scene contained an element of journalism, such as a scene where one of the figures suggested writing their telephone number so that citizens could call directly to their office. In addition, in this study, a new development was based on Pierce's thinking, Pierce's theory to analyze a sign using three elements, namely the Sign object and interpretant while the results developed from Pierce's theory became four elements namely sign, object, context and interpretant. Keywords: Semiotics; Elements of Journalism; spotlight
{"title":"Representasi Elemen-elemen Jurnalisme dalam Film Spotlight","authors":"I. Irawati","doi":"10.15575/annaba.v2i3.683","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i3.683","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 Kejurnalistikan bisasanya identik dengan media-media mainstream seperti halnya televisi, radio, koran atau majalah. Film merupakan salah satu media massa yang mampu memuat unsur- unsur jurnalisme, sama halnya seperti media mainstream lainnya. Salah satu film yang bertemakan jurnalisme adalah film Spotlight. \u0000 Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah film Spotlight mampu merepresentasikan elemen-elemen jurnalisme. Seperti halnya merepresentasikan tentang kewajiban utama jurnalisme adalah kebenaran, loyalitas pertama jurnalisme kepada warga masyarakat dan lain sebagainya. \u0000 Pemilihan analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Analisis Pierce dikenal dengan Triangel meaning yang terdiri dari Sign, objek dan interpretant. \u0000 Hasil penelitian menunjukan bahwa film spotlight mampu merepresentasikan elemen-elemen jurnalisme, hampir setiap adegan mengandung elemen jurnalisme, seperti adegan dimana salah satu tokoh mengusulkan untuk menuliskan nomor telepon surat kabar mereka, agar warga dapat menelpon langsung ke kantor mereka. Selain itu dalam penelitian ini menenukan pengembangan baru berdasarkan pemikiran Pierce, teori Pierce itu untuk menganalisis suatu tanda menggunakan tiga unsur yaitu Sign objek dan interpretant sedang hasil yang dikembangkan dari teorinya pierce menjadi empat unsur yaitu sign, objek, konteks dan interpretant. \u0000Kata Kunci : Semiotika; Elemen Jurnalisme; spotlight \u0000 \u0000Abstract \u0000The journalist is usually synonymous with mainstream media such as television, radio, newspapers or magazines. Film is one of the mass media that is able to contain elements of journalism, as well as other mainstream media. One of the films with the theme of journalism is the Spotlight film. \u0000The purpose of this study is to find out whether the Spotlight film is able to represent elements of journalism. Just as representing the main obligations of journalism is truth, journalism's first loyalty to citizens and so on. \u0000The choice of analysis in this study used Charles Sanders Pierce's semiotic analysis. Pierce's analysis is known as Triangel meaning which consists of Signs, objects and interpreters. \u0000The results showed that spotlight films were able to represent elements of journalism, almost every scene contained an element of journalism, such as a scene where one of the figures suggested writing their telephone number so that citizens could call directly to their office. In addition, in this study, a new development was based on Pierce's thinking, Pierce's theory to analyze a sign using three elements, namely the Sign object and interpretant while the results developed from Pierce's theory became four elements namely sign, object, context and interpretant. \u0000 \u0000Keywords: Semiotics; Elements of Journalism; spotlight","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115362821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-27DOI: 10.15575/annaba.v2i4.697
Abdul Muhaemin, Enjang As, Luk Luk Atin Marfuah
ABSTRAK Informasi menjadi hal yang penting bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, penyebaran informasi saat ini masih diterapkan dalam berbagai media baik itu media cetak, elektronik hingga media online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai kriteria redaksi Pikiran-Rakyat.com dalam mempubilkasikan suatu berita yang dijadikan sebagai headline. Sesuai dengan standar kelayakan berita yaitu penting, menarik, aktual dan faktual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis data kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi dari situs Pikiran-Rakyat.com. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Gatekeeping yang dikemukakan oleh Kurt Lewin. Hasil penelitian ini bahwa Pikiran-Rakyat.com menjadikan berita yang terkait dengan Bandung, Jawa Barat dan Persib Bandung sebagai berita yang penting dan mendapatkan porsi khusus untuk dijadikan sebagai headline. Dari aspek menarik Pikiran-Rakyat.com sering menjadikan headline adalah berita yang tengah viral serta berita-berita ringan seperti gaya hidup, trend, fashion, hingga film. Untuk berita aktual yang dijadikan headline adalah tentang peristiwa terbaru yang bersifat penting untuk diketahui oleh masyarakat seperti breaking news. Sementara untuk berita headline berdasarkan aspek faktual, Pikiran-Rakyat.com memprioritaskan berita yang diliput langsung oleh wartawan ke lapangan. Kata Kunci : Media Online; Standar Berita; Headline. ABSTRACT Information becomes an important thing for the community in daily life, information dissemination is still applied in various media, both print, electronic and online media. The purpose of this research is to find out various editorial criteria of Pikiran-Rakyat.com in publishing a story that is used as a headline. In accordance with the standards of news feasibility that is important, interesting, actual and factual. The method used in this research is descriptive method with qualitative data types. Methods of collecting data using the method of observation, interviews and documentation from the site Pikiran-Rakyat.com. The theory used in this study is the Gatekeeping theory proposed by Kurt Lewin. The results of this study that Pikiran-Rakyat.com make news related to Bandung, West Java and Persib Bandung as important news and get a special portion to be used as headlines. From the interesting aspect, Pikiran-Rakyat.com often makes headlines a viral news and light news such as lifestyle, trend, fashion, and film. For the actual news that is used as a headline is about the latest events that are important to be known by the public such as breaking news. While for headline news based on factual aspects, Pikiran-Rakyat.com prioritizes news that is covered directly by reporters to the field. Keywords: Online media; News Standard; Headline.
