Pembangunan berkelanjutan kini menjadi perhatian penting dan berusaha untuk diimplementasikan di berbagai negara tentunya tak lepas dari serangkaian permasalahan dan tantangan. Khususnya di negara berkembang seperti Indonesia, permukiman informal yang identik dengan kekumuhan tentunya membutuhkan perhatian dan penanganan khusus untuk dikembangkan seiring dengan konsep keberlanjutan. Penurunan kualitas lingkungan dan minimnya sarana prasarana menjadi tantangan dalam implementasinya. Berdasarkan kondisi tersebut, Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang juga memiliki banyak permukiman informal, berusaha memotivasi masyarakat melalui program untuk meningkatkan dan membangun kualitas lingkungan permukiman. Salah satu contoh dari program di Kampung Margorukun adalah program bank sampah dan pengolahan air limbah yang mampu mengubah stigma kumuh dari lingkungan huniannya. Kini kualitas lingkungan yang semula kumuh mengalami peningkatan yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap keberlanjutan dari permukiman itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek keberlanjutan yang dapat dicapai berkat partisipasi masyarakat, baik itu dari aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah strategi penelitian kualitatif melalui analisis deskriptif untuk menjelaskan gambaran umum objek studi dan mengetahui pencapaian aspek keberlanjutan. Penyusunan hasil analisa juga berdasarkan hasil diskusi dan didukung dengan teori yang saling berkaitan. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui potensi dan permaslahan terkait pembangunan berkelanjutan di Kampung Margorukun.
{"title":"Peran Partisipasi Masyarakat dalam Permukiman Berkelanjutan [Studi Kasus Kampung Margorukun di Surabaya]","authors":"Destri Wulanda, Gebyar Ayuningtyas","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2032","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2032","url":null,"abstract":"Pembangunan berkelanjutan kini menjadi perhatian penting dan berusaha untuk diimplementasikan di berbagai negara tentunya tak lepas dari serangkaian permasalahan dan tantangan. Khususnya di negara berkembang seperti Indonesia, permukiman informal yang identik dengan kekumuhan tentunya membutuhkan perhatian dan penanganan khusus untuk dikembangkan seiring dengan konsep keberlanjutan. Penurunan kualitas lingkungan dan minimnya sarana prasarana menjadi tantangan dalam implementasinya. Berdasarkan kondisi tersebut, Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang juga memiliki banyak permukiman informal, berusaha memotivasi masyarakat melalui program untuk meningkatkan dan membangun kualitas lingkungan permukiman. Salah satu contoh dari program di Kampung Margorukun adalah program bank sampah dan pengolahan air limbah yang mampu mengubah stigma kumuh dari lingkungan huniannya. Kini kualitas lingkungan yang semula kumuh mengalami peningkatan yang tentunya juga akan berpengaruh terhadap keberlanjutan dari permukiman itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek keberlanjutan yang dapat dicapai berkat partisipasi masyarakat, baik itu dari aspek lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah strategi penelitian kualitatif melalui analisis deskriptif untuk menjelaskan gambaran umum objek studi dan mengetahui pencapaian aspek keberlanjutan. Penyusunan hasil analisa juga berdasarkan hasil diskusi dan didukung dengan teori yang saling berkaitan. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui potensi dan permaslahan terkait pembangunan berkelanjutan di Kampung Margorukun.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114283440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas kegiatan pengaspalan ulang di bidang kontruksi, diperlukan sarana dasar untuk menghitung harga satuan pekerjaan yaitu Analisa Biaya Konstruksi (ABK). Keberhasilan proyek konstruksi ditentukan oleh teraturnya manajemen Konstruksi sesuai dengan pentahapannya, (perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan). Pengaspalan dilakukan pada pekerjaan mulai dari STA 420+250 s/d 421+300. Pada jalan Aramiah.Dalam tugas akhir ini penulis menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi Devisi 6. Perkersan Aspal (lapis perekat-aspal cair, dan laston lapis Aus). Tujuan penulisan tugas akhir ini dapat mengetahui besarnya biaya pekerjaan, pada pekerjaan pengaspalan ulang dan metode pelaksanaan pada pekerjaan pengaspalan AC-WC jalan aramiah Kabupaten Aceh Timur. Metode pelaksanaan adalah program kerja yang terukur suatu cara kerja untuk menerapkan sebuah pekerjaan, menerapkan anggaran biaya yang terukur pada pelaksanaan didalamnya terdapat metode kerja, menyangkut dengan anggaran biaya dan metode pelaksanaan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah (AHSP) 2016. Hasil keseluruhan yang diperoleh Rp. 3,070,293,600.00. (Tiga Miliar Tujuh puluh Juta Dua Ratus Sembilan PuluhTiga ribu Enam Ratus Rupiah).
