Pub Date : 2022-09-05DOI: 10.37413/jmakia.v12i2.217
Ni Kadek Devariyani Swantari, I. Gede Putu Darma Suyasa, Ni Wayan Manik Parwati
ABSTRAK Pengetahuan dan perilaku vulva hygiene saat menstruasi sangat penting dimiliki remaja putri untuk mencegah terjadinya masalah pada genetalia seperti pruritus vulvae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae pada remaja putri. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 314 orang dengan jumlah sampel 192 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan kuesioner dengan google formulir dan dianalisis dengan Spearman’s Rho Correlation. Hasil temuan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan vulva hygiene cukup (41,2%), tingkat perilaku vulva hygiene baik (51,0%), dan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae ringan (43,2%) pada siswi SMP Widyasakti. Dari 79 responden yang memiliki tingkat pengetahuan vulva hygiene cukup, sebanyak 33 (41,8%) responden mengalami pruritus vulvae dengan tingkat keparahan ringan. Dan dari 98 responden yang memiliki tingkat perilaku vulva hygiene baik, sebanyak 44 (44,9%) mengalami pruritus vulvae dengan tingkat keparahan ringan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat perilaku vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU VULVA HYGIENE SAAT MENSTRUASI DENGAN KAPARAHAN PRURITUS VULVAE","authors":"Ni Kadek Devariyani Swantari, I. Gede Putu Darma Suyasa, Ni Wayan Manik Parwati","doi":"10.37413/jmakia.v12i2.217","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v12i2.217","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pengetahuan dan perilaku vulva hygiene saat menstruasi sangat penting dimiliki remaja putri untuk mencegah terjadinya masalah pada genetalia seperti pruritus vulvae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae pada remaja putri. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 314 orang dengan jumlah sampel 192 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan kuesioner dengan google formulir dan dianalisis dengan Spearman’s Rho Correlation. Hasil temuan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan vulva hygiene cukup (41,2%), tingkat perilaku vulva hygiene baik (51,0%), dan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae ringan (43,2%) pada siswi SMP Widyasakti. Dari 79 responden yang memiliki tingkat pengetahuan vulva hygiene cukup, sebanyak 33 (41,8%) responden mengalami pruritus vulvae dengan tingkat keparahan ringan. Dan dari 98 responden yang memiliki tingkat perilaku vulva hygiene baik, sebanyak 44 (44,9%) mengalami pruritus vulvae dengan tingkat keparahan ringan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat perilaku vulva hygiene saat menstruasi dengan tingkat keparahan kejadian pruritus vulvae.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117011623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-30DOI: 10.37413/jmakia.v12i2.237
Andin Ajeng Rahmawati, Fela Putri Hariastuti
ABSTRAK Jamu adalah obat tradisional Indonesia. Beberapa tanaman herbal dapat dikonsumsi secara aman oleh semua orang namun ada beberapa tanaman herbal yang tidak boleh dikonsumsi oleh orang-orang tertentu dikarenakan khasiatnya yang dapat membahayakan kondisi tubuh sehingga perlu pengawasan ketat terhadap penggunaan herbal. Tanaman herbal tidak semuanya aman untuk ibu hamil dan menyusui. Pada ibu hamil risiko pengaruh herbal terhadap kondisi kehamilan dan bayi yang dikandung dapat terjadi secara langsung. Pengaruh yang dapat terjadi pada ibu berkurang, nyeri payudara, asi keluar tidak lancar dan payudara bengkak. Tujuan penelitian untuk mengetahui Konsumsi Jamu Tradisional Pada Ibu Hamil Di Ponkesdes Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Metode enelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yaitu bahwa dari 30 responden, sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang jamu hamil, sebagian besar ibu hamil menggunakan jamu hamil selama kehamilan.
