{"title":"Analisis Semiotika Michaele Riffatarre Pada Puisi fī Bilādiy lā Ihtirāma lilfaqīri Karya Anis Syausan","authors":"Wulan Arifiany","doi":"10.31314/ajamiy.11.2.454-463.2022","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Puisi sebagai karya sastra yang sarat makna dengan kalimat indah yang terkadang maknanya sulit untuk dimengerti. Maka dari itu diperlukan suatu teori untuk membedah puisi secara mendalam. Teori semiotika Michale Riffaterre merupakan teori yang sering digunakan untuk mengungkap makna syair puisi. Pada penelitian ini, puisi yang menjadi objek ialahفي بلادي لا احترام للفقير karya Anis Syausan, puisi ini berisi tentang keprihatinan yang terjadi di negara Tunisia saat pergolakan tejadi pada tahun 2010. Pergolakan pada tahun 2010 tersebut terus menerus membawa dampak buruk bagi negara Tunisia. Dampak dari pergolakan politik tersebut ialah diskriminasi antara masyarakat kalangan atas dan kalangan bawah yang luar biasa. Ketimpangan sosial, ketidak adilan, dan keburukan-keburukan lainnya dipaparkan dalam puisi ini. Banyak permasalahan-permasalahan sosial tergambar dalam puisi ini yang menarik bila dikaji lebih dalam dan dianalisis secara mendetail. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menginterpretasi makna puisi melalui pembacaan heuristic dan hermeunetik. Metodologi penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif. Definisi dari metode kualitatif ialah sebuah metode penelitian yang bertujuan menafsirkan fenomena. Hasil penelitian ini adalah Pembacaan heruistik yaitu pembacaan tingkat pertama untuk mengetahui makna lugas dari puisi ini dengan mengalihbahasa puisi berbahasa arab ke bahasa Indonesia. Selanjutnya ada pembacaan hermeneutik/retroaktif di mana pada tahap ini dilakukan interpretasi yang lebih dalam atau disebut pula pembacaan tingkat kedua. Pada tahap ke dua ini ditemukan makna puisi secara umum yaitu kondisi negara Tunisia yang tidak memiliki keberpihakan terhadap rakyat jelata.","PeriodicalId":417978,"journal":{"name":"`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"`A Jamiy : Jurnal Bahasa dan Sastra Arab","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31314/ajamiy.11.2.454-463.2022","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Puisi sebagai karya sastra yang sarat makna dengan kalimat indah yang terkadang maknanya sulit untuk dimengerti. Maka dari itu diperlukan suatu teori untuk membedah puisi secara mendalam. Teori semiotika Michale Riffaterre merupakan teori yang sering digunakan untuk mengungkap makna syair puisi. Pada penelitian ini, puisi yang menjadi objek ialahفي بلادي لا احترام للفقير karya Anis Syausan, puisi ini berisi tentang keprihatinan yang terjadi di negara Tunisia saat pergolakan tejadi pada tahun 2010. Pergolakan pada tahun 2010 tersebut terus menerus membawa dampak buruk bagi negara Tunisia. Dampak dari pergolakan politik tersebut ialah diskriminasi antara masyarakat kalangan atas dan kalangan bawah yang luar biasa. Ketimpangan sosial, ketidak adilan, dan keburukan-keburukan lainnya dipaparkan dalam puisi ini. Banyak permasalahan-permasalahan sosial tergambar dalam puisi ini yang menarik bila dikaji lebih dalam dan dianalisis secara mendetail. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menginterpretasi makna puisi melalui pembacaan heuristic dan hermeunetik. Metodologi penelitian yang dipakai adalah metode kualitatif. Definisi dari metode kualitatif ialah sebuah metode penelitian yang bertujuan menafsirkan fenomena. Hasil penelitian ini adalah Pembacaan heruistik yaitu pembacaan tingkat pertama untuk mengetahui makna lugas dari puisi ini dengan mengalihbahasa puisi berbahasa arab ke bahasa Indonesia. Selanjutnya ada pembacaan hermeneutik/retroaktif di mana pada tahap ini dilakukan interpretasi yang lebih dalam atau disebut pula pembacaan tingkat kedua. Pada tahap ke dua ini ditemukan makna puisi secara umum yaitu kondisi negara Tunisia yang tidak memiliki keberpihakan terhadap rakyat jelata.