EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL BERDASARKAN METODE PKJI 2014 (Studi Kasus: Simpang Rel Kereta Api Desa Geudong Teungoh Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen)
{"title":"EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL BERDASARKAN METODE PKJI 2014 (Studi Kasus: Simpang Rel Kereta Api Desa Geudong Teungoh Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen)","authors":"Kumita Kumita, M. Reza","doi":"10.51179/rkt.v6i1.1015","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak : Pertumbuhan kendaraan bermotor di Aceh dari tahun ke tahun selalu bertambah sedangkan kapasitas jalan tidak berkembang, oleh sebab itu sering terjadi kemacetan dimana-mana. Kedisiplinan dari setiap pengguna jalan juga berperan penting dalam mengatasi kemacetan di jalan raya. Hal ini disebabkan karena tidak sedikit para pengguna jalan yang tidak sabar dalam berkendara karena ingin sampai di tujuan masing-masing. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalulintas. Untuk mengetahui permasalahan dan solusinya, maka dilakukan penelitian kinerja simpang dengan menggunakan analisa metode PKJI 2014. Pengumpulan data primer meliputi kondisi geometrik persimpangan dan volume lalulintas sedangkan data sekunder ialah Peta Jaringan Kab. Bireuen dan Jumlah Penduduk Kabupaten Bireuen. Dalam menganalisa kinerja persimpangan dengan menggunakan Metode PKJI (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia) 2014 yang meliputi Kapasitas, Derajat Kejenuhan serta Tingkat Pelayanan yang dilihat berdasarkan nilai rasio volume dan kapasitas. Berdasarkan hasil penelitian dengan adanya variasi jumlah kendaraan yang melintasi simpang dari lengan major maupun minor. Kinerja simpang saat ini masih dalam zona kurang stabil, hal ini terlihat dari nilai derajat kejenuhan melebihi seperti halnya tundaan relatif tinggi dan peluang terjadinya antrian sangat besar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan kesemrawutan lalu lintas terutama pada hari minggu dengan volume arus lalulintas yaitu (Q) sebesar 2449 skr/jam pada lebar pendekat B dengan derajat kejenuhan 0,83 < Ds = Maks 0,85. Secara umum kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas simpang Geudong-geudong pada saat ini tahun 2020 masih dalam arus zona kurang stabil, tapi pengendara tetap harus mengurangi kecepatan saat melewati simpang tersebut. \n ","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51179/rkt.v6i1.1015","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak : Pertumbuhan kendaraan bermotor di Aceh dari tahun ke tahun selalu bertambah sedangkan kapasitas jalan tidak berkembang, oleh sebab itu sering terjadi kemacetan dimana-mana. Kedisiplinan dari setiap pengguna jalan juga berperan penting dalam mengatasi kemacetan di jalan raya. Hal ini disebabkan karena tidak sedikit para pengguna jalan yang tidak sabar dalam berkendara karena ingin sampai di tujuan masing-masing. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalulintas. Untuk mengetahui permasalahan dan solusinya, maka dilakukan penelitian kinerja simpang dengan menggunakan analisa metode PKJI 2014. Pengumpulan data primer meliputi kondisi geometrik persimpangan dan volume lalulintas sedangkan data sekunder ialah Peta Jaringan Kab. Bireuen dan Jumlah Penduduk Kabupaten Bireuen. Dalam menganalisa kinerja persimpangan dengan menggunakan Metode PKJI (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia) 2014 yang meliputi Kapasitas, Derajat Kejenuhan serta Tingkat Pelayanan yang dilihat berdasarkan nilai rasio volume dan kapasitas. Berdasarkan hasil penelitian dengan adanya variasi jumlah kendaraan yang melintasi simpang dari lengan major maupun minor. Kinerja simpang saat ini masih dalam zona kurang stabil, hal ini terlihat dari nilai derajat kejenuhan melebihi seperti halnya tundaan relatif tinggi dan peluang terjadinya antrian sangat besar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan kesemrawutan lalu lintas terutama pada hari minggu dengan volume arus lalulintas yaitu (Q) sebesar 2449 skr/jam pada lebar pendekat B dengan derajat kejenuhan 0,83 < Ds = Maks 0,85. Secara umum kapasitas dan tingkat pelayanan pada ruas simpang Geudong-geudong pada saat ini tahun 2020 masih dalam arus zona kurang stabil, tapi pengendara tetap harus mengurangi kecepatan saat melewati simpang tersebut.