{"title":"KONSUMSI JAMU TRADISIONAL PADA IBU HAMIL DI PONKESDES DESA PLESUNGAN KECAMATAM KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO","authors":"Andin Ajeng Rahmawati, Fela Putri Hariastuti","doi":"10.37413/jmakia.v12i2.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v12i2.237","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Jamu adalah obat tradisional Indonesia. Beberapa tanaman herbal dapat dikonsumsi secara aman oleh semua orang namun ada beberapa tanaman herbal yang tidak boleh dikonsumsi oleh orang-orang tertentu dikarenakan khasiatnya yang dapat membahayakan kondisi tubuh sehingga perlu pengawasan ketat terhadap penggunaan herbal. Tanaman herbal tidak semuanya aman untuk ibu hamil dan menyusui. Pada ibu hamil risiko pengaruh herbal terhadap kondisi kehamilan dan bayi yang dikandung dapat terjadi secara langsung. Pengaruh yang dapat terjadi pada ibu berkurang, nyeri payudara, asi keluar tidak lancar dan payudara bengkak. Tujuan penelitian untuk mengetahui Konsumsi Jamu Tradisional Pada Ibu Hamil Di Ponkesdes Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Metode enelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yaitu bahwa dari 30 responden, sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang baik tentang jamu hamil, sebagian besar ibu hamil menggunakan jamu hamil selama kehamilan.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"331 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133496616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ainul Mufidah, Errix Kristian Julianto, Eris Afiana Hari Adha
ABSTRAK Lansia merupakan kelompok usia pada manusia yang telah memasuki tahap akhir. Lansia dimulai dari usia 60 tahun, permasalahan kesehatan lansia dapat mengakibatkan penurunan fungsi tubuh lansia. Masalah sistem muskuloskeletal pada lansia dapat mengalami perubahan seperti pada gangguan berjalan, gangguan keseimbangan, kaki cenderung mudah goyah, dan respon yang lambat memudahkan terjadinya jatuh. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat aktivitas sehari-hari dengan resiko jatuh pada lansia yang dilakukan di Desa Tulung Rejo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan corss sectional. Populasi dalam penelitiant adalah lansia yang berusia >60 tahun sejumlah 450 lansia dan diambil sampel sejumlah 45 responden. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Hasil Penelitian menunjukan tingkat aktivitas lansia yang mandiri total 16 responden (35,6%), Sedangkan lansia yang memiliki resiko jatuh tinggi 31 responden (68,9%). Berdasarkan uji Chi-Square di dapatkan hasil ρ value sebesar 0,000 dan nilai r sebesar 33.802 yang berati terdapat hubungan antara tingkat aktivitas sehari-hari dengan resiko jatuh pada lansia. Resiko jatuh pada lansia harus dicegah dengan memperhatikan faktor seperti kondisi lingkungan rumah, penerangan rumah harus cukup, lantai rumah rata, tidak licin, kamar mandi diberi pegangan dan pintu kamar mandi mudah dibuka, selain itu juga harus melihat fungsi keseimbangan dan gaya berjalan serta faktor emosional lansia.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS SEHARI HARI DENGAN RESIKO JATUH PADA LANSIA DI DESA TULUNG REJO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO","authors":"Ainul Mufidah, Errix Kristian Julianto, Eris Afiana Hari Adha","doi":"10.37413/.v12i2.244","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/.v12i2.244","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Lansia merupakan kelompok usia pada manusia yang telah memasuki tahap akhir. Lansia dimulai dari usia 60 tahun, permasalahan kesehatan lansia dapat mengakibatkan penurunan fungsi tubuh lansia. Masalah sistem muskuloskeletal pada lansia dapat mengalami perubahan seperti pada gangguan berjalan, gangguan keseimbangan, kaki cenderung mudah goyah, dan respon yang lambat memudahkan terjadinya jatuh. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan tingkat aktivitas sehari-hari dengan resiko jatuh pada lansia yang dilakukan di Desa Tulung Rejo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. \u0000 Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan corss sectional. Populasi dalam penelitiant adalah lansia yang berusia >60 tahun sejumlah 450 lansia dan diambil sampel sejumlah 45 responden. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Hasil Penelitian menunjukan tingkat aktivitas lansia yang mandiri total 16 responden (35,6%), Sedangkan lansia yang memiliki resiko jatuh tinggi 31 responden (68,9%). Berdasarkan uji Chi-Square di dapatkan hasil ρ value sebesar 0,000 dan nilai r sebesar 33.802 yang berati terdapat hubungan antara tingkat aktivitas sehari-hari dengan resiko jatuh pada lansia. \u0000 Resiko jatuh pada lansia harus dicegah dengan memperhatikan faktor seperti kondisi lingkungan rumah, penerangan rumah harus cukup, lantai rumah rata, tidak licin, kamar mandi diberi pegangan dan pintu kamar mandi mudah dibuka, selain itu juga harus melihat fungsi keseimbangan dan gaya berjalan serta faktor emosional lansia.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123345477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-25DOI: 10.37413/jmakia.v12i2.198
