{"title":"Analisis Gender Pencapaian Jabatan Strategik Anggota Dewan Perempuan (DPRD Mamuju Tengah)","authors":"Rara Novrayanti Salman","doi":"10.30984/TJEBI.V4I1.879","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Women in the legislature have a minimum amount of let alone the position of strategic positions as the chairman is still very low so gender equality in the legislature is difficult to realize.This study aims to identify and analyze the motivations, mechanisms and barriers in strategic appointments of female council members. The research method is qualitative research. Data was collected through in-depth interviews, observations and documentation. Data was analyzed using gender theories and model analysis developed by Milles and Huberman, the data obtained then processed through three lines of qualitative data analysis namely: data reduction, data presentation and conclusions. The results show that the intrinsic motivation of female parliamentarians is highly motivated to be a leader in structure, the family also supports. Extrinsic motivation is made up of parties and factions but some male parliamentarians do not support women as chairman. The mechanism of the proposed chairman is proposed based on the decision of the faction. Structural barriers are low levels of education or human resources, lack of female self-confidence and specially acquired information about women, a small number of female parliamentarians, lack of support from male parliamentarians and electoral systems based on factional decisions, cultural barriers are the patriarchal culture that some male parliamentarians and the effect of the women's double workload after marriage.Perempuan dalam legislatif memiliki jumlah yang minim apalagi pencapaian jabatan strategis sebagai ketua masih sangat rendah sehingga kesetaraan gender dalam legislatif sulit diwujudkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis motivasi, mekanisme, dan hambatan dalam pencapaian jabatan strategis anggota dewan perempuan. Metode penelitian adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan teori-teori gender dan analisis model interaksi yang dikembangkan oleh Milles dan Huberman, data yang telah didapat kemudian diolah melalui tiga jalur analisis data kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan motivasi instrinsik anggota dewan perempuan sebagian besar memiliki motivasi menjadi ketua dalam alat kelengkapan, dukungan keluarga juga diperoleh.Motivasi ekstrinsik diperoleh dari partai dan fraksi tetapi sebagian anggota dewan laki-laki tidak mendukung perempuan dalam mencapai jabatan sebagai ketua. Mekanisme Pengusulan calon ketua diusulkan atas keputusan fraksi. Hambatan structural yaitu rendahnya tingkat pendidikan atau sumber daya manusia, kurangnya rasa pecaya diri perempuan yang diikuti dengan kurangnya informasi yang diperoleh terkhusus mengenai perempuan, minimnya jumlah anggota dewan perempuan, kurangnya dukungan anggota dewan laki-laki dan sistem pemilihan ketua yang melibatkan fraksi, hambatan kultural yaitu budaya partiarki yang dianut sebagian anggota dewan laki-laki dan pengaruh beban kerja ganda perempuan karena telah menikah.","PeriodicalId":362415,"journal":{"name":"Tasharruf: Journal Economics and Business of Islam","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tasharruf: Journal Economics and Business of Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30984/TJEBI.V4I1.879","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Women in the legislature have a minimum amount of let alone the position of strategic positions as the chairman is still very low so gender equality in the legislature is difficult to realize.This study aims to identify and analyze the motivations, mechanisms and barriers in strategic appointments of female council members. The research method is qualitative research. Data was collected through in-depth