Yusuf Ariyanto, Wira Widjaya Lindarto, Dyah Kusuma Wardhani
{"title":"MODUL UNIT KARANTINA PORTABLE SEBAGAI FASILITAS PEMBANTU RUANG ISOLASI DARURAT DI LINGKUNGAN KAMPUNG PADAT PENDUDUK","authors":"Yusuf Ariyanto, Wira Widjaya Lindarto, Dyah Kusuma Wardhani","doi":"10.9744/share.7.2.78-85","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The capacity of the isolation room at the hospital appointed by the Government to treat Covid-19 patients is no longer able to accommodate the positive Covid-19 patients. Positive Covid-19 patients with no symptoms or other signs of worsening physical conditions are advised to do self-quarantine and isolation independently. This self-quarantine/isolation becomes a problem especially in densely populated settlements, especially informal settlements. The case study on this community service activity is an informal settlement located along the Surabaya railroad. Together with the Surabaya ARKOM team as partners, this community service activity conducting field observations with the results that there are still many poor house conditions in this area, the conditions of the houses are tight and not fulfilled the standards of a healthy house, which causes a larger potential spread of Covid-19 virus and makes it impossible to carry out self-isolation in their each homes. The solution offered is to create a communal isolation room module as an emergency isolation room for informal village communities during a pandemic or can be used in other certain emergency conditions with a participatory design method that meets health standards for isolation rooms designed with the easy and fast module applications process. The purpose of this activity is to provide a set of modules for communal quarantine units as prototypes that can be made by the community with a simple system, easily available materials, fast and prioritizing community participation in its assembling.\n \nAbstrak: Kapasitas ruang isolasi di Rumah Sakit yang ditunjuk Pemerintah untuk merawat pasien Covid-19 sudah tak mampu menampung membeludaknya pasien positif Covid-19. Pasien positif Covid-19 yang belum mengalami atau bahkan yang tidak menunjukkan gejala penurunan kondisi fisik, dianjurkan untuk melakukan karantina dan perawatan secara mandiri. Karantina secara mandiri ini menjadi tantangan tersendiri untuk permukiman padat penduduk, terutama permukiman informal. Menjadi studi kasus pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah permukiman informal yang berada di tepi kereta api. Bersama tim ARKOM Surabaya sebagai mitra melakukan observasi lapangan dengan hasil menunjukkan bahwa kondisi rumah yang memprihatinkan masih banyak terdapat di area ini, kondisi rumah berdempetan dan tidak sesuai standar rumah sehat inilah yang menyebabkan potensi besar penularan Covid-19 dan tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Solusi yang ditawarkan adalah membuat modul ruang karantina komunal sebagai ruang karantina darurat bagi masyarakat kampung informal pada masa pandemi atau kondisi darurat tertentu dengan metode desain partisipatif yang memenuhi standar kesehatan untuk sebuah ruang karantina yang didesain dengan proses aplikasi modul yang mudah, murah dan cepat. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan modul unit karantina komunal sebagai prototype yang dapat dibuat sendiri oleh masing-masing kampung padat penduduk dengan sistem yang sederhana (portable), material mudah didapat, cepat dan mengedepankan usaha partisipatif masyarakat dalam pembuatannya.","PeriodicalId":186221,"journal":{"name":"SHARE: \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SHARE: \"SHaring - Action - REflection\"","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.9744/share.7.2.78-85","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The capacity of the isolation room at the hospital appointed by the Government to treat Covid-19 patients is no longer able to accommodate the positive Covid-19 patients. Positive Covid-19 patients with no symptoms or other signs of worsening physical conditions are advised to do self-quarantine and isolation independently. This self-quarantine/isolation becomes a problem especially in densely populated settlements, especially informal settlements. The case study on this community service activity is an informal settlement located along the Surabaya railroad. Together with the Surabaya ARKOM team as partners, this community service activity conducting field observations with the results that there are still many poor house conditions in this area, the conditions of the houses are tight and not fulfilled the standards of a healthy house, which causes a larger potential spread of Covid-19 virus and makes it impossible to carry out self-isolation in their each homes. The solution offered is to create a communal isolation room module as an emergency isolation room for informal village communities during a pandemic or can be used in other certain emergency conditions with a participatory design method that meets health standards for isolation rooms designed with the easy and fast module applications process. The purpose of this activity is to provide a set of modules for communal quarantine units as prototypes that can be made by the community with a simple system, easily available materials, fast and prioritizing community participation in its assembling.