Sally Yustinawati Suryatna, Papat Patimah
ABSTRAK HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang atau menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. HIV merupakan penyakit menular yang salah satunya melalui hubungan seksual. Kesadaran seksual merupakan hal penting bagi penderita HIV yang harus ditunjang oleh pendidikan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program pendidikan seksual dengan media audiovisual terhadap sexual awareness pasien HIV. Penelitian ini kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah quasy experiment without control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien HIV yang melakukan rawat jalan di Poliklinik HIV di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus sampel uji beda dua proporsi maka didapatkan jumlah 21 responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu media audiovisual, kuesioner data demografi, dan kuesioner sexual awareness. Hasil dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh pendidikan seksual dengan media audiovisual terhadap sexual awareness pasien HIV di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur didapatkan nilai signifikan 0,015 (sig < 0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam pelayanan kesehatan sehingga peran perawat sebagai educator akan tercapai dengan maksimal dan meminimalkan penularan HIV AIDS.
{"title":"PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN SEKSUAL DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP SEXUAL AWARENESS PASIEN HIV DI RSUD SAYANG CIANJUR","authors":"Sally Yustinawati Suryatna, Papat Patimah","doi":"10.37413/jmakia.v12i2.198","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v12i2.198","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang atau menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. HIV merupakan penyakit menular yang salah satunya melalui hubungan seksual. Kesadaran seksual merupakan hal penting bagi penderita HIV yang harus ditunjang oleh pendidikan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program pendidikan seksual dengan media audiovisual terhadap sexual awareness pasien HIV. Penelitian ini kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah quasy experiment without control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien HIV yang melakukan rawat jalan di Poliklinik HIV di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus sampel uji beda dua proporsi maka didapatkan jumlah 21 responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu media audiovisual, kuesioner data demografi, dan kuesioner sexual awareness. Hasil dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh pendidikan seksual dengan media audiovisual terhadap sexual awareness pasien HIV di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur didapatkan nilai signifikan 0,015 (sig < 0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam pelayanan kesehatan sehingga peran perawat sebagai educator akan tercapai dengan maksimal dan meminimalkan penularan HIV AIDS.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"46 18","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131722648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-25DOI: 10.37413/jmakia.v12i2.201
M. A. Arif Budiman, Said Mardijanto, Emi Eliya Astutik, Achmad Ali Basri
ABSTRAK Bekerja di tengah perhatian media dan publik yang intens, durasi kerja panjang, masif, dan belum pernah terjadi sebelumnya pada perawat memiliki implikasi tambahan dalam memicu terjadinya masalah kesehatan mental. Stigmatisasi yang ada menjadikan perawat sebagai pembawa virus merupakan sikap yang memicu terjadinya gangguan mental. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan kesehatan mental perawat pada masa pandemi Covid-19. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 responden dengan menggunkan teknik purposive sampling kemudian data dianalisis menggunakan uji spearman rho. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa beban kerja perawat berada pada kategori beban kerja yang berat selama pandemi covid-19 dengan persentase sebanyak 75% dan kesehatan mental perawat selama pandemi paling banyak dengan kesehatan mental sedang sebanyak 70,0%. Kemudian dari hasil uji bivariat menunjukkan nilai signifikan 0,019 dimana nilai ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja perawat dengan kesehatan mental perawat. Beban kerja yang berlebih pada perawat dapat memicu timbulnya stres dan burnout. Perawat yang mengalami stres dan burnout memungkinkan mereka untuk tidak dapat menampilkan performa secara efektif dan efisien dikarenakan kemampuan fisik dan kognitif mereka menjadi berkurang.