{"title":"Standar Kelayakan Berita Headline di Media Online","authors":"Abdul Muhaemin, Enjang As, Luk Luk Atin Marfuah","doi":"10.15575/annaba.v2i4.697","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i4.697","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Informasi menjadi hal yang penting bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, penyebaran informasi saat ini masih diterapkan dalam berbagai media baik itu media cetak, elektronik hingga media online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai kriteria redaksi Pikiran-Rakyat.com dalam mempubilkasikan suatu berita yang dijadikan sebagai headline. Sesuai dengan standar kelayakan berita yaitu penting, menarik, aktual dan faktual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis data kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi dari situs Pikiran-Rakyat.com. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Gatekeeping yang dikemukakan oleh Kurt Lewin. Hasil penelitian ini bahwa Pikiran-Rakyat.com menjadikan berita yang terkait dengan Bandung, Jawa Barat dan Persib Bandung sebagai berita yang penting dan mendapatkan porsi khusus untuk dijadikan sebagai headline. Dari aspek menarik Pikiran-Rakyat.com sering menjadikan headline adalah berita yang tengah viral serta berita-berita ringan seperti gaya hidup, trend, fashion, hingga film. Untuk berita aktual yang dijadikan headline adalah tentang peristiwa terbaru yang bersifat penting untuk diketahui oleh masyarakat seperti breaking news. Sementara untuk berita headline berdasarkan aspek faktual, Pikiran-Rakyat.com memprioritaskan berita yang diliput langsung oleh wartawan ke lapangan. \u0000Kata Kunci : Media Online; Standar Berita; Headline. \u0000ABSTRACT \u0000Information becomes an important thing for the community in daily life, information dissemination is still applied in various media, both print, electronic and online media. The purpose of this research is to find out various editorial criteria of Pikiran-Rakyat.com in publishing a story that is used as a headline. In accordance with the standards of news feasibility that is important, interesting, actual and factual. The method used in this research is descriptive method with qualitative data types. Methods of collecting data using the method of observation, interviews and documentation from the site Pikiran-Rakyat.com. The theory used in this study is the Gatekeeping theory proposed by Kurt Lewin. The results of this study that Pikiran-Rakyat.com make news related to Bandung, West Java and Persib Bandung as important news and get a special portion to be used as headlines. From the interesting aspect, Pikiran-Rakyat.com often makes headlines a viral news and light news such as lifestyle, trend, fashion, and film. For the actual news that is used as a headline is about the latest events that are important to be known by the public such as breaking news. While for headline news based on factual aspects, Pikiran-Rakyat.com prioritizes news that is covered directly by reporters to the field. \u0000Keywords: Online media; News Standard; Headline.","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"9 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132730061","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Citizen Journalism adalah fenomena yang mengangkat masyarakat sebagai sumber berita. Kegiatan reportase yang biasa dilakukan oleh wartawan, kini dapat dilakukan pula oleh masyarakat secara umum. PRFM sebagai salah satu radio berita terbesar di Jawa Barat, mengangkat fenomena tersebut sebagai sumber beritanya, dan peneliti tertarik untuk menjadikannya sebagai korelasi antara program tersebut. Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui strategi waktu penyiaran program, strategi pembentukan topik program, dan strategi penyajian isi berita program. Penelitian ini menggunakan konsep strategi komunikasi dengan tiga unsur di dalamnya yaitu; kelompok input, strategi, dan kelompok output. Menggunakan pendekatan kualitatif, paradigma konstruktif interpretatif , dan metode deskriptif, yakni meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem atau pemikiran apapun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa strategi yang digunakan PRFM untuk meningkatkan popularitasnya ialah dengan cara memakai strategi yang mampu menarik masyarakat untuk menjadi netizen PRFM dalam program Citizen Journalism. Citizen Journalism is a phenomenon that raises society as a source of news. Reporting activities commonly carried out by journalists, can now also be done by the community in general. PRFM as one of the biggest news radio in West Java, raises the phenomenon as a source of news, and researchers are interested in making it a correlation between the program. The purpose of this study is to find out the strategy of the program's broadcast time, the strategy of program topic formation, and the strategy for presenting program news content. This study uses the concept of communication strategy with three elements in it, namely; input, strategy and output groups. Using a qualitative approach, interpretive constructive paradigm, and descriptive method, which examines the status of human groups, an object, a condition, any system or thought of any class of events in the present. The results of this study found that the strategy used by PRFM to increase its popularity was by using a strategy that was able to attract the public to become PRFM netizens in the Citizen Journalism program.
