{"title":"THE ANALYZE OF SOCIODEMOGRAPHIC AND SOCIOECONOMIC FACTORS TO MUNICIPAL SOLID WASTE GENERATED IN SUMATERA ISLAND","authors":"Gita Prajati, A. J. Pesurnay","doi":"10.19184/jrsl.v3i1.8721","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Waste produced since man living in social structure and community. Lately, waste problems becoming one of modern society’s interests. Population growth, industrialization, urbanization, and economic growth increasing solid waste significantly. In addition to that, education has contributed to solid waste. The incapability of government to manage waste causing problems in the health environment sector. The increase in waste generated demands the government to do waste management better. This research purpose is to analyze the most significant factor to waste generated based on sociodemographic and socioeconomic factors, that can be used as basic planning for the facility and cost of waste management systems. Cities included in the research’s coverage area are the capital city of Sumatera Provinces, except Banda Aceh. There are two methods in this research. The first method is cluster analysis to classify cities based on waste generated. The second methods are ANOVA and discriminant analysis to determine the most significant factor of the classification result. Analysis cluster shows that Medan and Bandar Lampung included in a group of the city with high waste generated. Whereas, Pekanbaru, Tanjungpinang, and Pangkalpinang included in a group of the city with low waste generated. ANOVA and discriminant analysis shows that the most significant factor to waste generated in Sumatera Island is population density. \nSampah diketahui mulai diproduksi semenjak manusia mengenal kehidupan bermasyarakat dan hidup di dalam suatu komunitas. Belakangan, permasalahan sampah menjadi salah satu perhatian utama di kalangan masyarakat modern. Adanya pertumbuhan penduduk, industrialisasi, urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan terjadinya peningkatan yang signifikan dari jumlah sampah perkotaan. Selain itu, tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat juga berpengaruh terhadap produksi sampah yang dihasilkan. Ketidakmampuan pemerintah di dalam pengelolaan persampahan menimbulkan masalah di bidang kesehatan lingkungan. Peningkatan jumlah sampah menuntut pemerintah agar dapat menjalankan pengelolaan persampahan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap timbulan sampah dilihat dari faktor sosiodemografi dan sosioekonomi, yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan sarana dan pembiayaan dari pengelolaan sampah perkotaan. Penelitian dilakukan di ibu kota provinsi Sumatera, terkecuali Banda. Aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah analisis klaster untuk pengklasifikasian kota berdasarkan timbulan sampah. Tahap selanjutnya analisa diskiriminan dan ANOVA untuk menentukan faktor pembeda dari masing-masing kelompok yang telah terbentuk. Hasil analisis klaster menunjukkan bahwa kota Medan dan Bandar lampung termasuk ke dalam kelompok kota dengan tingkat timbulan sampah tinggi. Sedangkan kota Pekanbaru, Tanjung Pinang dan Pangkalpinang termasuk ke dalam kelompok kota dengan tingkat timbulan sampah rendah. Analisa diskriminan dan ANOVA memperlihatkan bahwa hanya ada satu faktor yang memberikan pengaruh paling signifikan terhadap timbulan sampah di ibu kota provinsi Sumatera, yaitu kepadatan penduduk.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i1.8721","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Waste produced since man living in social structure and community. Lately, waste problems becoming one of modern society’s interests. Population growth, industrialization, urbanization, and economic growth increasing solid waste significantly. In addition to that, education has contributed to solid waste. The incapability of government to manage waste causing problems in the health environment sector. The increase in waste generated demands the government to do waste management better. This research purpose is to analyze the most significant factor to waste generated based on sociodemographic and socioeconomic factors, that can be used as basic planning for the facility and cost of waste management systems. Cities included in the research’s coverage area are the capital city of Sumatera Provinces, except Banda Aceh. There are two methods in this research. The first method is cluster analysis to classify cities based on waste generated. The second methods are ANOVA and discriminant analysis to determine the most significant factor of the classification result. Analysis cluster shows that Medan and Bandar Lampung included in a group of the city with high waste generated. Whereas, Pekanbaru, Tanjungpinang, and Pangkalpinang included in a group of the city with low waste generated. ANOVA and discriminant analysis shows that the most significant factor to waste generated in Sumatera Island is population density.