{"title":"BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESEHATAN MENTAL PERAWAT PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"M. A. Arif Budiman, Said Mardijanto, Emi Eliya Astutik, Achmad Ali Basri","doi":"10.37413/jmakia.v12i2.201","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v12i2.201","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Bekerja di tengah perhatian media dan publik yang intens, durasi kerja panjang, masif, dan belum pernah terjadi sebelumnya pada perawat memiliki implikasi tambahan dalam memicu terjadinya masalah kesehatan mental. Stigmatisasi yang ada menjadikan perawat sebagai pembawa virus merupakan sikap yang memicu terjadinya gangguan mental. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan kesehatan mental perawat pada masa pandemi Covid-19. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 responden dengan menggunkan teknik purposive sampling kemudian data dianalisis menggunakan uji spearman rho. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa beban kerja perawat berada pada kategori beban kerja yang berat selama pandemi covid-19 dengan persentase sebanyak 75% dan kesehatan mental perawat selama pandemi paling banyak dengan kesehatan mental sedang sebanyak 70,0%. Kemudian dari hasil uji bivariat menunjukkan nilai signifikan 0,019 dimana nilai ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja perawat dengan kesehatan mental perawat. Beban kerja yang berlebih pada perawat dapat memicu timbulnya stres dan burnout. Perawat yang mengalami stres dan burnout memungkinkan mereka untuk tidak dapat menampilkan performa secara efektif dan efisien dikarenakan kemampuan fisik dan kognitif mereka menjadi berkurang.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133638694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putu Ayu Ratna Darmayanti, Ni Wayan Widiyani, Komang Ayu Purnama Dewi
ABSTRAK Latar Belakang: Setiap ibu hamil berhak mendapatkan pelayanan kehamilan yang berkualitas dan komprehensif melalui pemeriksaan Antenatal Care agar mendapatkan informasi mengenai janin dan mendeteksi komplikasi. Namun, selama pandemi COVID-19 banyak ibu hamil yang menunda melakukan pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan karena ibu cemas tertular COVID-19. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu hamil dengan kunjungan Antenatal Care pada masa pandemi COVID-19 di UPTD Puskesmas Kuta 1. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional pada bulan Agustus-Oktober 2021. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Populasi penelitian ini yaitu semua ibu hamil trimester 3 yang melakukan kunjungan ANC di UPTD Puskesmas Kuta 1 sebanyak 59 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner kecemasan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Analisa data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: Penelitian ini menunjukkan sebagian besar mengalami kecemasan ringan sebanyak 36 orang (61,0%) dan sebagian besar responden tidak lengkap dalam melakukan kunjungan ANC yaitu sebanyak 42 orang (71,2%). Hasil uji korelasi Spearman Rank diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0.000 yang artinya ada hubungan kecemasan ibu hamil dengan kunjungan Antenatal Care pada masa pandemi COVID-19 di UPTD Puskesmas Kuta 1. Sedangkan, koefisien korelasi sebesar 0,589 yang artinya hubungan korelasi sedang. Kesimpulan: Petugas kesehatan agar meningkatkan KIE pada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan serta informasi terkait COVID-19 yang dapat dilakukan secara online dengan membuat grup komunikasi sehingga pemberian KIE lebih maksimal.
