Davin Takaryanto, M. Kusumawati, Nenny Agustanti, Rudi Supriyadi, Ervita Ritonga, Nanny N. M. Soetedjo, Hikmat Permana
{"title":"Laporan Kasus: Tantangan Pengelolaan Krisis Hiperglikemia Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Tahap Akhir dalam Hemodialisa Rutin","authors":"Davin Takaryanto, M. Kusumawati, Nenny Agustanti, Rudi Supriyadi, Ervita Ritonga, Nanny N. M. Soetedjo, Hikmat Permana","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i1.2800","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan Krisis hiperglikemia merupakan kegawat-daruratan hiperglikemia di bidang medis yang dapat terjadi pada semua individu, termasuk pasien penyakit ginjal kronik (PGK). Perubahan fisiologis dan metabolisme glukosa, elektrolit, dan cairan tubuh pada pasien PGK memengaruhi pengelolaan yang diberikan. Tujuan: Status hiperglikemia hiperosmolar (HHS) dan ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan kondisi kegawatdaruratan hiperglikemia di bidang medik yang dapat mengancam nyawa sehingga membutuhkan pengelolaan yang cepat dan tepat. Insidensi krisis hiperglikemia pada PGK tahap akhir dalam hemodialisa rutin masih belum diketahui dengan tepat dan masih berupa laporan kasus. Metode: Kami melaporkan krisis hiperglikemia pada pasien wanita usia 61 tahun dengan riwayat diabetes melitus (DM) tipe 2 dengan komplikasi PGK tahap akhir dalam hemodialisa rutin. Hasil: Pasien datang ke rumah sakit dengan penurunan kesadaran yang didahului dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak kuning, dan panas badan. Pasien mendapatkan tatalaksana krisis hiperglikemia pada pasien PGK tahap akhir dengan syok sepsis akibat pneumonia. Kesimpulan: Pengelolaan krisis hiperglikemia berupa pemberian cairan, kalium dan insulin, akan tetapi terdapat penyesuaian pada kasus PGK. Saat ini belum ada panduan khusus pengelolaan krisis hiperglikemia pada PGK yang menjadi tantangan tersendiri","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MedScientiae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i1.2800","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan Krisis hiperglikemia merupakan kegawat-daruratan hiperglikemia di bidang medis yang dapat terjadi pada semua individu, termasuk pasien penyakit ginjal kronik (PGK). Perubahan fisiologis dan metabolisme glukosa, elektrolit, dan cairan tubuh pada pasien PGK memengaruhi pengelolaan yang diberikan. Tujuan: Status hiperglikemia hiperosmolar (HHS) dan ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan kondisi kegawatdaruratan hiperglikemia di bidang medik yang dapat mengancam nyawa sehingga membutuhkan pengelolaan yang cepat dan tepat. Insidensi krisis hiperglikemia pada PGK tahap akhir dalam hemodialisa rutin masih belum diketahui dengan tepat dan masih berupa laporan kasus. Metode: Kami melaporkan krisis hiperglikemia pada pasien wanita usia 61 tahun dengan riwayat diabetes melitus (DM) tipe 2 dengan komplikasi PGK tahap akhir dalam hemodialisa rutin. Hasil: Pasien datang ke rumah sakit dengan penurunan kesadaran yang didahului dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak kuning, dan panas badan. Pasien mendapatkan tatalaksana krisis hiperglikemia pada pasien PGK tahap akhir dengan syok sepsis akibat pneumonia. Kesimpulan: Pengelolaan krisis hiperglikemia berupa pemberian cairan, kalium dan insulin, akan tetapi terdapat penyesuaian pada kasus PGK. Saat ini belum ada panduan khusus pengelolaan krisis hiperglikemia pada PGK yang menjadi tantangan tersendiri