{"title":"Rencana Anggaran Biaya dan Metode Pelaksanaan Pengaspalan Ulang AC-WC pada jalan Aramiah Peureulak Kabupaten Aceh Timur","authors":"I. Ismail, Agung Permata","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2120","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2120","url":null,"abstract":"\u0000Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas kegiatan pengaspalan ulang di bidang kontruksi, diperlukan sarana dasar untuk menghitung harga satuan pekerjaan yaitu Analisa Biaya Konstruksi (ABK). Keberhasilan proyek konstruksi ditentukan oleh teraturnya manajemen Konstruksi sesuai dengan pentahapannya, (perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan). Pengaspalan dilakukan pada pekerjaan mulai dari STA 420+250 s/d 421+300. Pada jalan Aramiah.Dalam tugas akhir ini penulis menghitung rencana anggaran biaya yang meliputi Devisi 6. Perkersan Aspal (lapis perekat-aspal cair, dan laston lapis Aus). Tujuan penulisan tugas akhir ini dapat mengetahui besarnya biaya pekerjaan, pada pekerjaan pengaspalan ulang dan metode pelaksanaan pada pekerjaan pengaspalan AC-WC jalan aramiah Kabupaten Aceh Timur. Metode pelaksanaan adalah program kerja yang terukur suatu cara kerja untuk menerapkan sebuah pekerjaan, menerapkan anggaran biaya yang terukur pada pelaksanaan didalamnya terdapat metode kerja, menyangkut dengan anggaran biaya dan metode pelaksanaan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah (AHSP) 2016. Hasil keseluruhan yang diperoleh Rp. 3,070,293,600.00. (Tiga Miliar Tujuh puluh Juta Dua Ratus Sembilan PuluhTiga ribu Enam Ratus Rupiah).\u0000","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133942683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah dokumen perencanaan yang mengatur tata ruang suatu wilayah yang lebih detail dan terperinci dibandingkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan Kabupaten Pidie berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah disusun. Evaluasi akan dilakukan terhadap pelaksanaan RDTR, kinerja pembangunan, dan konsistensi antara rencana pembangunan dan RDTR. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelaksanaan RDTR di Kabupaten Pidie masih belum optimal karena terdapat beberapa kendala seperti kurangnya koordinasi antar dinas terkait, kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Dalam hal ini diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam melaksanakan rencana pembangunan untuk mencapai tujuan RDTR. Selain itu, pemantauan dan evaluasi berkala juga harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk memastikan keberhasilan implementasi. Dengan demikian, peneliti berharap dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan di Kabupaten Pidie dan meningkatkan pemahaman akan pentingnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam perencanaan pembangunan daerah.