{"title":"HUBUNGAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANC PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PUSKESMAS KUTA 1","authors":"Putu Ayu Ratna Darmayanti, Ni Wayan Widiyani, Komang Ayu Purnama Dewi","doi":"10.37413/.v12i2.213","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/.v12i2.213","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar Belakang: Setiap ibu hamil berhak mendapatkan pelayanan kehamilan yang berkualitas dan komprehensif melalui pemeriksaan Antenatal Care agar mendapatkan informasi mengenai janin dan mendeteksi komplikasi. Namun, selama pandemi COVID-19 banyak ibu hamil yang menunda melakukan pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan karena ibu cemas tertular COVID-19. \u0000Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu hamil dengan kunjungan Antenatal Care pada masa pandemi COVID-19 di UPTD Puskesmas Kuta 1. \u0000Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional pada bulan Agustus-Oktober 2021. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling. Populasi penelitian ini yaitu semua ibu hamil trimester 3 yang melakukan kunjungan ANC di UPTD Puskesmas Kuta 1 sebanyak 59 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner kecemasan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Analisa data menggunakan uji Spearman Rank. \u0000Hasil: Penelitian ini menunjukkan sebagian besar mengalami kecemasan ringan sebanyak 36 orang (61,0%) dan sebagian besar responden tidak lengkap dalam melakukan kunjungan ANC yaitu sebanyak 42 orang (71,2%). Hasil uji korelasi Spearman Rank diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0.000 yang artinya ada hubungan kecemasan ibu hamil dengan kunjungan Antenatal Care pada masa pandemi COVID-19 di UPTD Puskesmas Kuta 1. Sedangkan, koefisien korelasi sebesar 0,589 yang artinya hubungan korelasi sedang. \u0000Kesimpulan: Petugas kesehatan agar meningkatkan KIE pada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan serta informasi terkait COVID-19 yang dapat dilakukan secara online dengan membuat grup komunikasi sehingga pemberian KIE lebih maksimal.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128990771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Parwati, Christine Elisabeth Sianipar, Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja
ABSTRAK Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA). Hasil SUPAS tahun 2015 AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Komplikasi dan kematian maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan. Salah satu penyebabnya adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga non kesehatan yang tidak memiliki kompetensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan pada ibu hamil TM III di Wilayah Kerja Puskesmas Mogang Kabupaten Samosir Tahun 2021. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Analitik Korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mogang. Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III yang memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 54 orang. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan batas kemaknaan statistik yaitu P value < 0,05 ditemukan beberapa variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna yaitu pendidikan, pengetahuan, sikap, aksesibilitas dan dukungan keluarga terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan, dan tidak ditemukan hubungan yang bermakna pada variabel umur, paritas, pemeriksaan kehamilan dan dukungan tenaga kesehatan. Simpulan dari penelitian diperoleh proporsi responden yang memilih tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan berjumlah 66,7% dan 33,3% memilih non tenaga kesehatan, faktor-faktor yang memiliki hubungan dalam pemilihan tenaga penolong persalinan adalah faktor predisposisi (pendidikan, pengetahuan dan sikap), faktor pendukung (aksesibilitas) dan faktor pendorong (dukungan keluarga).
