{"title":"Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita SPLTV Ditinjau Dari Motivasi Belajar","authors":"Rida Nopiana, N. Ratnaningsih","doi":"10.35706/sjme.v7i2.7952","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Soal cerita matematika sangat penting dipahami oleh siswa, karena soal cerita matematika berkaitan dengan kehidupan. Namun, masih banyak siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Tingkat motivasi belajar yang berbeda-beda, dapat mempengaruhi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 18 siswa kelas XI IPS 3 MAN 5 Tasikmalaya dan dipilih 3 subjek dengan pemilihan secara purposive dengan pertimbangan hasil skor angket dari masing-masing kategori dan banyaknya kesalahan. Hasil dari penelitian ini, subjek dengan kategori motivasi tinggi hanya melakukan 2 kesalahan hanya pada jenis kesalahan memahami (Comprehension Error), yaitu tidak menuliskan apa yang diketahui dan tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal. Subjek dengan kategori motivasi sedang melakukan 5 kesalahan pada jenis kesalahan memahami (Comprehension Error), kesalahan keterampilan (Process Skill Error), dan kesalahan penulisan akhir (Enconding Error), yaitu tidak menuliskan apa yang diketahui, tidak menuliskan apa yang ditanyakan, tidak menuliskan permisalan, salah dalam melakukan perhitungan, dan salah dalam menuliskan kesimpulan akhir. Sedangkan pada subjek dengan kategori motivasi rendah melakukan 7 kesalahan pada semua jenis kesalahan, yaitu tidak menuliskan apa yang diketahui, tidak menuliskan apa yang ditanyakan, tidak menuliskan permisalan, salah menyusun persamaan dari soal, tidak melanjutkan proses penyelesaian, salah dalam melakukan perhitungan, dan tidak menuliskan kesimpulan akhir. Untuk peneliti selanjutnya disarankan melakukan wawancara kepada subjek penelitian untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam","PeriodicalId":428830,"journal":{"name":"SJME (Supremum Journal of Mathematics Education)","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SJME (Supremum Journal of Mathematics Education)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35706/sjme.v7i2.7952","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Soal cerita matematika sangat penting dipahami oleh siswa, karena soal cerita matematika berkaitan dengan kehidupan. Namun, masih banyak siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Tingkat motivasi belajar yang berbeda-beda, dapat mempengaruhi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 18 siswa kelas XI IPS 3 MAN 5 Tasikmalaya dan dipilih 3 subjek dengan pemilihan secara purposive dengan pertimbangan hasil skor angket dari masing-masing kategori dan banyaknya kesalahan. Hasil dari penelitian ini, subjek dengan kategori motivasi tinggi hanya melakukan 2 kesalahan hanya pada jenis kesalahan memahami (Comprehension Error), yaitu tidak menuliskan apa yang diketahui dan tidak menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal. Subjek dengan kategori motivasi sedang melakukan 5 kesalahan pada jenis kesalahan memahami (Comprehension Error), kesalahan keterampilan (Process Skill Error), dan kesalahan penulisan akhir (Enconding Error), yaitu tidak menuliskan apa yang diketahui, tidak menuliskan apa yang ditanyakan, tidak menuliskan permisalan, salah dalam melakukan perhitungan, dan salah dalam menuliskan kesimpulan akhir. Sedangkan pada subjek dengan kategori motivasi rendah melakukan 7 kesalahan pada semua jenis kesalahan, yaitu tidak menuliskan apa yang diketahui, tidak menuliskan apa yang ditanyakan, tidak menuliskan permisalan, salah menyusun persamaan dari soal, tidak melanjutkan proses penyelesaian, salah dalam melakukan perhitungan, dan tidak menuliskan kesimpulan akhir. Untuk peneliti selanjutnya disarankan melakukan wawancara kepada subjek penelitian untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam