I Komang Sulatra, Desak Putu Eka Pratiwi, I Gusti Bagus Wahyu Putra Nugraha
{"title":"TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM UJARAN ENG TAY DALAM GEGURITAN ‘SAMPIK TONG NAWANG NATAH’","authors":"I Komang Sulatra, Desak Putu Eka Pratiwi, I Gusti Bagus Wahyu Putra Nugraha","doi":"10.36733/sphota.v13i1.1586","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims at finding out the types of illocutionary act and explaining the meaning of utterances found in Balinese traditional literary work named geguritan entitled ‘Sampik tong Nawang Natah’. The method in collecting the data was observation method by reading the script of geguritan Sampik tong nawang Natah and note taking the lyrics which have the illocutionary act spoken by one of the main characters ‘Eng Tay’. The analysis was done by applying the theory of speech act by Searle (1969) related to the types of illocutionary act. This study found that Eng Tay used assertive, directive, commissive and expressive illocutionary act. This study also shows the misinterpretation of the utterance which exists in the utterances spoken by Eng Tay has made fatal result. Sampik was fault to catch the meaning therefore he couldn’t able to marry Eng Tay. Geguritan Sampik has shown how ambiguities can make problem in communication. This study also shows the important of pragmatics in relation to understand the speakers meaning, the listeners have to be able to interpret the meaning of utterances based on the context.. \nAbstrak \nPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tindak tutur ilokusi dan menjelaskan tentang makna tuturan yang diujarkan oleh Eng Tay dalam karya sastra tradisional Bali yaitu geguritan berjudul Sampik tong Nawang Natah. Penelitian ini menggunakan metode observasi atau metode simak dengan membaca naskah geguritan dan juga mencatat tuturan yang diujarkan oleh karakter utama yaitu Eng Tay. Analisis data dilakukan dengan menerapkan teori speech act oleh Searle (1969) berkaitan dengan tipe tindak tutur ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Eng Tay mengujarkan tindak tutur ilokusi tipe asertif, direktif, komisif dan ekspresif. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana kesalahan interpretasi terhadap makna tuturan telah mengakibatkan hal yang buruk. Sampik gagal memaknai tuturan Eng Tay sehingga dia tidak bisa menikah dengan Eng Tay. Geguritan Sampik juga menunjukan bagaimana ambiguitas makna memunculkan permasalahan dalam komunikasi. Penelitian ini menjelaskan bahwa memahami makna pragmatic sebuah tuturan sangatlah penting, penyimak harus mampu menginterpretasi makna berdasarkan konteks. \n ","PeriodicalId":269744,"journal":{"name":"SPHOTA: Jurnal Linguistik dan Sastra","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SPHOTA: Jurnal Linguistik dan Sastra","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36733/sphota.v13i1.1586","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
This study aims at finding out the types of illocutionary act and explaining the meaning of utterances found in Balinese traditional literary work named geguritan entitled ‘Sampik tong Nawang Natah’. The method in collecting the data was observation method by reading the script of geguritan Sampik tong nawang Natah and note taking the lyrics which have the illocutionary act spoken by one of the main characters ‘Eng Tay’. The analysis was done by applying the theory of speech act by Searle (1969) related to the types of illocutionary act. This study found that Eng Tay used assertive, directive, commissive and expressive illocutionary act. This study also shows the misinterpretation of the utterance which exists in the utterances spoken by Eng Tay has made fatal result. Sampik was fault to catch the meaning therefore he couldn’t able to marry Eng Tay. Geguritan Sampik has shown how ambiguities can make problem in communication. This study also shows the important of pragmatics in relation to understand the speakers meaning, the listeners have to be able to interpret the meaning of utterances based on the context..
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tindak tutur ilokusi dan menjelaskan tentang makna tuturan yang diujarkan oleh Eng Tay dalam karya sastra tradisional Bali yaitu geguritan berjudul Sampik tong Nawang Natah. Penelitian ini menggunakan metode observasi atau metode simak dengan membaca naskah geguritan dan juga mencatat tuturan yang diujarkan oleh karakter utama yaitu Eng Tay. Analisis data dilakukan dengan menerapkan teori speech act oleh Searle (1969) berkaitan dengan tipe tindak tutur ilokusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Eng Tay mengujarkan tindak tutur ilokusi tipe asertif, direktif, komisif dan ekspresif. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana kesalahan interpretasi terhadap makna tuturan telah mengakibatkan hal yang buruk. Sampik gagal memaknai tuturan Eng Tay sehingga dia tidak bisa menikah dengan Eng Tay. Geguritan Sampik juga menunjukan bagaimana ambiguitas makna memunculkan permasalahan dalam komunikasi. Penelitian ini menjelaskan bahwa memahami makna pragmatic sebuah tuturan sangatlah penting, penyimak harus mampu menginterpretasi makna berdasarkan konteks.
本研究旨在找出峇里传统文学作品《三品通纳旺纳塔》中言外行为的类型,并解释其话语的意义。收集资料的方法为观察法,通过诵读《格力坦三皮通纳旺纳塔》的剧本,并对其中一个主要人物“英德”的具有言外行为的歌词进行笔记。运用Searle(1969)关于言外行为类型的言语行为理论进行分析。研究发现,英泰的语用行为有自信、指示、委托和表达。本研究还表明,英泰话语中存在的话语误读造成了致命的后果。Sampik错误地理解了这个意思,因此他不能和Eng Tay结婚。Geguritan Sampik已经展示了歧义是如何在沟通中制造问题的。本研究也显示了语用学对于理解说话人的意思的重要性,听者必须能够根据语境来解释话语的意思。摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tindak tutui danmenjelaskan tentang makna tuturan yang diujarkan oleh Eng Tay dalam karya sastra传统巴厘岛yitu geguritan berjudul Sampik tong Nawang Natah。Penelitian ini mongunakan方法,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者,观测者。分析数据的双字串串式语音行为,如Searle(1969)所述,即双字串串式语音行为。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Eng Tay mengujarkan tindak tutuk类型为,直接,komisif和ekpress。Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana kesalahan interpretasi terhadap makna tuturan telah mengakibatkan hal yang buruk。三匹马马奈图图恩达达达达达达达达达达达达达恩达达达。格鲁吉亚Sampik juga menunjukan bagaimana ambiguitas makna menunculkan permasalahan dalam komunikasi。Penelitian ini menjelaskan bahwa memahami makna pragmatic sebuah tuturan sangatlah penting, penimak harus mampu menginterpretasi makna berdasarkan konteks。