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TENAGA PENOLONG PERSALINAN PADA IBU HAMIL TM III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOGANG KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2021","authors":"N. Parwati, Christine Elisabeth Sianipar, Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja","doi":"10.37413/.v12i2.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/.v12i2.238","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA). Hasil SUPAS tahun 2015 AKI di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Komplikasi dan kematian maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar persalinan. Salah satu penyebabnya adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga non kesehatan yang tidak memiliki kompetensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan pada ibu hamil TM III di Wilayah Kerja Puskesmas Mogang Kabupaten Samosir Tahun 2021. \u0000Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Analitik Korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III yang ada di wilayah kerja Puskesmas Mogang. Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu hamil TM III yang memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 54 orang. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah total sampling. \u0000Hasil penelitian dengan menggunakan batas kemaknaan statistik yaitu P value < 0,05 ditemukan beberapa variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna yaitu pendidikan, pengetahuan, sikap, aksesibilitas dan dukungan keluarga terhadap pemilihan tenaga penolong persalinan, dan tidak ditemukan hubungan yang bermakna pada variabel umur, paritas, pemeriksaan kehamilan dan dukungan tenaga kesehatan. \u0000Simpulan dari penelitian diperoleh proporsi responden yang memilih tenaga kesehatan sebagai tenaga penolong persalinan berjumlah 66,7% dan 33,3% memilih non tenaga kesehatan, faktor-faktor yang memiliki hubungan dalam pemilihan tenaga penolong persalinan adalah faktor predisposisi (pendidikan, pengetahuan dan sikap), faktor pendukung (aksesibilitas) dan faktor pendorong (dukungan keluarga).","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128336834","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eva Martini, Asep Suryadin, Dhinny Novryanthi, Sri Kurnia Dewi
ABSTRAK Virus Covid 19 berasal dari negara Cina. Virus ini cepat menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Data WHO kasus Covid 19 yang terkonfirmasi diseluruh dunia melampaui 90 Juta. Pemerintah menetapkan pemberian vaksinasi merupakan salah satu cara pencegahan terhadap virus Covid 19. Pemberian vaksinasi bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga pada anak usia 6-11 Tahun. Banyak orangtua tidak memberikan ijin untuk pemberian vaksin pada anaknya. Hal tersebut karena orangtua terpengaruh isu-isu yang tidak benar (hoaks). Dukungan keluarga merupakan hal yang penting dan kunci untuk percepatan proses vaksinasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian Vaksin Covid 19 pada anak usia sekolah (6-11 tahun). Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner gogleform dan dianalisis menggunakan SPSS. Analisa data menggunakan Uji Chi Squre. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Jumlah sampel 43 responden. Hasil penelitian nilai P Value = 0,002 (P<0,05) nilai Ho di tolak dan Ha diterima. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemberian Vaksin Covid 19 pada anak usia sekolah (6-11 Tahun). Saran untuk penelitian selanjutnya adalah analisis faktor dominan pendidikan yang dapat berpengaruh terhadap dukungan keluarga dalam pemberian Vaksin Covid 19.
{"title":"DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN VAKSIN COVID 19 PADA ANAK USIA SEKOLAH (6-11 TAHUN)","authors":"Eva Martini, Asep Suryadin, Dhinny Novryanthi, Sri Kurnia Dewi","doi":"10.37413/.v12i2.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/.v12i2.243","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Virus Covid 19 berasal dari negara Cina. Virus ini cepat menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Data WHO kasus Covid 19 yang terkonfirmasi diseluruh dunia melampaui 90 Juta. Pemerintah menetapkan pemberian vaksinasi merupakan salah satu cara pencegahan terhadap virus Covid 19. Pemberian vaksinasi bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga pada anak usia 6-11 Tahun. Banyak orangtua tidak memberikan ijin untuk pemberian vaksin pada anaknya. Hal tersebut karena orangtua terpengaruh isu-isu yang tidak benar (hoaks). Dukungan keluarga merupakan hal yang penting dan kunci untuk percepatan proses vaksinasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian Vaksin Covid 19 pada anak usia sekolah (6-11 tahun). Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner gogleform dan dianalisis menggunakan SPSS. Analisa data menggunakan Uji Chi Squre. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Jumlah sampel 43 responden. Hasil penelitian nilai P Value = 0,002 (P<0,05) nilai Ho di tolak dan Ha diterima. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemberian Vaksin Covid 19 pada anak usia sekolah (6-11 Tahun). Saran untuk penelitian selanjutnya adalah analisis faktor dominan pendidikan yang dapat berpengaruh terhadap dukungan keluarga dalam pemberian Vaksin Covid 19.