Kejadian Stunting Pada Balita Ditinjau Dari Karakteristik Umur Dan Jenis Kelamin

Sekarini Sekarini
{"title":"Kejadian Stunting Pada Balita Ditinjau Dari Karakteristik Umur Dan Jenis Kelamin","authors":"Sekarini Sekarini","doi":"10.37413/jmakia.v12i1.186","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan masalah gizi yang serius yang dapat menghambat perkembangan anak pada masa-masa berikutnya, meningkatkan resiko kesakitan dan kematian pada balita.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada balita di wilayah puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang.  Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan besar sampel sebanyak 438 balita menggunakan laporan hasil timbang bulan Agustus 2020. Variable independent dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan kategori umur balita, variable dependent adalah kejadian stunting. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi Square. \nHasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden berada pada kategori usia toddler, lebih dari setengah responden berjenis kelamin laki-laki.dan responden yang pendek dan sangat pendek sejumlah 16.2%. Hasil cross tabulasi antara umur dengan kejadian stunting menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar .000, namun sebaliknya tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian stunting yang dapat dilihat dari nilai p (.656) >0.005. Semakin muda usia, angka kejadian stunting semakin tinggi dan semakin bertambah usia maka kejadian stuntingnya semakin rendah. \nPendampingan yang intensif oleh tenaga kesehatan sangat dibutuhkan oleh kelompok masyarakat ibu menyusui dan ibu dengan anak dibawah usia tiga tahun mengenai ASI eksklusif, asupan nutrisi anak, asupan nutrisi ibu menyusui dan posyandu rutin sebagai upaya mencegah stunting secara dini pada anak-anak dengan usia yang lebih muda.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v12i1.186","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi yang serius yang dapat menghambat perkembangan anak pada masa-masa berikutnya, meningkatkan resiko kesakitan dan kematian pada balita.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian stunting pada balita di wilayah puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang.  Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional menggunakan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan besar sampel sebanyak 438 balita menggunakan laporan hasil timbang bulan Agustus 2020. Variable independent dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan kategori umur balita, variable dependent adalah kejadian stunting. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden berada pada kategori usia toddler, lebih dari setengah responden berjenis kelamin laki-laki.dan responden yang pendek dan sangat pendek sejumlah 16.2%. Hasil cross tabulasi antara umur dengan kejadian stunting menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur balita dengan kejadian stunting dengan nilai p-value sebesar .000, namun sebaliknya tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian stunting yang dapat dilihat dari nilai p (.656) >0.005. Semakin muda usia, angka kejadian stunting semakin tinggi dan semakin bertambah usia maka kejadian stuntingnya semakin rendah. Pendampingan yang intensif oleh tenaga kesehatan sangat dibutuhkan oleh kelompok masyarakat ibu menyusui dan ibu dengan anak dibawah usia tiga tahun mengenai ASI eksklusif, asupan nutrisi anak, asupan nutrisi ibu menyusui dan posyandu rutin sebagai upaya mencegah stunting secara dini pada anak-anak dengan usia yang lebih muda.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
幼儿发育不良的发生率取决于其年龄和性别特征
发育不良是一个严重的营养问题,可能会阻碍儿童的后期发育,增加儿童痛苦和死亡的风险。本研究的目的是确定马郎县puskesmas地区幼儿发育不良与年龄和性别之间的关系。本研究采用分段法进行的研究设计是一种相互关联的描述性研究。采用的采样技术是采用了2020年8月称重结果报告,采用了大量438个5岁以下样本的饱和采样技术。这项研究的独立性是性别和幼儿的年龄,可变性是发育障碍。用于数据分析的技术是Chi Square。研究结果显示,超过一半的受访者属于托德勒的年龄,超过一半的受访者是男性。和非常短的受访者是162%。从年龄交叉到特技事件的结果来看,幼儿的发育周期与p值为000的发育发育过程之间存在联系,但除此之外,性别与发育过程之间没有任何关系,可以从p(.656) > 0005 >中看到。随着年龄的增长,特技发生率越来越高,年龄也越来越低。母乳喂养和三岁以下儿童的母乳喂养、儿童营养、母乳喂养和定期服用的营养摄入量,以防止幼儿过早发育。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI DENGAN KAPARAHAN PRURITUS VULVAE KONSUMSI JAMU TRADISIONAL PADA IBU HAMIL DI PONKESDES DESA PLESUNGAN KECAMATAM KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS SEHARI HARI DENGAN RESIKO JATUH PADA LANSIA DI DESA TULUNG REJO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN SEKSUAL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP SEXUAL AWARENESS PASIEN HIV DI RSUD SAYANG CIANJUR BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESEHATAN MENTAL PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID-19
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1