{"title":"Konsep Karamah dalam Masyarakat Islam (Konstruksi dan Implikasi Sosial Keagamaan Kewalian Abu Ibrahim Woyla di Aceh)","authors":"Putri Nailul Muradi","doi":"10.22373/jsai.v2i3.1392","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to describe the construction and socio-religious implications of Abu Ibrahim Woyla in Aceh. The method used is qualitative with data collection through interviews and literature studies relevant to the research objectives. The results showed that the Acehnese acknowledged the existence of waliyullah in Islam, and they believe that Abu Ibrahim Woyla is a scholar close to Allah, so he has reached the \"Waliyullah\". The community's belief was driven by several extraordinary events in Abu Ibrahim Woyla, so Acehnese believed that these advantages were a spiritual value gift bestowed on him by Allah. People believe that the karamah on Abu Ibrahim Woyla is a sign of his guardianship. Abu Ibrahim Woyla never directly invited others to follow him. However, there are not a few people who want to follow in his footsteps to be able to stay Istiqomah close to Allah and His messenger. \nAbstrak \nPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi dan implikasi sosial keagamaan Abu Ibrahim Woyla di Aceh. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka yang relevan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Aceh mengakui adanya waliyullah dalam Islam, dan mereka meyakini bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang dekat dengan Allah, sehingga telah mencapai “Waliyullah”. Keyakinan masyarakat tersebut didorong oleh beberapa kejadian luar biasa dalam diri Abu Ibrahim Woyla, sehingga masyarakat Aceh percaya bahwa kelebihan tersebut merupakan anugerah nilai spiritual yang dianugerahkan Allah kepadanya. Orang-orang percaya bahwa karomah pada Abu Ibrahim Woyla adalah tanda perwaliannya. Abu Ibrahim Woyla tidak pernah secara langsung mengajak orang lain untuk mengikutinya. Namun, tidak sedikit orang yang ingin mengikuti jejaknya untuk bisa tetap Istiqomah dekat dengan Allah dan Rasul-Nya.","PeriodicalId":433836,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22373/jsai.v2i3.1392","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This study aims to describe the construction and socio-religious implications of Abu Ibrahim Woyla in Aceh. The method used is qualitative with data collection through interviews and literature studies relevant to the research objectives. The results showed that the Acehnese acknowledged the existence of waliyullah in Islam, and they believe that Abu Ibrahim Woyla is a scholar close to Allah, so he has reached the "Waliyullah". The community's belief was driven by several extraordinary events in Abu Ibrahim Woyla, so Acehnese believed that these advantages were a spiritual value gift bestowed on him by Allah. People believe that the karamah on Abu Ibrahim Woyla is a sign of his guardianship. Abu Ibrahim Woyla never directly invited others to follow him. However, there are not a few people who want to follow in his footsteps to be able to stay Istiqomah close to Allah and His messenger.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi dan implikasi sosial keagamaan Abu Ibrahim Woyla di Aceh. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka yang relevan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Aceh mengakui adanya waliyullah dalam Islam, dan mereka meyakini bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang dekat dengan Allah, sehingga telah mencapai “Waliyullah”. Keyakinan masyarakat tersebut didorong oleh beberapa kejadian luar biasa dalam diri Abu Ibrahim Woyla, sehingga masyarakat Aceh percaya bahwa kelebihan tersebut merupakan anugerah nilai spiritual yang dianugerahkan Allah kepadanya. Orang-orang percaya bahwa karomah pada Abu Ibrahim Woyla adalah tanda perwaliannya. Abu Ibrahim Woyla tidak pernah secara langsung mengajak orang lain untuk mengikutinya. Namun, tidak sedikit orang yang ingin mengikuti jejaknya untuk bisa tetap Istiqomah dekat dengan Allah dan Rasul-Nya.
本研究旨在描述亚齐Abu Ibrahim Woyla的建设和社会宗教含义。使用的方法是定性的,通过访谈和文献研究相关的研究目标的数据收集。结果表明,亚齐人承认伊斯兰教中瓦利尤拉的存在,认为Abu Ibrahim Woyla是一位接近安拉的学者,因此他达到了“瓦利尤拉”。这个社区的信仰是由Abu Ibrahim Woyla发生的几件非同寻常的事件所驱动的,所以亚齐人相信这些优势是安拉赐予他的精神价值礼物。人们相信,阿布·易卜拉欣·沃伊拉身上的卡拉玛标志着他的监护。Abu Ibrahim Woyla从未直接邀请其他人跟随他。然而,也有不少人想追随他的脚步,让伊斯提科玛与安拉和他的使者保持密切联系。[摘要]在亚齐,Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi and implikasi social keagaman Abu Ibrahim Woyla di Aceh。彭安鹏,彭安鹏,彭安鹏,彭安鹏,彭安鹏,彭安鹏,彭安鹏。Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Aceh mengakui adanya waliyullah dalam Islam, dan mereka meyakini bahwa Abu Ibrahim Woyla adalah seorang ulama yang dekat dengan Allah, sehinga telah mencapai“waliyullah”。keakinan masyarakat tersebut didorong oleh beberapa kejadian luar biassa dalam diri Abu Ibrahim Woyla, seingga masyarakat Aceh peraya bahwa kelelebihan tersebut merupakan anugerah nilai灵性杨dianugerahkan安拉kepadanya。橙色-橙色的peraya bahwa karomah pada Abu Ibrahim Woyla adalah tanda perwaliannya。Abu Ibrahim Woyla tidak pernah secara langsung mengajak orang untuk mengikutinya。Namun, Namun, Namun, Namun, Namun, Namun, Namun, Namun, Namun, Namun, Namun。