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"17 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130935087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK WHO melaporkan bahwa setiap tahunnya terdapat 9,8-24,6% pasien sakit kritis yang dirawat di ICU per 100.000 penduduk. Di Indonesia angka kematian di ICU mencapai 27,6%. Tingginya prevalensi pasien kritis ini sejalan dengan berbagai permasalahan yang ada di ICU untuk diselesaikan, sehingga kematian terjadi setiap tahunnya. Pasien yang di rawat di ICU pada umumnya adalah pasien kritis atau total care yang memiliki tingkat kebutuhan berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman perawat dalam merawat pasien total care di ruang ICU RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan tatap muka, yang melibatkan 9 partisipan perawat yang berada di Ruang ICU RSUD Dr.R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik Colaizzi yaitu proses koding dan sistematik. Hasil dari penelitian ini mendapatkan 8 tema. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dalam melakukan perawatan pada pasien dengan total care perawat memberikan asuhan keperawatan dengan melakukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia hingga kebutuhan medis, dalam melakukan perawatan perawat mengalami hambatan berupa kurangnya sarana prasarana dan kurangnya tenaga perawat yang menyebabkan beban perawat meningkat, sehingga perawat beharap agar mendapatkan penamabahan pada tenaga perawat dan sarana prasarana tercukupi. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terkait hubungan peningkatan beban kerja perawat dikarenakan kurangnya tenaga perawat
{"title":"PENGALAMAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN TOTAL CARE DI RUANG ICU RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO","authors":"B. Khayudin, Nurfain, Devi Retno Kusuma Hati","doi":"10.37413/.v12i2.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/.v12i2.235","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000WHO melaporkan bahwa setiap tahunnya terdapat 9,8-24,6% pasien sakit kritis yang dirawat di ICU per 100.000 penduduk. Di Indonesia angka kematian di ICU mencapai 27,6%. Tingginya prevalensi pasien kritis ini sejalan dengan berbagai permasalahan yang ada di ICU untuk diselesaikan, sehingga kematian terjadi setiap tahunnya. Pasien yang di rawat di ICU pada umumnya adalah pasien kritis atau total care yang memiliki tingkat kebutuhan berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman perawat dalam merawat pasien total care di ruang ICU RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan tatap muka, yang melibatkan 9 partisipan perawat yang berada di Ruang ICU RSUD Dr.R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik Colaizzi yaitu proses koding dan sistematik. Hasil dari penelitian ini mendapatkan 8 tema. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dalam melakukan perawatan pada pasien dengan total care perawat memberikan asuhan keperawatan dengan melakukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia hingga kebutuhan medis, dalam melakukan perawatan perawat mengalami hambatan berupa kurangnya sarana prasarana dan kurangnya tenaga perawat yang menyebabkan beban perawat meningkat, sehingga perawat beharap agar mendapatkan penamabahan pada tenaga perawat dan sarana prasarana tercukupi. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terkait hubungan peningkatan beban kerja perawat dikarenakan kurangnya tenaga perawat","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126962917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putu Ayu Ratna Darmayanti, Ni Wayan Sari Upadani, Komang Ayu Purnama Dewi
ABSTRAK Latar Belakang dan Tujuan: Melahirkan mempunyai momen menakutkan seperti perubahan emosional selama kehamilan dan masa nifas untuk menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Perubahan emosional ini merupakan fase yang paling berat dan bahaya dan jika tidak ditangani akan jatuh pada fase depresi setelah ibu melahirkan yang sering dikenal dengan istilah depresi postpartum. Mengatasi hal ini sangat perlu implementasi skrining depresi post partum dengan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) yang baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui implementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada ibu pasca melahirkan. Metode: Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 112 rekam medis. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil: Implementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada kategori baik dilakukan oleh hampir seluruh responden dengan kategori umur dewasa akhir (36-45tahun) yaitu sebanyak 72 responden (80%), dan jenis kelamin perempuan sebanyak 67 responden (78,8%). Implementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada kategori baik juga dilakukan oleh sebagian besar responden dengan pendidikan D III keperawatan yaitu sebanyak 51 responden (76,1%) serta hampir seluruh reponden yang lama bekerja ≥ 6 bulan melakukan impelementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada kategori baik sebanyak 76 responden (77,6%). Kesimpulan: Sebagian kecil responden dengan lama bekerja ≥6 bulan melakukan implementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada kategori kurang. Diharapkan petugas dapat lebih meningkatkan lagi kemampuan untuk melakukan skrining dengan EPDS.
