HOAX DALAM TINJAUAN HADITS NABAWI

Ali Musri Semjan Putra
{"title":"HOAX DALAM TINJAUAN HADITS NABAWI","authors":"Ali Musri Semjan Putra","doi":"10.37397/almajalis.v6i1.107","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diantara bukti kebesaran kekuasaan Allah di abad milinium ini adalah kemunculan berbagai macam media informasi yang sangat membantu untuk kemudahan dalam berbagai urusan. Kemudahan itu mencakup berbagai bidang urusan, tidak hanya sekedar dalam bentuk berbagi informasi akan tetapi telah merambah kedalam bidang bisnis, Pendidikan, dakwah dan lain sebagainya. \nDisamping begitu banyaknya sisi positif dari media sosial, sebaliknya media sosial juga menjadi sarana untuk berbagai perbuatan yang negative, seperti hoax, adu-domba, perdagangan sex, penjualan obat-obat terlarang dan lain sebagainya. Maka penelitian ini mencoba mengkaji hadits-hadits nabawi yang berkaitan dengan hal-hal yang harus diindahkan dalam bermedia sosial, secara khusus yang berkaitan dengan hoax, dengan pendekatan induksi menggunakan analisis kualitatif. \nTujuan dari penelitian untuk memberikan wawasan kepada masyarakat dalam menggunakan media sosial agar tidak terjadi pelanggaran ajaran agama atau aturan perundang-undangan ketika beritegrasi di media sosial. Serta sebagai salah solusi dalam menanggulangi dan memanimalisir berbagai bentuk penyimpangan dan pelanggaran yang terjadi di tengah masyarakat dalam bermedia sosial, baik pelanggar dalam bentuk kejahatan intimidasi, provokasi, penipuan, pemalsuan dan lain sebagainya, yang bersuber dari berita- berita hoax. \nKesimpulan penelitian ini adalah bahwa membuat atau menyebarkan berita hoax adalah merupakan sebuah tindakan yang sangat dilarang dan diharamkan dalam hadist-hadits nabawi yang merupakan sumber hukum kedua dalam syariat Islam setelah Al Quran yang mulia. Pelakunya berhak untuk dihukum di dunia secara pidana atau mendapatkan azab yang keras di akhirat kelak, sesuai dengan efek dan tajuk dari kebohongan yang dia lakukan.","PeriodicalId":347080,"journal":{"name":"Al-MAJAALIS","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-MAJAALIS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37397/almajalis.v6i1.107","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Diantara bukti kebesaran kekuasaan Allah di abad milinium ini adalah kemunculan berbagai macam media informasi yang sangat membantu untuk kemudahan dalam berbagai urusan. Kemudahan itu mencakup berbagai bidang urusan, tidak hanya sekedar dalam bentuk berbagi informasi akan tetapi telah merambah kedalam bidang bisnis, Pendidikan, dakwah dan lain sebagainya. Disamping begitu banyaknya sisi positif dari media sosial, sebaliknya media sosial juga menjadi sarana untuk berbagai perbuatan yang negative, seperti hoax, adu-domba, perdagangan sex, penjualan obat-obat terlarang dan lain sebagainya. Maka penelitian ini mencoba mengkaji hadits-hadits nabawi yang berkaitan dengan hal-hal yang harus diindahkan dalam bermedia sosial, secara khusus yang berkaitan dengan hoax, dengan pendekatan induksi menggunakan analisis kualitatif. Tujuan dari penelitian untuk memberikan wawasan kepada masyarakat dalam menggunakan media sosial agar tidak terjadi pelanggaran ajaran agama atau aturan perundang-undangan ketika beritegrasi di media sosial. Serta sebagai salah solusi dalam menanggulangi dan memanimalisir berbagai bentuk penyimpangan dan pelanggaran yang terjadi di tengah masyarakat dalam bermedia sosial, baik pelanggar dalam bentuk kejahatan intimidasi, provokasi, penipuan, pemalsuan dan lain sebagainya, yang bersuber dari berita- berita hoax. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa membuat atau menyebarkan berita hoax adalah merupakan sebuah tindakan yang sangat dilarang dan diharamkan dalam hadist-hadits nabawi yang merupakan sumber hukum kedua dalam syariat Islam setelah Al Quran yang mulia. Pelakunya berhak untuk dihukum di dunia secara pidana atau mendapatkan azab yang keras di akhirat kelak, sesuai dengan efek dan tajuk dari kebohongan yang dia lakukan.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
在审查中欺骗NABAWI hadit
在见证了上帝在milinium的巨大力量的证据中,出现了各种各样的信息媒介,这些媒体极大地促进了各种事务的便利。这种便利不仅包括信息共享,还包括商业、教育、布道等等。尽管社交媒体有很多积极的一面,但社交媒体也成为了负面行为的一种手段,比如恶作剧、放羊、性交易、毒品销售等等。因此,该研究试图从社交媒体中获取的东西,特别是与欺骗有关的东西,以及利用定性分析的归纳法方法来归纳法。这项研究的目的是让人们了解利用社交媒体不违反宗教教义或法律规则的社会。作为一种错误的解决方案,在社交媒体上社会中存在着各种形式的扭曲和不法行为,以恐吓、挑衅、欺诈、造假等形式的犯罪者,从恶作剧中发出信号。这项研究的结论是,制造或传播恶作剧的恶作剧是一种高度禁止和谴责的存在,是伊斯兰教继《古兰经》之后第二定律的来源。根据其犯下的谎言的影响和标题,犯罪者有权在世界上被判有罪,也有权在未来得到严厉的判决。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
العبادة التركية في ضوء الأحاديث النبوية ANALISIS NILAI-NILAI PSIKOLOGIS HUKUM ISLAM DALAM WASIAT أحكام المال الحرام وضوابطه عند الشافعية POLA PENDIDIKAN ISLAM DI MEKKAH DAN MADINAH PRESPEKTIF HADITS NABI REVITALISASI HADIS QUDSI PADA GRUP HADITS QUDSI MUSLIMAH
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1