{"title":"Program Citizen Journalism dalam Meningkatkan Popularitas PRFM (Studi Deskriptif tentang Radio Pikiran Rakyat 107,5 FM dalam Program Citizen Journalism dalam Meningkatkan Popularitas PRFM)","authors":"Tamara Hani Nurjannah, Dadan Anugrah, Encep Dulwahab","doi":"10.15575/annaba.v2i2.628","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i2.628","url":null,"abstract":"Citizen Journalism adalah fenomena yang mengangkat masyarakat sebagai sumber berita. Kegiatan reportase yang biasa dilakukan oleh wartawan, kini dapat dilakukan pula oleh masyarakat secara umum. PRFM sebagai salah satu radio berita terbesar di Jawa Barat, mengangkat fenomena tersebut sebagai sumber beritanya, dan peneliti tertarik untuk menjadikannya sebagai korelasi antara program tersebut. Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui strategi waktu penyiaran program, strategi pembentukan topik program, dan strategi penyajian isi berita program. Penelitian ini menggunakan konsep strategi komunikasi dengan tiga unsur di dalamnya yaitu; kelompok input, strategi, dan kelompok output. Menggunakan pendekatan kualitatif, paradigma konstruktif interpretatif , dan metode deskriptif, yakni meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem atau pemikiran apapun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Hasil penelitian ini menemukan bahwa strategi yang digunakan PRFM untuk meningkatkan popularitasnya ialah dengan cara memakai strategi yang mampu menarik masyarakat untuk menjadi netizen PRFM dalam program Citizen Journalism. \u0000Citizen Journalism is a phenomenon that raises society as a source of news. Reporting activities commonly carried out by journalists, can now also be done by the community in general. PRFM as one of the biggest news radio in West Java, raises the phenomenon as a source of news, and researchers are interested in making it a correlation between the program. The purpose of this study is to find out the strategy of the program's broadcast time, the strategy of program topic formation, and the strategy for presenting program news content. This study uses the concept of communication strategy with three elements in it, namely; input, strategy and output groups. Using a qualitative approach, interpretive constructive paradigm, and descriptive method, which examines the status of human groups, an object, a condition, any system or thought of any class of events in the present. The results of this study found that the strategy used by PRFM to increase its popularity was by using a strategy that was able to attract the public to become PRFM netizens in the Citizen Journalism program.","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114939495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-26DOI: 10.15575/annaba.v2i2.605
Yaumil Fathiya, Ujang Saefullah, Rojudin Rojudin
Mata Najwa mengangkat sebuah isu yang hangat diperbincangkan oleh publik yaitu Kartu Kuning Jokowi. Aksi kartu kuning yang dilakukan oleh Zaadith Taqwa kepada Presiden RI mengundang polemik pro dan kontra dikalangan komunitas media Mahasiswa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mahasiswa memandang tayangan talkshow Mata Najwa dilihat dari berbagai aspek tematik, skematik, semantik dan kognisi sosial. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis wacana yang berdasarkan teori Teun A. van Djik dan teori belajar sosial (belajar observasi) Bandura. Hasil penelitian struktur tematik aksi Kartu Kuning Jokowi didasari permasalahan 3 point yang belum dituntaskan oleh Presiden RI dan Pemerintah. Kedua, struktur skematik telah memenuhi unsur pokok kaidah penulisan berita. Ketiga, struktur semantik menekankan pesan kepada masyarakat dan mahasiswa untuk ikut andil dalam pengawasan kinerja pemerintahan dan keempat, kognisi sosial digunakan untuk memandang tokoh Presiden RI, Pemerintah dan perwakilan ke 5 Mahasiswa berdasarkan skema person, skema peran dan skema peristiwa Mata Najwa raised an issue that was warmly discussed by the public, namely the Jokowi Yellow Card. The yellow card action carried out by Zaadith Taqwa to the President of Indonesia invited pro and contra polemic among the Indonesian Student media community. The purpose of this study was to find out how students view the Mata Najwa talk show viewed from various thematic, schematic, semantic and social cognition aspects. By using a qualitative approach and discourse analysis based on the theories of Teun A. van Djik and Bandura's social learning theory (learning observation). The results of the research on the thematic structure of the action of the Jokowi Yellow Card are based on 3-point problems that have not been resolved by the President of Indonesia and the Government. Second, the schematic structure has fulfilled the basic elements of the rules of news writing. Third, the semantic structure emphasizes the message to the public and students to take part in supervising government performance and fourth, social cognition is used to view the figures of the Indonesian President, Government and representatives of the 5 Students based on person schemes, role schemes and event schemes.