{"title":"Evaluasi Pembangunan Kabupaten Pidie berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) [Studi Kasus Kecamatan Pidie]","authors":"Asri Asri, Rinaldi Mirsa, E. Saputra","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2118","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2118","url":null,"abstract":"Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah dokumen perencanaan yang mengatur tata ruang suatu wilayah yang lebih detail dan terperinci dibandingkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan Kabupaten Pidie berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah disusun. Evaluasi akan dilakukan terhadap pelaksanaan RDTR, kinerja pembangunan, dan konsistensi antara rencana pembangunan dan RDTR. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelaksanaan RDTR di Kabupaten Pidie masih belum optimal karena terdapat beberapa kendala seperti kurangnya koordinasi antar dinas terkait, kurangnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Dalam hal ini diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam melaksanakan rencana pembangunan untuk mencapai tujuan RDTR. Selain itu, pemantauan dan evaluasi berkala juga harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk memastikan keberhasilan implementasi. Dengan demikian, peneliti berharap dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait dalam pengambilan keputusan terkait pembangunan di Kabupaten Pidie dan meningkatkan pemahaman akan pentingnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam perencanaan pembangunan daerah.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127498587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aspal beton porus merupakan campuran aspal beton yang memiliki gradasi terbuka dan memiliki nilai kekuatan (stabilitas) yang lebih rendah dari pada aspal beton yang menggunakan gradasi rapat. Sehingga aspal porus penggunaannya terbatas untuk keperluan prasarana pendukung seperti lokasi parkir, trotoar, dan pedestrian. Untuk meningkatkan stabilitasnya, penggunaan fraksi halus termasuk bahan pengisi (filler) dalam campuran diharuskan menggunakan proporsi yang lebih banyak. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental, teknik pengambilan data dilakukan dengan pengamatan (observasi) langsung (participant) di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas almuslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan ( Stabilitas), nilai kelelehan plastis (flow), fleksibilitas (mashall quotient/MQ), dan Rongga dalam campuran aspal porus (void in mix) benda uji aspal beton porus. Hasil pengujian aspal beton porus pada kadar aspal optimum dengan menggunakan filler debu batu 3% sebagai pembanding diperoleh nilai stabilitas 588 kg, dan flow 3,1 mm, marshall quotient (MQ) 193,5 kg/mm, VIM 19,2 %. Sedangkan hasil pengujian aspal beton porus dengan kadar aspal optimum dengan pengganti filler fly ash pada 4 variasi kadar filler fly ash yaitu 0%, 2%, 4%, 6%. Diperoleh hasil terbaik pada penggunaan filler fly ash sebanyak 6% dari berat campuran, dengan nilai stabilitas 782kg, dan flow 3,8 mm, marshall quotient (MQ) 205,2, Vim 18,2 %, Hasil penelitian ini telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh AAPA Tahun 2004.
porus混凝土沥青是一种混凝土沥青的混合物,其可达度和强度值(稳定性)低于使用严格渐变的混凝土沥青。因此,porus沥青的用途仅限于停车场、人行道和人行道等基础设施。为了提高稳定器,使用包括填充物在内的精细成分需要使用更多的比例。这项研究是用实验方法进行的,数据提取技术是通过对almuslim university工程学院实验室的直接观察进行的。本研究旨在探讨kelelehan价值(稳定)的力量,塑料(流),灵活性(mashall的智商/握手),混合物中沥青porus腔(混合)的空隙沥青混凝土porus测试的东西。通过使用3%的石尘滤清器对优化混凝土沥青的测试结果,马歇尔智商3.1毫米(MQ) 193.5公斤/mm, VIM 19.2%。而测试结果与最佳水平沥青沥青混凝土porus替代品填充物,填充物含量变化4日飞灰飞灰0%,2%、4%到6%。该研究的结果达到了66%的杂交重量,稳定性为72公斤,flow 3.8毫米,marchch2 205.2, Vim 18.2%,该研究的结果符合AAPA在2004年建立的规范。
{"title":"Analisis Fly Ash terhadap Filler pada campuran Aspal Porus","authors":"Ayu Rodhiah, Ida Yani, Mahdi Mahdi","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2079","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2079","url":null,"abstract":"\u0000Aspal beton porus merupakan campuran aspal beton yang memiliki gradasi terbuka dan memiliki nilai kekuatan (stabilitas) yang lebih rendah dari pada aspal beton yang menggunakan gradasi rapat. Sehingga aspal porus penggunaannya terbatas untuk keperluan prasarana pendukung seperti lokasi parkir, trotoar, dan pedestrian. Untuk meningkatkan stabilitasnya, penggunaan fraksi halus termasuk bahan pengisi (filler) dalam campuran diharuskan menggunakan proporsi yang lebih banyak. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental, teknik pengambilan data dilakukan dengan pengamatan (observasi) langsung (participant) di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas almuslim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan ( Stabilitas), nilai kelelehan plastis (flow), fleksibilitas (mashall quotient/MQ), dan Rongga dalam campuran aspal porus (void in mix) benda uji aspal beton porus. Hasil pengujian aspal beton porus pada kadar aspal optimum dengan menggunakan filler debu batu 3% sebagai pembanding diperoleh nilai stabilitas 588 kg, dan flow 3,1 mm, marshall quotient (MQ) 193,5 kg/mm, VIM 19,2 %. Sedangkan hasil pengujian aspal beton porus dengan kadar aspal optimum dengan pengganti filler fly ash pada 4 variasi kadar filler fly ash yaitu 0%, 2%, 4%, 6%. Diperoleh hasil terbaik pada penggunaan filler fly ash sebanyak 6% dari berat campuran, dengan nilai stabilitas 782kg, dan flow 3,8 mm, marshall quotient (MQ) 205,2, Vim 18,2 %, Hasil penelitian ini telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh AAPA Tahun 2004.\u0000","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125117053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan sebuah kota akan selalu mempengaruhi aspek kehidupan penduduknya, tidak terkecuali aspek permukiman. Kota Bandung yang merupakan salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia, dan juga merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian Provinsi Jawa Barat pun tidak luput dari permasalahan tersebut. Banyak sekali kawasan yang awalnya diperuntukkan sebagai kawasan perumahan dan permukiman kini berubah fungsinya menjadi area komersil. Transformasi ini pun terjadi di kawasan Perumahan Dago Asri, sebuah area perumahan yang berada di pusat Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan fungsi lahan permukiman menjadi lokasi komersil pada Perumahan Dago Asri Bandung. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu observasi dan pengambilan databasesecara mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akses dan lebar jalan menjadi salah satu faktor pendorong beralihnya fungsi hunian menjadi lokasi usaha. Tingkat kepuasan konsumen yang didapatkan dari aplikasi layanan online juga dapat dijadikan rujukan untuk melihat berhasil atau tidaknya sebuah usaha dijalankan dari perumahan ini.
{"title":"Kajian Faktor Perubahan Fungsi Ruang Permukiman [Studi Kasus: Perumahan Dago Asri, Bandung]","authors":"Alfikhairina Jamil","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2033","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2033","url":null,"abstract":"\u0000Perkembangan sebuah kota akan selalu mempengaruhi aspek kehidupan penduduknya, tidak terkecuali aspek permukiman. Kota Bandung yang merupakan salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia, dan juga merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian Provinsi Jawa Barat pun tidak luput dari permasalahan tersebut. Banyak sekali kawasan yang awalnya diperuntukkan sebagai kawasan perumahan dan permukiman kini berubah fungsinya menjadi area komersil. Transformasi ini pun terjadi di kawasan Perumahan Dago Asri, sebuah area perumahan yang berada di pusat Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan fungsi lahan permukiman menjadi lokasi komersil pada Perumahan Dago Asri Bandung. Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu observasi dan pengambilan databasesecara mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akses dan lebar jalan menjadi salah satu faktor pendorong beralihnya fungsi hunian menjadi lokasi usaha. Tingkat kepuasan konsumen yang didapatkan dari aplikasi layanan online juga dapat dijadikan rujukan untuk melihat berhasil atau tidaknya sebuah usaha dijalankan dari perumahan ini.\u0000","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122421266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini berupaya menemukan dan mengidentifikasi keberlanjutan arsitektur rumoh Aceh pada perkembangan rumah tinggal Di kabupaten Bireun, aceh dalam kurun waktu 1980-2016, serta faktor yang mempengaruhinya. Keberlanjutan dikaji melalui massa dan artikulasi, detail arsitektur, bukaan, material, prinsip susunan fasade, serta nilai sosiokulturalnya. Observasi langsung pada rumah-rumah tinggal dilakukan dengan mengambil Kecamatan Jangka,bireun sebagai kawasan studi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif karena memaparkan dan mendeskripsikan sesuatu seperti apa adanya secara mendalam. Wawancara terhadap narasumber