Sampah diketahui mulai diproduksi semenjak manusia mengenal kehidupan bermasyarakat dan hidup di dalam suatu komunitas. Belakangan, permasalahan sampah menjadi salah satu perhatian utama di kalangan masyarakat modern. Adanya pertumbuhan penduduk, industrialisasi, urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan terjadinya peningkatan yang signifikan dari jumlah sampah perkotaan. Selain itu, tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat juga berpengaruh terhadap produksi sampah yang dihasilkan. Ketidakmampuan pemerintah di dalam pengelolaan persampahan menimbulkan masalah di bidang kesehatan lingkungan. Peningkatan jumlah sampah menuntut pemerintah agar dapat menjalankan pengelolaan persampahan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap timbulan sampah dilihat dari faktor sosiodemografi dan sosioekonomi, yang nantinya dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan sarana dan pembiayaan dari pengelolaan sampah perkotaan. Penelitian dilakukan di ibu kota provinsi Sumatera, terkecuali Banda. Aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah analisis klaster untuk pengklasifikasian kota berdasarkan timbulan sampah. Tahap selanjutnya analisa diskiriminan dan ANOVA untuk menentukan faktor pembeda dari masing-masing kelompok yang telah terbentuk. Hasil analisis klaster menunjukkan bahwa kota Medan dan Bandar lampung termasuk ke dalam kelompok kota dengan tingkat timbulan sampah tinggi. Sedangkan kota Pekanbaru, Tanjung Pinang dan Pangkalpinang termasuk ke dalam kelompok kota dengan tingkat timbulan sampah rendah. Analisa diskriminan dan ANOVA memperlihatkan bahwa hanya ada satu faktor yang memberikan pengaruh paling signifikan terhadap timbulan sampah di ibu kota provinsi Sumatera, yaitu kepadatan penduduk.
废物产生自人类生活的社会结构和社区。最近,废物问题成为现代社会的利益之一。人口增长、工业化、城市化和经济增长显著增加了固体废物。除此之外,教育还造成了固体废物。政府没有能力管理造成卫生环境部门问题的废物。废物产生的增加要求政府更好地管理废物。本研究的目的是基于社会人口和社会经济因素,分析对废物产生最重要的因素,这些因素可以作为废物管理系统设施和成本的基本规划。包括在研究覆盖范围内的城市是苏门答腊省的省会城市,但班达亚齐除外。本研究有两种方法。第一种方法是聚类分析,根据产生的垃圾对城市进行分类。第二种方法是方差分析和判别分析,以确定分类结果中最显著的因素。聚类分析表明,棉兰市和楠榜市属于垃圾产生量高的城市。而北干巴鲁、丹中槟榔屿和邦加尔槟榔屿则属于垃圾产生量低的城市。方差分析和判别分析表明,人口密度对苏门答腊岛废弃物产生的影响最为显著。“三生”:“三生”:“三生”:“三生”:“三生”:“三生”:“三生”:“三生”:“三生”:“三生”Belakangan, permasalahan sampah menjadi salah satu perhatian utama di kalangan masyarakat modern。pertumbuhan penduduk,工业,城市,城市和pertumbuhan经济,mengakibatkan terjadinya peningkatan yang signfikan dari jumlah sampaah perkotaan。Selain itu, tingkat pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat juga berpengaruh terhadap producksi sampah yang dihasilkan。Ketidakmampuan pemerintah di dalam pengelolaan persampahan menimbulkan masalah di bidang kesehatan lingkungan。Peningkatan jumlah sampah menuntut pemerintah agar dapat menjalankan penelolaan persampahan dengan baik。penpentitian ini berbiayan untuk mengetahui因子为yang paling berpengaran terhadap timbulan sampaan dijadikan sebagai dasar perencanan sarana danpembiayan dari pengelolaan sampaah perkotaan。Penelitian dilakukan di ibukota省苏门答腊省,terkecuali Banda。亚齐省。Metode yang digunakan padpenelitian i terbagi menjadi dua tahap。这是一种非常有用的数据分析方法。Tahap selanjutnya分析和方差分析(ANOVA)显示,在彭达达(penpenda)达(masing)达(masing) kelompok yang telah terbentuk。哈西尔分析:“我的名字是我的名字”,“我的名字是我的名字”,“我的名字是我的名字”。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,分析与方差分析(ANOVA)分析结果表明,在苏门答腊岛的苏门答腊岛,在苏门答腊岛的圣巴巴拉省,有显著的差异。