interviews, observations and documentation. Data was analyzed using gender theories and model analysis developed by Milles and Huberman, the data obtained then processed through three lines of qualitative data analysis namely: data reduction, data presentation and conclusions. The results show that the intrinsic motivation of female parliamentarians is highly motivated to be a leader in structure, the family also supports. Extrinsic motivation is made up of parties and factions but some male parliamentarians do not support women as chairman. The mechanism of the proposed chairman is proposed based on the decision of the faction. Structural barriers are low levels of education or human resources, lack of female self-confidence and specially acquired information about women, a small number of female parliamentarians, lack of support from male parliamentarians and electoral systems based on factional decisions, cultural barriers are the patriarchal culture that some male parliamentarians and the effect of the women's double workload after marriage.Perempuan dalam legislatif memiliki jumlah yang minim apalagi pencapaian jabatan strategis sebagai ketua masih sangat rendah sehingga kesetaraan gender dalam legislatif sulit diwujudkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis motivasi, mekanisme, dan hambatan dalam pencapaian jabatan strategis anggota dewan perempuan. Metode penelitian adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan teori-teori gender dan analisis model interaksi yang dikembangkan oleh Milles dan Huberman, data yang telah didapat kemudian diolah melalui tiga jalur analisis data kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan motivasi instrinsik anggota dewan perempuan sebagian besar memiliki motivasi menjadi ketua dalam alat kelengkapan, dukungan keluarga juga diperoleh.Motivasi ekstrinsik diperoleh dari partai dan fraksi tetapi sebagian anggota dewan laki-laki tidak mendukung perempuan dalam mencapai jabatan sebagai ketua. Mekanisme Pengusulan calon ketua diusulkan atas keputusan fraksi. Hambatan structural yaitu rendahnya tingkat pendidikan atau sumber daya manusia, kurangnya rasa pecaya diri perempuan yang diikuti dengan kurangnya informasi yang diperoleh terkhusus mengenai perempuan, minimnya jumlah anggota dewan perempuan, kurangnya dukungan anggota dewan laki-laki dan sistem pemilihan ketua yang melibatkan fraksi, hambatan kultural yaitu budaya partiarki yang dianut sebagian anggota dewan laki-laki dan pengaruh beban kerja ganda perempuan karena telah menikah.
妇女在立法机关中所占的比例最低,更不用说战略职位了,因为主席的职位仍然很低,因此立法机关中的性别平等很难实现。本研究旨在识别和分析女性理事会成员战略任命的动机、机制和障碍。研究方法为定性研究。通过深入访谈、观察和文件收集数据。数据分析采用Milles和Huberman的性别理论和模型分析,得到的数据通过定性数据分析的三条线进行处理,即数据还原、数据呈现和结论。研究结果显示,女性议员的内在动机在结构上具有高度的领导动机,家庭也给予支持。外部动机由政党和派系组成,但一些男性议员不支持女性担任主席。在派系决策的基础上,提出了推选主席的机制。结构性障碍是教育或人力资源水平低,女性缺乏自信和专门获得的关于妇女的信息,女性议员人数少,缺乏男性议员的支持和基于派系决定的选举制度,文化障碍是一些男性议员的父权文化和妇女婚后双重工作量的影响。印度立法机构的官员说,印度立法机构的官员说,印度立法机构的官员说,印度立法机构的官员说,印度立法机构的官员说,性别平等。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalis motivasi, mekanisme, dan hambatan dalam penapaian jabatan strategis anggota dewan perempuan。Metode penelitian adalah penelitian quality。彭普兰的数据是,观测资料和文献资料。数据分析:dengan menggunakan teori-teori性别数据分析模型interaksi yang dikembangkan oleh Milles dan Huberman,数据分析:dengan menggunakan数据,数据分析:dengan数据,数据分析:penyajian数据,数据分析:penarikan kespulan。【中文译文】当你想要一个人的时候,你就会想要一个人的时候,你会想要一个人的时候,你就会想要一个人的时候。我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。Mekanisme Pengusulan calon ketua diusulkan atas keputusan fraksi。Hambatan structure yitu rendahnya tingkat pendidikan atau sumber daya manusia, kurangnya rasa pecaya diri perempuan yang diikutan, minimnya jumlah anggota dewan perempuan, kurangnya dukungan anggota dewan laki-laki danakaksi, Hambatan cultural yitu budaya partiarki yang dianian anggota dewan laki-laki danpengaruh beban kerja ganda perempuan karena telah menikah。