PEREMPUAN KEPALA KELUARGA MISKIN DAN OTORITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MASA PANDEMI COVID-19

Indra Kertati
{"title":"PEREMPUAN KEPALA KELUARGA MISKIN DAN OTORITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Indra Kertati","doi":"10.56444/mia.v19i1.2972","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Perempuan Kepala Keluarga Miskin jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan Laki-laki Kepala Keluarga Miskin. Jumlah yang kecil tidak menandakan persoalan yang dihadapi lebih sederhana. Perempuan kepala keluarga miskin menghadapi persoalan yang rumit terlebih pada masa pandemic covid-19. Kerebatasan Pendidikan, upah yang rendah serta kemampuan menyangga kehidupan ke;luarga dengan beban yang berat dan aksesibilitas yang terbatas, menjadikan mereka berada pada aras marginal. Tantangan yang dihadapi adalah melakukan lompatan ditengah keterbatasan yaitu menjaga agar tidak tertular covid-19 dan sekaligus menyeimbangkan kondisi rumah tangga yang dipimpinnya. Otoritas pengambilan keputusan yang memusat perempuan menjadikan mereka mampu meskipun harus berjuang tanpa batas. Kepala Keluarga menjadi pertaruhan untuk membuat mereka bertahan pada situasi pandemic. Perempuan yang memiliki identitas hukum berupa surat cerai masih mampu untuk mengakses bantuan, namun pada perempuan tanpa identitas hukum, akses tertutup dan harus berjuang sendiri. Temuan penelitian ini menunjukan otoritas pengambilan keputusan dalam rumah tangga mengahdapi pandemic covid-19  sebanyak 98 persen dimiliki sendiri dan 2 persen adalah dukungan anak-anak. Mereka yang berada pada sector informal mengalami kesulitan yang lebih besar dibandingkan yang menggeluti pertanian. Upah yang rendah, waktu yang panjang dan beban yang merat menjadi tantangan yang didapi sehari-hari. Peran pentaholik belum dapat dirasakan untuk meringakan beban mereka. Mereka menghadapi kesulitan dalam keterbatasan dan dalam ujian-ujian yang mempengaruhi pertahanan untuk keberlanjutan hidup. Katakunci : perempuan, kepala keluarga, miskin, otoritas, covid-19, sector informal, buruh tani.AbstractThere are fewer female heads of poor families compared to male heads of poor families. The small number does not indicate the problem faced is simpler. Women heads of poor families face complicated problems, especially during the COVID-19 pandemic. Limitations of education, low wages and the ability to support family life with heavy burdens and limited accessibility, make them at the marginal level. The challenge he faces is making a leap amid limitations, namely keeping from contracting COVID-19 and at the same time balancing the conditions of the household he leads. The decision-making authority that focuses on women makes them capable even though they have to struggle without limits. The Head of the Family is at stake to make them survive the pandemic situation. Women who have legal identities in the form of divorce papers are still able to access assistance, but women without legal identities have closed access and have to fend for themselves. The findings of this study show that 98 percent of the decision-making authority in households facing the COVID-19 pandemic is owned by themselves and 2 percent is supported by children. Those in the informal sector experience greater difficulties than those in agriculture. Low wages, long hours and heavy burdens are daily challenges. The role of pentaholics cannot be felt to lighten their burden. They face difficulties in limitations and in trials that affect the defense for survival. Keywords : women, heads of families, poor, authorities, covid-19, informal sector, farm workers.","PeriodicalId":126843,"journal":{"name":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56444/mia.v19i1.2972","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstrak Perempuan Kepala Keluarga Miskin jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan Laki-laki Kepala Keluarga Miskin. Jumlah yang kecil tidak menandakan persoalan yang dihadapi lebih sederhana. Perempuan kepala keluarga miskin menghadapi persoalan yang rumit terlebih pada masa pandemic covid-19. Kerebatasan Pendidikan, upah yang rendah serta kemampuan menyangga kehidupan ke;luarga dengan beban yang berat dan aksesibilitas yang terbatas, menjadikan