Abstrak: Kapasitas ruang isolasi di Rumah Sakit yang ditunjuk Pemerintah untuk merawat pasien Covid-19 sudah tak mampu menampung membeludaknya pasien positif Covid-19. Pasien positif Covid-19 yang belum mengalami atau bahkan yang tidak menunjukkan gejala penurunan kondisi fisik, dianjurkan untuk melakukan karantina dan perawatan secara mandiri. Karantina secara mandiri ini menjadi tantangan tersendiri untuk permukiman padat penduduk, terutama permukiman informal. Menjadi studi kasus pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah permukiman informal yang berada di tepi kereta api. Bersama tim ARKOM Surabaya sebagai mitra melakukan observasi lapangan dengan hasil menunjukkan bahwa kondisi rumah yang memprihatinkan masih banyak terdapat di area ini, kondisi rumah berdempetan dan tidak sesuai standar rumah sehat inilah yang menyebabkan potensi besar penularan Covid-19 dan tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Solusi yang ditawarkan adalah membuat modul ruang karantina komunal sebagai ruang karantina darurat bagi masyarakat kampung informal pada masa pandemi atau kondisi darurat tertentu dengan metode desain partisipatif yang memenuhi standar kesehatan untuk sebuah ruang karantina yang didesain dengan proses aplikasi modul yang mudah, murah dan cepat. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan modul unit karantina komunal sebagai prototype yang dapat dibuat sendiri oleh masing-masing kampung padat penduduk dengan sistem yang sederhana (portable), material mudah didapat, cepat dan mengedepankan usaha partisipatif masyarakat dalam pembuatannya.
政府指定治疗Covid-19患者的医院隔离室的容量已不再能够容纳Covid-19阳性患者。无症状或其他身体状况恶化迹象的新冠肺炎阳性患者,建议自主进行自我隔离。这种自我隔离/隔离成为一个问题,特别是在人口密集的定居点,特别是非正式定居点。这个社区服务活动的案例研究是位于泗水铁路沿线的一个非正式定居点。该社区服务活动与泗水ARKOM团队作为合作伙伴,进行了实地观察,结果发现该地区仍有许多房屋条件差,房屋条件严格,不符合健康房屋的标准,这导致Covid-19病毒的潜在传播更大,使他们无法在每个家中进行自我隔离。提供的解决方案是创建一个公共隔离室模块,作为流行病期间非正式村庄社区的紧急隔离室,或可在其他某些紧急情况下使用,采用参与式设计方法,符合隔离室的卫生标准,采用简单快速的模块应用流程设计。这项活动的目的是为社区隔离单元提供一套模块作为原型,社区可以用简单的系统、容易获得的材料、快速和优先考虑社区参与组装。摘要/ abstract摘要:Kapasitas ruang isolasi di Rumah Sakit yang ditunjuk Pemerintah untuk merawat pasien Covid-19是一种新型冠状病毒感染的猕猴。新冠肺炎病毒阳性的人有可能感染新冠病毒,可能感染新冠病毒,可能感染新冠病毒,可能感染新冠病毒,可能感染新冠病毒。Karantina secara mandiri ini menjadi tantangan tersendiri untuk permukiman padat penduduk, terutama permukiman非正式。Menjadi studi kasus pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah permukiman非正式yang berada di tepi kereta api。泗水天文台(Bersama ARKOM Surabaya),泗水天文台(sebagai mitra melakukan observasi lapangan dengan hasil menunjukkan),泗水天文台(kondisi rumah),马来西亚天文台(kondisi rumah),马来西亚天文台(memprihakan),马来西亚天文台(masiah banyak),泰国天文台(masiah bankkkan),泰国天文台(masiah bankkkan),泰国天文台(terapakakakan),泰国天文台(terapakakan),泰国天文台(terapakakan),泰国天文台(terapakakan),马来西亚天文台(mandii di rumah masmasing - masmasing)。Solusi yang ditawarkan adalah成员模块ruang karantina社区sebagai ruang karantina darurat bagi masyarakat kampung非正式的pada masa流行病atau kondisi darurat tertententendengan方法设计参与yang memenhi标准kesehatan untuk sebuah ruang karantina yang didesain dengan过程应用kasi模块yang mudah, murah dan cepat。Tujuan dari kegiatan ini adalah成员模块单元karantina公共sebagai原型yang dapat dibuat sendiri oleh masing-masing kampung padat penduduk dengan系统yang sederhana(便携式),材料mudah didapat, cepat danmengedepankan usaha partisipatif masyarakat dalam pembuatannya。