{"title":"KEBAFERAN (Kepok Banana Flour Indonesian) sebagai Bahan Tepung Komposit untuk Menghasilkan Donut Beraroma.","authors":"A. Halim, Dicki Darmawan","doi":"10.37010/pnd.v1i3.932","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelangkaan bahan pangan dalam masa pandemic COVID-19 dan jumlah limbah yang cukup besar menjadi masalah yang patut dicari solusinya. Salah satu limbah yang berpotensi untuk diolah adalah limbah kulit pisang. Limbah kulit pisang merupakan limbah yang cukup mudah ditemukan di tengah-tengah masyarakat. Akan tetapi, limbah tersebut belum dapat dioptimalkan penggunaannya. Selain itu, camilan di Indonesia masih didominasi oleh penggunaan bahan sintesis yang menyebabkan efek samping ketika dikonsumsi, salah satunya adalah donat. Donat yang beredar merupakan donat yang disintesis dengan bahan berbahaya seperti pewarna pakaian. Dengan adanya penelitian ini, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi tambahan komposisi pada donat untuk memperoleh variasi rasa, aroma dan tekstur serta menekan angka limbah organik di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan adalah kombinasi metode eksperimen, wawancara serta studi pustaka. Penelitian dimulai dengan studi pustaka terhadap limbah kulit pisang kepok serta pembuatan donat dan dilanjutkan dengan eksperimen pembuatan KEBAFERAN dan pembuatan donat. Setelah itu, wawancara kepada responden diterapkan agar memperoleh data yang dibutuhkan dan dianalisis dengan uji statistik non parametrik untuk menarik kesimpulan. Setelah melakukan perhitungan, variasi terbaik yang diperoleh adalah variasi 5:1 dengan nilai rerata total adalah 12.98 ± 3.38 dan nilai ini tidak berbeda signifikan dengan variasi kontrol donat yaitu 12.73 ± 2.12. Pemberian KEBAFERAN menyebabkan penambahan aroma khas pisang sehingga lebih disukai dibandingkan kontrol. Melalui uji statistic non parametrik diperoleh tidak adanya perbedaan signifikan dalam penambahan KEBAFERAN ke dalam pembuatan donat. Oleh karena itu, KEBAFERAN dapat digunakan sebagai bahan komposit pembuatan donat dari tepung terigu yang ada di pasaran.","PeriodicalId":124065,"journal":{"name":"PUNDIMAS: Publikasi Kegiatan Abdimas","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PUNDIMAS: Publikasi Kegiatan Abdimas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37010/pnd.v1i3.932","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kelangkaan bahan pangan dalam masa pandemic COVID-19 dan jumlah limbah yang cukup besar menjadi masalah yang patut dicari solusinya. Salah satu limbah yang berpotensi untuk diolah adalah limbah kulit pisang. Limbah kulit pisang merupakan limbah yang cukup mudah ditemukan di tengah-tengah masyarakat. Akan tetapi, limbah tersebut belum dapat dioptimalkan penggunaannya. Selain itu, camilan di Indonesia masih didominasi oleh penggunaan bahan sintesis yang menyebabkan efek samping ketika dikonsumsi, salah satunya adalah donat. Donat yang beredar merupakan donat yang disintesis dengan bahan berbahaya seperti pewarna pakaian. Dengan adanya penelitian ini, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi tambahan komposisi pada donat untuk memperoleh variasi rasa, aroma dan tekstur serta menekan angka limbah organik di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan adalah kombinasi metode eksperimen, wawancara serta studi pustaka. Penelitian dimulai dengan studi pustaka terhadap limbah kulit pisang kepok serta pembuatan donat dan dilanjutkan dengan eksperimen pembuatan KEBAFERAN dan pembuatan donat. Setelah itu, wawancara kepada responden diterapkan agar memperoleh data yang dibutuhkan dan dianalisis dengan uji statistik non parametrik untuk menarik kesimpulan. Setelah melakukan perhitungan, variasi terbaik yang diperoleh adalah variasi 5:1 dengan nilai rerata total adalah 12.98 ± 3.38 dan nilai ini tidak berbeda signifikan dengan variasi kontrol donat yaitu 12.73 ± 2.12. Pemberian KEBAFERAN menyebabkan penambahan aroma khas pisang sehingga lebih disukai dibandingkan kontrol. Melalui uji statistic non parametrik diperoleh tidak adanya perbedaan signifikan dalam penambahan KEBAFERAN ke dalam pembuatan donat. Oleh karena itu, KEBAFERAN dapat digunakan sebagai bahan komposit pembuatan donat dari tepung terigu yang ada di pasaran.