Mata Najwa提出了一个热门的公众话题,即Jokowi黄牌。扎迪特·塔克瓦(Zaadith Taqwa)向日(RI)总统发起的黄牌行动,邀请印尼学生媒体社区提供支持和反对意见。这项研究的目的是了解学生如何从主题、原理图、语义和社会认知的各个方面来看待纳伊瓦眼脱口秀节目。通过采用定性的方法和基于ted A. van Djik理论和社会学习理论(研究观察)Bandura的话语分析。黄牌佐科维的主题主题结构研究结果显示,这是李总统和政府尚未解决的3点问题。第二,简写结构符合新闻规范的基本要素。第三,强调信息语义结构向社会和学生参与了政府绩效和社会认知第四,用来监视看待总统RI,政府和代表人物学生根据第五人,角色和事件示意图示意图示意图眼睛Najwa长大的问题那是warmly discussed by the public,佐科维namely《黄卡。扎迪特·塔克瓦(Zaadith Taqwa)向印尼学生媒体社区提名的主席展示了黄牌行动。这项研究的目的是找出纳伊瓦眼神交流的方式,从不同的主题、主题、语塞和社会关系来看。利用对van Djik和Bandura社会学习理论的合理分析。研究关于佐科维黄牌行动的结果是基于3点的问题,印尼总统和政府没有解决这个问题。第二,秘密创作包含了新闻写作的基本要素。第三,《semantic vesalius emphasizes《公共信息的学生要把一部分在政府指导演出和第四,位数》(social cognition习惯view)是印尼总统、政府和5学生representatives》改编自人计划能,角色计划能和计划能事件。
{"title":"Analisis Wacana Tayangan Mata Najwa di Trans7","authors":"Yaumil Fathiya, Ujang Saefullah, Rojudin Rojudin","doi":"10.15575/annaba.v2i2.605","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/annaba.v2i2.605","url":null,"abstract":"Mata Najwa mengangkat sebuah isu yang hangat diperbincangkan oleh publik yaitu Kartu Kuning Jokowi. Aksi kartu kuning yang dilakukan oleh Zaadith Taqwa kepada Presiden RI mengundang polemik pro dan kontra dikalangan komunitas media Mahasiswa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mahasiswa memandang tayangan talkshow Mata Najwa dilihat dari berbagai aspek tematik, skematik, semantik dan kognisi sosial. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis wacana yang berdasarkan teori Teun A. van Djik dan teori belajar sosial (belajar observasi) Bandura. Hasil penelitian struktur tematik aksi Kartu Kuning Jokowi didasari permasalahan 3 point yang belum dituntaskan oleh Presiden RI dan Pemerintah. Kedua, struktur skematik telah memenuhi unsur pokok kaidah penulisan berita. Ketiga, struktur semantik menekankan pesan kepada masyarakat dan mahasiswa untuk ikut andil dalam pengawasan kinerja pemerintahan dan keempat, kognisi sosial digunakan untuk memandang tokoh Presiden RI, Pemerintah dan perwakilan ke 5 Mahasiswa berdasarkan skema person, skema peran dan skema peristiwa \u0000 \u0000Mata Najwa raised an issue that was warmly discussed by the public, namely the Jokowi Yellow Card. The yellow card action carried out by Zaadith Taqwa to the President of Indonesia invited pro and contra polemic among the Indonesian Student media community. The purpose of this study was to find out how students view the Mata Najwa talk show viewed from various thematic, schematic, semantic and social cognition aspects. By using a qualitative approach and discourse analysis based on the theories of Teun A. van Djik and Bandura's social learning theory (learning observation). The results of the research on the thematic structure of the action of the Jokowi Yellow Card are based on 3-point problems that have not been resolved by the President of Indonesia and the Government. Second, the schematic structure has fulfilled the basic elements of the rules of news writing. Third, the semantic structure emphasizes the message to the public and students to take part in supervising government performance and fourth, social cognition is used to view the figures of the Indonesian President, Government and representatives of the 5 Students based on person schemes, role schemes and event schemes.","PeriodicalId":272837,"journal":{"name":"Annaba: Jurnal Ilmu Jurnalistik","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124186633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}