yang terdiri dari pemilik rumah dan narasumber yang telah tinggal di Gampong Barat Lanyan selama lebih dari 50 tahun juga dilakukan untuk mengumpulkan persepsi dan opini dalam menemukan faktor yang mempengaruhi keberlanjutan komponen arsitektur rumoh Aceh pada rumah tinggal. Dari penelitian yang telah dilakukan ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar komponen mengalami keberlanjutan (diatas 50%), yang berupa keberlanjutan prinsip dan bentuk. Arsitektur rumoh Aceh yang mengalami keberlanjutan pada rumah tinggal dari tahun 1980 hingga saat ini diantaranya: artikulasi bidang, bukaan dan posisi jendela, material kayu pada kusen, sistem atap (pelana), pengulangan (bentuk dasar jendela), orientasi bangunan, nilai sosiokultural (adanya seuramoe Keu (dalam bentuk ruang tamu), seuramoe likeut (dalam bentuk ruang keluarga dan berdekatan dengan dapur), dan kamar khusus anak perempuan), serta ornamen (hanya motif flora, motif geometris, dan motif benda khas Aceh). Faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan komponen-komponen arsitektur tradisional Aceh adalah kesesuaian terhadap syariat agama Islam dan kesesuaian terhadap budaya masyarakat Aceh sendiri. Keberlanjutan terjadi sejauh elemen arsitektur tersebut masih mendukung kehidupan secara kultural, estetika, dan klimatika. Faktor lainnya yang cukup berperan adalah kemampuan finansial.
这项研究旨在发现并确定1980年至2016年期间居住在亚齐地区的房屋发展的rumoh亚齐建筑的可持续性,以及影响其影响的因素。可持续性是通过质量和措辞、建筑细节、引言、材料、fasade设置的原理以及它的社会文化价值来研究的。对住宅的直接观察是采用固定街道、bireun作为研究区域进行的。本研究是一种描述性的定性研究,通过阐述和描述深层事物的本质。采访住在兰南港(Gampong west Lanyan) 50多年的房主和消息人士,还试图收集意见和意见,以确定影响rumoh亚齐建筑常住部分的因素。这项研究得出的结论是,大多数成分都是可持续性的(超过50%),即原则和形式的可持续性。rumoh亚齐建筑从1980年一直持续到今天:发音要领域,木头的饰面材料,窗口位置空缺屋顶系统(马鞍),重复(窗户)的基本形式,建筑,sosiokultural (seuramoe你存在的价值取向(客厅)的形式,seuramoe likeut(客厅和厨房相邻的形式),特殊的女孩)的房间,和几何装饰品(仅弗洛拉的动机,动机,亚齐和动机的东西)。影响亚齐传统建筑的其他组成部分的因素是伊斯兰教的一致和亚齐社区本身的文化。只要这些建筑元素在文化、美学和美学上仍然支持生命,可持续发展就会发生。另一个影响深远的因素是财务能力。
{"title":"Transformasi Bangunan Berdasarkan Aktifitas dan Kebutuhan Pengguna Pada Rumah Tradisional Aceh [Studi Kasus: Desa Barat Lanyan Kecamatan Jangka, Bireuen]","authors":"Fatjraini Fatjraini, Rinaldi Mirsa, Nurhaiza Nurhaiza","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2030","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2030","url":null,"abstract":"Penelitian ini berupaya menemukan dan mengidentifikasi keberlanjutan arsitektur rumoh Aceh pada perkembangan rumah tinggal Di kabupaten Bireun, aceh dalam kurun waktu 1980-2016, serta faktor yang mempengaruhinya. Keberlanjutan dikaji melalui massa dan artikulasi, detail arsitektur, bukaan, material, prinsip susunan fasade, serta nilai sosiokulturalnya. Observasi langsung pada rumah-rumah tinggal dilakukan dengan mengambil Kecamatan Jangka,bireun sebagai kawasan studi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif karena memaparkan dan mendeskripsikan sesuatu seperti apa adanya secara mendalam. Wawancara terhadap narasumber yang terdiri dari pemilik rumah dan narasumber yang telah tinggal di Gampong Barat Lanyan selama lebih dari 50 tahun juga dilakukan untuk mengumpulkan persepsi dan opini dalam menemukan faktor yang mempengaruhi keberlanjutan komponen arsitektur rumoh Aceh pada rumah tinggal. Dari penelitian yang telah dilakukan ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar komponen mengalami keberlanjutan (diatas 50%), yang berupa keberlanjutan prinsip dan bentuk. Arsitektur rumoh Aceh yang mengalami keberlanjutan pada rumah tinggal dari tahun 1980 hingga saat ini diantaranya: artikulasi bidang, bukaan dan posisi jendela, material kayu pada kusen, sistem atap (pelana), pengulangan (bentuk dasar jendela), orientasi bangunan, nilai sosiokultural (adanya seuramoe Keu (dalam bentuk ruang tamu), seuramoe likeut (dalam bentuk ruang keluarga dan berdekatan dengan dapur), dan kamar khusus anak perempuan), serta ornamen (hanya motif flora, motif geometris, dan motif benda khas Aceh). Faktor yang berpengaruh terhadap keberlanjutan komponen-komponen arsitektur tradisional Aceh adalah kesesuaian terhadap syariat agama Islam dan kesesuaian terhadap budaya masyarakat Aceh sendiri. Keberlanjutan terjadi sejauh elemen arsitektur tersebut masih mendukung kehidupan secara kultural, estetika, dan klimatika. Faktor lainnya yang cukup berperan adalah kemampuan finansial.