mereka berada pada aras marginal. Tantangan yang dihadapi adalah melakukan lompatan ditengah keterbatasan yaitu menjaga agar tidak tertular covid-19 dan sekaligus menyeimbangkan kondisi rumah tangga yang dipimpinnya. Otoritas pengambilan keputusan yang memusat perempuan menjadikan mereka mampu meskipun harus berjuang tanpa batas. Kepala Keluarga menjadi pertaruhan untuk membuat mereka bertahan pada situasi pandemic. Perempuan yang memiliki identitas hukum berupa surat cerai masih mampu untuk mengakses bantuan, namun pada perempuan tanpa identitas hukum, akses tertutup dan harus berjuang sendiri. Temuan penelitian ini menunjukan otoritas pengambilan keputusan dalam rumah tangga mengahdapi pandemic covid-19  sebanyak 98 persen dimiliki sendiri dan 2 persen adalah dukungan anak-anak. Mereka yang berada pada sector informal mengalami kesulitan yang lebih besar dibandingkan yang menggeluti pertanian. Upah yang rendah, waktu yang panjang dan beban yang merat menjadi tantangan yang didapi sehari-hari. Peran pentaholik belum dapat dirasakan untuk meringakan beban mereka. Mereka menghadapi kesulitan dalam keterbatasan dan dalam ujian-ujian yang mempengaruhi pertahanan untuk keberlanjutan hidup. Katakunci : perempuan, kepala keluarga, miskin, otoritas, covid-19, sector informal, buruh tani.AbstractThere are fewer female heads of poor families compared to male heads of poor families. The small number does not indicate the problem faced is simpler. Women heads of poor families face complicated problems, especially during the COVID-19 pandemic. Limitations of education, low wages and the ability to support family life with heavy burdens and limited accessibility, make them at the marginal level. The challenge he faces is making a leap amid limitations, namely keeping from contracting COVID-19 and at the same time balancing the conditions of the household he leads. The decision-making authority that focuses on women makes them capable even though they have to struggle without limits. The Head of the Family is at stake to make them survive the pandemic situation. Women who have legal identities in the form of divorce papers are still able to access assistance, but women without legal identities have closed access and have to fend for themselves. The findings of this study show that 98 percent of the decision-making authority in households facing the COVID-19 pandemic is owned by themselves and 2 percent is supported by children. Those in the informal sector experience greater difficulties than those in agriculture. Low wages, long hours and heavy burdens are daily challenges. The role of pentaholics cannot be felt to lighten their burden. They face difficulties in limitations and in trials that affect the defense for survival. Keywords : women, heads of families, poor, authorities, covid-19, informal sector, farm workers.
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
贫穷的家庭首领和COVID-19大流行的决策权力
贫穷家庭的女家长比贫穷家庭的男家长要少。少量并不代表更简单的问题。贫穷的家庭首领在covid-19的大萧条时期面临着更复杂的问题。教育的限制、低工资和维持生活的能力;家庭负担有限,可负担有限,这使他们进入了边缘化的内部。挑战是在不让她感染covid-19的限制下跳跃,同时平衡她的家庭环境。妇女决策权威使她们能够不顾一切地战斗。家长们打赌让他们能在大流行中生存下来。拥有合法身份的离婚文件的妇女仍然能够获得援助,但在没有合法身份的妇女中,她只能独自作战。这项研究的结果表明,家庭决策机构保护pandemic covid-19,其中98%为儿童提供支持。那些在非正规部门的人所面临的困难比那些从事农业的困难要大。工资低、时间长、财阀负担在日常生活中是一个挑战。旅行者的角色还无法减轻他们的负担。他们面临着影响可持续生存防御的限制和考验。说:妇女、家庭领袖、穷人、权威人士、covid-19、非正规部门、农场工人。据推测,有一群出身贫寒的妇女怨恨着可怜的家庭。微小的数字与复杂的问题无关。贫穷家庭的妇女面临着问题,尤其是在COVID-19大流行期间。教育、低风险和支持家庭生活的能力,使他们处于边缘。他面临的挑战是使他的嘴唇保持平衡,使他保持在矛盾的COVID-19中,同时平衡他引导的房子的条件。他们对女性的决定使他们能够负担得起,尽管他们必须无限制地奋斗。这个家族的首领正冒着生命危险让他们在混乱的局势中生存下来。在不同形式的离婚文件中有合法身份的妇女仍然可以获得援助,但没有合法身份的妇女已经关闭身份,并为自己辩护。最后的研究表明,98项由家庭管理授权的决定导致的风险19恐慌被自己控制,2项由儿童提供。非正式部门的情况比农业部门的情况更困难。低水位,长时间和体重增加是每天的挑战。揭露他们的恶行不会使他们的负担减轻。他们面临着限制和影响其生存的审判的困难。妇女,家庭成员,穷人,授权人员,covid-19,非正式部门,农场工人。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Peningkatan Nilai Perusahaan: Peran Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Tax Avoidance: Peran Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitability Analisis Pemasaran AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan Analisis Penggunaan Asuransi Jiwa dalam Pembiayaan Mudharabah di BPRS Gebu Prima Medan Analisis Manajemen Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pratama Rantau Prapat
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1