{"title":"Inaccessible Right: The Effect of the Implementation of Reproductive Health Law to the Women of Calbayog City","authors":"Addyssa M. Lentejas","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N2.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini berpendapat bahwa perempuan memiliki semua hak membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan bahwa ia harus memiliki akses informasi mengenai kesehatan reproduksinya dan bagaimana cara merawatnya. Namun, wanita di daerah terpencil memiliki kekhawatiran dalam menggunakan alat kontrasepsi atau tidak tahu apa-apa tentangnya. Mengacu pada permasalahan tersebut, penelitian ini mengkaji bagaimana wanita mengatasi dampak dari kurangnya informasi yang diberikan oleh institusi tentang Hukum Kesehatan Reproduksi. Wawancara kualitatif dilakukan dengan wanita yang tinggal di barangays pinggiran kota Calbayog. Hasil menunjukkan bahwa lembaga-lembaga ini melakukan seminar tetapi kurang menjelaskan rincian penggunaan kontrasepsi dan pentingnya keluarga berencana untuk kesehatan wanita. Buruknya penerapan Responsible Parenthood and Reproductive Health Act tahun 2012 berkontribusi pada situasi sulit bagi perempuan di kota Calbayog.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Intermestic: Journal of International Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N2.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Artikel ini berpendapat bahwa perempuan memiliki semua hak membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan bahwa ia harus memiliki akses informasi mengenai kesehatan reproduksinya dan bagaimana cara merawatnya. Namun, wanita di daerah terpencil memiliki kekhawatiran dalam menggunakan alat kontrasepsi atau tidak tahu apa-apa tentangnya. Mengacu pada permasalahan tersebut, penelitian ini mengkaji bagaimana wanita mengatasi dampak dari kurangnya informasi yang diberikan oleh institusi tentang Hukum Kesehatan Reproduksi. Wawancara kualitatif dilakukan dengan wanita yang tinggal di barangays pinggiran kota Calbayog. Hasil menunjukkan bahwa lembaga-lembaga ini melakukan seminar tetapi kurang menjelaskan rincian penggunaan kontrasepsi dan pentingnya keluarga berencana untuk kesehatan wanita. Buruknya penerapan Responsible Parenthood and Reproductive Health Act tahun 2012 berkontribusi pada situasi sulit bagi perempuan di kota Calbayog.