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"173 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123925590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sampul Vol. 7 No. 2 Juli 2023","authors":"","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2180","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2180","url":null,"abstract":"Sampul Vol. 7 No. 2 Juli 2023","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114438211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kuala Jangka Beach is one of the beaches in the village of Jangka Alue, Term District, Bireuen Regency, Aceh Province. Which is a tourist spot and also a fishery area for fishermen. Waves that are high enough to impact the shoreline so that some areas are eroded due to erosion. Therefore, a coastal protection structure is needed, namely a revetment. A revetment is a coastal protection structure that functions to protect the beach from scouring waves to minimize erosion around the coast. The data used in this planning are wind data, bathymetry, and tidal data. Based on the results of the analysis it is known that the dominant wind that occurs is from the east which is equal to 36%, with the greatest speed being 10 knots or 8.65 m/s. The design wave height calculated from the prevailing wind characteristics is 1,699 m. Sedimentation analysis shows that sedimentation at Kuala Term Beach is dominated by longshore sediment transport which reaches 1,360,132.805 m3/year. Revetment construction is calculated using the general revetment planning formula. The revetment was built from the mountain rock. The height of the revetment building is 3 m with a peak width of 1.5 m and the thickness of the revetment guard wall is 1.5 m and the weight of the bag as a protective layer is 0.301 tons. Meanwhile, the height of gaiters for revetment buildings is 0.75 m with a width of 2.5 m.
{"title":"Perencanaan Revetment pada Sebelah Timur Pantai Kuala Jangka Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen","authors":"M. Fahmi","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2075","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2075","url":null,"abstract":"Kuala Jangka Beach is one of the beaches in the village of Jangka Alue, Term District, Bireuen Regency, Aceh Province. Which is a tourist spot and also a fishery area for fishermen. Waves that are high enough to impact the shoreline so that some areas are eroded due to erosion. Therefore, a coastal protection structure is needed, namely a revetment. A revetment is a coastal protection structure that functions to protect the beach from scouring waves to minimize erosion around the coast. The data used in this planning are wind data, bathymetry, and tidal data. Based on the results of the analysis it is known that the dominant wind that occurs is from the east which is equal to 36%, with the greatest speed being 10 knots or 8.65 m/s. The design wave height calculated from the prevailing wind characteristics is 1,699 m. Sedimentation analysis shows that sedimentation at Kuala Term Beach is dominated by longshore sediment transport which reaches 1,360,132.805 m3/year. Revetment construction is calculated using the general revetment planning formula. The revetment was built from the mountain rock. The height of the revetment building is 3 m with a peak width of 1.5 m and the thickness of the revetment guard wall is 1.5 m and the weight of the bag as a protective layer is 0.301 tons. Meanwhile, the height of gaiters for revetment buildings is 0.75 m with a width of 2.5 m.","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"570 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116204784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Konsep Health, Safety, and Environment merupakan konsep yang harus dipenuhi saat proses pembangunan, Konsep dan standar ini selain bertujuan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kesehatan pekerja, juga bertujuan untuk menjaga lingkungan dari pencemaran dan dampak negatif yang timbul dari proses konstruksi bangunan. Pada penelitian ini, akan dibahas solusi yang diharapkan dapat membantu terpenuhinya konsep HSE pada sisi lingkungan. Maka dari itu, artikel ini bertujuan memuat jenis-jenis material yang dapat dijadikan alternatif sebagai bahan baku material ramah lingkungan sebagai referensi yang mungkin dapat diimplementasikan pada bangunan kedepannya. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah kajian pustaka. Hasil dari kajian pustaka menunjukkan bahwa banyak bermunculan kajian dan penelitian mengenai material ramah lingkungan yang dapat diimplementasikan pada bangunan.
