Dery Kurniawan, Dina Khairuna Siregar, Fahri Fahri, Leni Rahmadanti, Muhammad Rusydi Wibisono, Anggita Mega Sari, Nur Atari Oktafianti, Muhammad Anid Hikmanudin
{"title":"Pendekatan Personal Dalam Meningkatkan Kesadaran Terhadap Kesehatan Mata Di Desa Gedong Damai Kelurahan Kalitimbang Cilegon","authors":"Dery Kurniawan, Dina Khairuna Siregar, Fahri Fahri, Leni Rahmadanti, Muhammad Rusydi Wibisono, Anggita Mega Sari, Nur Atari Oktafianti, Muhammad Anid Hikmanudin","doi":"10.59837/jpmba.v1i6.282","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menurut survey apabila gangguan kesehatan mata cenderung dibiarkan berlarut-larut tanpa adanya pencegahan atau tindakan, akan meningkatkan prevalensi jumlah penderita gangguan refraksi (seperti myopia) menjadi 52% di tahun 2050. Oleh karenanya, kesadaran menjadi langkah penting dalam upaya mencegah maupun mengobati gangguan kesehatan mata. Maka dari itu perlu diadakan kegiatan yang dapat memaksimalkan penyuluhan terkait kesehatan mata dengan pendekatan personal seperti pemeriksaan mata gratis. Agar nantinya, bersama dengan pihak yang bekerjasama dalam kegiatan ini yaitu Posyandu Remaja Gemini sebagai kelompok binaan yang disupervisi Puskesmas Cibeber Kota Cilegondapat mengawal dan memfasilitasi masyarakat demi terjaganya kesadaran mereka terhadap kesehatan mata. Metode pelaksanaan ini dilakukan secara kolaboratif dengan teknis model penyuluhan personal berupa pemeriksaan mata secara gratis. Pelaksanaan ini juga melakukan pengisian kuesioner dalam meninjau konteks kesadaran masyarakat terhadap kesehatan matanya. Kuesioner dibuat berdasarkan wawancara kepada pengguna kacamata di wilayah setempat. Dari kegiatan ini tercatat secara riwayat pemakaian kacamata terdapat 15 orang (sekitar 45%) sudah pernah memakai kacamata dan 18 orang (sekitar 55%) belum pernah memakai kacamata. Dari hasil kuesioner masih perlu menelusuri faktor-faktor yang menghambat perilaku masyarakat menjaga kesehatan mata, seperti menunda pemakaian kacamata. Diharapkan ke depannya program pemeriksaan mata dapat dilangsungkan secara rutin dan berkala sehingga kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mata dapat terjaga.","PeriodicalId":348101,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59837/jpmba.v1i6.282","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Menurut survey apabila gangguan kesehatan mata cenderung dibiarkan berlarut-larut tanpa adanya pencegahan atau tindakan, akan meningkatkan prevalensi jumlah penderita gangguan refraksi (seperti myopia) menjadi 52% di tahun 2050. Oleh karenanya, kesadaran menjadi langkah penting dalam upaya mencegah maupun mengobati gangguan kesehatan mata. Maka dari itu perlu diadakan kegiatan yang dapat memaksimalkan penyuluhan terkait kesehatan mata dengan pendekatan personal seperti pemeriksaan mata gratis. Agar nantinya, bersama dengan pihak yang bekerjasama dalam kegiatan ini yaitu Posyandu Remaja Gemini sebagai kelompok binaan yang disupervisi Puskesmas Cibeber Kota Cilegondapat mengawal dan memfasilitasi masyarakat demi terjaganya kesadaran mereka terhadap kesehatan mata. Metode pelaksanaan ini dilakukan secara kolaboratif dengan teknis model penyuluhan personal berupa pemeriksaan mata secara gratis. Pelaksanaan ini juga melakukan pengisian kuesioner dalam meninjau konteks kesadaran masyarakat terhadap kesehatan matanya. Kuesioner dibuat berdasarkan wawancara kepada pengguna kacamata di wilayah setempat. Dari kegiatan ini tercatat secara riwayat pemakaian kacamata terdapat 15 orang (sekitar 45%) sudah pernah memakai kacamata dan 18 orang (sekitar 55%) belum pernah memakai kacamata. Dari hasil kuesioner masih perlu menelusuri faktor-faktor yang menghambat perilaku masyarakat menjaga kesehatan mata, seperti menunda pemakaian kacamata. Diharapkan ke depannya program pemeriksaan mata dapat dilangsungkan secara rutin dan berkala sehingga kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mata dapat terjaga.