抽象的背景和目的:怀孕期间的情感变化和初生阶段对母亲的适应有如此可怕的影响。这种情绪变化是最严重和最危险的阶段,如果不治疗,将会导致产后抑郁。解决这一问题迫切需要爱丁堡圣诞节后抑郁抑郁Scale的有效实施。本研究的目的是确定产后产妇产后抑郁风险筛选的实施。方法:采用符合夹杂物和排他性标准的抽样技术提取样本技术。本研究的样本总数为112个医疗记录。使用频率分布的univariat分析进行数据分析。结果:执行产后抑郁风险与EPDS在这一类别中进行的几乎所有年龄为72名受访者(36-45岁),女性为67名受访者(78.8%)。实施与EPDS post partum抑郁症风险的类别筛选也很好做护理和教育大部分受访者D三世多达51的受访者(76,1%)和旧工作的几乎整个reponden≥6个月进行impelementasi与EPDS post partum抑郁症风险筛选好类别多达76受访者(77,6%)。结论:与≥6个月工作多久做一小部分受访者与EPDS post partum抑郁症风险的类别筛选实施更少。预计工作人员将能够提高对监督人员进行筛选的能力。
{"title":"IMPLEMENTASI SKRINING RISIKO DEPRESI POST PARTUM DENGAN EDINBURGH POSTNATAL DEPRESSION SCALE PADA IBU PASCA MELAHIRKAN","authors":"Putu Ayu Ratna Darmayanti, Ni Wayan Sari Upadani, Komang Ayu Purnama Dewi","doi":"10.37413/.v12i2.214","DOIUrl":"https://doi.org/10.37413/.v12i2.214","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar Belakang dan Tujuan: Melahirkan mempunyai momen menakutkan seperti perubahan emosional selama kehamilan dan masa nifas untuk menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Perubahan emosional ini merupakan fase yang paling berat dan bahaya dan jika tidak ditangani akan jatuh pada fase depresi setelah ibu melahirkan yang sering dikenal dengan istilah depresi postpartum. Mengatasi hal ini sangat perlu implementasi skrining depresi post partum dengan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) yang baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui implementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada ibu pasca melahirkan. \u0000Metode: Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 112 rekam medis. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi. \u0000Hasil: Implementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada kategori baik dilakukan oleh hampir seluruh responden dengan kategori umur dewasa akhir (36-45tahun) yaitu sebanyak 72 responden (80%), dan jenis kelamin perempuan sebanyak 67 responden (78,8%). Implementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada kategori baik juga dilakukan oleh sebagian besar responden dengan pendidikan D III keperawatan yaitu sebanyak 51 responden (76,1%) serta hampir seluruh reponden yang lama bekerja ≥ 6 bulan melakukan impelementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada kategori baik sebanyak 76 responden (77,6%). \u0000Kesimpulan: Sebagian kecil responden dengan lama bekerja ≥6 bulan melakukan implementasi skrining risiko depresi post partum dengan EPDS pada kategori kurang. Diharapkan petugas dapat lebih meningkatkan lagi kemampuan untuk melakukan skrining dengan EPDS.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"94 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129056784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}