{"title":"Kajian Material Ramah Lingkungan dalam Merespon Konsep Lingkungan pada Health, Safety, and Environment (HSE)","authors":"Karya Mansyah","doi":"10.51179/rkt.v7i2.2031","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i2.2031","url":null,"abstract":"\u0000Konsep Health, Safety, and Environment merupakan konsep yang harus dipenuhi saat proses pembangunan, Konsep dan standar ini selain bertujuan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kesehatan pekerja, juga bertujuan untuk menjaga lingkungan dari pencemaran dan dampak negatif yang timbul dari proses konstruksi bangunan. Pada penelitian ini, akan dibahas solusi yang diharapkan dapat membantu terpenuhinya konsep HSE pada sisi lingkungan. Maka dari itu, artikel ini bertujuan memuat jenis-jenis material yang dapat dijadikan alternatif sebagai bahan baku material ramah lingkungan sebagai referensi yang mungkin dapat diimplementasikan pada bangunan kedepannya. Metode yang digunakan pada artikel ini adalah kajian pustaka. Hasil dari kajian pustaka menunjukkan bahwa banyak bermunculan kajian dan penelitian mengenai material ramah lingkungan yang dapat diimplementasikan pada bangunan.\u0000","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132389351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bireuen pernah menjadi ibukota RI yang ketiga selama seminggu, setelah Yogyakarta jatuh ke tangan penjajah pada saat terjadi Agresi Militer Belanda II (1947-1948), “Meuligoe Bupati Bireuen yang sekarang ini pernah menjadi tempat pengasingan presiden Soekarno,” 18 Juni 1948 , Bireuen pernah menjadi Ibukota Republik Indonesia yang ketiga selama seminggu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sejarah yang dipakai untuk menyusun fakta, mendeskripsikan, dan menarik kesimpulan tentang masa lampau. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam metode sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah identifikasi sejarah dan bangunan – bangunan peninggalan bersejarah di kabupaten bireuen
{"title":"BIREUEN SEBAGAI KOTA JUANG","authors":"Zuraihan Zuraihan, I. Idayani, Kumita Kumita","doi":"10.51179/rkt.v7i1.1834","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/rkt.v7i1.1834","url":null,"abstract":"Bireuen pernah menjadi ibukota RI yang ketiga selama seminggu, setelah Yogyakarta jatuh ke tangan penjajah pada saat terjadi Agresi Militer Belanda II (1947-1948), “Meuligoe Bupati Bireuen yang sekarang ini pernah menjadi tempat pengasingan presiden Soekarno,” 18 Juni 1948 , Bireuen pernah menjadi Ibukota Republik Indonesia yang ketiga selama seminggu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sejarah yang dipakai untuk menyusun fakta, mendeskripsikan, dan menarik kesimpulan tentang masa lampau. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam metode sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah identifikasi sejarah dan bangunan – bangunan peninggalan bersejarah di kabupaten bireuen","PeriodicalId":249630,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknik dan Teknologi","volume":"175 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120990068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}